Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
12.(Ext) Di motor Dika, perjalanan menuju GOR tanding basket – Siang - cerah
Dika pakai baju sekolah, jaket baseball, tas di simpan di depan. Helm
Motor matik
Tara baju sekolah, luaran tipis dari bahan rajut warna coklat, tas di gendong.
Tara memegang bagian pinggang Dika. Dika agak canggung walaupun sebenarnya sudah beberapa kali.
Tara
Dik hmmh
Dika
kenapa?
Tara
gak kerasa ya kita udah kelas duabelas aja, mungkin ini terakhir kalinya kita nonton Yoga bareng-bareng di lapangan.
Dika memperlambat laju motornya.
Tara
aku aja gak sadar kalau gak punya sahabat perempuan, rasanya tiga tahun ini kalian sudah lengkap buat ku.
Dika
mumpung ada waktu, masih bisa cari sahabat perempuan
Tara
bukan gitu Dik, bahkan aku sama sekali gak pernah pacaran selama SMA ini, rasanya ya kalian udah melengkapi aja jadi gak butuh yang lain. Dari kalian kenapa sih gak ada yang mau gitu jadi pacar ku?
Dika
emang kamu mau kalau aku jadi pacar kamu?
Tara
ya mau lah, kamu emangnya gak mau?
Dika memberhentikan motornya, melihat ke arah Tara yang tersenyum menatap Dika.
Tara
kenapa Dik?
Dika
gak apa-apa, tapi
Tara
tapi apa?
Tara masih tersenyum ke arah Dika, bibir merah alami dan mata yang berbinar.
Dika
tapi aku udah keterima kuliah di Amerika, sudah lolos. Gak bisa jagain kamu, gak bisa jadi pacar kamu yang baik.
Air mata menetes dari mata Tara yang berbinar, seketika pipinya basah dengan air mata.
Dika
Ra, bakal ada Yoga yang selalu jagain kamu terus, kamu gak akan kesepian dan akan merasa lengkap, dia punya semuanya.
Tara
emang kamu gak bakal pulang gitu?
Dika tidak menjawab pertanyaan Tara, laju motornya kembali seperti semula namun Tara terus bicara tanpa Dika balas.
Tara
kalau kamu gak pulang aku yang bakal nyusul kamu, aku gak tau caranya, aku kan gak kaya, gak pintar juga jadi gak tau caranya, tapi aku percaya keajaiban.
Tara terus berbicara sampai tiba di tempat pertandingan, Dika memarkir motornya. Lalu mereka masuk ke dalan gor bersama para penonton lainnya.