Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Nge-Band! 107
Suka
Favorit
Bagikan
1. Bagian 1
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

1.INT. STUDIO - LABEL - SORE

Luna duduk bersama PRODUSER SATU, 30-an, mereka sedang bicara dan menunjuk layar komputer. Mereka terlihat serius.

Pintu Studio terbuka, Produser Satu berjalan masuk dan duduk di belakang mereka. Ia melihat mereka berdua.

Luna dan Produser Satu itu masih bicara dan menunjuk Layar Komputer. Luna berbalik badan, melihat Produser Satu itu.

PRODUSER SATU

Menurut kamu gimana?

LUNA

Oke.

Produser Satu mengepalkan tangannya. Ia tersenyum.

PRODUSER SATU

Kamu habis ini ada waktu bentar? aku mau bicara.

Luna mengangguk. Ia melihat serius Produser Satu itu.

2.INT. KANTOR - LABEL REKAMAN - SORE

Mereka berdua duduk di Kantor. Mereka mendengarkan Lagu dari Handphone di atas Meja.

Luna mendengarkan Lagu itu, serius --

Ia tersadar --

Ia melihat Produser Satu --

Itu Lagu Sinestesia, Polaris. Lagu berhenti.

PRODUSER SATU

Menurut kamu gimana?

LUNA

Gimana apanya?

PRODUSER SATU

Bagus, gak? ngejual gak?

Luna melihat Produser Satu itu yang serius melihat dirinya.

PRODUSER SATU

Bisa jadi mereka next Euforia dan Memoria.

Luna hanya diam.

PRODUSER SATU

Aku mau bawa ini ke Pak David. Kalau kamu approved.

Luna hanya diam. Ia melihat Handphone itu, datar.

LUNA

Lagunya masih banyak yang kurang. Tapi... iya ngejual.

Produser Satu mengangguk-angguk. Ia senang. Luna melihat ke arah lain, datar.

3.EXT. DEPAN MINI MARKET - MALAM

Mereka berlima berdiri dan duduk di depan Mini Market. Mereka memakan Es Krim sambil melamun. Pia tersenyum.

PIA

Konser, ya... coba kita bisa konser juga.

Mereka berlima mengangguk.

WIDY

Tapi siapa yang mau nonton konser kita. Label rekaman aja kita gak punya.

Mereka melihat Widy. Mereka serempak menghela nafas panjang. Mereka memakan Es Krim serempak.

BUNGA

Pasti ada. Aku yakin.

Mereka semua mengangguk.

HAYLEY

Aku juga udah kirim demo band kita ke label-label. Mudah-mudahan ada jawabannya.

MOMO

Walaupun aku juga gak yakin ada jawabannya.

Mereka berlima mengangguk.

WIDY

Kita gak boleh nyerah.

BUNGA

Besok kita ada jawdwal manggung. Jadi kita harus semangat buat ke tujuan kita. Oke.

Mereka semua mengangguk.

4.INT. KAFE - MALAM

Sinestesia manggung di Kafe. Mereka menyanyikan lagu Polaris.

Astrid dan Agnes di barisan depan bersama Penonton-penonton lainnya. Mereka tersenyum sambil mendengarkan Lagu mereka.

Sivia berdiri di belakang Para Penonton. Ia tersenyum melihat mereka.

5.EXT. DEPAN KAFE - MALAM

Mereka berlima melambai Astrid dan Agens yang juga melambai mereka sambil berjalan menjauh.

Mereka memasukan Alat-alat Musik ke dalam Mobil.

Sivia berdiri di sebelah Mobil. Mereka melihat Sivia.

SIVIA

Kalian laper, gak?

Mereka mengangguk. Pia mengangguk dengan keras. Sivia tersenyum.

6.INT. MOBIL - BERJALAN - MALAM

Bunga sedang mengendarai Mobil. Sivia duduk di sebelahnya. Ia melihat ke arah luar, Mobil.

BUNGA

Makasih, Bos. Udah traktir kami.

Sivia tidak menjawab. Ia hanya diam. Bunga melihat Sivia, bingung.

BUNGA

Bos. Kenapa? ada masalah?

Sivia melihat Bunga, ekspresinya berubah menjadi menahan sesuatu. Bunga terkejut.

BUNGA

Kenapa, Kak? Kakak gak apa-apa?

SIVIA

Aku sakit perut. Udah gak tahan.

Bunga tertawa mendengarnya. Sivia memegang perutnya.

SIVIA

Aku gak tahu sambelnya pedes banget. Sakitttt.

Bunga menggeleng. Ia mempercepat laju Mobilnya.

7.INT. STUDIO REKAMAN - MALAM

Bunga masuk ke dalam Studio Rekaman. Ruangan itu gelap. Ia menghidupkan Lampu. Luna berbaring di Sofa. Bunga terkejut melihatnya.

Luna membuka Matanya, ia bangun. Bunga duduk di sebelahnya dan memberinya Botol Air. Luna meminumnya.

BUNGA

Tidur di kamar, Kak.

LUNA

Aku ngatuk banget di jalan. Gak bisa lagi jalan ke kamar.

Mereka bersandar di Sofa. Mereka melihat langit-langit.

BUNGA

Gimana kerjaan di Jakarta? udah selesai?

LUNA

Udah. Kamu habis manggung?

Bunga mengangguk.

LUNA

Konser Euforia?

BUNGA

Bagus.

Ada jeda di antara mereka.

BUNGA

Coba aja kami dapet kontrak dari label.

Luna melihat Bunga, serius.

BUNGA

Kami kepengen banget dapet kontrak dari label cepet-cepet.

LUNA

Kalian besok latihan?

Bunga mengangguk.

LUNA

Sebelum itu ke sini dulu.

Bunga melihat Luna, bingung.

LUNA

Kalian semua ke sini dulu sebelum latihan.

Bunga melihat Luna, serius.

8.INT. STUDIO REKAMAN - SORE

Mereka berlima berdiri melihat ARIEL, 40-an yang tersenyum ke Mereka. Luna di sebelahnya. Sivia berdiri di samping Pintu.

Mereka terkejut melihat Orang yang ada di depan mereka.

LUNA

Kenalin. Ini Ariel, eksekutif di Label aku.

Mereka hanya diam. Masih terkejut.

LUNA

Dia datang mau bicariin soal demo yang kalian kirim.

Mereka saling melihat, bingung.

HAYLEY

Itu aku yang kirim, Kak. Aku kan pernah bilang kirim demo ke label rekaman.

BUNGA

Dan kamu kirim ke label Kak Luna?

HAYLEY

Semua label aku kirim.

PIA

Tapi kenapa bisa cepet gini ada jawabannya.

WIDY

Orangnya sampai datang ke sini lagi.

Momo hanya melihat Ariel, datar. Mereka berlima duduk di Sofa Studio.

ARIEL

Saya langsung saja. Produser kami udah lihat demo kalian dan menarik.

Mereka mengangguk. Pia tersenyum.

ARIEL

Saya juga udah tanya Luna. Luna bilang menarik. Dan ternyata kalian kenal dengan Sivia dan Luna. Menarik.

Bunga melihat Luna, serius.

LUNA

Aku gak bilang ke dia soal kalian.

ARIEL

Saya sendiri yang tanya ke Luna. Luna gak bilang apa-apa sampai dia ceritaiin ke saya soal kalian karena di tanya atasan kami.

Luna menaikan Alisnya. Bunga hanya melihatnya, serius.

ARIEL

Kalian tahu sendiri Luna produser kami di label dan pendapatnya penting. Tenang. Saya bilang sekali lagi. Luna gak kenalin kalian ke saya. Tapi kami yang dapat demo kalian dan kami tanya Luna. Oke?

Mereka semua mengangguk.

BUNGA

Makasih, Pak. Tapi ada urusan apa Bapak sampai jauh-jauh ke sini buat ketemu band yang gak punya nama kayak kami.

Ariel dan Luna saling melihat.

ARIEL

Setiap keputusan ketika kami menkontrak musisi baru di label kami. Semuanya keputusan ada di tangan atasan kami, Pak David.

Bunga melihat Ariel, serius. Luna melihat Bunga. Hayley melihat Bunga, serius. Widy, Pia dan Momo melihat mereka.

ARIEL

Dan ketika saya mengajukan kalian buat di pertimbangkan. Pak David langsung setuju. Makanya saya di kirim kesini.

HAYLEY

Om David setuju gitu aja?

Widy, Pia dan Momo melihat Hayley, terkejut. Bunga hanya diam.

ARIEL

Iya. Dia sudah setuju dan dia tahu kalian karena kalian punya akun medsos, kan? dia juga udah dengerin demo kalian.

HAYLEY

Dia bilang apa?

ARIEL

Bagus. Dan saya tidak menyangka ternyata kalian juga punya hubungan dengan Pak David.

Widy, Pia dan Momo terkejut mendengarnya. Mereka saling melihat. Bunga hanya diam, melihat Luna. Luna hanya diam.

Sivia hanya diam melihat mereka.

ARIEL

Ditambah kalian punya hubungan juga dengan Euforia.

Ariel melihat Momo. Momo hanya diam. Mereka semua melihat Momo.

ARIEL

Sebenarnya ada satu alasan lagi kenapa kami tertarik memberikan kontrak buat kalian?

Mereka melihat Ariel, menunggu.

ARIEL

Karena kalian perempuan. Karena kalian perempuan dan bisa main musik itu di anggap menjual buat menarik cowok-cowok buat jadi fans kalian. Kapan lagi, kan lihat cewek-cewek SMA cantik bisa main gitar lagi?

Ariel tertawa besar dan keras --

Mereka hanya melihat Ariel, serius --

Ariel tersadar --

Tawanya hilang dan ia kembali menjadi serius.

ARIEL

Oke. Saya langsung saja. Kami tertarik dengan kalian. Kami pikir kalian punya potensi buat jadi band besar. Dan kami ingin membuat kontrak label dengan kalian.

Mereka semua terkejut mendengarnya. Pia meloncat dari Sofa. Widy menutup mulutunya. Momo hanya melihat Ariel. Hayley terbelalak, tidak percaya. Bunga hanya melihat Ariel, serius.

ARIEL

Saya selalu suka lihat ekspresi setiap artis yang terkejut mau di kontrak dari label kami.

Mereka semua tersadar. Mereka kembali tenang. Mendengarkan Ariel.

MOMO

Kalau Bapak tahu saya kenapa kami masih di kasih kontrak?

ARIEL

Iya. Saya pikir kamu cocok dengan band ini di banding Euforia.

Ada jeda di antara mereka.

ARIEL

Buat kontraknya gak sekarang. Saya mewakili label hanya memberikan tawaran resmi.

Mereka terlihat senang. Pia terlihat yang paling senang.

ARIEL

Tapi sebelum itu. Ada satu hal yang harus kalian tahu.

Mereka melihat Ariel, serius.

ARIEL

Kami akan melakukan perubahan di dalam band kalian.

Mereka melihat Ariel, serius. Momo melihat ke arah lain, menghela nafas, panjang.

TITLE: NGE-BAND!

9.EXT. DEPAN TOKO MUSIK - SORE

Ariel menaiki Mobil dan pergi dari situ. Luna dan Bunga berdiri di depan Toko Musik, melihatnya pergi.

BUNGA

Bapak yang suruh dia datang kesini?

LUNA

Iya.

Ada jeda di antara mereka.

LUNA

Ada masalah yang lebih penting buat kamu pikirin daripada mikirin masalah kayak gini.

BUNGA

Masalah yang itu? buat apa aku pikirin masalah itu.

Bunga berjalan menuju Studio. Luna melihat Bunga. Ia tersenyum.

10.INT. STUDIO REKAMAN - SORE

Mereka berempat sedang duduk di Lantai. Mereka terlihat serius. Pia menghela nafas, panjang.

Bunga masuk ke dalam Studio. Ia melihat mereka yang sedang lesu.

BUNGA

Gak jadi latihan?

Mereka hanya melihat Bunga.

PIA

Maaf, Kak. Aku gak masalah --

MOMO

JANGAN! KAMU JANGAN NGOMONG GITU!

Pia terkejut mendengarnya. Bunga melihat Pia, serius.

BUNGA

Bener. Kamu jangan pernah ngomong gitu. Label cuma bukan mereka.

HAYLEY

Tapi cuma mereka yang mau terima kita.

Mereka melihat Hayley.

MOMO

Memang. Tapi bukan berarti gak ada yang label mau sama kita.

HAYLEY

Kalau ada yang mau. Kalau gak?

Momo dan Hayley saling melihat, serius. Momo mendekati Hayley. Bunga melihat mereka berdua.

MOMO

Maksud kamu apa?

HAYLEY

Maksud aku kita perlu pikirin baik-baik tawaran mereka.

Ada jeda di antara mereka.

MOMO

Kamu serius?

HAYLEY

Aku serius. Jadi pro tujuan kita semua dan kesempatan ada di depan mata. Aku gak mau sia-siain.

MOMO

Kamu apa? coba bilang sekali lagi.

Mereka berlima saling melihat. Pia terlihat panik, ia ingin berdiri dan melerai, tapi tidak jadi.

HAYLEY

Aku gak mau sia-siain kesempatan kayak gini --

MOMO

KAMU GILA! KAMU MAU KELUARIN PIA DARI BAND CUMA BUAT DAPETIN KONTRAK DARI LABEL!

Widy, Pia terkejut mendengarnya. Bunga melihat mereka, serius. Pia berdiri dan lansung melerai --

PIA

UDAH, KAK! UDAH! JANGAN BERANTEM!

Hayley dan Momo saling melihat, serius.

11.INT. RENTAL BAND - SORE

Luna dan Sivia berdiri di depan Pintu. Mereka hanya diam. Terdengar suara Mereka berlima dari luar Studio.

MOMO(V.O)

DASAR GILA! UDAH SINTING KAMU!
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)