Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. KIOS ROKOK - NIGHT
AMIR (28) melayani seorang pelanggan.
AMIR sedikit menggerutu, sebatang rokok dan uang lembaran berpindah tangan.
GALANG tersenyum, menyerahkan uang dan menerima rokoknya.
GALANG menyalakan sebatang rokok, kemudian berdiri di bawah sebuah pohon di ujung barisan pedagang kaki lima di belakang gedung kantor Insignia.
EXT. KIOS JUS - LATER
JANI memicingkan matanya, mengamati sesuatu di kejauhan.
JANI menoleh kaget, tapi refleks memberikan uang yang sudah dia siapkan dan mengambil jus mangga pesanannya.
JANI kembali mengecek objek yang dia amati dari tadi, kini sambil menyeruput jus nya. GALANG masih merokok di posisinya yang tadi. Mata Jani membelalak ketika GALANG mematikan puntung rokoknya dan berjalan ke arahnya. GALANG berjalan ke arah kios jus dan akhirnya melihat JANI, dia otomatis tersenyum. JANI semakin kaget menyadari GALANG melihatnya, lalu membalas senyuman GALANG dengan anggukan kecil dan beranjak meninggalkan kios jus itu. Beberapa langkah kemudian sayup-sayup dia mendengar suara Galang di belakangnya.
EXT. WARMINDO - LATER
JANI menggigiti sedotannya sambil melamun.
GALANG baru sadar JANI di kios itu juga setelah menyebut pesanannya.
JANI otomatis berhenti menggigiti sedotannya ketika mendengar suara itu. Seluruh badannya membeku, beda dari kejadian di pedagang jus, kali ini dia tidak bisa melipir pergi dengan mudah.
GALANG muncul dari belakangnya dan mengambil tempat duduk di ujung warung.
Menyadari dia tidak punya pilihan lain, JANI akhirnya buka suara.
JANI menoleh ke arah GALANG dan menunjuk deretan bangku di depannya. GALANG tersenyum dan duduk berhadapan dengan JANI.
GALANG menyadari JANI menatap pakaiannya dengan sedikit heran.
GALANG menengok hoodie dan celana kargo pendek yang dipakainya.
GALANG menggeleng cepat.
JANI mengernyit tidak yakin harus bereaksi seperti apa.
JANI mengerjap-ngerjap bingung dengan arah pembicaraan ini.
Telunjuk JANI menyentuh bibirnya, dia sendiri kaget dia terdengar sesinis itu.
Dua mangkuk Indomie dihidangkan di hadapan mereka, wangi kuah yang menyeruak menggelitik hidungpun tak berhasil menarik perhatian mereka. JANI melihat perubahan ekspresi GALANG yang menegang ketika dia melempar perkataan itu. Beberapa saat kemudian senyum kecil kembali menghiasi bibir GALANG, tapi beda dari sebelumnya, matanya tetap sayu.
Mata JANI membesar.
GALANG terdiam menimbang apakah dia harus menjelaskan semuanya.
GALANG memilih melahap mie-nya. JANI mematung, dia tak suka percakapan itu menggantung tanpa konklusi, tapi dia juga tidak yakin dia mau memaksakan kelanjutannya.
INT. "RUMAH GALANG" - LATER
GALANG menutup pintu masuk dan mengetuk pintu kamar depan. Dari balik pintu terdengar suara laki-laki menggumam tak jelas.
GALANG membuka pintu kamar itu dan melongokkan kepalanya.
INT. KAMAR DIPTA - LATER
DIPTA (26), parasnya memiliki banyak kesamaan dengan GALANG. Dia berhenti membaca buku tebal di meja kerjanya ketika dia melihat GALANG. GALANG masuk dan meletakkan kunci mobil di meja Dipta.
DIPTA mengangkat buku tebal yang sedang dibacanya. GALANG tersenyum. Dinding ruang kerja itu memang dipenuhi rak buku dan entah berapa piagam sertifikat Best Seller Fiksi dan Non Fiksi.
GALANG beranjak keluar.
GALANG berbalik kembali menghadap DIPTA dan tersenyum pahit.
GALANG mengedikkan bahu.
DIPTA terkekeh setengah mengejek, tapi dia menutup buku yang dibacanya ketika GALANG duduk di kursi baca.
BI IYEM (47) masuk ke kamar itu membawakan buah potong.
BI IYEM memperhatikan wajah Galang.
DIPTA menahan tawa sambil mengunyah sepotong mangga.
BI IYEM mengambil tas galang.
GALANG mendengus.
JUMP CUT TO:
INT. KAMAR DIPTA - LATER
DIPTA mendekap sekantong keripik kentang di kursi kerjanya. GALANG duduk di kursi baca di hadapannya meneguk sekaleng coke.
DIPTA bertanya di sela kunyahan mulut yang penuh keripik.
CUT TO:
INT. AREA TIM 3 - DAY (FLASHBACK)
GALANG mengeryitkan dahinya kebingungan, PAK DIRGA menghampirinya meletakkan dokumen di mejanya.
GALANG menunjuk slide di laptopnya. DIRGA melihat slide itu sekilas
DIRGA beranjak pergi setelah mengatakan itu.
CUT TO:
INT. LOBBY GEDUNG - DAY (FLASHBACK)
GALANG dan DEON berjalan bersisian. GALANG menunjukkan sesuatu di layar HP nya.
CUT TO:
EXT. SMOKING AREA ROOFTOP - DAY (FLASHBACK)
LOUIS menghisap rokoknya dalam-dalam.
GALANG menggeleng dan menghembuskan asap rokoknya pelan.
CUT TO:
INT. KANTOR INTERVIEWER - DAY (FLASHBACK)
GALANG masuk sambil menyeimbangkan kuesioner, tablet, dan tas laptop di tangannya.
GALANG menengokkan kepalanya ke dalam ruangan itu dari pintu di belakang ruangan. JANI berbicara dikelilingi para interviewer.
Melihat itu, GALANG otomatis tersenyum. GALANG menyadari dirinya tersenyum tanpa alasan, lalu dia berpikir sesaat dan tak lama dia kembali menatap JANI dan semuanya terasa masuk akal.
END OF FLASHBACK SEQUENCE
INT. KAMAR DIPTA - LATER
GALANG tidak menjawab.