ACT 8
21. EXT. DREAM SEQUENCE – PAGI
Cast : Talu, Laras
FADE IN WHITE
Dua anak tengah duduk di pinggir sungai.
Laras
Hari ini kita mau main apa lagi?
Talu
Laras pernah main dakon?
Laras menggeleng
Laras
Belum pernah.
Talu
Kalau gitu ayo kita pulang ke rumahku dan main dakon! Oya aku mau memperlihatkan tempat yang bagus! Deket rumpun bambu sana!
CUT TO
POV Talu menunjuk rumpun bambu agak jauh.
Laras
Kok tempatnya serem?
Talu
kalau malam serem, tapi kalau siang gini ramai kok.
Laras
Oke!
Talu menggandeng tangan Laras.
CUT TO
FADE OUT WHITE
22. EXT. TERAS RUMAH PAK HAJAT – SIANG
Cast : Talu, Laras.
FADE IN WHITE
Laras membuka matanya pelan.
Laras menggembuskan napas pelan.
Talu
Laras. Kamu udah bangun?
Laras mengangguk pelan.
Laras dan Talu tengah bersandar di kursi sedan rotan klasik di sebuah teras.
Laras meluruskan punggung.
Tampak suasana teras dengan pekarangan depan yang asri, ditumbuhi cemara bonsai yang dipotong rapi, serta pinus.
Laras
Bagus ya tempatnya?
Laras mengedarkan pandang.
Laras
Yang ada di sini tinggal kita berdua?
Talu
Kurang tahu. Mungkin masih perjalanan kemari.
Talu merentangkan tangan ke atas,.
Talu
Untuk sementara kita nikmati saja ketenangan singkat ini.
Laras kembali merebahkan punggung.
INTERCUT
Laras memejamkan mata
INTERCUT
Pohon pinus di sekitar bergoyang
MATCH CUT TO
Pohon bambu bergoyang
INTERCUT
Kelopak mata Laras berkedut
INTERCUT
Pohon bambu bergoyang, diiringi suara tawa dan langkah anak-anak.
CUT TO
Laras membuka mata.
CUT TO
POV Jendela yang ada di belakang Laras dan Talu.
Laras
Talu, aku mau ngomong sesuatu boleh?
Talu
Mm. Silakan.
Laras.
Kamu ... aslinya siapa?
CUT TO
Mata talu yang membuka
CUT TO
Suasana pedesaan.
CUT TO
23. EXT. DESA TEMPAT TINGGAL TALU – SIANG
Cast : Talu, Laras
ESTABLISHING SHOT
Suasana pedesaan yang asri dan tenang.
Talu (O.S)
Laras ... mungkin sudah tidak ingat ini.
CUT TO – MONTAGE
1. Laras kecil tersenyum malu ke Talu.
2. Talu kecil menyapa Laras.
3. Laras & Talu kecil bermain petak umpet.
4. Laras & Talu kecil bermain gundu.
5. Laras & Talu kecil bermain di sekitar sawah dan sungai kecil.
Talu (O.S)
Dulu kamu pernah berkunjung dan menginap di rumahku. Aku langsung menyukaimu dan seperti anak-anak lain pada umumnya, mereka akan mengajak anak favoritnya untuk bermain dari subuh hingga petang.
CUT TO
ESTABLISHING SHOT
Jembatan kecil yang hanya muat untuk satu sepeda kayuh. Jembatan tersebut dikelilingi pohon bambu.
Talu (O.S)
Hari itu aku mengajakmu bermain di sekitar sungai. Kita memutuskan pulang. Aku mengajakmu ke tempat yang paling menarik di desaku. Orang-orang menyebutnya jembatan biru karena warnanya biru.
CUT TO
Pesepeda dan pejalan kaki yang melewati jembatan biru.
Talu (O.S)
Jembatan itu hanya muat untuk satu sepeda atau dua pejalan kaki. Bila ada sepeda yang ingin lewat, mereka harus menunggu sepeda dari arah seberang untuk lewat dahulu.
CUT TO
Talu kecil bermain di sepanjang bahu pembatas jembatan.
Talu (O.S)
Jembatan itu terkenal karena tantangan berjalan melewati bahu pembatasnya yang terbuat dari besi panjang. Bisa melewati jembatan lewat bahu pembatas itu adalah prestasi terlarang bagi anak desa sekitar. Aku pun memerkan keahlianku berjalan dengan seimbang di bahu pembatas tersebut.
CUT TO
Laras kecil bermain di sepanjang bahu pembatas jembatan.
Talu (O.S)
Aku tak menyangka kau akan mengikuti. Kau memakai sepatu hak rendah saat itu dan kau seketika jatuh terpleset ke dalam jurang.
CUT TO
24. EXT. TERAS RUMAH PAK HAJAT – SIANG
Laras terkesiap
Talu membuka mata, menatap ke langit-langit.
Talu
Mereka membawamu ke puskesmas, lalu malamnya kalian pulang setelah ambulan dari kota datang. Esoknya aku bertanya soal dirimu ke sesepuh desa karena aku tidak berani tanya ke Ayah dan Ibu. Beliau mengatakan.
CUT TO
25. DREAM SEQUENCE TALU.
Sesepuh Desa (O.S)
Bapak mohon, lain kali berhati-hatilah dalam bermain agar tidak sampai ada korban jiwa lagi.
CUT TO
26. EXT. TERAS RUMAH PAK HAJAT – SIANG
Talu menatap langit.
Talu
Saat itu aku berpikir bahwa kau sudah mati. Aku kerap menyebar bunga kantil dan mawar di sekitar jembatan biru. Sampai suatu hari kami memutuskan merantau ke kota. Di sana aku bertemu saudara jauh yang mengenal keluarga kalian. Mereka membicarakan soal dirimu yang mengalami amnesia selama dua tahun.
Laras
Aku tidak tahu soal itu, tapi aku memang tidak ingat apapun soal masa kecilku.
Talu
Aku kemudian bertekad untuk menyusulmu dan meminta maaf atas kejadian yang dulu. Aku mencari informasi dari sanak saudara yang dekat denganmu. Namun, saat aku bertemu denganmu untuk pertama kali setelah sekian tahun, aku ... takut.
Lars menoleh ke arah Talu.
Talu
Aku takut hal yang serupa akan terjadi lagi. Aku takut keberadaanku akan membahayakanmu. Jadi aku memutuskan untuk melihatmu dari jauh saja.
CUT TO
Lonceng angin berdenting.
Lamat terdengar suara langkah kaki mendekat.
Talu dan Laras bangkit.
Pak Hajat datang dari pintu utama dengan dua pelayan wanita membawa kotak kayu dan papan permainan dakon.
Pak Hajat
Selamat kepada para pelakon yang berhasil lolos dari permainan ketiga. Total pelakon yang berhasil dalam babak ini adalah dua orang. Sebagai penutup acara kita akan memainkan permainan yang lebih santai, yang tak perlu ketegangan, atau banyak pikiran.
Pak Hajat mengambil papan dakon yang telah berisi biji kecik ke atas meja.
Talu dan Laras saling menatap.
Pak Hajat
Permainan kali ini adalah, dakon. Peraturannya mudah, siapa yang mendapat giliran duluan boleh mengambil kecik di lubang kecil yang manapun. Peserta meletakkan kecik satu per satu ke setiap lubang kecil, selain lubang besar milik lawan, searah jarum jam. Apabila kecik berhenti di lubang yang kosong artinya pemain berhenti dan berganti giliran. Permainan berakhir bila sudah tidak ada kecik di lubang-lubang kecil. Sampai sini paham?
Talu dan Laras mengangguk
Pak Hajat
Kita mulai dulu dengan hompimpa untuk menentukan pemain pertama. Telapak tangan di atas artinya yang mulai duluan.
Talu dan Laras mengibaskan tangan di atas dakon.
Talu & Laras
Hompimpa alaium gambreng.
Talu menang.
Pak Hajat
Baiklah. Kalau begitu, para pelakon. Selamat bermain.
Pak Hajat membunyikan cempala ke kotak kayu yang dibawa oleh pelayan wanita, setelah itu mundur.
Talu memulai permainan. Sambil bermain mereka saling bercengkerama.
Talu
Aku orang yang terlihat tegar tapi aslinya pengecut.
Laras
Menurutku enggak juga. Kamu tegas. Kamu tahu mana yang harus diprioritaskan. Berkat kamu aku bisa sampai di sini.
Talu
Hm. Maaf, tapi kamu itu naif. Jadi aku gemes aja lihatnya. Kamu lebih mementingkan orang lain daripada dirimu sendiri, jujur itu enggak bikin kamu keliatan kayak malaikat tapi malah kayak orang bodoh.
Laras
Bukannya kamu juga mementingkan orang lain ya daripada dirimu sendiri?
Talu
Ya, kan kamu beda.
Laras
Hmph! Aku dari dulu ngerasa aku itu bukan siapa-siapa. Aku biasa aja, enggak menonjol, enggak punya ambisi. Aku Cuma ingin menjalani semuanya dengan damai aja. Kalau dalam film aku cocoknya sebagai figuran.
Laras menilhat kecik di lubang rumah Talu lebih sedikit daripada miliknya.
Laras
Mainmu yang serius, dong!
Talu
Ini aku serius kok.
Talu dan Laras tertawa.
Mereka melanjutkan permainan sambil mengobrol permasalahan seputar hidup dan kantor.
CUT TO
Talu mengambil kecik terakhir dan meletakkannya di lubang rumah miliknya.
Talu
Sudah kosong semua. Ayo kita hitung bijinya.
Laras dan Talu mengambil biji di lubang rumah masing-masing lalu menghitungnya bersamaan. Jumlah Laras 50, sedangkan Talu 48.
Laras tertawa getir sambil menahan air mata.
Laras
Aku menang
Talu tersenyum
Talu
Mm. Selamat ya!
Laras menangis.
Talu
Kenapa kamu malah nangis? Harusnya senang karena menang.
Laras
Aku tidak merasa sebagai pemenang. Aku harap semua ini Cuma mimpi.
Talu memeluk Laras yang meringkuk.
Talu
Sssh. Udah, udah. Kamu kan menang, kamu bisa minta permintaan apapun. Harusnya kamu senang. Sedikit egois dengan diri sendiri itu enggak apa-apa, karena yang bisa membAhagiakanmu adalah dirimu sendiri. Kamu lah pemeran utama dalam kehidupanmu. Oke?
Laras mengangguk.
Pak Hajat datang mengisyaratkan Talu untuk mengikuti pelayan wanita di belakangnya.
Talu
Laras. Terima kasih. Aku pergi dulu.
Laras makin keras menangis. Ia menarik tangan Talu.
Laras
Nanti aku akan minta kita semua hidup kembali dan bahagia!
Talu
Iya.
Laras
Aku janji! bertahanlah sebentar!
Talu
Iya.
Talu melepas genggaman Laras.
CUT TO
Talu memasuki rumah dipandu oleh pelayan perempuan.
CUT