Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Nge-Band! 107
Suka
Favorit
Bagikan
3. Bagian 3
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

20.EXT. PINGGIR LAPANGAN - SEKOLAH - PAGI

Mereka duduk di pinggir Lapangan. Mereka hanya diam.

PIA

Kak, gimana kalau aku diet. Mungkin mereka mau kalau aku kurusan dikit.

Mereka semua melihat Pia, bersimpati.

WIDY

Kamu beneran mau diet?

Pia tidak menjawab.

HAYLEY

Kan? kamu sendiri gak yakin.

MOMO

Kita udah bahas masalah ini dan kita anggap masalah ini selesai. Jangan di omongin lagi.

Pia menunduk.

BUNGA

Geng. Aku tahu kita pasti kepikiran. Jujur aku juga. Tapi ini keputusan kita. Walaupun kita buang kesempatan kita tapi masih banyak jalan menuju Rohmah.

MOMO

Sebenarnya banyak masalah nanti kalau kita beneran jadi pro.

HAYLEY

Yang aku denger kita gak bisa bebas nulis lagu.

MOMO

Bener. Karena kita ikutin pasar dan di tambah kita udah jadi komersial. Di tambah orang label banyak minta.

BUNGA

Kita bisa self-producing album kita kalau mau. Walaupun keluarin banyak uang. Tapi itu jadi jalan terakhir. Yang penting kita usaha dulu. Di tambah aku juga gak suka dapet kontrak dari label itu.

Pia melihat Hayley, ia berpikir.

PIA

Oh, iya, Kak Hay. Aku mau tanya. Kok Kakak kayak kenal sama yang namanya David itu?

Hayley terkejut, ia melihat Bunga. Bunga hanya diam.

HAYLEY

Aaaa... siapa yang gak tahu David Pioneer. Dia gitaris terkenal.

PIA

Gak maksud aku kayak bener-bener kenal bukan tahu gitu?

BUNGA

Dia Bapak aku.

Mereka semua terkejut mendengarnya.

BUNGA

Aku udah pernah cerita, kan. Orang Tua aku cerai waktu aku SD.

PIA

Tapi Kakak gak bilang kalau Bapak Kakak itu David pioneer.

HAYLEY

Bunga gak mau cerita tentang Bapaknya. Apalagi kalau mereka tahu Bunga anak Om David.

Mereka semua mengangguk.

BUNGA

Sorry geng. Aku gak kasih tahu. Tapi menurut aku itu memang bener-bener gak harus di ceritaiin.

WIDY

Gak apa-apa. Itu masalah pribadi kamu. Gak ada hubungannya juga sama kami.

PIA

Tapi aku boleh tanya gak Kak. Kenapa Kakak gak mau orang-orang tahu? bisa-bisa Kakak di undang ke podcast-podcast.

Bunga tersenyum. Mereka menunggu.

BUNGA

Selama ini aku hidup sama Ibu dan aku. Mungkin karena Bapak cuma ada selama beberapa tahun dalam hidup aku. Selebihnya gak ada sampai sekarang. Kecuali dia kirimin gitar waktu aku ulang tahun. Aku gak tahu kenapa tapi yang pasti aku gak mau orang sampai tahu tentang aku.

HAYLEY

Tiap orang ada masalah, kan?

Mereka semua mengangguk.

BUNGA

Pokoknya kita harus fokus buat dapet kontrak dari label sambil kembangin band kita. Oke geng.

Mereka semua mengangguk, mereka tersenyum.

21.INT. RENTAL BAND - SORE

Mereka berlima berjalan menuju Ruangan. Luna berdiri di depan pintu. Mereka berhenti.

LUNA

Ariel telepon aku. Mereka mau jawabannya.

BUNGA

Kan kemarin udah di kasih jawabannya.

LUNA

Kamu pikir ngusir orang itu jawaban?

Bunga menghela nafas, panjang. Mereka berempat menepuk bahu Bunga, bersama-sama.

HAYLEY

Semangat.

Luna memberikan Handphonenya.

22.EXT. DEPAN TOKO MUSIK - SORE

Mereka berlima duduk di depan Toko Musik. Mereka melihat Bunga yang sedang menelepon. Terlihat Handphone terletak di bawah.

ARIEL (V.O)

Halo.

Suara Ariel terdengar dari Handphone, Loudspeaker.

BUNGA

Halo. Selamat sore. Ini saya, Bunga, Pak.

ARIEL (V.O)

Oh, iya, Bunga. Gimana jawabannya soal kemarin?

Bunga melihat mereka berempat. Mereka mengangguk.

BUNGA

Iya. Jawaban kami gak, Pak. Terimakasih tawarannya. Tapi kami gak mau nukar anggota kami demi terkenal. Maaf kalau terdengar lancang. Tapi buat kami, anggota band itu udah kayak keluarga kedua karena kami banyak habisin waktu bareng-bareng. Terimakasih atas tawarannya tapi kami tolak, Pak. Sama satu lagi, Pak. Kalau Bapak mau ganti Pia pakai alasan Pia gak cocok Bapak salah. Menurut kami Pia paling cocok buat jadi gitari kami, mau dia genduk atau gak itu gak ada urusannya. Kalau Bapak cuma lihat wanita dari fisiknya aja bukan skillnya, itu sama aja Bapak ngerendahin Ibu Bapak sendir. Ups, atau jangan-jangan Bapak gak lahir dari Ibu Bapak sendiri?

Bunga langsung memencet Layar Handphone --

Mereka saling melihat, terkejut --

Mereka semua tertawa.

23.INT. KANTOR - LABEL REKAMAN - SORE

Ariel duduk di Kantor. Ia terkejut --.

Ia melihat ke depan --

DAVID, 40-an, duduk di depan Ariel.

DAVID

Yang suruh ganti personil siapa?

ARIEL

Creative director, Pak.

DAVID

Kamu tahu kita mau keluarin Band bukan Idol, kan?

ARIEL

Maaf, Pak.

DAVID

Kamu boleh pergi.

Ariell berdiri dan berjalan keluar --

DAVID

Ariel.

Ariel berhenti.

DAVID

Panggil Creative Director ke sini.

Ariel mengangguk. Ariel keluar dari ruangan. David mengambil Handphonenya dan melihatnya.

Gambar Band Sinestesia. David menggeser Layar. Gambar Bunga tersenyum di sana. David hanya melihat, datar.

24.INT. RUANG KELAS - SEKOLAH - PAGI

Bunga dan Hayley sedang belajar. Hayley sedang mencatat. Bunga sedang menulis, Hayley meliriknya, ia tersenyum.

Terdengar getar dari laci Meja. Hayley mengambil Handphonenya dari sana. Ia melihat ada Tanda di Pesannya. Ia meletakannya ke laci Meja.

CUT TO:

Hayley memasukan Buku Tulisnya ke dalam laci dan mengambil Handphonennya. Ia melihat Handphonenya --

HAYLEY

APA?! INI BENERAN?!

Bunga terkejut melihatnya. Teman-teman kelas juga melihat Hayley. Hayley dengan cepat menarik Bunga dan memperlihatkan Handhphone --

BUNGA

SERIUS?! SUMPAH INI SERIUS?!

Teman-teman melihat mereka berdua, bingung. Mereka berdua keluar kelas dengan cepat --

MINI MONTAGE: 1)Mereka berdua menarik Widy dari Tempat duduknya. 2)Mereka bertiga menarik Pia di Koridor. 3)Mereka berempat menarik Momo yang sedang makan di kantin.

25.EXT. PINGGIR LAPANGAN - SEKOLAH - PAGI

Mereka berlima kehabisan nafas. Momo berusaha makan sambil mencari nafas.

WIDY

Kenapa? ada masalah?

Mereka tidak menjawab, mereka mencari nafas.

BUNGA

Hayley... Hayley... dia mau kasih tahu.

MOMO

Kasih tahu apa?

HAYLEY

Aku di hubungin sama orang. Dia bilang dari label. Mereka mau ketemu sama kita.

Mereka bertiga terkejut mendengarnya. Pia melompat dari duduknya. Widy mengucapkan syukur.

HAYLEY

Mereka mau kita ke sana.

MOMO

Dari mana?

HAYLEY

Dari Original Music.

MOMO

Kok aku gak pernah denger, ya?

Hayley memencet Handphonenya. Ia melihat Handphonenya, serius.

HAYLEY

Mereka baru. Tapi udah ada beberapa artis di sana.

Mereka mengangguk.

WIDY

Tunggu. Kamu pernah kirim demo ke sana Hayley?

Mereka melihat Hayley.

HAYLEY

Aku gak inget, banyak banget aku kirim. Aku gak tahu ke siapa aku kirim.

WIDY

Bisa jadi satu dari sekian banyak label yang kamu kirim?

Hayley mengangguk.

MOMO

Yang aku tahu sekarang memang banyak label rekaman. Kecil atau gak besar. Bisa jadi mereka label kecil.

Mereka mengangguk.

BUNGA

Kapan mereka minta ketemu?

HAYLEY

Mereka bilang kita ke kantor cabangnya di sini.

BUNGA

OKE GENG! ADA KESEMPATAN LAGI! KALI INI KITA GAK BOLEH SIA-SIAIN!

Mereka berseru. Mereka mengangkat tangannya ke atas.

26.EXT. DEPAN KANTOR LABEL - SIANG

Mereka berlima turun dari Mobil. Mereka melihat Bangunan itu. Mereka masuk ke dalam Bangunan.

27.INT. KANTOR - LABEL REKAMAN - SIANG

Mereka berlima duduk di Sofa. Mereka terlihat tegang. Pia merapikan Pakaiannya. Bunga membantunya. Ia merapikan Rambutnya sendiri.

Pintu terbuka --

IMAM, 30-an, dan ANTON, 30-an, berjalan memasuki Ruangan. Mereka berlima berdiri, menyalami mereka. Mereka duduk kembali.

Mereka berlima terlihat tegang. Imam dan Anton melihat mereka, tersenyum.

IMAM

Makasih udah datang. Tenang. Kami gak apa-apain. Jangan tegang.

Mereka berlima tersadar, berusaha tersenyum. Anton dan Imam mengeluarkan sesuatu dari Dompet mereka.

Kartu Nama.

Mereka memberikan ke Bunga. Bunga menerimanya.

IMAM

Kami udah dengar dari demo kalian. Dan kami tertarik.

Mereka berlima terlihat senang.

IMAM

Sebelumnya kenalin. Kami dari Original Music. Saya Imam, eksekutif di sini dan ini Anton. Dia juga eksekutif. Kami memang baru di bentuk. Kebanyakan dari kami mantan pegawai dari label-label besar kayak Universe, Tosica, Duality Optimus, Winner sama Sona.

Mereka mengangguk.

IMAM

Tapi kalian jangan khawatir. Kami punya pengalaman dan kalian pasti kami bikin terkenal.

Mereka berlima terlihat senang.

ANTON

Makanya kami ajak ketemu kalian karena kami tertarik mau kerjasama dengan kalian.

Mereka berlima terlihat makin senang.

ANTON

Jadi langsung aja. Gimana kalian tertarik?

Mereka berlima saling melihat, mengangguk.

BUNGA

Sebenarnya kami tertarik. Tapi sebelum itu. Kami mau tanya. Apa ada syarat waktu kami tandatangan kontrak? kayak ganti personil atau apapun?

Mereka berdua saling melihat.

BUNGA

Soalnya kami juga dapat tawaran tapi kami harus ganti personil.

IMAM

Kami gak tahu kenapa ada label yang mikir gitu. Tapi kami gak akan ganti apapun dari kalian.

Mereka berlima senang mendengarnya.

ANTON

Jadi gimana? kalian tertarik?

Mereka berlima mengangguk, semangat. Imam dan Anton tersenyum.

HAYLEY

Tapi kenapa label tertarik kami? kami cuma band anak sekolahan biasa.

Imam dan Anton saling melihat. Mereka berpikir.

ANTON

Kalian tahu berapa banyak band yang debut tahun ini? hampir gak ada. Kebanyakan label mau orbitin solo atau grup yang bukan band. Memang banyak band di luar sana. Tapi entah kenapa susah banget buat debut. Kalaupun ada mereka lebih suka jadi indie. Keluarin album sendiri. Di tambah kalian tahu sendiri TV Indonesia, kan? gak ada yang bener acara musiknya.

Mereka terlihat serius, mengangguk.

ANTON

Karena itu kami mau orbitin band-band kayak kalian yang bisa balikin band-band di Indonesia kayak dulu lagi. Euforia udah, mungkin kalian bisa ikutin mereka.

BUNGA

Kami lebih suka dengan cara kami sendiri.

IMAM

Itu lebih bagus.

Mereka semua tersenyum.

ANTON

Sebelum kalian tandatangan ada hal-hal yang kalian harus ketahui.

Mereka semua melihat Mereka berdua.

ANTON

Pertama, karena kita akan produserin kalian dan di tambah kalian bener-bener baru dan belum terkenal. Untuk biaya produksinya sekitar limapuluh juta.

Mereka terkejut medengarnya.

ANTON

Kami tahu kalian terkejut. Itu masih termasuk murah. Karena kalian ketika tandatangan kontrak belum menghasilkan uang buat label. Maka biaya produksi lagu dan rekaman kalian akan kalian tanggung lebih dulu.

Mereka semakin terkejut mendengarnya.

ANTON

Tenang. Kalian jangan khawatir. Begitu lagu kalian laku atau di dengerin di platfom online. Maka uang kalian di kembaliin.

IMAM

Kalian bisa tanya ke orang-orang biaya bisa lebih mahal.

Mereka berlima saling melihat. Mereka saling mendekat.

BUNGA

Itu serius lima puluh juta?

HAYLEY

Yang aku denger memang segitu.

WIDY

Tapi memang bener kita harus nanggung dulu?

PIA

Aku pernah denger juga kayak gitu. Tapi aku gak tahu bener apa gak.

Mereka melihat Momo.

MOMO

Kalian tahu sendiri aku keluar pas mau di kontrak. Jadi aku gak tahu caranya.

BUNGA

Tapi kita gak boleh sia-siaiin gini aja geng. Gak mungkin kesempatan ini datang dua kali.

HAYLEY

Bener sih...

Mereka saling melihat. Bunga terlihat semangat.

BUNGA

Aku yakin gak ada apa-apa. Tapi yang jadi masalah, uang kalian ada gak?

MOMO

Bisa pakai uang aku dulu. Nanti kita atur gimana.

Mereka semua melihat Momo, terkejut. Mereka duduk kembali ke posisi mereka masing-masing.

BUNGA

Baik, Pak. Kami setuju.

Imam dan Anton tersenyum. Mereka mengeluarkan lembaran-lembaran kertas dan meletakannya di depan mereka --

ANTON

Kalau kalian setuju kalian bisa tandatangan kontrak ini. Ini kontrak buat kalian. Isinya secara garis besar memberikan hak penuh terhadap pengelolaan band kalian.

IMAM

Dan ada lagi hal yang harus kalian tahu. Hak cipta dan penjualan lagu-lagu kalian akan di berikan kuasanya ke kami sebagai label. Jadi kalian hanya akan menerima royalti dari lagu itu. Sementara kami yang akan mengelola lagu itu untuk di pakai umum. Kalian ngerti?

Mereka semua mengangguk.

IMAM

Untuk masalah lagu tadi. Kalian bisa serahin semua lagu kalian ke kami. Biar kami urus semua.

Mereka semua mengangguk.

ANTON

Jadi ada yang mau kalian tanyakan lagi?

Mereka semua melihat, menggeleng.

IMAM

Silahkan di tandatangan.

Mereka berlima mendatangan tangangi lembaran-lembaran kertas itu.

Imam dan Anton tersenyum melihat mereka.

CUT TO:

Mereka saling bersalaman.

Mereka berfoto bersama. Mereka berlima tersenyum lebar di foto itu.

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)