Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Nge-Band! 107
Suka
Favorit
Bagikan
6. Bagian 6
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

62.INT. KAMAR BUNGA - RUMAH BUNGA - SORE

Bunga membuka pintu kamarnya. Ia terkejut --

Mereka berempat berada di kamarnya. Bunga masuk dan menutup pintu. Ia meletakan Tasnya di atas Meja.

Mereka berempat melihat Bunga. Ia terlihat pucat.

HAYLEY

Kamu gak latihan belakangan ini. Kamu juga hindarin kami. Kita semua ada masalah sekarang terus kamu bikin masalah lagi.

Bunga melihat Hayley, serius.

HAYLEY

Apa? yang aku bilang itu bener, kan?

Ada jeda di antara mereka.

BUNGA

Aku nungguin di depan ruko. Mungkin aja mereka ke situ lagi.

HAYLEY

Kenapa kamu pergi sendiri?

BUNGA

Karena aku yang maksa buat kita tandatangan kontrak.

HAYLEY

Terus kamu anggap kami apa?

Ada jeda di antara mereka, lama sekali.

BUNGA

Aku yang bikin kita kayak gini.

MOMO

Kita sekarang udah jadi band. Masalah kita hadapi bareng-bareng.

BUNGA

Tapi tetep aku yang bikin kita kayak gini.

HAYLEY

Terus kamu maunya apa? mau cari mereka?

Bunga dan Hayley saling melihat, serius. Pia melihat mereka berdua, khawatir.

HAYLEY

Kamu mau sok jagoan bisa nemuiin mereka sendiri gitu aja.

BUNGA

JADI KAMU MAU AKU LATIHAN BAND KAYAK BIASA PADAHAL KITA HABIS DITIPU?! NYANYIIN LAGU KITA SENDIRI YANG UDAH DI KASIH KE ORANG LAIN GITU AJA?! KARENA AKU TOLOL MAKANYA KITA KETIPU!

HAYLEY

SUSAH NGOMONG SAMA KAMU!

BUNGA

JADI KAMU MAUNYA APA?!

HAYLEY

MALES AKU NGOMONG SAMA KAMU!

BUNGA

KAMU MAUNYA APA?!

HAYLEY

DASAR TOLOL!

BUNGA

AKU TANYA! KAMU MAUNYA APA SEKARANG?!

HAYLEY

BUBARIN AJA INI BAND!!

Pia terkejut mendengarnya --

Hayley berjalan menuju Pintu kamar --

WIDY

HAYLEY! BERHENTI!

Pia dan Momo terkejut melihat Widy yang berdiri --

Hayley berhenti --

WIDY

BUNGA KAMU JUGA!! BERHENTI!!

Bunga terkejut melihat Widy --

WIDY

KALIAN BERDUA UDAH!! MASALAH GAK SELESAI KALAU GINI!! GAK ADA YANG PULANG SEBELUM KITA SELESAIIN!! HAYLEY KE SINI!!

Hayley melihat Widy. Ia terlihat serius. Hayley kembali ke tempatnya.

WIDY

Kamu juga, Bunga. Jangan nambah masalah buat kita lagi.

Bunga ingin bicara --

WIDY

JANGAN BICARA LAGI!! KALIAN BERDUA JANGAN BICARA LAGI!! DENGERIN AKU SEKARANG!!

Mereka berempat melihat Widy. Ia terlihat dingin.

WIDY

Kita di tipu itu salah kita semua. Bukan salah kamu, Bunga atau salah Hayley. Aku tanya sekarang. Yang setuju buat kita tandatangan siapa?

Mereka semua saling melihat.

WIDY

Kita semua setuju, kan?

Mereka semua mengangguk.

WIDY

Kalau Bunga bilang dia tolol makanya ketipu apa bedanya kita semua? karena kita tolol makanya kita ketipu. Kita semua memang tolol.

Ada jeda di antara mereka.

WIDY

Jangan ada merasa yang paling bersalah karena masalah ini. Sekarang bukan waktunya buat cari-cari rasa bersalah yang gak akan selesaiin apa-apa. Kalian ngerti?

Mereka semua mengangguk.

WIDY

Kita udah pernah bahas gak lagi nyimpan rahasia-rahasia di antara kita. Kalau memang masih ada bener yang Hayley bilang. Kita bubarin aja ini band.

Pia terkejut mendengarnya. Widy melihatnya.

WIDY

Kalian mau biarin Pia sendirian ngeband lagi?

Mereka semua melihat Pia.

PIA

Aku gak mau band ini bubar. Kita pasti bisa hadepin bareng-bareng.

WIDY

Tuh. Pia aja yakin. Masak kalian berdua yang kakak kelas Pia pikirannya masih bocil.

Bunga dan Hayley melihat ke arah lain.

WIDY

Kalian semua ngerti? gak ada lagi sendiri-sendiri. Kita semua tim dan keluarga. Ngerti?

Mereka saling melihat, mengangguk.

WIDY

Bunga, kamu kenapa ke ruko itu lagi?

BUNGA

Aku yakin mereka pasti balik lagi ke situ.

WIDY

Tapi banyak tempat yang mereka bisa pakai.

BUNGA

Tapi aku yakin mereka balik lagi ke tempat itu. Karena aku yakin kalau mereka berhasil nipu kita. Mereka pasti lakuiin lagi ke orang lain.

Mereka saling melihat.

BUNGA

Aku tahu ini kayak berharap yang gak pasti. Tapi gak ada salahnya kita coba. Aku udah minta tolong sama yang punya Studio. Kalau dia lihat mereka telepon aku.

Widy melihat mereka, mereka mnegangguk.

BUNGA

Makasih, geng. Sorry aku egois. Hay aku minta maaf.

HAYLEY

Aku juga.

Mereka saling melihat, tersenyum.

63.INT. STUDIO REKAMAN - MALAM

Luna sedang tertidur di Sofa. Terdengar bunyi handphone. Luna terbangun dan mengambil handphonenya.

LUNA

Halo.

ARIEL (V.O)

Luna ini aku. Sorry nelepon malem-malem. Aku ketemu lagu yang mirip sama Sinestesia.

Luna tersadar. Ia duduk tegap --

LUNA

Mereka jual ke label?

ARIEL (V.O)

Iya. Mereka bawa tiga lagu. Judul lagunya juga sama. Polaris.

LUNA

Oke. Besok pagi aku ke sana.

Sambungan di matikan. Luna terlihat serius melihat ke arah depannya.

64.EXT. PINGGIR LAPANGAN - SEKOLAH - PAGI

Mereka berlima duduk di Lapangan. Mereka sedang bersantai. Bunga berbaring di pangkuan Hayley.

PIA

Kebetulan aku nulis lirik lagu waktu aku kepikiran masalah kita.

Pia memberikan Buku Tulis kepada Momo. Mereka berempat mellihatnya.

WIDY

Bagus. Tapi suram dikit.

HAYLEY

Tapi ini cocok buat masalah kita sekarang.

Momo mengembalikan Buku Tulisnya ke Pia. Pia tersenyum. Bunga melihat Pia, ia tersenyum. Pia membalasnya.

Terdengar suara Handphone. Bunga mengambil dari Saku Celananya. Ia melihatnya, terkejut --

BUNGA

Yang punya studio.

Mereka berempat terkejut dan mendekat. Bunga menempelkannya ke telinga.

BUNGA

Halo. Iya, Pak.
(mendengarkan)
Ada yang pesan studio? mukanya mirip.

Mereka terkejut mendengarnya.

BUNGA

Baik, Pak. Terimakasih.

Sambungan di matikan. Mereka melihat Bunga, tidak sabar.

65.INT. MOBIL - SORE

Mereka berlima duduk di dalam Mobil. Mereka melihat ke arah Bangunan itu.

MOMO

Jadi ada orang yang pesen studio. Mukanya mirip? bukan dia berarti?

BUNGA

Orangnya juga bilang gitu. Tapi katanya dia ingat suaranya. Tapi nama sama gayanya beda.

WIDY

Penipu pasti punya banyak KTP sama ganti-ganti penampilan.

HAYLEY

Kamu yakin dia ke sini?

BUNGA

Yang punya studio bilang. Studio mereka di sewa dua hari. Hari ini sama besok. Mungkin penipu itu dateng buat siapin tempat mereka buat nipu orang.

Mereka semua mengangguk. Mereka semua melihat serius ke Bangunan itu.

MOMO

Tapi kayak gak mungkin. Mereka pakai tempat yang sama buat nipu orang. Memangnya mereka pikir kita bodoh gak cari mereka.

HAYLEY

Kalau di pikir-pikir iya juga. Apa mereka anggap kita anak SMA makanya mereka tenang-tenang aja?

WIDY

Kita kan juga punya akal. Mereka gak kepikiran apa?

MOMO

Kan? kayak mereka yang bodoh atau memang kita yang beruntung ketemu mereka di sini --

PIA

KAK! KAK! ITU DIA! ITU DIA!

Mereka semua melihat ke arah yang di tunjuk Pia --

Anton, dengan gaya yang berbeda, Rambut Panjang dan Jenggot Tebal berjalan memasuki Gedung.

MOMO

BENEEEER DOOOONG KETEMUUUU!!

BUNGA

IYA! ITU DIA! ITU DIA! AKU INGET MUKANYA!

Mereka menjadi Panik --

Mereka saling sibuk sendiri --

Widy melihat mereka --

WIDY

GENG! BERHENTI!

Mereka semua berhenti. Melihat Widy.

WIDY

Tenang. Tunggu dia masuk ke bangunan baru kita ikutin di ke dalam terus kita tangkep dia. Oke.

Mereka semua mengangguk. Mereka melihat Anton yang masuk ke dalam Bangunan.

Mereka mengangguk dan keluar dari Mobil bersamaan --

66.EXT. PINGGIR JALAN - SORE

Mereka menyebrangi jalan dan memasuki Bangunan itu juga.

67.INT. DEPAN KANTOR LABEL - SORE

Mereka menaiki Tangga dan berjalan pelan menuju Pintu. Terlihat pintu itu terbuka dan terdengar suara dari sana.

Mereka berlima berjalan pelan-pelan. Mereka saling melihat dan ketika mereka sampai di depan pintu --

Anton keluar dan melihat mereka --

Mereka melihat Anton --

Mereka hanya diam --

Anton dengan cepat berlari --

Momo dan Widy menahan Anton --

Anton mendorong mereka berdua dengan keras --

Mereka jatuh ke lantai, Hayley, Pia, Bunga melihat mereka --

WIDY

KEJAR DIA!

Hayley dan Bunga dengan cepat menuruni Anak Tangga --

Momo dan Widy berusaha berdiri. Mereka berjalan menuruni Anak Tangga, pelan.

68.EXT. PINGGIR JALAN - SORE

Bunga dan Hayley berlari dengan kencang mengejar Anton yang ada di depan mereka --

Mereka melawati Orang-orang yang melihat mereka --

Pia di belakang berlari dengan sekuat tenaganya --

PIA

SIAL! FIX AKU HARUS DIEEEET!

Pia berusaha berlari mengejar mereka --

Mereka bertiga sudah jauh di depan Pia --

Anton berbelok memasuki Gang --

Bunga dan Hayley juga memasuki Gang --

Pia berhenti, ia mencari nafas --

Ia melihat ke sekitarnya, ia belari pelan ke gang kecil di sebelahnya --

69.EXT. GANG - SORE

Anton berlari dengan cepat melewati Gang kecil itu --

Hayley dan Bunga belari dengan cepat melewati Gang kecil itu juga --

Anton melewati pertigaan dan ia mengambil jalan tengah dengan cepat --

Hayley dan Bunga berada di pertigaan. Mereka bingung --

BUNGA

YANG MANA!

Hayley juga terlihat bingung --

Ia berlari menuju jalan tengah --

Bunga ikut mengejarnya --

70.EXT. GANG SEMPIT - SORE

Anton melihat ke belakang, ia berhenti berlari.

Ia kehabisan nafas. Ia mencari nafas --

Dari belakang Pia memeluk Anton dengan kuat dengan menggunakan berat badannya --

Anton terkejut dan berusaha melepaskannya --

PIA

KAK BUNGA! KAK HAY! AKU DISINI! TOLOOOOONG! TOLOONG!

Anton masih berusaha melepaskan pelukan Pia. Ia memukul-mukul Pia --

Pia berusaha menahan --

Tidak bisa. Pia terjatuh --

Anton ingin berlari, ia terkejut --

Pia memegang Kaki Anton sambil terbaring --

Anton berusaha melepaskan Kakinya --

Pia memegang dengan kuat Kaki Anton sambil memejamkan Mata --

PIA

KAK HAAAAAAY! KAK BUNGAAAAA! TOLONGGGGG! PIAAAA DI SINIIIIII!

Anton menginjak-injak Tubuh Pia, berkali-kali --

PIA

AKU GAK AKAN LEPASIIIN KAMUUUUU!

Anton masih menginjak-injak Pia --

BUNGA

WOIIII! JANGAN LARIIII LU! TOLONGGGG! TOLOINGGG! ADA PENIPUUUU!

Bunga dan Hayley berlari ke arah mereka berdua --

PIA

TOLOOOOONG! TOLOOOONG! ADA PENIPUUUU!

Bunga dan Hayley langsung memegang Tubuh Anton. Mereka bertiga menahan sekuat tenaga --

Mereka bertiga berteriak dan menjerit minta tolong --

Anton memukul Hayley dengan Siku --

Hayley terjatuh, Hidungnya berdarah --

BUNGA

HAAAAAAAY!! WOIIIII!

Anton bergerak --

Bunga terkejut, ia ikut terseret --

Pia juga ikut terseret, ia memegang lebih kuat --

BUNGA

TAHAAAAAAAN! PIAAAAAA!

PIA

KAK HAAAAAAAY! BANTUIIIIIN!

Hayley dengan cepat berdiri dan memegang Lengan Anton dengan kuat --

HAYLEY

AAAAAAAAAAK! JANGAN LARRIIIIII!

Mereka bertiga menahan Anton. Mereka masih terseret walau sedikit --

71.EXT. PERTIGAAN - GANG - SORE

Widy dan Momo berada di pertigaan. Mereka bingung --

HAYLEY (O.S)

AAAAAAAAAK! JANGAN LARRRRIIII!

Mereka tersadar. Mereka lari ke jalur tengah dengan cepat --

72.EXT. TEMPAT KEJADIAN - GANG - SORE

Mereka bertiga masih terseret karena Anton --

Anton masih berusaha melepaskan dirinya --

Ia menginjak-injak Pia dengan Kakinya --

Pia berusaha bertahan --

BUNGA

WOOOI! JANGAN INJAK PIAAAAA! JANGAN INJAAAAAK!

Anton masih berusaha melepakan dirinya. Ia memukul-mukul Bunga dan Hayley dengan sikunya --

MOMO

WOOOOOOI!!

Mereka melihat Widy dan Momo yang berlari dengan cepat ke arah mereka --

HAYLEY

MOMOOO! WIDYYYYY! BANTUIIIIIIN!

Momo memegang Tubuh belakang Anton --

Widy memegang Kaki Anton --

Mereka berlima berteriak minta tolong dan menjerit --

PIA

BALIKIIIIIIN LAGGUUU KAMIIIIII! SIALAAAAAAANNNNNNN!

Mereka berlima menjerit bersama-sama sambil berusaha menahan Anton yang masih berusaha melepaskan dirinya --

LAKI-LAKI, 20-an, yang berjalan melihat mereka --

BUNGA

BANGGG! TOLONGGIIN! ADA PENIPUU!

Laki-laki itu dengan cepat belari --

LAKI-LAKI

TOLONG! TOLONG! ADA PENIPU!

Dengan cepat dari belakanya, beberapa Laki-laki berlari dengan cepat menuju mereka --

Anton sudah kehabisan tenaga hanya pasrah melihat Orang-orang berlari ke arah dia.

CUT TO:

Anton terduduk di Gang. Tangannya terikat. Beberapa Laki-laki mengelilinginya. Ia hanya tertunduk.

Mereka berlima terlihat kelelahan. Tubuh mereka penuh dengan keringat, debu dan luka.

Hidung Hayley di sumbat menggunakan Tisu. Mereka melihat Tubuh-tubuh satu sama lain --

BUNGA

PIAAAA! KAMU BERDARAH!

Bunga menunjuk Lengan Pia yang berdarah --

HALYEY

BUNGA! KAMU JUGA!

Bunga melihat Lututnya yang mengeluarkan Darah --

MOMO

Kita semua banyak luka.

Mereka langsung merasakan sakit. Mereka meringis --

Pia menahan Tangisnya. Mereka semua melihat Pia.

Mereka tertawa sambil menahan sakit.

Terlihat Sivia berjalan dengan cepat ke arah mereka --

BUNGA

BOS!

Sivia sampai dan melihat mereka. Ia menggeleng.

Mereka terlihat kotor dan penuh luka.

SIVIA

Kita ke klinik sekarang. Kalian bisa jalan?

Mereka semua mengangguk. Mereka berusaha berdiri. Widy dan Bunga mempapah Pia yang terlihat kesakitan --

BUNGA

Pia di injek-injek.

Sivia mengangguk. Mereka berdiri di depan Anton. Anton hanya diam, menunduk.

SIVIA

Aku telepon Luna dulu.

Mereka berlima melihat Anton --

PIA

BERANINYA SAMA CEWEK!!

Terdengar suara beberapa Laki-laki itu menyoraki Anton.

Mereka berjalan dan Anton di bawa oleh beberapa Laki-laki itu.

73.INT. KANTOR - LABEL REKAMAN - SORE

Imam duduk di Ruangan. Ia terlihat tersenyum puas.

Pintu ruangan di buka. Luna masuk bersama Ariel. Mereka langsung duduk di depan Imam.

LUNA

Aku tahu kamu dapat dari mana lagu-lagu ini.

Imam terkejut mendengarnya --

LUNA

Kamu gak bisa lari lagi. Temen kamu udah ketangkep. Kamu sendirian sekarang.

Imam berdiri dan melihat pintu --

SATPAM SATU, 40-an dan SATPAM DUA, 40-an, berdiri di Pintu.

Imam terkejut melihatnya. Ia melihat mereka berdua. Ia duduk kembali. Ia tersenyum.

LUNA

Kamu senyum.

IMAM

Kalian pikir kalian bisa dapetin lagunya gitu aja. Ada hukumnya.

LUNA

Aku tahu mereka udah tandatangan penyerahan lagu ke kalian. Tapi masalahnya bukan berarti aku gak bisa ambil dari kamu di luar hukum.

Imam terkejut mendengarnya.

LUNA

Ini label besar. Dan aku orang terkenal. Kamu gak pikir apa yang bisa kami lakuin buat lawan kamu yang cuma nipu anak-anak SMA.

Ada jeda di antara mereka.

LUNA

Tantang aku kalau kamu mau tahu rasanya.

Imam terkejut melihatnya. Luna melihat Imam, dingin.

Imam melihat Luna, takut. Luna tersenyum.

74.INT. KLINIK - SORE

Mereka berempat berdiri di samping Pia. Pia terbaring di Tempat Tidur. Sedang di pakaikan Infus.

Terlihat perban-perban menutupi Lengan dan Kaki mereka.

PIA

Aku mau muntah rasanya.

WIDY

Kamu di tendang-tendang.

BUNGA

Makasih, Pia. Udah nahan penipu itu sampai kamu babak belur.

PIA

Makasih juga, Kak. Udah mau babak belur juga nangkep penipu itu.

Mereka berdua tersenyum.

HAYLEY

Makasih geng. Udah saling bantu.

Widy dan Momo mengangguk sambil tersenyum.

Sivia berjalan ke arah mereka. Mereka melihat Sivia.

SIVIA

Kalian harus ke rumah sakit.

Mereka terkejut mendengarnya.

SIVIA

Kalian jatuh ke tanah. Kebentur. Takutnya ada apa-apa sama kalian. Luka dalam. Apalagi Pia. Dia lebih parah dari kalian.

Mereka semua melihat Pia, khawatir.

SIVIA

Satu lagi. Penipu satu lagi udah ketangkep.

Mereka berlima terkejut mendengarnya. Mereka berpelukan.

Sivia tersenyum melihatnya.

BUNGA

KITA BISA NGEBAAAND LAGGGIIIIII!

Mereka berlima bersorak.

FADE OUT.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)