Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT.HALAMAN RUMAH NABILA-PAGI
Naufal menghentikan motornya didepan rumah nabila, ia mendekat dan mengetuk pintu nabila.
NAUFAL
Mengetuk pintu)
“assalamualaikum…… assalamualaikum”
AYAH NABILA
“waalaikumussalam”
(membuka pintu)
NAUFAL
(menunduk sopan)
AYAH NABILA
“cari siapa nak?”
NAUFAL
“bapak ayahnya nabila?”
AYAH NABILA
“iyaa benar, saya ayahnya nabila.. ada apa yaa?”
NAUFAL
“saya ada perlu sebentar pak, dengan bapak”
AYAH NABILA
“ow yasudah mari masuk”
NAUFAL
“terimakasih pak”
(berjalan mengikuti ayah nabila)
>DIDALAM RUMAH
AYAH NABILA
“silahkan duduk”
NAUFAL
“iyaa pak”
AYAH NABILA
“siapa namamu nak?”
NAUFAL
“nama saya naufal pak”
AYAH NABILA
“ada tujuan apa datang kemari?”
NABILA
“saya ingin melamar putri bapak, pak”
AYAH NABILA
(sontak kaget)
“nabila?”
NAUFAL
“iyaa pak, nabila?”
AYAH NABILA
“sudah kenal dengan nabila?”
NAUFAL
“iyaa pak saya mengenalinya, meski belum lama”
AYAH NABILA
“mengapa nak naufal ini dapat mempunyai niat untuk melamar nabila?”
NAUFAL
“dalam pertemuan yang singkat dan sangat berkesan ini saya telah melabuhkan cinta saya kepadanya pak, nabila adalah wanita yang sangat luar biasa, dia adalah orang yang telah berhasil mengubah hidup dan kepribadian saya menjadi lebih baik dari sebelumnya pak, oleh sebab itulah saya ingin hidup bersama dengan nabila”
Nabila yang tak sengaja mendengar pembicaraan ayahnya dengan naufal, dari dalam kamar hanya bisa meneteskan air mata sedih dan haru
NABILA
(didalam kamar)
“naufal, mengapa kau datang terlambat mengapa tidak dari kemarin kemarin kau datang kemari”
AYAH NABILA
“sebentar yaa nak, saya panggilkan nabila terlebih dahulu…”
NAUFAL
“oh iya pak”
AYAH NABILA
“nabilaaa….. sini sebentar nak”
NABILA
(mengusap air mata)
“iyaa ayah”
AYAH NABILA
“duduklah”
NABILA
(duduk)
“ada apa ayah?”
AYAH NABILA
“nabila, apakah kau kenal dengan pemuda ini?”
NABILA
“iyaa ayah nabila kenal, ini naufal”
AYAH NABILA
“kau tau nabila, naufal datang kemari ialah untuk melamarmu”
NAUFAL
(tersenyum)
NABILA
(meneteskan air mata)
AYAH NABILA
“putriku, kamu menangis?”
NABILA
(menangis lebih tersedu)
AYAH NABILA
“kau mencintai naufal?”
NABILA
(mengangguk)
AYAH NABILA
“naufal, sebenarnya kemarin sudah ada yang datang kemari untuk melamar nabila, dia adalah teman nabila mengajar di panti… dan bapak telah menerima lamaran tersebut”
NAUFAL
(meneteskan air mata)
NABILA
“maafkan nabila fal, jujur nabila mencintaimu, tapi tak mungkin nabila membatalkan lamaran yang telah terjadi”
NAUFAL
(menangis)
“aku faham dan aku menghargai semua itu bila, tapi 1 hal yang harus kau tau, sampai kapan pun aku akan tetap mencintaimu, hanya kamu… aku mencintaimu tulus karena allah”
Keduanya menangis tersedu sedu
AYAH NABILA
“maafkan kami nak naufal, bapak harap kau bisa maklum atas semua ini”
NAUFAL
“iyaa pak…. Mungkin saya juga tidak pantas bila harus bersanding dengan nabila, nabila wanita yang shalihah dan faham agama sementara saya adalah orang biasa yang tak memiliki ilmu”
NABILA
(menggelengkan kepala dengan ekspresi sedih)
“naufal, meski aku dan kamu tidak bersatu, tapi kuharap kau selalu mengingat, semua nasehat ku”
NAUFAL
“iyaa pasti nabila… aku pamit yaa… aku akan pergi untuk mendekatkan diri kepada allah”
AYAH NABILA
“kau mau kemana nak?”
NAUFAL
“aku mau pergi ke pesantren pak… pamit yaa ridhoi aku…. nabila, naufal pamit”
TAMAT