Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Langit Putih Awan Biru
Suka
Favorit
Bagikan
1. Awal

1  INT. RUMAH – KAMAR ADI – PAGI

Adi terbangun dari tidur dan kemudian duduk, Lalu melihat ke jendela kamar dan melihat hari yang sudah terang. Dia bergegas dengan terburu - buru untuk mandi dan bersiap untuk berangkat ke tempat kerja.

 

CUT TO:

 

2  INT. RUMAH – RUANG MAKAN – PAGI

Adi turun dari tangga dan tiba diruang makan, meletakan tas dan melihat meja makan yang terdapat makanan yang sudah dingin.

Adi

Ibu…, Ayah…

(Adi berteriak)

 

Suasana rumah hening, tidak ada yang mendengar teriakannya.

 

Adi

Desti…, Mas Hendri…

(Adi kembali berteriak memanggil adik perempuanya dan suami adiknya)

 

Suasana rumah tetap hening, tidak ada siapapun dirumah, Adi memakan sajian yang telah dingin di meja makan. Dengan sangat terpaksa dia memakanya dan terasa makanan tersebut sudah tidak terlalu enak.

 

Adi

Ini orang rumah parah banget, pergi ga ada yang kabarin, mana gw dikasih makanan dingin yang ge enak gini.

(Berbicara sendiri)

 

Adi selesai makan dan mengambil tas, lalu bersiap untuk pergi bekerja.

 

CUT TO:

 

3  EXT. TERAS RUMAH – PAGI

Adi naik ke motor dan menyalakan motornya sambil memeriksa isi tas, dan mengeluarkan handphone. Adi menelpon adik perempuanya, tapi malah nomor yang dia tuju tidak aktif. Dia lalu menelpon Ibu, ayah, Hendri dan beberapa temannya.

 

Adi

Kenapa nomor ini orang - orang ga ada yang aktif sih?

(Berbicara sendiri)

 

Adi menjalankan motornya dan keluar dari rumah.

 

CUT TO:

4  EXT. DIATAS MOTOR – JALAN – PAGI

Close Up wajah Adi, Adi melihat – lihat sekitar rumah. Dia merasa heran karena banyak orang yang tidak dia kenal di sekitar rumahnya. Dengan rasa heran Adi terus berjalan dengan motornya.

 

CUT TO:

 

5  EXT. PARKIRAN KANTOR - PAGI

Adi memarkir motornya dan bergegas masuk kedalam kantor. Dia tambah heran, karena dia melihat banyak orang – orang baru di kantornya.

 

CUT TO:

 

6  INT. LOBBY KANTOR – TIDAK TERLALU RAMAI – PAGI

Adi melakukan tap ID Card pada pintu masuk kantor, tetapi ID Card nya tidak terbaca. Dia melakukan tap berkali – kali tetap tidak terbaca. Dan tiba – tiba ada seorang security menghampiri Adi.

 

Security

Selamat Pagi Pak, bisa saya bantu?.

 

Adi

Selamat Pagi Pak (dengan wajah heran karena Adi melihat security yang asing baginya), boleh dibantu tap Pak, ID Card saya tidak terbaca.

 

Security

Mohon maaf, boleh saya lihat ID Card nya Pak.

 

Adi

Boleh Pak.

(Sambil memberikan ID Card kepada Security)

 

Security melihat dan mengecek ID Card Adi, dan tampak heran.

 

Security

Mohon maaf Pak, Bapak dari bagian apa ya?.

 

Adi

Saya bagian Internal Audit Pak. Maaf Pak, bapak baru ya disini?

 

Security

Wah, saya sudah lama bekerja disini pak. Justru saya yang mau Tanya, Bapak ini baru ya disini?

 

 

Adi

Saya sudah 3 Tahun bekerja disini pak dan saya belum pernah lihat bapak disini.

 

Security

Masa Pak?, gini aja pak, saya ke resepsionis dulu. Nanti saya tanyakan untuk NIK dan Nama bapak, kenapa tidak terbaca. Bapak tunggu dulu disini sebentar.

 

Adi

Oke Pak.

 

Security pergi ke recepsionis melepon HRD untuk memastikan dulu NIK dan Nama Adi, Lalu Adi mengeluarkan Handphone nya dan menelpon atasanya, tetapi lagi – lagi semua nomor yang di telpon Adi tidak aktif. Setelah beberapa menit Security kembali menghampiri Adi.

 

Security

Pak, setelah saya telpon HRD dan mereka cek, ternyata NIK dan Nama bapak tidak terdaftar dikantor ini. Maaf sebelumnya pak, bapak buat ID Card ini dimana? Ini sama saja pemalsuan Pak, bisa saya laporkan.

 

Adi

Bapak jangan sembarangan ya, saya itu karyawan disini dan saya Audit di tim nya Pak Reza. Tolong bapak bantu tap supaya saya bisa masuk, karna saya sudah telat pak.

(Dengan nada kesal)

 

Security

Tapi setelah di cek HRD, NIK dan Nama bapak tidak terdaftar disini Pak.

 

Adi

Coba tolong bapak panggil Pak Roy Manager HRD kesini, dia kenal dengan saya.

 

Security

Pak Roy siapa ya pak? Manager HRD disini itu Pak Dedi, saya kenal dengan dia, sebentar saya telpon beliau.

 

 

Security menelpon Pak Dedi, meminta tolong agar turun ke Lobby untuk memastikan apakah Adi karyawan atau bukan. Sementara Adi masih Heran dan penuh Emosi.

 

 

Security

Sebentar Pak, Pak Dedi sedang menuju kesini.

 

Tidak lama kemudian Pak Dedi sampai di Lobby lalu mengahampiri Security dan Adi. Dan langsung memberikan penjelasan kepada Adi.

 

Pak Dedi

Pagi Pak, mohon maaf, sebenarnya apa tujuan bapak kesini? NIK dan Nama Bapak tidak ada di daftar karyawan kami.

 

Adi

Bapak penggantinya Pak Roy?, tujuan saya disini jelas untuk bekerja. Saya Internal Audit di perusahaan ini pak, saya dari tim nya Pak Reza.

 

Pak Dedi

Roy?, Reza?, mohon maaf Pak, Siapa orang – orang itu?.

Bapak jangan mengada – ngada, bisa saya laporkan ini.

(Ucap dengan tegas)

 

Adi

Sebentar Pak, saya telpon Pak Roy dulu.

(Adi menelpon dan lagi – lagi nomor yang dia telpon tidak aktif)

 

Pak Dedi

Sudah Pak, lebih baik bapak pulang saja. Saya masih banyak kerjaan. Tolong pak security urus orang ini ya.

 

Pak Dedi meninggalkan Security dan Adi. Adi yang merasa tidak terima menghampiri Pak Dedi.

 

Adi

Pak, saya karyawan sini Pak, tolong biarkan saya masuk dulu, biar ketemu dengan atasan saya dulu.

 

Pak Dedi tetap pergi, dan security menghadang Adi.

 

Security

Pak, Pak, sudah Pak. Lebih baik bapak pulang sekarang, jangan sampai saya bertindak keras disini pak. Tolong Pak.

 

Adi yang sudah pasrah, akhirnya dia pergi meninggalkan kantor dan ke parkiran.

 

CUT TO:

 

7  EXT. PARKIRAN KANTOR – SIANG

Adi menyalakan motornya, dan masih bingung. Dia berfikir keras, kenapa hari ini sangat aneh. Adi menjalankan motornya dan meninggalkan parkiran kantor.

 

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar