Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
1 INT. RUMAH ADI – RUANG TAMU – MALAM
Kembali ke Adi yang masih memegang foto dia dengan Sarah dirumahnya, hari itu adalah hari penyesalan terbesar Adi dalam hidupnya. Dia menangis setelah mengingat kejadian itu dan menyimpan foto yang di temukan tersebut. Adi berbaring di sofa rumahnya dan hendak beristirahat, tapi tiba – tiba ada suara langkah seseorang di dalam rumah Adi. Dia bersemangat, dengan harapan itu adalah salah satu keluarganya. Adi bergegas ke pintu masuk rumah, tetapi tidak ada siapa – siapa, hanya pintu yang terbuka, lalu dia menutup pintu rumah kembali. Dan akan menuju ke kamar mandi, Adi terkejut saat ingin ke kamar mandi ternyata ada seorang wanita di dalam kamar mandi rumahnya.
Adi
Siapa lo?
Wanita
Sssst…, tolong saya mas, tolong…
(dengan berbisik)
Adi mulai sadar, ternyata wanita tersebut adalah seseorang yang dia tolong tadi sore.
Adi
Mbak yang tadi sore kan?
Wanita
Mungkin, saya lupa.
Wanita tersebut berjalan pelan – pelan kearah jendela rumah Adi, dan mengintip lalu duduk di sofa, Adi menghampiri ke sofa.
Adi
Mbak, tolong mbak keluar dari rumah saya, saya ga mau terlibat dengan orang yang ngejar mbak.
Wanita
Tolong saya malam ini aja mas, besok pagi saya pergi dari sini, tolong mas.
(memohon kepada Adi)
Adi
Oke, besok pagi mbak pergi dari sini ya.
Wanita
Saya Rima.
(sambil menjulurkan tangan ke Adi)
Adi
Saya Adi.
(menjulurkan tangan dan berjabat tangan)
Mereka saling berkenalan, dan nama wanita misterius tersebut adala Rima.
Rima
Ada makanan? Saya laper banget.
Adi
Ada, sebentar.
Adi mengambilkan beberapa cemilan dan memasak mie instant, karena kebetulan dia juga lapar. Sambil menunggu Adi memasak, Rima terus memantau dari jendela dan mengunci pintu. Setelah beberapa menit adi kembali dan membawakan mie instant yang sudah jadi.
Adi
Nih makan.
(Adi meletakan mie instan di meja ruang tamu yang sedikit rusak karena amukan dia sebelumnya)
Rima
Terima Kasih mas.
(memegang mie instant dan langsung memakanya)
Rima terlihat sangat lapar dan dia memakan mie instant dengan sangat lahap, Adi melihatnya sambil makan perlahan.
Rima
Ahhhg…
(Rima yang sudah kenyang dan meletakan mangkok mie nya di meja kemudian minum)
Adi
Jadi kenapa kamu bisa di kejar – kejar orang itu, terus siapa dia?
(sambil menyantap mie instant)
Rima
Ceritanya panjang mas, yang jelas saya ga tau dia siapa? Dan saya juga bingung kenapa semua teman – teman dan keluarga saya menghilang?.
Adi terkejut dan langsung meletakan mie instant nya di meja.
Adi
Hah?, saya juga sama, keluarga sama teman – teman saya menghilang, dan tidak bisa dihubungi semua.
Rima
Kita sama mas, saya sudah capek mencari dan terus dikejar orang yang ga di kenal.
Adi semakin bingung, apa yang sebenarnya terjadi, tetapi dia sedikit lega, karena ada yang senasib dengan dia.
Rima
Boleh saya menumpang mandi dan meminjam baju?
Rima memang tampak sangat lusuh dan kotor juga berantakan.
Adi
Boleh silahkan, sebentar saya ambilkan baju adik saya, kebetulan adik saya juga perempuan dan sepertinya ukuran badan kalian sama.
Rima
Saya ikut aja ke kamar adiknya mas, biar saya pilih bajunya sekalian pakaian dalam, saya mau ganti semua.
Adi sedikit terkejut, dan mereka menuju kamar Desti.
Cut To :
2 INT. RUMAH – KAMAR DESTI – MALAM
Adi dan Rima masuk ke kamar Desti, lalu Rima membuka lemari pakaian Desti dan memilih baju, celana serta pakaian dalam. Rima melihat foto Desti dan Hendri di kamar Desti.
Rima
Ini adik kamu?
(sambil menunjuk foto Desti & Hendri)
Adi
Iya, itu adik saya dan suaminya.
Rima
Oh adik kamu sudah menikah?, kalo kamu sudah menikah?
Adi
Belum.
Rima
Oh, sudah punya pacar?
Adi
Pacar saya sudah meninggal 2 tahun lalu.
Rima
Oh maaf…
Adi
Iya, gapapa.
Rima
Tapi kamu jangan terlarut terus dalam kesedihan, cepat cari penggantinya.
Adi tidak ingin membahasnya lagi dan mengalihkan pembicaraan.
Adi
Silahkan mbak kalo mau mandi, kamar mandinya ada di sebelah sana.
(Adi menunjuk kearah kamar mandi)
Rima
Saya bisa jadi penggantinya kalo kamu mau.
(dengan wajah datar)
Adi
Mbak, silahkan, kamar mandinya disana.
(dengan sedikit emosi Adi meminta Rima untuk segera ke kamar mandi)
Rima menuju kamar mandi dan masuk untuk mandi, sedangkan Adi kembali ke ruang tamu dan duduk.
Cut To :
3 INT. RUMAH – RUANG TAMU – MALAM
Adi duduk sambil memegang handphone nya, masih mau mencoba mencari nomor telepon yang bisa dia hubungi. Tetapi tetap saja dari beberapa nomor yang dia coba tidak ada yang bisa dihubungi. Tidak lama kemudian Rima keluar dari kamar mandi, kali ini Rima tampak berbeda, dia tampak lebih cantik dan bersih dari sebelumnya, Adi pun sempat terpesona sesaat setelah Rima keluar dari kamar mandi. Rima berjalan ke ruang tamu dan ke sofa kearah Adi.
Rima
Kamu masih mau coba telepon teman – teman dan keluarga?, percuma, saya sudah dari 2 hari lalu coba semua ga ada yang bisa, kita itu kayak lagi terjebak di dunia lain.
Adi
Berapa nomor handphone kamu?
Rima
Buat apa?
Adi
Saya mau coba, mungkin aja handphone saya yang lagi bermasalah.
Rima
08xxxxxx2383
Adi mencoba menelpon Rima, dan bahkan Rima yang saat ini berada bersama Adi pun nomornya tidak bisa di hubungi.
Adi
Coba kamu telepon saya, ini nomor saya 08xxxxxx1909.
Rima
Oke
Rima menelpon ke nomor Adi, dan hasilnya pun sama, nomor mereka yang di satu lokasi pun tidak bisa dihubungi.
Rima
Kan saya sudah bilang, sekarang ini kita sedang ada di dunia lain.
Adi menghela nafas dan bersandar di sofa, dia sudah pasrah.
Rima
Kenapa bisa adik kamu menikah duluan? Sudah berapa lama dia menikah?
Adi
Mereka sudah menikah sejak 1 tahun lalu, ya ga ada salahnya adik saya menikah duluan, emang harus gitu anak pertama dulu yang menikah?
Rima
Ga juga, pasti kamu belum bisa move on kan?
Adi
Mbak, tolong jangan bahas ini.
(sedikit emosi)
Rima
Memang kamu ga tertarik dengan saya?
Adi
Sekali lagi mbak bertanya seperti itu, mbak keluar aja dari rumah saya sekarang.
(dengan emosi)
Rima
Oke, suami adik kamu itu teman kamu?
Adi
Bukan, dia adalah seseorang yang membuat pacar saya meninggal.
Rima
Loh kok bisa?
Adi
Panjang ceritanya.
Pertanyaan dari Rima membuat Adi teringat dengan Desti dan Hendri.
Fade Out :