Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Perjalanan Dinas (Bagian 3: Persinggahan Terakhir)
Suka
Favorit
Bagikan
4. KUTOARJO - 4

23. (KUTOARJO) INT. KANTOR POLISI – DAY


Gya tampak duduk dengan wajah cemas di sebuah ruangan besar yang mirip ruang rapat. 

Seorang polisi yang dari penampilannya tampaknya berpangkat tinggi tampak duduk di kursi yang terletak di pangkal meja rapat yang berbentuk “U” tersebut.

Sebuah pintu yang berada di seberang tempat duduk Gya tiba-tiba terbuka. Seorang polisi masuk, disusul dua orang polisi lain yang masing-masing menggiring Christie dan Fitra.

Tampak penampilan keduanya yang kusut. Wajah Christie tampak sedikit lecet, ujung bibirnya tampak agak kemerahan karena lebam.

Gya tampak semringah ketika melihat keduanya. Ia tersenyum.

Christie dan Fitra balas tersenyum meski dengan kepala tertunduk. Terlihat ekspresi ketakutan di wajah keduanya.

Kedua polisi itu lalu mendudukkan Christie dan Fitra, berseberangan dengan Gya. Tangan mereka masih terikat borgol. Keduanya tampak tertunduk.


CUT TO


24. (KUTOARJO) INT. KANTOR POLISI – DAY


Beberapa orang polisi tampak masuk ruangan. Termasuk para polisi yang malam sebelumnya menangkap Fitra dan Christie. Tidak ada yang berbicara. Tampak polisi yang duduk di pangkal meja berbentuk “U” memberikan kode kepada salah seorang polisi. Polisi itu mendekat dan tampak berbicara sesuatu dengan sangat pelan. Lalu polisi itu kembali pergi.


POLISI BERPANGKAT TINGGI
(keras) Siapa yang bernama Adhya Fitra? 

FITRA
(tersentak, lalu menengadah) Saya … Pak.


Polisi berpangkat tinggi itu menatap Fitra. Fitra pun buru-buru menunduk lagi.


POLISI BERPANGKAT TINGGI
Jadi, Saudari pemilik mobil sedan putih bernomor D 405 DS, betul?

FITRA
(menunduk) Betul, Pak.

POLISI BERPANGKAT TINGGI
Namanya, kok, berbeda dengan di STNK?


Fitra melirik sekilas Christie yang duduk di samping kirinya. Christie tampak memberikan kode agar Fitra menjawab saja.


FITRA
Belum sempat saya balik nama, Pak. Mobil itu baru saya beli dari orang lain.


Polisi berpangkat tinggi itu tampak mengangguk-angguk.

Tampak polisi yang tadi berbicara dengan polisi berpangkat kembali masuk. Di tangannya terdapat sebuah bungkusan


POLISI BERPANGKAT
Saya akan langsung saja. Dan tolong jawab pertanyaan-pertanyaan kami dengan jujur!


Fitra tampak terdiam.

Polisi yang tadi kemudian mengeluarkan sebuah kain hitam dari bungkusan dan membentangkannya.


CUT TO


25. (KUTOARJO) INT. KANTOR POLISI – DAY


Fitra tampak terpaku melihat bentangan bendera hitam tersebut.


POLISI BERPANGKAT TINGGI
Anda tahu, kan, bendera apa ini?


Fitra mengangguk.


POLISI BERPANGKAT TINGGI
Dari mana Anda mendapatkannya?


Fitra kembali menunduk, lalu menggeleng.


POLISI BERPANGKAT TINGGI
Tidak tahu?


Tampak Fitra menunduk semakin dalam. Raut wajahnya tampak kalut dan ketakutan.


CHRISTIE
Pak … bendera itu belum tentu milik Fitra. Di jalan, bisa saja kami….

POLISI BERPANGKAT TINGGI
(memotong) Siapa yang menyuruh Anda bicara? (membentak dan menatap tajam Christie)


Christie terkejut, lalu kembali menunduk.


CUT TO


26. (KUTOARJO) INT. KANTOR POLISI – DAY


Suasana di sebuah ruangan di kantor polisi terasa tegang. Tampak sosok polisi dengan tampilan berwibawa duduk di kursi yang berada di pangkal meja berbentuk “U”. Ia menatap tajam pada Fitra dan Christie yang duduk dengan kepala tertunduk.

Gya menatap kedua temannya dengan harap-harap cemas.


POLISI BERPANGKAT TINGGI
Anda tahu, kan, risiko terlibat kelompok teror?


Fitra tampak diam beberapa saat sebelum akhirnya mengangguk.


POLISI BERPANGKAT TINGGI
Kami punya wewenang untuk menahan Anda selama 7x24 jam.


Christie menoleh menatap Fitra dengan cemas. 

Fitra sendiri tetap menunduk. Tampak ia sedikit menghela napas.


FITRA
Silakan jika Bapak masih ingin menahan saya. (menengadah, tatapan pasrah) Tapi … (menggeleng) saya tidak bisa memberikan informasi apa-apa, Pak. (kembali menunduk) Saya tidak tahu apa-apa….

POLISI BERPANGKAT TINGGI
(menatap lama Fitra) Sudahlah. (berkata tiba-tiba)


Fitra dan Christie sontak menengadah. Keduanya tampak bingung, lalu berpandang-pandangan.


POLISI BERPANGKAT TINGGI
Sepertinya benar, ini memang kesalahpahaman.


Fitra dan Christie kembali berpandang-pandangan dengan ekspresi bingung.


POLISI BERPANGKAT TINGGI
Semalam, kami sudah mendapat jaminan. (menatap Fitra dan Christie) Luar biasa! (polisi itu menggeleng-geleng) Bahkan orang yang menjamin kalian memberikan jaminan lagi … orang tertinggi di negeri ini. (tertawa).


Fitra dan Christie kembali menunjukkan ekspresi bingung.


POLISI BERPANGKAT TINGGI
Sudahlah. Kalian bisa bebas.


Gya tampak langsung semringah.

Christie dan Fitra menatap Gya.

Tampak Gya tersenyum lebar.


POLISI BERPANGKAT TINGGI
Tapi, kami masih membutuhkan banyak keterangan. (menunjuk Fitra) Terutama Anda. Kami berharap kerjasamanya.

FITRA
(menoleh ke arah polisi berpangkat tinggi tersebut, kemudian tersenyum senang) Siap, Pak.


Polisi berpangkat tinggi itu mengangguk dan tersenyum juga.


DISSOLVE TO


27. (KUTOARJO) EXT. HALAMAN PARKIR KANTOR POLISI – DAY


Fitra, Christie, dan Gya tampak berjalan menuju mobil yang diparkir di halaman kantor polisi. Gya berjalan paling depan. Fitra dan Christie mengikuti di belakang, diikuti beberapa polisi yang mengawal mereka. 


POLISI (YANG MENANGKAP FITRA MALAM SEBELUMNYA)
Maafkan kami kemarin. Kami hanya menjalankan tugas. (lalu menyalami Fitra)


Fitra menatap polisi itu sambil bersalaman, lalu menunduk.


FITRA
Saya … juga minta maaf, Pak.


Fitra menengadah hingga menatap polisi itu lagi.


FITRA
Saya … mengaku bersalah karena melawan petugas. (menunduk sebentar, kemudian menengadah lagi dan tersenyum)


Christie menoleh menatap Fitra, lalu pandangannya beralih ke polisi tersebut. Ia juga tersenyum.


CHRISTIE
Saya … juga minta maaf, Pak.

POLISI
Kalian tahu? (menatap keduanya bergantian) Kalian bisa ditangkap karena itu.

FITRA
Siap, Pak.

POLISI
(menoleh ke Fitra) Anda mau ditahan lagi?

FITRA
Tidak, Pak. (menunduk, lalu tersenyum)


Polisi itu menatap Fitra, kemudian tertawa sambil menepuk lengannya. Pandangannya beralih ke Christie, lalu menyalaminya.


POLISI
Selamat jalan, Mbak. Hati-hati di jalan.

CHRISTIE
(mengangguk) Terima kasih, Pak.


Tampak Christie, Fitra, dan Gya yang berpamitan dengan polisi.


CUT TO


28. (KUTOARJO) EXT. HALAMAN PARKIR KANTOR POLISI – DAY


Gya membuka pintu penumpang di depan. Fitra menghampiri.


GYA
Di depan, Fit. Aku yang nyetir. (tersenyum)

FITRA
Terima kasih, Mbak.


Christie juga masuk mobil di kursi belakang.

Gya pun masuk di kursi kemudi.

Mobil kemudian melaju keluar komplek kantor polisi.

ESTABLISH jalan raya di depan kantor polisi. Suasana masih sepi. Tak banyak kendaraan berlalu lalang.


CUT TO


29. (KUTOARJO) EXT./INT. JALAN RAYA - DAY


ESTABLISH suasana jalanan di Kutoarjo di pagi hari. Jalan-jalan masih tampak sepi dan lengang dengan empat lajur.

Fitra duduk di depan sambil melihat ke sekelilingnya. Ia tampak seperti mengalami disorientasi. Wajahnya agak kebingungan. Ia menoleh ke sisi kanan dan tampak mobil melewati Stasiun Kutoarjo.


FITRA
Ini di Kutoarjo?

GYA
Iya. (sambil berkonsentrasi menyetir) Lah, kamu nggak tahu?

CHRISTIE
Gimana mau tahu? Kita dibawa dengan mata ditutup.

GYA
(tampak terkejut) Aku sempat lihat, sih, pas kalian kemarin dibawa. Tapi ... aku nggak nyangka kalian benar-benar diperlakukan kayak gitu.

CHRISTIE
(tertawa miris) Udah berasa kayak tersangka teroris betulan.

GYA
Ha? Ah … gila lu berdua! (menggeleng-geleng)


Fitra diam saja. Ia tampak menikmati pemandangan di sekelilingnya.


GYA
Seharusnya kemarin malam kalian sudah bisa keluar. Hanya saja, ada prosedur-prosedur yang harus dilakukan. Jadi, terpaksa kalian berdua menginap dulu semalaman.


CUT TO



Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar