Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Lakon
Suka
Favorit
Bagikan
2. ACT 2 - KEJUTAN
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

ACT 2

2. EXT. AREA PERMAINAN – MALAM

Cast : Laras, Talu, Rizki, Tara, beberapa figuran.

ESTABLISHING SHOT

Area jelungan. Daerah pedesaan yang seperti sudah lama ditinggal, bangunan hancur, banyak pepohonan besar dan sulur lebar.

Ada sebuah menara menjulang di tengah area tersebut.

CUT TO

Laras menahan kepanikan. Merapatkan mata saat mendengar suara teriakan dan raungan. Tiba-tiba ia ditarik.

Talu
Sekarang!

Laras berlari dengan Talu.

Perempuan yang di belakang Laras jatuh tersandung akar pohon.

Laras mendengar suaranya jatuh seketika menoleh ke belakang.

Laras
Oh, tidak!

 

Talu di depan Laras berhenti lalu berteriak.

 

Talu
KAMU NGAPAIN?!

 

Peserta itu mengulurkan tangan ke Laras sambil tertatih.

 

Peserta
Tolong
Talu
Laras!

 

Laras menoleh ke Talu cepat.

 

Laras
Tapi

 

Talu mendekat, menariknya.

Peserta yang kesakitan masih mengulurkan tangan ke Laras.

CUT TO

Talu berjalan cepat menyusuri jalan berbatu sambil menggandeng serta menyeret Laras mencari tempat bersembunyi.

Talu
Jangan cari mati!

 

Debam langkah mendekat ke arah mereka.

Talu dan Laras tekejut. Mereka berhenti lalu mendongak ke arah suara.

Talu
Sial! Cepat sembunyi!

 

Laras dan Talu yang bersembunyi di reruntuhan terdekat

Tampak seekor makhluk buas mendekati peserta yang kesakitan tadi.

Si buas berteriak.

Si Buas
Ketemu!

POV Mulut Si Buas yang menerkam peserta.

Peserta
Aaargh!

Laras memejamkan mata dan merapatkan bibir sampai langkah si buas pergi.

Si buas kembali ke menara untuk menghitung mundur.

Laras dan Talu mengatur napas.

Talu
Enggak ada untungnya kamu menolong orang lain! Nyawa jadi taruhannya!


Laras hanya bisa mengangguk.

Talu bangkit.

Talu
Ayo cepat! Keburu hitungannya habis!

Talu dan Laras Berlari

CUT TO

Menara terlihat semakin dekat.

CUT TO

Talu yang menengadah lalu fokus ke depan.

Talu
Sedikit lagi! Ayo cepat!

Terdengar suara langkah datang mendekat dari samping mereka.

Mereka berempat kaget.

Laras membeliak karena yang datang adalah mantan kekasihnya, Rizki dan kekasih barunya, Tara.

Talu membaca situasi lalu memberi isyarat dengan kepala.

 

Talu
Jangan buang waktu. Ayo cepat kita susuri jalan ini.
Talu berlari kecil.


Ketiga orang tadi diam tidak mengikuti Talu.

Talu menoleh, memperlambat langkahnya lalu mendengkus kesal.

 

Talu
Kalian ngapain buang waktu di sana?! Ayo! Cepat!
Laras
I-Iya.

 

Laras mengekor Talu, pandangan tidak lepas dari Rizki.

Rizki dan Tara ikut.

Rizki
Ayo ikuti mereka
Tara
Oke

CUT TO

Kembali ke menara.

Hitungan selesai.

Si buas menoleh ke belakang. Berjalan ke kegelapan area.

CUT TO

Mendengar debam langkah, rombongan Talu bersembunyi di balik reruntuhan dengan banyak semak.

Rizki dan Laras terlihat canggung.

Tara
Ck. Bisa-bisanya sama dia.
Talu
Shh!

Laras menatapnya tajam.

Tara
Nyari tempat yang lebih aman aja, yuk!
Rizki
Diem dulu, Ra!
Tara
Gatel banget di sini aku ga betah!
Laras
Nggak ngaca.
Tara
Ih, apaan sih!
Talu
Ssh!

 

Sebongkah reruntuhan bangunan jatuh di sebelah Talu.

Si buas menoleh ke arah mereka. Mendekat.

Laras komat-kamit tanpa suara, memohon supaya tidak ketahuan.

Tiba-tiba si buas menoleh ke arah lain.

Talu mengintip keadaan. Terdengar teriakan ketakutan.

Talu melambaikan tangan ke rombongan.

 

Talu
Lari! Cepat!

 

Rombongan berlari.

Tara mendekat lalu menyenggol Laras.

Laras terjatuh, bergulung.

 

Talu
Laras!

 

Talu berhenti. Memeriksa keadaan Laras.

 

Laras
Enggak apa-apa kok!

Rizki berhenti dan memarahi Tara.

 

Rizki
Lo ngapain sih?!
Tara
Apa?!
Rizki
Kita semua di sini nasibnya sama! Lo enggak ada pikiran buat saling menolong gitu?
Tara
Kok kamu malah ngebela dia?!

 

Talu secara diam-diam menggendong Laras ke balik reruntuhan bersemak.

Rizki dan Tara berkelahi.

Tara menghentak-hentakkan kakinya kesal.

Si Buas mendengar perkelahian Rizki dan Tara.

Perkelahian mereka makin intens, sedangkan si buas semakin dekat.

CUT TO

Si Buas tiba-tiba datang dari balik semak.

Rizki dan Tara kaget.

Tara berteriak.

Talu membungkam Laras di balik tempat persembunyian dengan latar Rizki dan Tara yang dimakan si buas.

 (O.S.) Teriakan Rizki dan Tara.

CUT TO

Si buas pergi. Menghitung mundur.

CUT TO

Laras menangis.

Talu
Ngapain nangis?!

 

Talu meraih kerah Laras lalu menggoyangnya.

Talu dengan wajah geram dan Laras bercucuran air mata.

 

Talu
Kita sudah sampai sini. Berapa nyawa yang sudah sia-sia? Kamu mau menyerah?

 

Laras menggeleng.

 

Talu
Kalau begitu bangkit!
Laras
Tapi..
Talu
Tapi, tapi, terus! Siapa pemain utama dalam kehidupanmu?! Ya kamu sendiri! Manusia lain datang dan pergi! Fokus pada tujuanmu saat ini! Jangan memikirkan orang lain yang bahkan tidak memikirkanmu! Kamu sampai sini bukan untuk menyerah!

 

Talu melepas genggamannya.

Meninggalkan Laras.

Laras mengusap air mata.

Ia berjalan, ditelan bayang gelap hutan. 

INVISIBLE CUT TO

FLASH BACK

 

3. INT. KANTOR LARAS – SIANG

Cast : Laras, Talu, beberapa figuran.

INVISIBLE CUT TO

Laras keluar dari kamar mandi. Hendak masuk ruangan dan tak sengaja mendengar suara.

Karyawati A (O.S)
Gosipnya si Laras itu beneran?


Laras yang berhenti lalu bersembunyi. 


Karyawati B (O.S)
Iya, emang bener. Mereka udah satu apartemen pula.
Karyawati C (O.S)
Kasian banget si Laras.
Karyawati B (O.S)
Justru bersyukur, dong! Dijauhkan dari lelaki brengsek macam itu!
Karyawati C (O.S)
Bener juga sih.


Laras menghela napas. Ia mengambil jalan lain untuk menghindari rekan kerja yang tengah bergosip soal dirinya.

Talu memperhatikan Laras dari jauh.

ESTABLISHING SHOT

Pemandangan pusat kota.

JUMP CUT TO

1. Laras mengetik di computer.

2. Menyerahkan dokumen ke rekan kerja.

3. Tertawa bersama rekan kerja.

4. Laras melihat jam.

5. Laras merapikan meja dan bersiap pulang.

Laras (O.S.)
Namaku Laras. Aku hanyalah orang biasa. Aku tidak buruk rupa tapi juga bukan primadona. Aku selalu lulus dengan nilai baik, namun tak pernah dijuluki si pintar. Aku bukan orang jahat, tapi tak banyak yang menyukaiku. Hidupku pun terasa biasa saja, semua berjalan sesuai apa yang diharapkan oleh kebanyakan orang. Lulus sekolah, bekerja, kemudian menikah.

CUT TO

Laras keluar lift.

Laras (O.S.)
Mungkin karena aku menjalani semua dengan biasa, saat ada satu hal yang tidak biasa kualami.

CUT TO P.O.V Laras

Laras melihat mantan kekasihnya Rizki bergandengan dengan pacar barunya di lobi kantor.

Laras (O.S.)
Itu bisa sangat mempengaruhi hidupku.

WIPE CUT TO

4. EXT. PUJAMARI – MALAM

Cast : Laras, beberapa figuran.

ESTABLISHING SHOT

Suasana Pujamari yang ramai.

CUT TO

Dua orang yang saling bercengkerama.

 

 Karyawan A
Satu keluarga ditemukan meninggal secara misterius lagi nih!
Karyawan B
Ini juga ada kasus orang mati di dalam mobil.
Karyawan A
 Beritanya kok makin meresahkan aja, sih?
Karyawan B
Apa mungkin yang dibilang Babe Jon bener, ya? Ada orang lagi nyari tumbal pesugihan.
Karyawan A
Aish! Bukannya kita ini juga tumbal pesugihan? Mati-matian jalanin perusahaannya orang kaya!
Karyawan B
 Lah, iyak juga ya!
(O.S.) Suara gelak tawa.

L CUT

Laras yang tengah bermain ponsel.

Laras membaca artikel dari kasus yang tengah diperbincangkan orang di dekatnya.

 

Laras (V.O)
Satu keluarga tewas misterius di atas sofa. Petunjuk terkini adalah kertas kosong di atas meja.


Laras yang menaikkan satu alis.

Laras menghabiskan minumnya lalu pulang.

CUT TO

5. INT. BUS – MALAM

Cast : Laras, Talu, beberapa figuran.

Laras duduk di dalam bus sembari melihat pemdandangan dari jendela.

Bus mengerem mendadak, Laras hampir menabrak kaca jendela.

Kernet melambaikan tangan ke penumpang.

Kernet
Turun-turun! Mesinnya ngebul!
Penumpang A
Gimana sih, bang?
Kernet
Maap, neng. Mesinnya ngebul ini, kalau dipaksain bisa kebakar!
Penumpang A
Ya terus gimana dong ini! ‘Kan haltenya masih jauh! Masak harus jalan kaki?

 

Penumpang beradu mulut dengan kernet.

Laras hanya bisa diam sambil menghela napas lelah.

 

6. EXT. GANG KAMPUNG – MALAM

Cast : Laras

CUT TO

INSERT : Uang

 

Laras
Kompensasi dua ribu buat apa?

 

Laras berjalan menyusuri gang. memasukan uang seribu ke dalam saku jaket.

Tersadar keberadaan kertas iseng pagi tadi. Dibaca di bawah lampu temaram.

INSERT

Tulisan kertas dari atas ke bawah.

 

Laras (O.S)
Hompimpa alaium gambreng. Kampung Rawit sedang ada hajat. Datang dan saksikanlah pertunjukan yang mengagumkan! Sebarkan pengumuman ini kepada saudara dan handai taulan anda.

Fokus Wajah Laras

Laras
Kalau tidak disebarkan bersiaplah dengan segala resikonya.

INSERT

Tulisan kertas paling bawah.

CUT TO

 

Laras
Masih ada ya orang iseng kayak gini?

 

Laras menggulung kertas tersebut lalu membuangnya sembarangan.

POV Lampu jalan meredup.

Laras menengadah curiga.

Lampu kembali terang.

Laras begidik.

Melanjutkan perjalanan pulang.

Laras menyusuri gang dengan sedikit cepat.

Tiba-tiba mendengar suara langkah kaki.

Laras panik menoleh ke belakang.

 

Laras
Si-siapa?

 

Laras mendongak ke Ambang gang dan melihat kertas yang ia gumpalkan tadi sekarang gepeng.

Wajah Laras yang terkejut. 

JUMP CUT TO

Laras sepanjang jalan gelisah menoleh ke depan dan belakang.

CUT TO

Laras bisa melihat kontrakannya.

Wajah Laras lega.

Laras mendorong pintu pagar. Mengambil kunci dari tas. Membuka Pintu.

Pintu terbuka dan asap hitam mengepul tebal di sekitarnya.

Laras berteriak tetapi ia tak kuasa menahan kekuatan yang menariknya masuk.

Laras yang ditelan pintu, pintu menutup sendiri.

CUT

 

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar