Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
CUT TO
SCENE 45# INT – RUMAH MEWAH TIMOTY – SORE
Matahari sore masuk ke rumah mewah milik Timoty di kawasan elite Jakarta Selatan, Bagja berjalan di sisi kolam renang bersama Dorkas.
DORKAS
Bagja menciprat-cipratkan air kolam yang berkilau terkena sinar matahari. Daun-daun taman yang rindang, taman-taman dibuat dengan elok. Bagja tak menghiraukan kata-kata Dorkas. Bagja masih terpana oleh keindahan rumah ini beserta isinya.
BAGJA
Rumah siapa ini?
DORKAS
Kamu pikir ini rumahku?
BAGJA
DORKAS
(Dorkas tertawa renyah, badannya yang makin menjadi subur karena jarang berolah raga)
BAGJA
Bali?...Singapur?...
DORKAS
(Bagja mengalihkan pandangannya pada Dorkas yang akan bercerita banyak tentang sang Bos besar yang sekarang entah dimana)
DORKAS
BAGJA
(Ditinggalkannya Dorkas)
DORKAS
BAGJA
Kabur ke mana?
DORKAS
Kemana saja, terserah kamu!
BAGJA
(berpikir dan menatap Dorkas tajam)
Emang kenapa harus kabur?
DORKAS
Bahaya! Kamu sedang dalam bahaya!
BAGJA
SCENE 46# EXT – PELATARAN MALL MEWAH – SIANG
BAGJA
Bagja turun dari bis kota, berjalan melewati parkiran, melihat seorang sopir gendut sedang merokok duduk di dekat tiang parkiran kemudian berjalan menuju sebuah mal yang popular, badannya berkeringat, perutnya lapar dia masuk ke mal mewah mencari tempat makan
SCENE 47# INT – MALL – SORE
BAGJA
Bagja masuk ke mall, berjalan mencari tempat makan, Bagja melihat Rano Karna sedang berada di toko mainan anak-anak memilih mainan bersama keluarganya. Bagja diam dan melihat Rano Karno. Bagja diam terpaku, Rano Karno selesai berjalan melewati Bagja. Bagja menahan nafas melihat Rano Karno tak berkedip sampai Rano Karno masuk ke restauran.
Bagja Berdiri di depan restauran menunggu Rano Karno dan keluarganya makan, sambil mengintip melihat Rano Karno dari jauh. Rano Karno dan keluarga selesai makan, Rano Karno dan keluarga lewat di depan Bagja, Bagja terpaku.
Rano Karno masuk ke toko pakaian, memilih pakaian mengambil satu kaos warna biru lalu membayar di kasir dan Bagja mengikuti dengan membeli kaos yang sama dengan cepat membayarnya karena takut kehilangan Rano Karno. Sampai di parkiran Rano Karno memberikan kaos itu ke sopirnya. Bagja melihat dengan nelangsa.
SCENE 48# INT – DALAM BIS KOTA PENUH SESAK - SORE
Macet dari arah Mall menuju bunderan, panas, keringat dan berisik oleh klakson serta deru kendaraan. Bagja melihat ke depan bis tak bergerak, kesal turun dan berjalan di trotoar menuju pusat kemacetan.
Bukan lampu merah dan banyaknya volume kendaraan, ternyata yang membuat kemacetan ini karena banyaknya orang berkerumun di pinggir jalan dan menghabiskan setengah badan jalan.
Bagja mendekat ke kerumunan orang-orang
ORANG 1
Ada laki-laki..mati
BAGJA
Dilihatnya Bugi kakaknya tergeletak di tumpukan sampah, Bagja shock bergetar matanya menatap Bugi lalu di raihnya Bugi tanpa malu dan tanpa jijik di tumpukan sampah
ORANG 1
Heh! Kenapa lu!!
(Yang lain heran melihat Bagja memeluk lelaki yang terkapar di tumpukan sampa)
BAGJA
Ini abang saya, kakak saya, Bugi!!!
SCENE 49# INT – KAMAR BAGJA RUMAH TIMOTY - SIANG
Bugi masih pucat berbaring di kasur, Bagja duduk disebelahnya menunggu Bugi bangun dari tidurnya sehabis dari rumah sakit. Mata Bugi perlahan terbuka, melihat ruangan besar dan serba putih serta mewah, mukanya masih pucat, melirik Bagja yang tertunduk, mengusap lengan Bagja, Bagja tersentak melihat Bugi.
BUGI
Di...di..mana ini?
BAGJA
Tenang, ini tempat tinggalku..
BUGI
Ru..ru..mah kamu?
BAGJA
BUGI
BAGJA
BUGI
(Diam lalu menangis....)
BAGJA
Kenapa? Ada apa? Kamu kok ke Jakarta?
BUGI
Ba...ba..pak...me..meninggal...
BAGJA
Diam, menatap Bugi, dalam...air matanya keluar, hidungnya mengembang...masih ditatap Bugi dengan tajam
BUGI
Ka...ka...nia...di..per....
Bugi menangis menjerit-jerit, ngamuk,ngamuk
BAGJA
Membiarkan Bugi ngamuk, air mata Bagja makin mengalir, raut wajah mendendam, giginya gemelatuk
Kapan?
(gemetar)
BUGI
Li..lima...bu..lan...la..lu
Bagja membangunkan Bugi dengan cepat, didudukan di piggir ranjang lalu dipakaikan sepatu, di angkatnya Bugi keluar kamar, lalu memasukan ke mobil jeep yang terparkir di halaman. Bagja melihat bungkusan di dekat jok. Bagja menyalahkan mobil lalu pergi dari rumah mewah Timoty)
SCENE 50# EXT – HALAMAN RUMAH BAGJA – PAGI
Rumah sepi, pintu tertutup rapat, Bagja mendudukan Bugi di kursi depan, berjalan melihat ke samping rumah, suara radio tetangga terdengar menyanyikan lagu sunda sayup-sayup. Bagja kembali ke depan rumah
BUGI
Ke...Ke,...maa..kaamm..ba...pak
BAGJA
(Mengusap wajahnya berjongkok menghadap Bugi)
BUGI
Mengangguk
Baru saja Bagja berdiri dan berjalan ke arah samping rumah, Ibu dan Kania berdiri mematung melihat Bagja, tangan Ibu memegang botol air bekas nyekar, Kania di belakang Ibu memegang baju Ibu dengan erat, wajahnya ketakutan tapi air matanya mengalir. Ibu terpaku melihat Bagja. Saling tatap lalu Bagja memeluk Ibu dengan air mata.
IBU BAGJA
Dari mana saja, kamu?!
BAGJA
Menatap ibu lebih dalam, lalu memeluk ibu lagi, lalu memegang bahu Kania, yang kurus, lusuh dan tak terurus, Kania menghindar dari sentuhan Bagja
IBU BAGJA
BAGJA
Memegang pundak Kania erat, lalu perlahan memegang kepalanya, mengusap rambutnya yang tak pernah menyisir, Kania menghindar seolah tak mengenal Bagja, tangan Bagja terus mengusap rambutnya, sampai kemudian Kania diam dan mau dipeluk Bagja, menangis sesegukan sampai banjir air mata