Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Nge-Band! 104
Suka
Favorit
Bagikan
3. Bagian 3
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. UGD - RUMAH SAKIT - MALAM

Anak-anak Panti terbaring di Tempat Tidur, terlihat Perawat-perawat yang memeriksa mereka.

Widy duduk, terlihat wajahnya yang pucat dan khawatir. Ia memegang Kepalanya.

Asri berdiri di sebelahnya. Ia melihat Widy. Ia melihat Kaki Widy yang salah memakai Sandal.

WIDY

Sayurnya atau dagingnya? atau telornya? harusnya aku cek lagi.

Asri melihat Widy yang panik.

WIDY

Atau jangan-jangan airnya gak mateng. Ahhhhhh... kenapa gini.

ASRI

Kamu pulang sekarang.

Widy melihay Asri.

ASRI

Biarin aku sama Bu Kasih yang di sini.

Widy melihat Anak-anak Panti.

ASRI

Gak ada yang bisa kamu lakuin. Mereka udah di rawat.

WIDY

Tapi gara-gara aku --

ASRI

Ini juga salah aku. Salah kita berdua. Percuma kamu mau cari tahu sebabnya apa. Yang penting sekarang anak-anak udah di rawat. Kita cuma bisa berdoa sekarang.

Bu Kasih berjalan ke arah mereka. Widy berdiri.

KASIH

Iya. Kata Dokter mereka keracunan makanan. Mereka harus nginap.

Widy menghela nafas, panjang.

KASIH

Kamu pulang. Jemput Wahyu dari tetangga. Ibu minta tolong jagaiin dia malam ini.

Widy melihat Kasih, serius.

KASIH

Sekarang.

Widy mengangguk. Ia berjalan pergi. Kasih melihat Widy, ia melihat Sandal Widy yang salah.

INT. PANTI ASUHAN - MALAM

Widy membuka Pintu Panti. Ia berjalan ke dalam sambil menggendong Wahyu.

INT. KAMAR - PANTI ASUHAN - MALAM

Widy meletakan Wahyu di Tempat Tidur. Ia tertidur. Ia mengelus Kepalanya, pelan.

Ia melihat sekitar, berantakan.

INT. KAMAR - PANTI ASUHAN - MALAM

Ia melihat Kamar Anak-anak yang berantakan. Terlihat bekas muntahan bercecer di Lantai dan Kasur.

INT. DAPUR - PANTI - MALAM

Ia melihat Dapur Panti yang berantakan. Ia menghela nafas, panjang.

Ia menampar kedua Pipinya, pelan.

WIDY

SEMANGAT!

Bersamaan dengan Widy mengacungkan kepalan tangannya ke atas.

MONTAGE BEGIN:

A. INT. DAPUR. Widy mengepel Dapur. Ia mencuci Peralatan Makan dan Memasak.

B. INT. KAMAR MANDI. Widy menggosok Lantai Kamar Mandi. Ia menyiram Salurang Pembuangan dengan Air, berkali--kali.

C. INT. KAMAR. Widy melepaskan Seprei dari Tempat Tidur Anak-anak. Widy mengepel Lantai Kamar.

D. INT. TEMPAT CUCIAN. Widy memasukan Seprei-seprei ke dalam Baskom Besar dan menuangkan Deterjen. Ia menuangkan Air ke dalam Baskom itu, berkali-kali.

BACK TO SCENE.

INT. KAMAR - PANTI ASUHAN - MALAM

Widy terbaring di Kasur, ia melihat ke arah samping. Wahyu masih tertidur.

WIDY

Kakak gak boleh nyerah gitu aja. Kakak harus bisa jagaiin kalian.

Widy mencium Kepala Wahyu, lembut. Ia memegang kepalanya.

WIDY

Ahhhh... kepala aku pusing. Aku harus cuci seprei besok. Bikin Jajanan. Ahhhh...

Mata Widy perlahan-lahan menutup. Ia tertidur.

INT. DAPUR - PANTI - PAGI

Widy memasukan Kotak Plastik itu ke dalam Kantong Plastik. Ia berjalan --

Ia memegang Kepalanya. Ia mengeryitkan Dahi. Matanya menutup satu. Ia mengatur nafasnya.

Ia berjalan keluar masih memegang Kepalanya.

INT. RUANG KELAS - SEKOLAH - PAGI

Widy terlihat pucat, ia memegang Perutnya. Wajahnya terlihat menahan sakit. Terlihat keringat dingin dari Wajahnya.

Ia bangun dan berjalan keluar kelas dengan pelan, berpegang ke Meja-meja.

MURID SATU (O.S)

Wid? kamu gak apa-apa?

Widy mengangguk, sambil menahan sakit. Ia berjalan keluar kelas.

EXT. KORIDOR - SEKOLAH - PAGI

Widy berjalan dengan sempoyongan, ia berpegan dengan Dinding Koridor. Pelan ia berjalan sambil menahan sakit.

Bunga yang berjalan di Koridor melihat Widy yang berjalan. Ia terkejut, Ia berlari menuju Widy --

BUNGA

WIDY! KAMU GAK APA-APA?!

Widy melihat Bunga, ia mengangguk.

BUNGA

Kamu mau kemana, aku anterin?

WIDY

UKS.

Bunga mengangguk, ia membopong Widy dan mereka berjalan di Koridor.

INT. UKS - SEKOLAH - PAGI

Bunga meletakan Widy di Kasur. Bunga melihat Widy, ia terlihat panik.

BUNGA

Yang sakit dimana?

WIDY

Per...ut. Kepala aku...

Bunga memegang Perut Widy. Widy kesakitan.

BUNGA

Ahhh... aku gak tahu lagi. Bentar oke. Aku panggilin guru.

Bunga berlari keluar Ruangan. Widy masih menahan sakit, memegang Perutnya, kuat-kuat.

EXT. KORIDOR - SEKOLAH - PAGI

Bunga berlari di Koridor, ia melewati Murid-murid yang juga berjalan di Koridor.

Hayley, Momo dan Pia berjalan di Koridor, mereka melihat Bunga yang belari di Koridor --

Bunga melihat mereka dan berhenti --

BUNGA

Widy di uks sekarang. Dia kelihatan sakit banget. Aku mau panggil guru.

Mereka mengangguk. Mereka berempat berlari berlawanan arah.

Mereka bertiga berlari sekecang mungkin. Terlihat Pia di belakang mereka berlari --

PIA

Ini bukan lari namanya. Ini jalan cepat.

Pia berusaha jalan secepat mungkin.

EXT. DEPAN RUANG GURU - SEKOLAH - PAGI

Bunga berhenti di depan Ruang Guru, nafasnya tersengal-sengal. Ia berjalan masuk ke dalam.

INT. UKS - SEKOLAH - PAGI

Widy terlihat menahan sakitnya. Ia memgang Perutnya sekuat mungkin.

Pia terlihat panik. Momo hanya melihat Widy, serius.

HAYLEY

Widy, Widy, yang sakit dimana?

WIDY

Pe...rut. Kepala...

Hayley melihat Widy yang kesakitan, ia berpikir.

HAYLEY

Kamu mens?

Widy mengangguk.

HAYLEY

Momo bantuiin aku cari air panas sama air biasa. Sekarang.

Momo mengangguk. Mereka berdua berlari keluar ruangan.

HAYLEY

Oke kita cari Parasetamol.

Pia memuka Lemari Kaca dan mencari-cari Obat. Ia melihat setumpuk obat-obatan.

Hayley dengan cepat membantu Pia mencari obat. Mereka melihat sekitar Obat-obatan --

PIA

Ketemu, Kak.

Hayley dengan cepat mengambil Obat itu --

Momo masuk ke dalam bersama Botol air --

HAYLEY

Letakin air panas di Perut Widy. Air biasanya sini.

Momo memberikan Botol Air ke Hayley. Hayley membuka Botol itu dan memasukan Obat itu ke mulutnya, bersamaan dengan Air.

Widy menelannya.

Bunga dan GURU, 30-an, datang bersamaan. Guru itu memeriksa Widy.

HAYLEY

Dia baru aja minum Parasetamol, Pak.

GURU

Oke. Kita tunggu dulu.

Mereka berempat terlihat cemas.

CUT TO:

Mereka berempat masih berdiri melihat Widy. Mereka masih cemas.

BUNGA

Udah berapa lama?

MOMO

Limabelas menit.

Widy terlihat kesakitan, ia masih memegang perutnya.

GURU

Widy. Widy. Perut kamu masih sakit?

Widy mengangguk. Terlihat mulutnya terbuka, ia bangun dan terlihat ingin muntah. Ia menahannya.

Dengan cepat Hayley membantu Widy ke Kamar Mandi. Bunga juga membantu.

Terdengar suara erangan dari dalam sana.

GURU

Sakitnya makin parah. Bisa jadi perutnya kena infeksi. Dia harus dibawa ke puskesmas atau rumah sakit.

Bunga keluar dari Kamar Mandi. Ia menggeleng.

MOMO

Saya bisa antar dia, Bu. Saya bawa Mobil.

Semua orang melihat Momo.

PIA

Kakak bener-bener anak orang kaya ternyata.

Pia masih melihat Momo, tidak percaya.

EXT. PARKIR - SEKOLAH - PAGI

Mereka bertiga melihat Mobil Momo berjalan keluar Sekolah. Mereka terlihat khawatir.

PIA

Pulang sekolah kita ke sana, Kak?

BUNGA

Jelas, lah.

Bunga mempiting Pia.

BUNGA

Jangan khawatir, Widy gak apa-apa.

Hayley tersenyum. Mereka berjalan menuju Kelas.

BUNGA (V.O)

APA?! TIPES?!

INT. MOBIL - BERJALAN - SORE

Mereka berempat di Mobil Momo. Momo sedang menyetir, Bunga duduk di sebelah Momo. Hayley dan Pia duduk di belakang.

MOMO

Gejala tipes.

BUNGA

Terus gimana?

MOMO

Widy bisa pulang. Tapi pas pulang dia di infus.

Mereka hanya diam.

EXT. DEPAN PANTI ASUHAN - SORE

Mereka turun dari Mobil. Mereka melihat sekitar. Mereka hanya diam.

Arief dan ORANG DINSOS SATU, 30-an, ORANG DINSOS DUA, 30-an, keluar dari Panti. Kasih di belakang mereka.

DINSOS SATU

Kami tidak bisa memberikan keringanan, Bu.

DINSOS DUA

Kasus ini sudah memberatkan Panti, Ibu.

ARIEF

Ini bukan Panti, Pak. Izinnya gak ada.

DINSOS SATU

Itu juga masalah buat Panti, Ibu.

ARIEF

Jadi paling lama mereka harus keluar dari sini?

Orang-Orang Dinsos itu saling melihat.

DINSOS SATU

Secepatnya, Pak.

ARIEF

Ya, bagus dong. Makin cepat keluar, makin bagus.

DINSOS DUA

Tapi gak mungkin kami melakukan itu. Ibu belum punya tempat lain. Kedua, Ibu bisa urus izin Panti kalau mau. Kami bisa bantu.

ARIEF

Makasih, Pak. Tapi yang saya butuhkan bukan izin. Tapi tanah sama Bangunan ini.

Orang-Orang Dinsos melihat Kasih.

KASIH

Makasih sarannya, Bapak-bapak. Saya usahakan secepatnya.

Orang-orang Dinsos itu pergi dari Panti. Mereka berempat melihat Orang-orang itu. Arief melihat Mereka.

ARIEF

Mau apa kalian ke sini?

Mereka berempat terkejut. Bunga melihat Arief, sinis.

BUNGA

Kami datang ke sini baik-baik, Mas. Kami mau jenguk Widy. Kami teman-temannya.

Arief melihat mereka, serius. Ia pergi. Mereka melihat Arief pergi.

PIA

Abangnya serem.

KASIH

Maaf ya. Itu anak Ibu.

BUNGA

Kenapa dia kayak gitu, Bu?

Mereka bertiga menyikut Bunga. Bunga tersadar. Kasih tersenyum.

KASIH

Ibu juga gak tahu kenapa. Mungkin karena tuntutan ekonomi. Nama Ibu Kasih. Pemilik Panti. Silahkan.

Mereka menyalami Kasih sambil mengenalkan nama mereka.

INT. KAMAR WIDY - PANTI ASUHAN - SORE

Kasih berjalan bersama Mereka berempat. Mereka melihat sekitar.

BUNGA

Disini ada berapa orang, Bu?

KASIH

Sepuluh. Cuma Widy yang remaja. Sisanya Balita sama lima tahunan.

Mereka mengangguk.

BUNGA

Kok sepi, Bu?

KASIH

Mereka masih di rumah sakit. Mereka keracunan makanan.

Mereka berempat terkejut. Mereka berhenti, mereka saling melihat. Kasih berhenti, melihat mereka.

KASIH

Mereka udah gak apa-apa. Besok boleh pulang.

PIA

Tapi keracunan makanan bisa meninggal, Bu.

Kasih mengangguk. Mereka sampai di depan Kamar Widy.

KASIH

Ibu bikinin kalian minum dulu. Widy di dalam.

Kasih berjalan pergi. Mereka membuka pintu dan masuk ke dalam.

INT. KAMAR WIDY - PANTI ASUHAN - SORE

Widy sedang tidur di Kasurnya. Terlihat selang Infus yang tersambung di pergelangan tangannya.

Mereka hanya diam sambil melihat Widy.

PIA

Aku baru tahu kalau di dahi Kak Widy ada bekas luka.

Mereka melihat Bekas Luka di Dahi Widy. Berbentuk Garis pendek.

Mata Widy terbuka, ia melihat mereka berempat yang tersenyum kepadanya.

CUT TO:

Widy duduk di Kasurnya. Mereka mengelilingi Widy.

WIDY

Makasih udah datang ke sini.

BUNGA

Itu kewajiban kami.

Mereka tersenyum.

WIDY

Kalian pasti gak nyangka aku tinggal di sini, kan?

Ada jeda di antara mereka.

HAYLEY

Jujur, iya. Tapi aku gak peduli kamu mau tinggal di mana. Kamu tetap temen kita.

Mereka mengangguk. Widy tersenyum.

WIDY

Momo gak cerita ke kalian?

Mereka melihat Momo.

MOMO

Bukan hak aku buat cerita. Tapi aku yakin setiap orang ada masalah. Kayak aku. Aku mungkin punya banyak uang. Tapi aku jarang ketemu orang tua aku.

BUNGA

Sebenarnya aku udah tahu kalau Widy tinggal di sini. Tapi bener kata Momo. Itu bukan urusan dia.

HAYLEY

Aku gak tahu rasanya gak punya orang tua. Tapi aku tahu rasanya sendirian hadapin masalah yang kita sendiri gak tahu jalan keluarnya.

PIA

Aaaa...mmmm... aku...

Mereka melihat Pia. Pai menjadi malu. Mereka tertawa melihat Pia. Pia hanya tersenyum.

BUNGA

Gak perlu kamu cerita kami udah tahu masalah kamu, apa.

PIA

Emangnya apa, Kak?

BUNGA

Udah kamu gak usah tahu.

Pia bingung. Mereka tersenyum melihat Pia.

BUNGA

Kalau kamu butuh apa-apa kami bisa bantu.

WIDY

Makasih.

MOMO

Kami serius, Widy.

Widy menutup matanya. Mereka saling melihat. Widy menahan tangisnya. Mereka mendekati Widy.

BUNGA

Gak usah di tahan. Lepasin aja.

Widy menangis tanpa suara. Mereka merangkul Widy.

INT. PANTI ASUHAN - SORE

Kasih berdiri di balik Pintu Kamar Widy yang tertutup. Ia memegang Nampan dengan Gelas-gelas di atasnya. Ia tersenyum. Ia berjalan pergi dari situ.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar