Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Langit Putih Awan Biru
Suka
Favorit
Bagikan
4. Awal 4

1  INT. RUMAH ADI – RUANG TAMU – MALAM

Kembali ke Adi yang masih memegang foto dia dengan Sarah dirumahnya, hari itu adalah hari penyesalan terbesar Adi dalam hidupnya. Dia menangis setelah mengingat kejadian itu dan menyimpan foto yang di temukan tersebut. Adi berbaring di sofa rumahnya dan hendak beristirahat, tapi tiba – tiba ada suara langkah seseorang di dalam rumah Adi. Dia bersemangat, dengan harapan itu adalah salah satu keluarganya. Adi bergegas ke pintu masuk rumah, tetapi tidak ada siapa – siapa, hanya pintu yang terbuka, lalu dia menutup pintu rumah kembali. Dan akan menuju ke kamar mandi, Adi terkejut saat ingin ke kamar mandi ternyata ada seorang wanita di dalam kamar mandi rumahnya.

Adi

Siapa lo?

 

Wanita

Sssst…, tolong saya mas, tolong…

(dengan berbisik)

 

Adi mulai sadar, ternyata wanita tersebut adalah seseorang yang dia tolong tadi sore.

 

Adi

Mbak yang tadi sore kan?

 

Wanita

Mungkin, saya lupa.

 

Wanita tersebut berjalan pelan – pelan kearah jendela rumah Adi, dan mengintip lalu duduk di sofa, Adi menghampiri ke sofa.

 

Adi

Mbak, tolong mbak keluar dari rumah saya, saya ga mau terlibat dengan orang yang ngejar mbak.

 

Wanita

Tolong saya malam ini aja mas, besok pagi saya pergi dari sini, tolong mas.

(memohon kepada Adi)

 

Adi

Oke, besok pagi mbak pergi dari sini ya.

 

Wanita

Saya Rima.

(sambil menjulurkan tangan ke Adi)

 

Adi

Saya Adi.

(menjulurkan tangan dan berjabat tangan)

 

 

Mereka saling berkenalan, dan nama wanita misterius tersebut adala Rima.

 

Rima

Ada makanan? Saya laper banget.

 

Adi

Ada, sebentar.

 

Adi mengambilkan beberapa cemilan dan memasak mie instant, karena kebetulan dia juga lapar. Sambil menunggu Adi memasak, Rima terus memantau dari jendela dan mengunci pintu. Setelah beberapa menit adi kembali dan membawakan mie instant yang sudah jadi.

 

 

Adi

Nih makan.

(Adi meletakan mie instan di meja ruang tamu yang sedikit rusak karena amukan dia sebelumnya)

 

Rima

Terima Kasih mas.

(memegang mie instant dan langsung memakanya)

 

Rima terlihat sangat lapar dan dia memakan mie instant dengan sangat lahap, Adi melihatnya sambil makan perlahan.

 

Rima

Ahhhg…

(Rima yang sudah kenyang dan meletakan mangkok mie nya di meja kemudian minum)

 

Adi

Jadi kenapa kamu bisa di kejar – kejar orang itu, terus siapa dia?

(sambil menyantap mie instant)

 

Rima

Ceritanya panjang mas, yang jelas saya ga tau dia siapa? Dan saya juga bingung kenapa semua teman – teman dan keluarga saya menghilang?.

 

Adi terkejut dan langsung meletakan mie instant nya di meja.

 

Adi

Hah?, saya juga sama, keluarga sama teman – teman saya menghilang, dan tidak bisa dihubungi semua.

 

Rima

Kita sama mas, saya sudah capek mencari dan terus dikejar orang yang ga di kenal.

 

Adi semakin bingung, apa yang sebenarnya terjadi, tetapi dia sedikit lega, karena ada yang senasib dengan dia.

 

Rima

Boleh saya menumpang mandi dan meminjam baju?

 

Rima memang tampak sangat lusuh dan kotor juga berantakan.

 

Adi

Boleh silahkan, sebentar saya ambilkan baju adik saya, kebetulan adik saya juga perempuan dan sepertinya ukuran badan kalian sama.

 

Rima

Saya ikut aja ke kamar adiknya mas, biar saya pilih bajunya sekalian pakaian dalam, saya mau ganti semua.

 

Adi sedikit terkejut, dan mereka menuju kamar Desti.

 

 

Cut To :

 

2  INT. RUMAH – KAMAR DESTI – MALAM

Adi dan Rima masuk ke kamar Desti, lalu Rima membuka lemari pakaian Desti dan memilih baju, celana serta pakaian dalam. Rima melihat foto Desti dan Hendri di kamar Desti.

 

Rima

Ini adik kamu?

(sambil menunjuk foto Desti & Hendri)

 

Adi

Iya, itu adik saya dan suaminya.

 

Rima

Oh adik kamu sudah menikah?, kalo kamu sudah menikah?

 

Adi

Belum.

 

Rima

Oh, sudah punya pacar?

 

Adi

Pacar saya sudah meninggal 2 tahun lalu.

 

Rima

Oh maaf…

 

Adi

Iya, gapapa.

 

Rima

Tapi kamu jangan terlarut terus dalam kesedihan, cepat cari penggantinya.

 

 

Adi tidak ingin membahasnya lagi dan mengalihkan pembicaraan.

 

Adi

Silahkan mbak kalo mau mandi, kamar mandinya ada di sebelah sana.

(Adi menunjuk kearah kamar mandi)

 

Rima

Saya bisa jadi penggantinya kalo kamu mau.

(dengan wajah datar)

 

Adi

Mbak, silahkan, kamar mandinya disana.

(dengan sedikit emosi Adi meminta Rima untuk segera ke kamar mandi)

 

Rima menuju kamar mandi dan masuk untuk mandi, sedangkan Adi kembali ke ruang tamu dan duduk.

 

 

Cut To :

 

3  INT. RUMAH – RUANG TAMU – MALAM

Adi duduk sambil memegang handphone nya, masih mau mencoba mencari nomor telepon yang bisa dia hubungi. Tetapi tetap saja dari beberapa nomor yang dia coba tidak ada yang bisa dihubungi. Tidak lama kemudian Rima keluar dari kamar mandi, kali ini Rima tampak berbeda, dia tampak lebih cantik dan bersih dari sebelumnya, Adi pun sempat terpesona sesaat setelah Rima keluar dari kamar mandi. Rima berjalan ke ruang tamu dan ke sofa kearah Adi.

 

Rima

Kamu masih mau coba telepon teman – teman dan keluarga?, percuma, saya sudah dari 2 hari lalu coba semua ga ada yang bisa, kita itu kayak lagi terjebak di dunia lain.

 

Adi

Berapa nomor handphone kamu?

 

Rima

Buat apa?

 

Adi

Saya mau coba, mungkin aja handphone saya yang lagi bermasalah.

 

Rima

08xxxxxx2383

 

Adi mencoba menelpon Rima, dan bahkan Rima yang saat ini berada bersama Adi pun nomornya tidak bisa di hubungi.

 

Adi

Coba kamu telepon saya, ini nomor saya 08xxxxxx1909.

 

Rima

Oke

 

Rima menelpon ke nomor Adi, dan hasilnya pun sama, nomor mereka yang di satu lokasi pun tidak bisa dihubungi.

 

Rima

Kan saya sudah bilang, sekarang ini kita sedang ada di dunia lain.

 

Adi menghela nafas dan bersandar di sofa, dia sudah pasrah.

 

Rima

Kenapa bisa adik kamu menikah duluan? Sudah berapa lama dia menikah?

 

Adi

Mereka sudah menikah sejak 1 tahun lalu, ya ga ada salahnya adik saya menikah duluan, emang harus gitu anak pertama dulu yang menikah?

 

Rima

Ga juga, pasti kamu belum bisa move on kan?

 

Adi

Mbak, tolong jangan bahas ini.

(sedikit emosi)

 

Rima

Memang kamu ga tertarik dengan saya?

 

Adi

Sekali lagi mbak bertanya seperti itu, mbak keluar aja dari rumah saya sekarang.

(dengan emosi)

 

Rima

Oke, suami adik kamu itu teman kamu?

 

Adi

Bukan, dia adalah seseorang yang membuat pacar saya meninggal.

 

Rima

Loh kok bisa?

 

Adi

Panjang ceritanya.

 

Pertanyaan dari Rima membuat Adi teringat dengan Desti dan Hendri.

 

Fade Out :

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar