Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. JALANAN JAKARTA - DAY
Point of view dari kursi kemudi sebuah mobil SUV.
Mobil itu menyusuri jalanan lengang di sebuah perumahan elit Jakarta, di ujung jalan terlihat segerombolan orang berkumpul di depan salah satu rumah. Tulisan "RUMAH PEMERKOSA 6 OKT 2005" dengan pilox warna merah menghiasi gerbang hitam rumah itu. "MEMEKik" tertulis dengan warna pilox putih tepat di bawah tulisan pertama.
Mobil itu memasuki jalan raya.
TANGAN pengemudi berbalut blazer abu menyalakan radio.
TANGAN itu memindahkan saluran radio.
Suara Iwan Fals menyanyikan reff lagu "Galang Rambu Anarki" terdengar, mengiringi montage jalanan Jakarta dari POV pengemudi, hingga memasuki parkir sebuah gedung.
INT. TEMPAT PARKIR BASEMENT - LATER
SEPATU formal pria warna hitam melangkah keluar dari mobil, dia adalah GALANG (25). Kemeja putih dan blazer abu-abu membungkus tubuhnya dengan pas. Lanyard ID yang menggantung di lehernya bertuliskan "RESEARCH EXECUTIVE (RE)".
Dia melirik jam tangannya sekilas. Dengan tas laptop di tangan kanannya dan tangan kiri tenggelam di sakunya, dia bergegas berjalan menuju lift.
INT. LOBBY GEDUNG - LATER
GALANG berjalan menuju lift, tapi tiba-tiba langkahnya melambat, dia meraih sapu tangan yang tergeletak di lantai Lobby. Ibu jarinya menyentuh sulaman huruf 'K' di sudut sapu tangan itu. Dia mengedarkan pandangannya, tapi tak melihat sosok yang dicarinya.
Dari kejauhan, GALANG mengenali seorang gadis yang berdiri di depan lift, dia mendekat, namun dia menahan langkahnya ketika percakapan di depan lift itu mulai terdengar olehnya.
KINAR (24), kedua tangannya terlipat di dada, dia tak berhenti mengetukkan kaki kananya yang dibalut mid heel berwarna nude, wajahnya datar. Seorang LAKI-LAKI berusia akhir 30-an dengan warna lanyard yang berbeda dengan warna lanyard yang dipakai Kinar mengajaknya mengobrol
Laki-laki itu menyodorkan HP-nya. KINAR meringis tak nyaman
Ketukan kaki KINAR makin cepat, ekor matanya menangkap sosok GALANG. Ekspresi KINAR berubah cerah.
KINAR mengambil sapu tangan yang disodorkan GALANG.
GALANG dan KINAR sama-sama mengulum senyum menyadari arah pembicaraan itu.
SUARA lift terbuka terdengar di belakang Galang.
GALANG meraih tangan KINAR sembari melempar tatapan tajam ke arah LAKI-LAKI tadi yang kini mundur selangkah. GALANG dan KINAR masuk lift dengan beberapa orang lainnya.
INT. LIFT - LATER
KINAR menghela napas lega ketika melihat LAKI-LAKI tadi tidak ikut masuk ke lift itu. Sesaat setelahnya, mata KINAR melirik tangannya yang digenggam GALANG. Dia tidak berkata apa-apa.
INT. LORONG LANTAI 11 - LATER
GALANG dan KINAR keluar di lantai 11. GALANG akhirnya menyadari posisi tangannya dan melepaskan genggamannya.
KINAR terdiam, mencerna kata-kata GALANG, sebelum melanjutkan
KINAR mengangkat sapu tangannya. GALANG mengangguk sambil tersenyum.
KINAR mengangguk dan melanjutkan langkahnya menuju kantor berlabel INSIGNIA.
GALANG berbelok menuju toilet. Untuk mencapai pintu masuk toilet pria, dia harus melewati pintu masuk toilet wanita. JANI (25) melangkah keluar dari toilet wanita. Rambut sebahunya diikat seadanya, helaian rambut yang membingkai wajahnya setengah basah. Tangan kanannya mendekap sebuah pouch, tangan kirinya memegang handuk kecil. Matanya merah karena kurang tidur, langkahnya lemah dan kurang fokus, dia tak menyadari GALANG di depannya. GALANG bergeser memberinya jalan.
Kita melihat figur keduanya saling berpapasan dan berjalan ke arah yang berlawanan.
Ketika GALANG berjalan melewatinya, tiba-tiba mata JANI terbuka lebar, hidungnya mengendus pelan, parfum GALANG membangunkan inderanya. JANI menoleh ke belakang, melihat punggung GALANG menjauh.
JANI menggumam, tidak kaget wangi semerbak itu datang dari sosok yang dilihatnya.
INT. PANTRY - LATER
DEON (24) berdiri di depan dispenser mengisi botol minumnya. Wireless headset melingkar di lehernya. Dia menyapu pandangan ke area cuci piring, mengenali salah satu botol dengan motif huruf "K" besar di rak.
KINAR masuk ke pantry, meraih botol "K" itu.
DEON hanya mengangguk. Botol yang diisi DEON masih setengah penuh.
Keduanya menunggu dalam diam.
DEON menyodorkan tangannya.
TANGAN DEON tidak bergerak, akhirnya KINAR menyerahkan botolnya. Keduanya lanjut menunggu dalam diam.
INT. AREA TIM 1 - LATER
KINAR memeluk botol minumnya yang terisi penuh. Dia berjalan menuju kubikelnya dan terkejut melihat keadaan tetangga kubikelnya. JANI tertidur dan menggunakan kursinya dan kursi KINAR agar bisa meluruskan kakinya. JANI tiba-tiba terbangun, hampir meloncat dari kursinya.
JANI masih bengong mengumpulkan kesadarannya.
JANI buru-buru mengecek kalendernya. KINAR duduk di kursinya sambil menggeleng-geleng melihat kelakuan temannya.
Setelah memastikan semuanya hanya mimpi, JANI kembali lumer di kursinya.
Tawa Jani dengan cepat berubah menjadi lenguhan kelelahan.
JANI menguap lebar.
INT. KOSTAN JANI - NIGHT
Seluruh tirai di ruangan itu tertutup, semua lampu mati kecuali lampu tidur yang memijar lembut. HP Jani bergetar beberapa saat sampai akhirnya JANI yang menutup seluruh tubuhnya dengan selimut menggeliat bangun dan menggapai-gapai mencari HP nya.
Masih berbaring, JANI mengecek layar HP nya, matanya mengecek sudut layar mengecek jam, 07.44.
'IBU' masih mengerjap-ngerjap di layarnya, JANI berdehem melonggarkan tenggorokannya sebelum menerima panggilan itu.
JANI mengakhiri panggilan itu dengan wajah muram, dia menatap langit-langit kamarnya beberapa saat sebelum kembali memeriksa HP nya. Sesuatu di WAG kantor menarik perhatiannya. 'Pak Dirga Tim 3' mengirim beberapa foto, kebanyakan foto 2 laki-laki usia awal 40-an, seorang perempuan usia awal 30, dan Galang, semuanya dengan pakaian formal, dengan background sebuah Brand Gala. JANI mengernyit. Dia mulai mengetik reply, "Wah, Tim 3 dalam rangka apa nih hadir di Gala klien Tim 1?".
Sebelum men-tap 'Send', JANI membaca kembali apa yang diketiknya, tapi akhirnya menghela napas dan menghapus apa yang sudah diketiknya, menutup WA, meletakkan HP di samping bantalnya dan menarik kembali selimut menutup kepalanya.