Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Nge-Band! 104
Suka
Favorit
Bagikan
2. Bagian 2
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

INT. DAPUR - PANTI ASUHAN - SORE

Widy meletakan Kotak Plastik itu di atas Meja. Ia mengatur nafasnya. Menampar Wajahnya --

WIDY

Semangat! semangat!

Widy mengepalkan kedua tangannya ke depan, berseru.

MONTAGE BEGIN:

A. Widy mengeluarkan Satu Papan Telor dari Lemari. Ia memecahkan beberapa butir Telor. Widy mengocok Telor itu.

B. Widy memotong Daun Bawang dengan cepat. Widy memotong Wortel dengan dengan cepat.

C. Widy memasukan Air dan Tepung ke dalam Telor. Ia memasukan Wortel dan Daun Bawang itu.

D. Widy membuka Bungkusan Sosis dan memotongnya kecil-kecil. Ia masukan sosis itu ke dalam Adonan.

E. Widy memasukan Bumbu-bumbu ke dalam Adonan itu dan mulai mengocoknya, kencang.

F. Widy menuangkan Adonan itu ke dalam Cetakan Silikon. Ia memasukan Cetakan itu ke dalam Pengkukus. Ia menghidupkan Kompor.

G. Widy mematikan Kompor. Ia membukan Penutup Kukusan. Keluar kepulan asap dan ia mengeluarkan Cetakan itu.

H. Widy memasukan Kukusan itu ke dalam Kotak Plastik. Ia tersenyum.

Kasih melihat Widy yang sedang bekerja, ia tersenyum.

WIDY

Bagaimana pemirsa, mudah bukan membuatnya?

Widy melakukan gaya Sisca Soewitomo. Khas dengan jarinya.

WIDY

Selamat mencoba.

Bersaman dengan Widy membentuk Love dengan dua jempolnya. Ia tertawa geli.

BACK TO SCENE

INT. KAMAR WIDY - PANTI ASUHAN - SORE

Widy melipat Sejadah dan melepaskan Mukenah --

CUT TO:

Widy mengenakan Hijabnya dan berpakaian Rapi. Terdengar suara-suara dari luar kamarnya.

Widy berjalan keluar kamar.

INT. RUANG TENGAH - PANTI ASUHAN - SORE

Widy keluar kamar dan ia melihat Anak-anak, berbagai Umur, Balita, Tujuh, Delapan. Satu Anak melihat Widy, RIZA, 5.

RIZA

KAK WIDDDDY!

Anak-anak berseru melihat dan langsung berlari mengerumini Widy. Widy tersenyum melihat mereka.

WIDY

Kalian pulang dari ngaji?

Anak-anak itu berseru, menjawab.

WIDY

Kalau habis dari luar Cuci --

ANAK-ANAK

TANGAN!

Widy tersenyum.

INT. KAMAR MANDI - PANTI ASUHAN - SORE

Anak-anak menuci tangannya di Kamar Mandi. Widy melihat mereka. Ia tersenyum.

EXT. HALAMAN - PANTI ASUHAN - SORE

Anak-anak sedang membersihkan Halaman Panti. Asri juga membantu Anak-anak.

Kasih melihat mereka dari Teras Rumah, sedang mengendong WAHYU, 2, yang sedang tertidur.

Widy memasukan Kotak-kotak Plastik itu ke dalam Kantong Plastik besar.

Asri berjalan masuk ke dalam, melihat Widy.

ASRI

Kamu yakin gak mau di bantuiin?

WIDY

Gak usah, Kak. Kakak udah sibuk urusin rumah sama Anak-anak.

Asri melihat Widy, serius.

ASRI

Tapi aku di bayar sama Bu Kasih. Aku kerja di sini.

WIDY

Kalau ini aku gak bisa bayar.

Asri tidak menjawab, ia hanya diam. Widy melihat Asri.

WIDY

Kasih sepuluh anak makan dan sekolah itu butuh uang. Aku yang paling besar di sini setidaknya usaha buat bantu Ibu.

ASRI

Tapi Ibu gak pernah suruh kamu jualan.

WIDY

Aku cuma sadar diri kalau uang pensiunan Ibu sama Bapak gak cukup buat hidupin kami.

Widy berjalan membawa Kantong Plastik besar itu. Asri hanya melihat Widy.

EXT. HALAMAN - PANTI ASUHAN - SORE

Widy berjalan membawa Kantong Plastik itu. Kasih di halaman depan, sedang menggandeng Wahyu.

WIDY

Widy pergi dulu, Bu.

KASIH

Jangan pulang malam-malam.

Widy mengangguk, ia menyalami Widy. Widy berjalan --

LIA (O.S)

Kak Widy! Lia ikut.

Mereka melihat LIA, 5, berdiri di depan pintu bersama Riza. Widy tersenyum.

WIDY

Kamu besok sekolah. Kak Widy pulangnya malam.

LIA

Lia mau bantu Kak Widy.

WIDY

Gak usah.

Widy mendekati Lia. Ia tersenyum.

WIDY

Makasih udah mau bantuiin Kak Widy. Tapi kalau kamu ikut juga, yang bant Kak Asri siapa?

LIA

Kan ada Riza.

WIDY

Yang bantuiin Bu Kasih, siapa? yang jagaiin Wahyu siapa?

Lia tidak menjawab, ia hanya diam.

WIDY

Kak Widy janji gak pulang malam-malam.

LIA

Janji?

Widy mengangguk. Ia mengacungkan Jari Kelingkingnya. Lia melakukan hal yang sama. Mereka melakukan Pinky Promise. Mereka tersenyum.

Widy berjalan menuju Motor dan menaikinya. Terlihat Kerangjan di Motor itu, perlengkapan jualannya di sana. Ia meletakan Kantong Plastik itu di Keranjang yang kosong.

Mereka semua melihat Widy. Widy melambaikan Tangan. Mereka membalasnya.

Widy pergi dari situ.

EXT. DEPAN RUKO - SORE

Widy turun dari Motornya. Ia berhenti di depan Ruko yang sudah tutup dan di kiri kananannya terlihat orang-orang yang juga berjualan.

MINI MONTAGE: 1)Widy mendorong Stand Jualannya ke tempatnya. 2)Widy mengeluarkan semua perlengkapan Jualannya dan menyusunnya di Stand Jualannya. 3)Widy mengangkat Gas dari Motornya dan memasangya di Selang Gas Kompor. 4)Widy memasang Banner di Stand Jualannya.

Telihat tulisan dari Banner itu:

SOSIS TELUR WIDY

Widy tersenyum melihat Stand Jualannya.

WIDY

Bismillah.

CUT TO:

EXT. DEPAN RUKO - MALAM

Widy sedang melayani Pembeli, ia tersenyum sambil bicara dengan Pembeli.

WIDY

Makasih.

Widy memberikan Kantong Plastik kepada Pembeli. Ia meregangkan badannya.

WIDY

Alhamdulillah.

Widy melihat Jualannya yang habis. Ia bersiap-siap.

INT. PANTI ASUHAN - MALAM

Widy masuk ke dalam Panti dengan membawa perlengkapan Jualannya. Lampu sudah di matikan, gelap.

INT. DAPUR - PANTI - MALAM

Widy meletakan Perlengkapan jualannya di atas Meja. Ia menghela nafas, panjang.

KASIH (O.S)

Mau Ibu bantuiin?

Widy melihat Kasih yang berdiri di depan Pintu Dapur.

WIDY

Kenapa Ibu belum tidur? Widy bisa sendiri.

Kasih berjalan dan berdiri di samping Widy.

KASIH

Kamu dari dulu selalu bilang gitu.

WIDY

Buktinya Widy memang bisa sendiri, kan?

KASIH

Gak. Selama kamu di sini. Kamu tanggung jawab Ibu.

Mereka tersenyum. Mereka mencuci Perlengkapan Jualannya Widy.

CUT TO:

Widy dan Kasih duduk di Meja Makan. Widy sedang memakan. Kasih, melihatnya.

KASIH

Ibu masih gak setuju kamu jualan.

WIDY

Kenapa Ibu gak coba berhetiin Widy?

KASIH

Karena Ibu gak punya cukup uang buat kita. Makanya Ibu gak bisa apa-apa waktu kamu bilang mau jualan.

Widy tersenyum mendengarnya.

KASIH

Tapi Ibu masih gak setuju kamu jualan.

WIDY

Kalau gitu cari uang, Bu.

Kasih tersenyum mendengarnya.

WIDY

Widy suka jualan. Dapat uang, ketemu orang-orang.

KASIH

Sekolah kamu gimana?

WIDY

Baik.

KASIH

Kamu jualan, urusin panti, sekolah. Badan kamu cuma satu. Jangan di paksaiin.

Widy tersenyum mendengarnya.

KASIH

Ibu masih ingat waktu kamu kecil. Kamu suka banget makan lagi malam-malam.

WIDY

Kasihan Ibu besarin aku dulu.

KASIH

Kamu makannya banyak. Minum susunya kuat.

WIDY

Aku juga gak tahu aku ikutin siapa.

Kasih tidak menjawab, ia hanya diam.

WIDY

Orang Tua aku mungkin? tapi aku gak punya Orang Tua ya?

Ada jeda di antara mereka.

KASIH

Kamu punya Ibu.

WIDY

Berarti aku ikutin Ibu.

KASIH

Walaupun Ibu lima puluh tahun. Tapi lihat badan Ibu, masih bagus, kan?

Widy tersenyum mendengarnya.

KASIH

Ibu janji, Widy. Ibu gak biarin Arief jual rumah ini. Jadi jangan paksaiin diri kamu.

WIDY

Ini tanggung jawab aku buat Ibu sama Anak-anak. Gak mungkin juga Widy bisa beli rumah ini dari usaha Widy, Bu. Butuh berapa lama.

Kasih hanya diam, ia tidak menjawab.

WIDY

Widy cuma suka jualan sekalian bantu-bantu Ibu. Cuma itu.

Kasih tersenyum. Kasih berjalan pergi --

WIDY

Ibu. Makasih udah mau terima Widy lagi.

KASIH

Jangan bilang makasih. Kamu anak Ibu dan kamu berhak tinggal di sini.

Kasih pergi dari situ. Widy sendirian, melanjutkan makannya.

INT. KAMAR WIDY - PANTI ASUHAN - SORE

Terlihat Lia dan Riza yang tidur di Kasur.

Widy melihat mereka, tersenyum. Ia berbaring di sebelah mereka, memeluk mereka. Ia menutup matanya.

INT. DAPUR - PANTI - PAGI

Asri sedang memasak. Widy sedang menuangkan Nasi ke Piring.

Lia berdiri di depan Pintu Dapur, terlihat pucat. Widy melihatnya, ia terkejut --

WIDY

Lia. Kamu sakit?

Widy mendekatinya dan melatakan tangannya di Dahi.

WIDY

Panas. Demam kayaknya.

ASRI

Kamu urus dia, biar aku yang disini.

Widy mengangguk, ia berjalan bersama Lia ke kamarnya.

INT. KAMAR WIDY - PANTI ASUHAN - PAGI

Widy melihat Riza juga pucat terbaring di Kasur. Ia terkejtu. Ia meletakan Tangannya di Dahi Riza.

WIDY

Sama, dia juga demam.

Lia bersin. Widy melihat mereka.

CUT TO:

Lia dan Riza berbaring di Tempat Tidur. Widy berjalan masuk membawa Kompresan Air. Ia meletakan Kompres Air di dua anak itu.

LIA

Kak Widy gak sekolah?

WIDY

Bentar lagi.

RIZA

Kami gak apa-apa.

WIDY

Kalian demam.

Riza bersin dan Lia juga bersin tak lama kemudian.

WIDY

Kan? udah di bilang.

Kasih berdiri di depan Pintu. Widy melihatnya.

KASIH

Kamu pergi sekolah. Ibu sama Asri yang jagain mereka.

Widy mengangguk, ia melambai ke mereka. Mereka membalasnya.

EXT. KANTIN - SEKOLAH - PAGI

Mereka berlima duduk di Kantin. Mereka sedang memakan jajanan mereka.

Pia sedang memakan Sosis Telor yang di lumuri Saos. Ia terlihat menikmatinya. Mereka semua melihat Pia. Pia tersadar.

MOMO

Enak?

Pia mengangguk.

MOMO

Gratis, pasti enak.

Pia malu sendiri. Widy melihatnya, tersenyum.

PIA

Siapa yang bikin ini orangnya jago masak.

WIDY

Makasih.

Semua orang melihat Widy. Widy tersenyum.

WIDY

Itu aku yang bikin. Aku numpang titip sama Ibu Kantin.

Mereka terkejut, tidak percaya. Widy melihat Ibu Kantin --

IBU KANTIN

Jajanannya habis.

Widy tersenyum. Mereka masih tidak percaya.

CUT TO:

Pia meminum Air.

WIDY

Lumayan kan buat nambah uang jajan.

Mereka semua mengangguk.

BUNGA

Kami kaget karena gak nyangka kamu bisa masak.

HAYLEY

Aku percaya kalau Widy bisa masak. Yang aku gak percaya kamu bisa masak.

Bunga tidak percaya, ia melihat sekitar. Mereka mengangguk, serempak.

BUNGA

Sial. Kamu dukung mereka?

Pia mengangguk, kencang. Bunga mempiting Pia.

WIDY

Sorry. Hari ini aku gak bisa latihan lagi.

Mereka melihat Widy. Widy tersenyum.

WIDY

Adik-adik aku sakit. Aku harus jagain mereka.

Mereka mengangguk.

BUNGA

Gak apa-apa. Keluarga lebih penting.

WIDY

Tapi aku janji aku pasti ikut latihan band lagi.

Mereka tersenyum.

INT. PANTI ASUHAN - SORE

Widy berjalan cepat ke dalam Panti. Asri berlari keluar kamar, ia melihat Widy --

ASRI

WIDY! ANAK-ANAK KERACUNAN MAKANAN!

Widy terkejut, ia berlari ke kamar --

INT. KAMAR - PANTI ASUHAN - SORE

Ia melihat Anak-anak yang merintih kesakitan. Beberapa Anak muntah di Lantai.

Widy melepaskan Tasnya dan berlari ke Anak-anak itu, melihat keadaan mereka.

KASIH

Ibu udah telepon Ambulans.

Widy membopong satu Anak itu keluar kamar.

EXT. HALAMAN - PANTI ASUHAN - SORE

Terdengar sirine Ambulans ketika Widy keluar sambil membopong Anak Panti.

PETUGAS MEDIS, 30-an, berlari membantu Widy --

WIDY

Ada sembilan orang. Umurnya empat sama lima tahun semua.

Petugas Medis itu mengangkat Anak Panti dan memasukannya ke Mobil --

PETUGAS MEDIS SATU

MINTA SATU AMBULANS LAGI! SEKARANG!

PETUGAS MEDIS DUA

OKE!

Widy berlari ke dalam bersama Petugas Medis Satu. PETUGAS MEDIS DUA, 30-an, turun dari Ambulans dari belari --

INT. KAMAR - PANTI ASUHAN - SORE

Widy dan Dua Petugas Medis itu membantu Anak-Anak Panti.

Ia melihat Kasih dan Asri yang membawa Anak-anak Panti keluar.

WIDY

Lia! Riza!

Ia berlari ke arah kamarnya.

INT. KAMAR WIDY - PANTI ASUHAN - SORE

Widy membuka Pintu Kamar, ia melihat Lia dan Riza yang terbaring di Kasurnya.

Terlihat bekas Muntah di Kasur mereka.

WIDY

LIA! RIZA!

Lia dan Riza membuka Mata mereka. Mereka terlihat lemah.

Dengan cepat Widy menggendong Lia dan berlari dengan cepat keluar --

INT. PANTI ASUHAN - SORE

Widy berlari dengan menggendong Lia di belakangnya. Nafas Widy tersengal-sengal.

WIDY

MASIH ADA SATU LAGI! DI BELAKANG!

Petugas Medis Satu berlari ke arah belakang. Widy berlari sekuat tenaganya.

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar