Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
MY HUSBAND LIKE A ROBOT.
Suka
Favorit
Bagikan
5. Adik Wisuda**kwikcomma** Bapak pergi selamanya**kwikcomma** dan emak kami bawa ke Batam.

4 tahun berlalu.

43. INT. AULA. KAMPUS UTB — DAY

Kita lihat seluruh Mahasiswa dan Mahasiswi pada duduk dikursi masing-masing dan orang tua mereka duduk di kursi yang sudah disiapkan oleh pihak kampus UTB tersebut.


INTER CUT

EXT. HALAMAN DEPAN. LAPANGAN BASKET — DAY

Kita lihat, Maya yang berada diluar Aula melihat Riris adiknya dari kejauhan. Bahkan, hampir tak terlihat Karena ramai nya Mahasiswa dan Mahasiswi yang hadir serta orang tua mereka.


Maya (OS)

Semoga adikku, lulus dengan nilai yang memuaskan ya Allah.


SFX: Suara telepon.

Yanti (HP)

Maya, maafin emak dan bapak tak bisa hadir acara wisuda adikmu Sekarang.


Maya (HP)

Kenapa, emak?


Yanti (HP)

Bapakmu, jantungnya Kumat dan Sekarang masuk rusng ICU ini, emak baru sampai di RS URIP Bandar Lampung.


Sapu yang dipegang lepas (beat) terduduk dan menutup mukanya dengan telapak tanganya, dia menangis.


Maya (HP)

(Masih dengan isak tangis)

Tak apa bu, nanti kami menyusul dan tolong beri HP sama bapak. Maya, mau cakap.



INTER CUT

44. INT.RUANG ICU. RS URIP. BANDAR LAMPUNG — DAY

Screen split (BANDAR LAMPUNG DAN BATAM)

Shot:

Yanti berikan HP ke suaminya dan dia yang bantu pegang HP nya.

Rivai (HP)

M--ma-ya.

(Bicaranya terasa sulit terputus dan terbata)


Maya (HP)

Ya, Pak. Maya denger suara bapak. Bapak, cepat sembuh ya. Nanti, Maya habis wisuda Riris, Kami kelampung.


Rivai (HP)

Ja-- ga, aaa---dikk .k
.. da--n e--mm--aak.


Maya (HP)

(Masih dengan tangis)

Bapak, jangan bicara seperti itu. Maya, belum siap kehilangan bapak. Huhuhuu (me nangis tersedu-sedu)


Rivai (HP)

(Tebatuk-batuk)

Uhuk. Uhuk. Ma-- ya.


Maya (HP)

(Mulai cemas dan bingung, lalu Bantu bapakya sebut kalimat tahlil)

Pak, ikuti Maya, lailahhailauloh. Maya tuntun dari sini. Debut pak, lailahhailauloh.


Rivai (HP)

(HP masih dipegang istrinya dan istrinya juga bantu pimpin DOA tahlil di telinga suaminya)

La--illah--ha--illau--loh

(beat) setelah baca itu suara Bapak hilang dari telepon Maya.


Maya (HP)

(Tangis semakin kencang)

Ya Allah ... Inalilahiwainalilahirajiun. Pak, hallo pak! Pak!.


Terdengar oleh Maya suara histeris tangisan emaknya dari telepon.


Yanti

(menangis tersedu-sedu)

Maya, huhuhuhu (menangis) Bapak,Bapakmu belum sempat liat wisuda adikmu huhuhuhu (tersedu-sedu menangis)


Maya(HP)

(menangis tersedu-sedu)

Allahhuakhbar! Allahhuakhbar, allahhuakhbar, Bapak ... Huhuhuhu (menangis)


Maya masih liat bapaknya di HP mereka video call.

Maya (HP)

Wajah bapak berseri walaupun tidur.


Beat:

Dokter, datang check keadaan bapak. Dan Maya, boleh lihat pergerakan dokter itu melayan bapaknya sampai dia boleh dengar saat dokter bicara.


Dokter (HP)

(Maya lihat dari video call)

Tuhan, lebih sayang suamimu (bicara ke yanti)

(beat) melihat Maya di HP

Dan, Tuhan lebih sayang Bapakmu.


Maya (HP)

(Mengajak Emak dan dokter disana DOA untuk bapaknya)

Inalilahiwainalilahirajiun, bismilahirohmanirohim. Alfatiha. Ya, Allah tolong terima amal ibadah baik untuk bapakku dan jadikanlah kepergianya khusnul khatimah, dan masukanlah dia kedalam surga firdausmu ya Allah. Amin. (Beat) emak, dekatkan HP ketelinga Alm Bapak.(pinta Maya)


Maya

(Bicara di telinga Bapaknya yang sudah pergi selamnya)

Bismilahirohmanirohim. Lailahhailawloh

(Beat) Bismilahirohmanirohim, allahumma ini audzubika waamin azzabil kobri waamin azabbinar Waamin fitmatimayatimasihiddajjal allayammulk qolibal qolubil kobri alladinnik lailahailawloh anta subhanaka inni kuntu minadzolimin.

Ya Allah, ringankanlah azab kubur bapakku, terangkanlah kuburnya dari amal baiknya, jauhkanlah dari fitnah kubur dan fitnah dajjal, lindungilah dia dalam kuburnya(sesungguhnya Engkaulah Maha membolak-balikan atas hambamu), sesungguhnya bapakku termasuk golongan yang dzolim. Amin. (Beat) Bapak, pergilah dengan tenang ya, Maya iklas kan Bapak masuk ke surga bersama saudara bapak disana (mencium lewat HP) emuuachh ....Maya, sayang bapak.


Maya, memberi isyarat kepada mereka yang ada disana untuk tutup wajah bapak pakai selimut dan bicara ke emaknya.


Maya (HP)

Emak, boleh mandikan Bapak dan makamkan Bapak Sekarang tak perlu tunggu Maya ya. Sebab, Maya masih tunggu adik Wisuda dulu. Nanti kami kesana.


Yanti (HP)

Ya. (Beat) Mari dokter, Bantu saya urus jenazah suami saya.


Dokter (HP)OS

Baik bu.


Then call off.


Insert:

Riris, yang dari tadi melihat kakaknya di belakang kakaknya ikut menangis dan tak bisa berkata dia merasa bersalah belum sempat bahagiakan bapaknya.

Memanggil kakaknya yang dari tadi duduk dan sembunyikan wajahnya disebalik tangan yang dilipat diatas kaki yang ditekuk.

Riris (OS)

Kak.


Maya

(Mendongak kearah suara yang memanggilnya)

Riris.


Tanpa banyak kata Riris duduk samping kakaknya dan memeluk kakaknya.

Riris

(Menangis tersedu-sedu suara lelakinya)

Maafin Riris, kak. Riris, belum sempat balas jasa bapak, dan riris banyak dosa sama bapak. Huhuhuhu


Maya

(Mengelus pundak belakang adik lelakinya itu)

Sudah tak apa, jangan nangis ya. Kita doakan saja yang terbaik untuk bapak semoga bapak dalam lindungan Allah dari azab kubur sampai menuju surga firdausnya. Amin


Riris

(Masih menangis dipelukan kakaknya)

Amin ...


Maya

Ya sudah, Sekarang kamu masuk aula lagi Sekarang wisuda kamu, Dek. Nanti kita pulang ke lampung untuk kenduri takziah bapak kita.


Riris

Iya, kak.


Tanpa banyak kata Riris masuk Aula dan dia kembali melanjutkan kerjanya sapu halaman lapangan basket lagi.


INTER CUT

45. INT. RUANG AULA KAMPUS UTB — DAY

SFX: acara wisuda dimulai.

Suara itu dindengar oleh Maya yang sedang sapu halaman.

Dosen (OS)

(Bicara pakai Mik)

Dipersilahkan untuk Mahasiswa dan Mahasiswi yang jurusan S1 Sistem information dan computer naik atas pentas dan ambil penghargaan atas hasil kalian.


Maya (OS)
Ya Allah, aku ingin sekali melihat adikku. Tapi, (beat) dia malu punya kakak seperti aku.


Mahasiswa/I (OS)

Haris ... Haris ... Haris ...


Teriakan dan tepuk tangan itu didengar oleh Maya.

Kita lihat Haris/Riris sudah naik atas pentas, tetapi matanya meliar seperti mencari sesuatu. Kemudian di on mik.


Shot:

Riris

Asalamualaikum dan salaman sejahtera.


Peserta yang hadir (OS)
Waalaikumusalam.


Riris
Sebelumnya, saya ucapkan terimakasih banyak atas penghargaan yang di berikan dari kampus untuk saya (beat) tapi, tanpa Allah dan pahlawanku, saya tak bisa seperti ini.


Riris turun dari pentas dan berjalan kearah Maya.


shot:

Semua mata melihat kearah Riris yang berjalan dan mendekati Maya, sampai saja depan Maya, Riris langsung gapai tangan kakaknya dan diajak masuk lalu di bawa kakak nya ke atas pentas.


Riris

Ini adalah Kakak saya.


Dosen

(Melarang Riris mengajak kakaknya)

Maaf Haris, tidak diijinkan tukang sapu itu naik atas pentas


Riris

(Marah tak terima dan dia buka baju sarjana serta penghargaan itu dia buang)

Kakak saya lebih berharga dari baju ini sama piala ini! (beat) dia buang bawah pentas.


Maya

Maaf Dosen, baik saya akan turun

(beat) Riris, tahan tangan kakaknya dan dia gendong kakaknya depan peserta diatas pentas sambil bicara.


Riris

Maya Natasya adalah kakak permpuan saya satu²nya, tanpa dia saya tidak jadi seperti ini. Dan penghargaan terbesar dalam hidup saya ialah kakak saya setelah bapak saya pergi untuk selamanya (beat)Hari ini barusan di Bandar lampung.


Maya mau turun ditahan sama adiknya dan masih digendong di atas kedua pundak adiknya, (beat) posisinya seperti sang bapak gendong anak kecil perempuan diangkat dan duduk di atas pundaknya gitu.


Ronalado, yang lihat sangat terharu lalu dia ambil baju dan penghargaan yang dibuang Haris tadi dan dia naik atas pentas kemudian dia pakaikan ke Haris lalu berkata.


Ronaldo

(Angkat kedua tangannya)

Semangast haris!

(Beat) gapai tangan Maya yang masih duduk di atas pundak adiknya, lalu bicara

Kamu hebat, kakak yang hebat, saya kagum. Selamat ya sudah berhasil jadikan adikmu sarjana.


Maya

Terima kasih.


Dosen yang dari tadi memperhatikan keadaan atas pentas lalu dia naik dan peluk Haris


Dosen

Maafin saya.


Maya yang merasa risih duduk di atas pundak adiknya dia turun sendiri lompat, kemudian dia langsung salam tangan Dosen adiknya.


Maya

(Salam tangan dosen tanda hormat dan menghargai walaupun sempat diusir tadi)

Maafkan saya pak Dosen, terimakasih sudah bimbing adik saya sampai dia jadi sarjana.


Dosen itu angguk dan tahan sebak (Beat) pegang pundak Maya dan memeluk Maya di hadapan para peseta lalu bicara


Dosen

(Menangis)

Seumur hidup saya jadi dosen di University UT Batam baru ini saya jumpa seorang kakak wanita yang kuat dan tangguh dan rela kerja beberapa tempat demi jadikan adiknya sarjana supaya sukses. Ini adalah motivasi buat saya dan kita semua, jangan lihat orang dari fisik dan kerjanya tapi hasilnya. (Beat) angkat tangan Maya lalu bicara
You are wonder woman ladies ..



SFX: Suara Tepuk tangan.

Ronaldo turun bawah dan ambil gitar, kemudian naik atas pentas lalu dia nynayi untuk Riris dan Maya.


Ronaldo

Mari kita semua kirim DOA untuk ayah allahyarham. Semoga bapak mereka diterima amal baiknya. Amin.bismilahirohmanirohim. alfatiha. Amin.
(Beat) lagu ini spesial untuk kalian supaya kalian tetap tegar Karena setiap yang hidup pasti akan kembali kerumah aslinya yaitu akhirat


SFX: mulai petik guitar dan nyanyi lagu seventeen yang berjudul KEMARIN ENGKAU MASIH ADA DISINI.

Suasana Hari itu jadi campur ada yang senang Karna lulus denagn nilai baik dan di campur sedih dengan hadir nya Maya diatas pentas untuk jadi motivasi.


Wide shot

Kita lihat keadaan mereka yang hadir dibawah pentas dan atas pentas pada peras saputangan semua karena menangis.


Insert

juru Kamera yang sudah di sewa khusus oleh pihak kampus UT Batam ambil gambar mereka dan buat video.


SFX: klik (suara kamera ambil gambar beberapa Kali)

(Beat) MEMORI SAD AND HAPPY AT IN UT BATAM 30 OKTOBER 2015.

Ya, 2011 Riris mulai kuliah, Karena Maya baru bisa kumpul uang ditahun itu.


CUT TO

46. INT. BANDARA BELI TIKET MENUJU LAMPUNG UNTUK 2 ORANG — DAY

Sampai saja di bandara mereka beli ticket dan tak lama pesawat lion air yang mereka pesan berangkat ke arah yang mereka tuju. 1,5 jam mereka sampai di rumah orangng tua mereka.

Cut to

47. EXT. PEMAKAMAN BAPAK — DAY

Sampai saja di kampung halaman mereka langsung ke pemakaman bapaknya.

Shot:

POV

Maya dan Riris menyiram makam ayah sambil diiringi DOA dan solawat nabi sebanyak 7X. Setelah itu mereka solat, tayamum ganti air wudhu di sebelah makam ayahnya. Riris, jadi makamum dan Emak nya tak ikut, mereka belum beritahu emaknya kalau mereka sudah sampai tujuan.


CUT TO

Setelah itu mereka berjalan kaki menuju rumah emaknya, Karena rumah emak dan Makam hanya jarak 1 jam.


48. EXT. RUMAH ORANG TUA MEREKA. BANDAR LAMPUNG. — NIGHT

Pkl 06.30

Magrib mereka sampai depan rumah orang tua mereka.

Ramai orang sudah pada kumpul nunggu siap kenduri takziah yasinan Bapak mereka.

Maya pangling lihat rumah emaknya yang sudah bagus 2 tingkat itu dengan chat warna abu-abu silver.


Riris

Kak, rumah orang tua kita bagus kak itu hasil kakak. Riris, bangga (beat)peluk kakanya.


Maya

(Balas pelukan adiknya)

Hasil Allah, Dek. Kakak hanya berikan kewajiban untuk hak orang tua kita.


Riris angguk (beat) tanpa banyak kata dia tarik tangan kakak nya langsung masuk dalam.


Inter cut

INT. RUANG TAMU — NIGHT

Shot:

Didalam sudah ramai orang untuk kumpul yasinan untuk Bapak mereka.

SFX: ketuk pintu dari luar.

Yanti yang lihat depan pintu anaknya baru sampai langsung bangun dan peluk mereka.

Kemudian mereka langsung gabung dan baca yasin dimulai. Maya, letak jari telunjuk dibibirnya dan geleng² kepala sebagai tanda untuk emaknya dilarang menagis dan diam.

Emaknya angguk dan paham.


JUMP CUT

Seminggu sudah Maya dan Riris di kampung halaman mereka. Dan, mereka memutuskan untuk bawa Emak, orangtua mereka ke batam untuk tinggal bersama mereka sambil menunggu uang rumah yang mereka jualan dan akan di belikan di Batam.

Jadi, dilampung hanya sisa rumah Satu lagi yaitu rumah tua hasil orang tua !ereka sendiri yang dijual ialah Rumah yang dibeli Maya.

Maya

Mak, rumah emak yang 2 tingkat jual ya dan emak belikan dibatam OK.(beat) tapi rumah KENANGAN jangan jual untuk kita jenguk bapak bila² masa kita rindu.


Riris

Iya, mak. Riris setuju dan Riris juga akan Cari kerja dibatam biar bisa Bantu kakak, dan emak kalau ikut kami, kami boleh tahu keadaan emak.(beat) cukup Bapak pergi kami belum siap kehilangan emak.

(Beat) Maya, Riris, peluk emak bersama dan emak balas pelukan mereka dan emak setuju ikut mereka ke Batam.




Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar