Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
CUT TO
SCENE 21# EXT – KERIUHAN HAJATAN FILM LAYAR TANCAP – MALAM
KEWONG
(Terengah-engah)
Bagja! Ademu! Kania....
BAGJA
Kenapa?
KEWONG
Kania sedang di....
CECEP
BAGJA
(Berjalan cepat menuju warung Bi Narsih bersama Kewong dan Cecep)
Siapa saja di sana!
KEWONG
BAGJA
(Menatap Kewong dalam, dengan geram sambil berjalan cepat)
SCENE 22# EXT – WARUNG GADO-GADO BI NARSIH – MALAM
BAGJA
(Bagja tiba di warung Bi Narsih, Bugi – Kakaknya diikat ditiang oleh Dower, Kania sedang dibaringkan paksa oleh Kucer, Kodrat dan Kohar. Ada Kunang, Kodir dan Dede juga disitu mereka diam saja)
Lepaskan adik saya!
(Ditahan tubuh Bagja oleh Kohar dan Kodrat)
Lepaskan!!
KUCER
Kamu mau jadi gantinya, ya?
(menyeringai, menyebalkan)
Kucer mendekat ke wajah Bagja, mulutnya bau arak, mendekat ke wajah Bagja dengan aneh - lidahnya diusap-usap di bibirnya sendiri)
BAGJA
(Menatap Kodir, Kunang dan Dede,tegang, mereka memalingkan mukanya ke arah lain. Bagja menatap mata Kucer tanpa tahu maksudnya)
Dengan sakali anggukan dari Kucer, dilepaskan Kania dan Bugy,lalu disuruhnya mereka menyingkir dengan cara di tendang oleh Kodrat dan Kohar, Kania menangis, Bugy menangis juga. Dengan paksa Bagja di tengkurapkan di meja gado-gado milik Bi Narsih. Tangan Bagja dipegang Dower sebelah kanan dan Kohar sebelah kiri. Kodrat dengan paksa melepas celana Bagja, kakinya menjuntai di meja gado-gado, Kucer dengan bernafsu mensodomi Bagja, diikuti Kohar, Kodrat,dan Dower. Bagja kesakitan, Kunang, Kodir dan Dede hanya melihat tanpa membantu, malah ikut menekan tangan Bagja agar tak berontak. Lalu mereka pergi dengan senyum menyebalkan dan meludahi Bagja yang masih tengkurap kesakitan.
BAGJA
(Bagja bangkit perlahan lalu bersender di meja, Bagja melihat satu-satu wajah ke tiga temannya,tatapan dendam. Bagja kesakitan dan darah mengucur melalui kakinya, Bagja membiarkan, marah, dendam dan air mata.
Kalian mau juga?
(Kunang, Kodir, dan Dede tak enak lalu pergi meninggalkan)
KEWONG DAN CECEP
(Kewong dan Cecep yang menyaksikan perbuatan sodomi kepada Bagja, lalu dipapahnya Bagja, menangis terisak )
SCENE 23# INT – RUMAH BAGJA – MALAM
Bapak marah dengan geram, karena Kania akan diperkosa dan menyalahkan Bagja. Bagja datang dengan berdarah-darah dipapah oleh Cecep dan Kewong yang menyaksikan semua kejadiannya
BAPAK
(Bagja Diam, berdiri gemetar, menahan tangis berjalan ke hadapan bapak, darah mengalir dari kaki Bagja)
KANIA
(Menangis)
IBU
(Melihat keadaan Bagja yang hampir roboh – menjerit)
Bagjaaa...!!
BAPAK
(Melihat tubuh Bagja yang dari belakang nampak berceceran darah, Bapak meraih Bagja)
SCENE 24# INT – KAMAR BAGJA - MALAM
BAGJA
Bagja tak dapat tidur sudah tiga hari, hanya memandang dinding, menatap poster Rano Karno, murung, marah dan kecewa, Ibu datang membawa makanan, disuapi, Bagja menggelengkan kepala
IBU
BAGJA
(Tak perduli, diam, matanya hanya memandang dinding terus, melihat poster Rano Karno)
SCENE 25# INT – RUMAH BAGJA – JAM TIGA DINI HARI
BAGJA
Bagja bangun, membawa tas yang berisi beberapa baju, uang sedikit, rumah sepi, Bagja keluar rumah, tanpa berisik,berjalan ke jalan raya, menunngu bis di pinggir jalan, bis jurusan jakarta berhenti, Bagja naik, bis berjalan lambat, Bagja diam di kursi bis. Hanya kondektur bersuara dan sopir yang merokok dengan lagu dangut pelan di dalam bisa.
SCENE 26# EXT – TERMINAL BIS LUAR KOTA – PAGI
BAGJA
Bagja turun dari bis, bingung dan pusing melihat orang-ornag Jakarta yang hilir-mudik di terminal, berjalan keluar terminal, lalu mendekat tukang ketoprak, memesannya tanpa cabe, tapi tukang ketoprak memberi cabe banyak sekali, Bagja memakan kepedesan mukanya merah lidahnya panas, minum teh botol masih pedas
TUKANG KETOPRAK
Menunjuk perempuan memakai kaos loreng dengan rambut kriting, lipstick merah, semok, memakai celana sesak warna merah mengedipkan matanya ke arah Bagja, Bagja segera pergi dan menuju halte untuk menaiki bis jurusan BLOK M. yang sesak.
CUT TO
SCENE 27# EXT – JALAN DEPAN PASAR – SORE – MENDUNG
BAGJA
Bagja berjalan di depan toko-toko, hujan mulai turun, Bagja berdiri bersama orang-orang yang kehujanan, hari mulai gelap, sampai hujan turun sangat deras, Bagja diam menunggu hujan reda, setelah jam sepuluh malam hujan reda, Bagja berjalan ke arah taman di dekat pasar, sepi dan temaram, Bagja melihat beberapa banci sedang menjajakan diri, malah ada yang sedang sibuk di semak-semak taman, Bagja menuju bangku taman untuk tidur beralasan tas untuk kepalanya, tiba-tiba seseorang berlari menuju Bagja dan seorang lagi mengejarnya, lalu menembak, orang yang dikejar itu tersangkut di bangku yang Bagja pakai tidur, bagja terbangun mendengar tembakan, suara senapan jatuh membentur bangku besi. Orang yang mengejar menodongkan pistol ke arah orang yang dikejar, Bagja mengambil pistol yang jatuh terhalang oleh lelaki yang dikejar, lalu Bagja menembak orang yang mengejar dan jatuh ke belakang, Orang yang dikejar kaget lalu menarik Bagja pergi
CUT TO
SCENE 28# INT – KAMAR - RUMAH TIMOTY – SIANG
DORKAS
Dorkas masuk ke kamar Bagja, membawa handuk, tersenyum,
BAGJA
Bos?
SCENE 29# INT – RUANG DEPAN - RUMAH TIMOTY – SIANG
TIMOTY
(Timoty tertawa lepas dan senang, melempar koran ke arah Bagja, Bagja membaca judulnya GEMBONG PENJAHAT KELAS KAKAP MATI DITEMBAK, Bagja menarik napas tak mengerti)
(Bagja masih diam menunduk tak mengerti)
BAGJA
Saya mau pulang……!
TIMOTY
Muka Timoty berubah, ketampanannya bercampur dengan keangkeran, tidak senang mendengar Bagja mau pulang
BAGJA
Saya harus pulang…..
(Nada bicaranya naik)
TIMOTY
Kamu tidak jadi mengejar Rano Karno?
BAGJA
Menatap wajah Timoty, Marah, malu-
Timoty telah membaca semua catatan pribadi Bagja di dalam tasnya saat Bagja tertidur)
TIMOTY
BAGJA
(menganga menatap Timoty)
Polisi?