Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Perempuan mendekati usia 30 tahun
Suka
Favorit
Bagikan
8. 8

53. RUANG SALSA — PAGI

Salsa baru datang, sambil menunggu minuman teh yang sedang Rifki buatkan, ia memainkan ponselnya melihat beranda Instagram.

Tiba-tiba ia melihat berita semua anggota PK DONASI termasuk Ardi menjadi tersangka sebagai penyelewengan dana dan pencucian uang.

Salsa syok membaca berita tersebut. Ia langsung menyalakan televisi mencari siaran berita yang riil dari televisi.

Air matanya langsung menetes saat melihat dari televisi berita tersebut benar adanya.

Ia benar-benar sedih karena pernikahannya yang tinggal dua minggu lagi akan kandas. Ia juga memikirkan bagaimana melihat orangtuanya jika tahu tentang ini.

Saat air matanya semakin deras, terdengar suara ketukan pintu, ia menghapus air matanya dengan tisu sampai bersih lalu memasang ekspresi muka biasa saja.

Salsa
Ya, masuk...

Rifki masuk membawa minuman yang telah diminta. Ia menaruhnya di atas meja.

Rifki
Ada apa, bu?
Salsa
Maksudnya?
Rifki
Wajahnya kelihatan beda, matanya juga sembab.
Salsa
Oh, gapapa, Ki. Perasaan biasa aja.
(Ia mengambil hp langsung pura-pura bercermin menggunakan kamera)
Rifki
Ya udah saya pamit, ya.

Rifki berjalan meninggalkan Salsa. Saat pintunya sudah tertutup, Salsa langsung menelpon Sinta.

Salsa
Assalamu'alaikum, Sin.
(Salsa mengucapkan salam sambil tersedu-sedu, air matanya kembali mengalir)
Sinta (V.O)
Wa'alaikum salam, kamu kenapa, Sa?
Salsa
Sin, Ardi, Sin...
Sinta (V.O)
Ardi kenapa, Sa?
Salsa
Kamu belum baca beritanya?
Sinta (V.O)
Belum, emangnya dia kenapa, Sa?
Salsa
Dia tersangka sebagai penyelewengan dana dan pencucian uang, Sin.
Sinta (V.O)
Astaghfirullah... Serius, Sa?
Salsa
Iya, Sin. Kamu kabarin Gina, ya. Aku butuh temen.

CUT TO

54. INT. KAFE — SIANG

Salsa terus menangis sambil menunggu Gina. Saat Gina datang, ia langsung memeluk erat tubuh Salsa dan sama-sama menangis.

Gina
Maafin aku sama Sinta, Sa. Kami berdua gak cari tahu secara mendalam tentang dia.
Salsa
Ini bukan salah kalian, ini salahku yang terlalu cepet nerima dia.
Gina
Maafin kami, Sa.
Salsa
Aku bingung harus gimana ngomong ke Ibu, Gin.
Gina
Pulang aja, Sa. Jelasin apa adanya, kan kamu gak salah.
Salsa
Aku takut jantung ibu kambuh, Gin.
Salsa (CON'T D)
Selain itu, aku juga udah urus semua persiapan pernikahan. Aku udah boking WO, udah foto prewedding dan udah foto buat persyaratan KUA. Dan semua sodaraku udah pada tahu. Aku harus gimana, Gin?
Gina
Sabar, ya, Sa. Aku juga gak tau harus gimana selain ngomong apa adanya.
Salsa
Kalo orang kantor sekedar tahu aku mau nikah, Gin. Aku bisa aja bilang nikahnya di undur. Nah, keluarga besarku tahu calonku yang sekarang jadi tersangka, gimana nantinya, Gin?

Gina masih memeluk erat Salsa, mereka berdua juga masih mengeluarkan air mata. Suara dering hp Salsa berbunyi. Salsa melepaskan pelukannya dan mengangkat teleponnya.

Salsa
Kenapa, bi?
Bi Eva (V.O)
Ibu, neng.
Salsa
Ibu kenapa, bi?
Bi Eva (V.O)
Tadi pas bibi mau nyuci baju, bibi lihat ibu masih nonton TV. Tapi pas bibi mau jemur baju di luar, bibi lihat ibu pingsan di lantai. Bibi langsung panggil Pak Fadil minta bantuan. Sekarang udah dibawa ke rumah sakit lagi diperiksa dokter, neng.

Salsa mematikan teleponnya, ia menangis lagi. Gina yang duduk di sampingnya memeluk erat lagi tubuh Salsa.

Salsa
Ibu udah tahu dari berita yang tersebar di TV, Gin. Makanya pingsan.
Gina
Sabar, Sa. Ayo kita ke rumah sakit.

Gina menggandeng tubuh Salsa berjalan keluar. Saat dekat mobil, ia membukakan pintunya untuk Salsa. Terlihat sangat jelas dari wajahnya, ia sangat tidak berdaya menghadapi cobaan ini

CUT TO

55. INT. RUMAH SAKIT — SIANG

Salsa dan Gina berjalan menuju ruangan tempat ibunya dirawat. Sampai di ruangan tersebut ada Bi Eva dan Pak Fadil.

Salsa
Gimana keadaan ibu, om?
(Ia mendekati Fadil dan menanyakan dengan suara yang sangat lemah)
Fadil
Belum tau, Sa. Kita doakan aja semoga hanya syok melihat berita.
Salsa
Om Fadil udah tau juga?
(Salsa mengeluarkan air matanya lagi teringat kasus calon suaminya)
Fadil
Udah, Sa. Jangan nangis mulu. Sabar, ya. Ini pasti akan berlalu.
(Fadil menggandeng tubuh Salsa sambil menepuk-nepuk pundaknya)
Salsa
Om, Salsa harus gimana? Ibu begini juga gara-gara Salsa.
Fadil
Udah, Sa. Kamu pasti bisa ngelewatin ini semua. Kamu juga jangan menyalahkan diri sendiri. Kamu gak salah sama sekali.

Dokter keluar dari ruangan, Fadil dan Salsa langsung mendekati dokter itu. Bi Eva dan Gina tetap duduk di ruang tunggu.

Fadil
Gimana keadaannya, dok?
Dokter
Maaf, Pak. Saya sudah berusaha sebisa mungkin, tapi belum juga sadar. Detak jantungnya sangat lemah. Kita doakan aja semoga ada keajaiban.

Mendengar jawaban dokter, Salsa spontan langsung pingsan. Untung Fadil berhasil menyangganya.

Fadil langsung membawa Salsa ke IGD. Sampai sana ia menyuruh dokter tadi memeriksanya.

Dokter
Tidak apa-apa, Pak. Hanya pingsan syok aja. Sebentar lagi juga akan sadar.

Dokter itu langsung ke ruangannya. Fadil, Bi Eva dan Gina masih memandangi wajah Salsa yang semakin tidak berdaya.

Fadil
Bibi sama Gina tolong jagain Salsa, ya. Saya mau nyusul dokter tadi.
Bi Eva
Iya, Pak.
Gina
Iya, om. Kabarin kalo udah sadar, ya.

CUT TO

56. INT. IGD — SIANG

Salsa menyebut-nyebut nama ibunya. Bi Eva dan Gina yang semula duduk di kursi langsung mendekatinya.

Bi Eva
Neng, bangun, neng...
Gina
Sa... Sa...
(Gina menepuk-nepuk tangannya)

Salsa membuka matanya, ia melihat sekeliling ruangan.

Salsa
Ini dimana, bi?
Bi Eva
IGD, neng. Tadi Neng Salsa pingsan.
Salsa
Ibu gimana, bi?
Bi Eva
Ibu...
Gina
Ibu kamu pasti akan baik-baik aja, Sa. Kamu juga harus baik-baik aja, ya. Jangan terlalu banyak mikirin ini-itu.
Salsa
Aku mau tau keadaan ibu, Gin.
Gina
Jangan sekarang, keadaan kamu juga lagi butuh istirahat dan banyak asupan makanan. Sekarang kamu makan dulu, ya.
(Gina berjalan mengambil makanannya)
Gina (CON'T D)
Bi Eva nyuapin Salsa, ya. Aku mau keluar dulu sebentar.
(Ia menyerahkan makanannya ke Bi Eva)

CUT TO

57. INT. DEPAN RUANGAN MARIA — SIANG

Gina berjalan mendekati Fadil yang sedang duduk melamun.

Gina
Gimana keadaannya, om?
Fadil
Masih gitu.
Gina
Terus gimana, om? Apa gak ada tindakan lain yang bisa membuat keadaan lebih baik?
Fadil
Keadaannya malah semakin memburuk, ini mau di pindah ke ICU.
Gina
Ya Tuhan... Gimana kalo Salsa tau, om?
Fadil
Oh iya, Salsa udah sadar belum?
Gina
Udah, om. Tadi nanyain keadaan ibunya. Aku jawab gimana kalo dia nanya lagi?
Fadil
Yang tenang, ya. Kamu bantu doain, ya. Masalah itu biar saya yang jelasin ke Salsanya.
Fadil (CON'T D)
Ayo kita ke Salsa. Saya pengen lihat keadaannya.

Fadil dan Salsa berjalan menuju ruangan Salsa.

CUT TO

58. INT. IGD — SIANG

Fadil menutup pintu lalu mendekati Salsa di sebelah kanan. Gina mendekati Bi Eva yang sedang menyuapi Salsa di sebelah kirinya.

Salsa
Om, ibu gimana keadaannya?
(Salsa mencoba membangunkan tubuhnya yang sangat lemah)
Fadil
Kamu gak usah mikirin ibu dulu, kamu istirahat aja, ya. Masalah ibu masih ditangani sama dokter. Kita doakan saja semoga lekas membaik.
(Fadil menurunkan tubuh Salsa dengan memegang kedua pundaknya)
Salsa
Tapi, om...
Bi Eva
Iya, neng. Bener kata Pak Fadil, neng istirahat aja dulu.
Gina
Iya, Sa. Keadaan kamu juga lagi begini. Untuk sekarang kamu fokus ke diri sendiri dulu, nanti malem aja nemenin ibunya.

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar