Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Nge-Band! 107
Suka
Favorit
Bagikan
4. Bagian 4
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

28.EXT. DEPAN KANTOR LABEL - SIANG

Mereka keluar dari Bangunan itu. Mereka terlihat senang sekali. Pia tidak bisa berhenti tersenyum. Bunga melihatnya dan merangkulnya --

BUNGA

Kamu gak bisa berhenti senyum, kan? sama aku juga.

Mereka berdua tersenyum bersama. Mereka bertiga tersenyum melihat mereka berdua.

WIDY

Akhirnya. Tujuan kita tercapai. Tapi baru aja mulai.

HAYLEY

Bener. Masih banyak yang harus kita lakuin. Tapi serius, cita-cita aku kesampaian.

Hayley tersenyum.

WIDY

Soal uangnya?

Mereka melihat Momo.

MOMO

Gak masalah. Yang penting kita dapet kontrak dari label.

PIA

Aku gak nyangka Kak Momo gampang banget kirim uang limapuluh juga gitu aja dari handphone.

BUNGA

Kamu baru pertama kali lihat orang punya banyak uang? sama aku juga.

Mereka semua tersenyum.

BUNGA

Oke. Geng. Kita rayaiin kontrak dari label kita. Enaknya kita ngapain?

PIA

Makan, Kak. Aku laper.

Mereka semua tersenyum.

29.INT. WARTEG - SORE

Lukita sedang melayani pelanggan. Terdengar suara langkah kaki dari luar cepat --

BUNGA (O.S)

IBUUUUUUUUUUU!

Lukita terkejut mendengarnya, Bunga muncul dan langsung berlari memeluk Lukita. Lukita tidak bisa bergerak --

BUNGA

BUNGA DAPET KONTRAK DARI LABEL!

Lukita tersenyum, menahan Badan Bunga yang semakin erat memeluknya.

BUNGA

BUNGA BENERAN BU! BUNGA GAK BOHONG!

Lukita melihat Bunga. Bunga melihat Lukita. Lukita mengangguk, mereka tertawa bersama.

LUKITA

SELAMAT NAK!

BUNGA

MAKASSSIH!

Mereka berdua berpelukan.

30.INT. RUANG TENGAH - RUMAH HAYLEY - SORE

Hayley berdiri di depan Haris, Suci, Chiko dan Lutfi.

HAYLEY

HAY DAPET KONTRAK DARI LABEL! HAY JADI PRO!

Terlihat ekspresi mereka berubah --

Haris langsung memeluk Hayley. Lutfi meloncat girang dan Chiko yang melalukan hal yang sama seperti Lutfi. Suci menangis bahagia.

Mereka berlima berpelukan.

31.INT. RUANG TENGAH - RUMAH PIA - SORE

Pia duduk di sebelah Supriyadi.

PIA

Pia dapet kontrak. Pia rekaman.

Supriyadi tersenyum dan memeluk Pia.

Ria, Bagas dan Denis terkejut mendengarnya, ekspresi mereka tidak percaya.

Pia melihat mereka bertiga, terlihat alis Pia naik.

PIA

Kan?

Ia tersenyum sinis.

32.INT. MEJA MAKAN - RUMAH MOMO - SORE

Anneke sedang makan. Momo berjalan ke Ruang Makan dan membuka Kulkas. Ia mengambil Buah dan memakannya --

MOMO

Aku sama anak-anak dapet kontrak. Kami rekaman.

Anneke melihat Momo. Momo hanya menggerakan Bahunya. Anneke tersenyum.

Momo berjalan pergi. Ia terlihat tersenyum.

Anneke melanjutkan makan --

ANNEKE

Selamat.

33.INT. RUANG TENGAH - PANTI ASUHAN - SORE

Anak-anak, termasuk Riza dan Lia duduk di Ruang Tengah. Kasih duduk bersama Anak-anak

Asri sedang menggendong Wahyu. Wulan berdiri di sebelah Asri.

Widy berdiri di depan mereka, ia terlihat gugup.

WIDY

Jangan kaget ya.

Mereka semua melihat Widy, bingung.

WIDY

Widy dapet kontrak dari label. Widy sama temen-temen rekaman.

Anak-anak terlihat bingung. Wulan terkejut mendengarnya. Kasih dan Asri tersenyum mendengarnya.

LIA

Rekaman itu apa, Kak?

RIZA

Kakak jadi artis?

LIA

Kakak nanti masuk TV?

Widy bingung dengan pertanyaan itu. Ia hanya mengangguk.

LIA

Jadi kakak nanti buat konten bareng artis?

Widy terkejut mendengarnya. Ia melihat Anak-anak itu, hanya tersenyum. Ia mengangguk.

Anak-anak bersorak gembira dan meloncat. Wulan langsung memeluk Widy. Widy terkejut.

WULAN

Selamat, ya, Nak. Bunda bangga sama kamu.

Widy tersenyum mendengarnya. Ia membalas pelukan Wulan.

WIDY

Bunda?

Wulan melepaskan pelukannya. Ia terlihat menangis. Widy terkejut.

WULAN

Bunda gak apa-apa. Cuma terharu. Gak apa-apa kalau kamu panggil Bunda?

Widy melihat Kasih, Wulan juga mengikutinya. Kasih tersenyum.

Widy mengangguk. Wulan langsung memeluk Widy, erat. Widy juga membalas pelukannya. Ia juga menangis sedikit.

34.INT. TOKO MUSIK - PAGI

Sivia sedang membershikan Alat-alat Musik. Bunga berjalan dengan gaya, sesekali ia melompat dan menari.

Sivia melihatnya, bingung. Bunga tersenyum kepadanya, lebar --

BUNGA

PAGIIIIII BOOOOOOOOOSSSSS!!

Sivia melihat Bunga, bingung.

SIVIA

Kamu kenapa?

Bunga tersadar, ia tersipu malu.

SIVIA

Kamu sakit.

Bunga hanya tersenyum, malu.

SIVIA

Iya. Kamu sakit. Kita ke dokter sekarang.

Bunga memukul Sivia, pelan. Sivia semakin bingung.

BUNGA

Kak Luna ada di Studio?

Sivia mengangguk.

BUNGA

Aku mau bicara bertiga.

Sivia semakin bingung.

35.INT. STUDIO REKAMAN - PAGI

Sivia dan Luna duduk di depan Bunga. Mereka melihat Bunga, serius.

BUNGA

Band aku dapet kontrak dari label.

Mereka berdua terkejut.

BUNGA

Aku serius. Gak bohong.

Bunga mengambil Handphonenya dan memencet sesuatu di sana. Ia memberikannya ke Luna.

Luna dan Sivia melihatnya. Terlihat gambar mereka berlima, Anton dan Imam di sana.

BUNGA

Kan?

Luna mengembalikan Handphonenya ke Bunga.

SIVIA

Nama labelnya apa?

BUNGA

Original Music. Kakak pernah dengar?

Mereka hanya diam.

BUNGA

Kata Pak Anton sama Pak Imam, eksekutif di sana. Kebanyakan mantan-mantan karyawaan Tosica, Universe, Duality sama Winner.

SIVIA

Kalian kenalnya dari mana? maksud aku cara mereka tahu kalian dari mana?

BUNGA

Hayley kirimin demo. Sebenarnya bukan ke Original. Tapi ke label yang lain. Tapi Pak Imam tahu kami dari temennya di label yang lain itu. Waktu mereka dengerin demonya, mereka tertarik. Makanya mereka hubungin kami.

Mereka berdua hanya diam.

BUNGA

Sama satu lagi. Kami udah tanda tangan kontrak. Kami mau di buatin album sama mereka.

Mereka berdua hanya melihat Bunga, serius. Bunga tersadar.

BUNGA

Kenapa, Kak lihatin aku gitu banget?

Mereka hanya menggeleng, tersenyum.

BUNGA

Gak ada masalah. Aku yakin. Sedikit banyak kan aku tahu orang-orang dari label itu bentuknya gimana.

Ada jeda di antara mereka.

BUNGA

Sama satu lagi, Kak. Waktu Kakak tandatangan sama label dulu. Kakak pernah gak di mintaiin uang sama mereka?

Mereka hanya diam.

BUNGA

Soalnya kami di mintaiin uang buat biaya rekaman. Katanya karena kami belum menghasilkan buat label. Kalau lagu kami laku baru uang kami di balikin sama dapet uang dari profit.

Ada jeda di antara mereka.

BUNGA

Kak, aku tanya lo.

Mereka berdua tersadar.

SIVIA

Ada...

Bunga mengangguk.

BUNGA

Apalagi ya yang mau aku tanyaiin.

Mereka berdua saling melihat.

SIVIA

Bunga. Kontak mereka kamu simpan, gak?

BUNGA

Buat apa, Kak?

SIVIA

Buat pastiin aja lagi.

Bunga memberikan Kartu Nama. Mereka berdua melihat Kartu Nama itu.

CUT TO:

Sivia dan Luna masih di Studio. Luna menempelkan Handphonenya di telinganya. Luna menggeleng.

Sivia menghela nafas, panjang. Luna meletakan Handphonenya di atas Meja.

LUNA

Gimana? kasih tahu mereka?

SIVIA

Menurut kamu?

LUNA

Gak usah. Biar mereka hadapi sendiri. Kita bantu pakai cara lain.

Luna melihat Sivia. Sivia terlihat khawatir.

LUNA

Ini masalah mereka yang mereka buat sendiri. Jangan ikut campur. Bantu mereka waktu mereka minta.

Luna melihat ke arah lain.

36.INT. TOKO MUSIK - SORE

Bunga terlihat tersenyum lebar sambil membersihkan Alat-alat Musik.

BUNGA

Rekaman. Rekaman. Rekaman. Hehehe...

Ia semakin tersenyum lebar.

37.INT. RUANG KELAS - SEKOLAH - PAGI

Bunga, Freya dan Marsha sedang bekumpul. Handphone di tangan mereka. Tangan mereka dengan lincah memencet layar handphone itu, tatapan mereka serius --

FREYA

Kamu serius dapet kontrak dari label? bawah... bawah dia no ulti.

BUNGA

Iya. Tinggal rekaman. Oke. Atas dia sendiri.

MARSHA

Bagus dong. Tapi kalian udah cek bener-bener gak? base...base... basenya.

Mereka menghela nafas, panjang. Mereka meletakan handphone di atas Meja. Freya dan Marsha melihat Bunga, serius.

MARSHA

Kamu yakin mereka bukan penipu?

Bunga terkejut mendengarnya.

MARSHA

Udah banyak penipu kedoknya produser musik. Mereka nipu band-band yang mau dapet kontrak.

BUNGA

Gak mungking, lah. Aku lihat sendiri orang-orangnya gimana. Mereka juga punya kantor lagi. Mana mungkin mereka nipu.

FREYA

Gak ada yang gak mungkin, Bunga. Mereka orang-orang pro. Nipu kalian bener-bener gampang.

Ada jeda di antara mereka.

FREYA

Kalau kamu yakin yaudah. Tapi kalau sampai mereka minta uang buat apa-apa. Jangan di kasih.

Bunga terkejut mendengarnya.

MARSHA

Kamu kenapa?

BUNGA

Gak apa-apa. Emangnya kenapa?

FREYA

Yang aku tahu biaya buat rekaman itu di tanggung label. Baru habis kalian keluarin album dan untung. Baru di potong dari situ.

BUNGA

Kalau mereka minta uang terus aku kasih gimana?

MARSHA

Kamu di tipu sama mereka.

Bunga hanya diam, melihat mereka berdua, serius.

38.INT. RENTAL BAND - SORE

Bunga melihat Mereka berempat yang sedang bersiap-siap. Ia terlihat cemas.

BUNGA

Geng. Kita harus bicara.

Mereka berempat melihat Bunga, bingung.

CUT TO:

Mereka berlima duduk membentuk lingkaran.

HAYLEY

Marsha ngomong gitu?

Bunga mengangguk. Mereka terlihat cemas.

BUNGA

Apa aku telepon aja ya? pastiin.

Mereka saling melihat, mengangguk. Bunga mengambil Handphone dan memencetnya.

SUARA OPERATOR (O.S)

Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan. Cobalah beberapa saat lagi.

Mereka saling melihat, cemas.

BUNGA

Aku telepon nomor Pak Anton.

Bunga memencet handphonennya --

SUARA OPERATOR (O.S)

Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan. Cobalah beberapa saat lagi.

Mereka mulai terlihat cemas. Pia melihat kiri dan kanannya. Widy merangkulnya.

MOMO

Kita ke kantornya aja.

Mereka mengangguk.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)