Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Kok
Suka
Favorit
Bagikan
8. Bagian 8

INT. STADION - SIANG

SUPERIMPOSE : "SEMIFINAL INDONESIA OPEN" "DIANA KHARISMA VS PUTRI RAHMA"

Penonton bersorak melihat pertandingan di lapangan.

INT. LAPANGAN - STADION - SIANG

Terlihat di Papan Skor. Diana dan Putri menang di gim satu dan dua. Sekarang di Gim tiga dan Diana unggul tujuhbelas sepuluh.

Diana melakukan Lob --

Terdengar suara dari Lututnya --

Diana menyadarinya --

Putri melakukan Lob --

Diana bergerak ke belakang --

Terdengar lagi suara dari lututnya --

Diana menahan sakitnya sambil melakukan Dropshot --

Putri melakukan Netting --

Diana dengan cepat belari ke depan melaukan netting --

Putri melakukan netting lagi --

Kok semakin tipis --

Diana melakukan Netting lagi --

Kok menjadi tanggung --

Putri dengan cepat menyambar Kok --

Kok tersangkut di net dan jatuh di bidang sendiri.

UMPIRE (O.S)

Service over. Eighteen ten.

Penonton bersorak. Diana mengangkat tangannya. Ia langsung terduduk di lapangan.

Umpire yang melihat Diana langsung mengangkat tangan.

Diana memegang lutut kanannya. Menahan sakit.

INT. PINGGIR LAPANGAN - STADION - SIANG

Santi duduk di tempatnya, melihat Diana. Serius.

INT. LAPANGAN - STADION - SIANG

Putri berjalan ke pinggir lapangan. Mengambil handuk dan membersihkan Tubuhnya. Ia melihat Kurnia di pinggir lapangan.

INT. PINGGIR LAPANGAN - STADION - SIANG

Kurnia duduk di pinggir lapangan.

KURNIA

Kebelakang terus. Kasih Kok-Kok panjang.

INT. LAPANGAN - STADION - SIANG

PETUGAS MEDIS, 40-an datang dan memeriksa Diana. Ia menggerakan Lututnya. Diana meringis kesakitan.

PETUGAS MEDIS

It's hurt?

DIANA

Yes.

PETUGAS MEDIS

Do you want still continue?

DIANA

Yes. Just spray it with painkiller.

Petugas Medis menyemporotkan Lutut Diana dengan Painkiller.

INT. RUANG TUNGGU - STADION - SIANG

Amarah sedang melakukan pemanasan. Ia meregangkan badannya. Petugas L.O mendekati Amarah.

PETUGAS L.O

Ratu lagi di rawat. Kelihatannya parah.

Amarah bangun dan mengambil Tasnya --

PETUGAS L.O

Putri ketinggalan sepuluh delapan belas.

Amarah hanya diam.

PETUGAS L.O

Putri bisa menang.

AMARAH

Ratu yang menang.

Petugas L.O melihat Amarah, diam. Amarah melihat Petugas L.O itu.

AMARAH

Ratu yang menang.

Amarah berjalan menuju pintu keluar. Petugas L.O itu hanya diam.

INT. PINTU MASUK LAPANGAN - STADION - PAGI

Amarah berdiri di pintu masuk Lapangan. Bersiap dengan Tasnya. Sesekali ia bergerak seperti memukul, kiri dan kanan.

Terdengar suara gemuruh penonton dari dalam Stadion. Terdengar kata-kata "HABISIN!" berkali-kali.

Petugas L.O berdiri di samping Amarah. Melihat ke dalam Stadion dari celah pintu masuk.

Terdengar suara gemuruh penonton. Mereka memanggil nama Diana dan Ratu berulang kali.

INT. LAPANGAN - STADION - SIANG

Terlihat di Papan Skor. Duapuluh satu sepuluh.

Diana bersalaman dengan Serivce Judge dan Umpire. Diana bersalaman dengan Putri.

PUTRI

Aku kalah lagi.

DIANA

Kita tanding lagi. Aku tunggu.

Diana mengangkat tangannya, memberikan salam kepada penonton. Ia berjalan menuju Pinggir Lapangan.

Santi sudah menunggunya.

DIANA

Ini sakit. Aku gak kuat jalan.

Santi berbicara kepada Umpire. Diana melihat Lututnya.

PETUGAS L.O (V.O)

Kenapa kamu sampai nantang Ratu buat kalahin dia?

INT. PINTU MASUK LAPANGAN - STADION - SIANG

Amarah tidak mejawab, ia hanya diam.

PETUGAS L.O

Buat sebagian Atlet Ratu itu terlalu jauh buat di kejar.

Amarah tidak menjawab. Ia masih melakukan Pemanasan.

PETUGAS L.O

Banyak orang yang bilang kamu iri dari Ratu.

INT. LAPANGAN - STADION - SIANG

Petugas Medis membantu Diana duduk di atas Kursi Roda. Penonton bertepuk tangan, bersorak, memanggil Diana.

INT. PINTU MASUK LAPANGAN - STADION - SIANG

Amarah berhenti melakukan pemanasan.

AMARAH

Aku cuma gak suka kalau aku di kalahin orang yang sama berkali-kali. Cuma itu. Kalau iri? iya aku iri sama Ratu. Kenapa dia bisa sehebat itu dan aku mau kayak dia juga.

Petugas L.O hanya diam. Diana dan Putri masuk, mereka melewati Amarah begitu saja.

Amarah juga melakukan hal yang sama. Ia tidak melihat sama sekali ke arah mereka. Ia fokus ke depan, melakukan pemanasan.

INT. RUANG PERAWATAN - STADION

Diana duduk di Tempat tidur. Lututnya di kompres. Terdegar samar-samar suara sorakan penonton, bergemuruh. Santi berdiri di sudut ruangan, hanya melihat Diana.

Terdengar suara gemuruh dan sorakan penonton semakin terdengar. Mereka berdua tersadar dan melihat ke arah suara.

INT. LAPANGAN - STADION - SIANG

Terlihat di Papan Skor. Amarah menang duapuluh tiga belas dan duapuluh tujuhbelas.

Penonton bersorak, memanggil nama Amarah. Amarah melihat ke sekitar.

Ia menunjuk nama di punggungnya dengan dua jempolnya. Penonton bersorak, berteriak memanggil Amarah.

INT. HOTEL - KAMAR DIANA - MALAM

Diana berbaring dengan Lutut di kompres dan menghadap ke atas Tubuhnya. Ia melihat ke arah jendela kamarnya, gelap.

Terdengar ketukan pintu. Diana berjalan dan membuka pintu.

Yogi dan Fisioterapis berdiri di depan Pintu. Diana tersenyum. Ia membuka pintu dan mereka masuk ke dalam.

Diana melihat Santi yang berada di belakang mereka. Disebelahnya ada Dina.

CUT TO:

Diana sedang melalukan fisioterapi bersama Fisoterapis. Lututnya sedang di periksa.

Santi, Yogi dan Dina melihat mereka.

FISIOTERAPIS

Gak parah. Cuma Overuse. Gak banyak yang bisa di lakuin sekarang. Kita pakai taping.

Yogi melihat Diana.

DIANA

Mendingan.

Yogi mengangguk. Fisioterapis mengambil Kinesio Tape dan mulai membalut sekitar Lutut Diana.

Yogi melihat Diana. Mereka saling melihat.

CUT TO:

Fisioterapis dan Santi berjalan keluar. Dina tersenyum dan juga berjalan keluar. Yogi dan Diana di kamar.

DIANA

Langsung pulang?

YOGI

Gak. Aku dapat tiket final besok. Nonton sama Dina.

Ada jeda di antara mereka.

YOGI

Telepon aku kalau masih sakit.

Diana mengangguk. Yogi berjalan keluar.

DIANA

Makasih.

YOGI

Sama-sama.

Yogi berjalan keluar. Diana melihat ke arah Jendela. Ia menghela nafas.

INT. STADION - PAGI

Penonton sudah duduk di tempat mereka masing-masing. Stadion fullhouse. Penonton bersorak dan bergemuruh.

SUPRIYADI (V.O)

Selamat datang di Final Indonesia Open. Ada lima nomor yang di pertandingkan hari ini.

Bersamaan dengan munculnya Tampilan Order of Play pertandingan hari ini. Terlihat nama-nama atlet-atlet yang bertanding hari ini. Nama Diana dan Amarah berada di paling bawah.

INT. TEMPAT KOMENTANTOR - STADION - SIANG

SUPRIYADI, 50-an, dan PUTRI KARTIKA, 40-an, duduk bersebelahan dan melihat Monior-monitor di depan mereka.

SUPRIYADI

Ini order of play hari ini. Dan yang paling di tunggu final tunggal putri antara Diana Ratu Kharisma melawan Amarah Pratiwi. Bersama kami, Supriyadi dan Putri Kartika.

PUTRI KARTIKA

Selamat Siang Bung Supriyadi dan penonton. Benar sekali bung. Setelah mereka saling menantang dan akhirnya mereka bertemu di final.

ANNOUNCER (O.S)

Final Ganda Putra akan di mulai. INDONESIA OPEN! MANA SUARANYAAA!

Penonton bergemuruh dan bersorak.

INT. RUANG LATIHAN - STADION - PAGI

Diana berjalan memasuki Ruang Latihan bersama Santi. Mereka melihat sekitar. Hanya ada beberapa Atlet yang berlatih di sana.

Diana meletakan Tasnya dan mulai melakukan pemanasan. Santi melihat Diana.

Terdengar suara penonton yang bergemuruh dan bersorak. Diana mencari sumber suara. Ia melihat Santi.

SANTI

Ini rasanya kalau main di rumah sendiri.

Diana tersenyum.

INT. STADION - PAGI

SUPERIMPONSE: "FINAL INDONESIA OPEN" "DIANA KHARISMA VS AMARAH PRATIWI"

Yogi dan Dina duduk di antara Para Penonton. Mereka melihat sekitar.

Penonton bersorak dan bergemuruh.

INT. PINTU MASUK LAPANGAN - STADION - PAGI

Diana menunggu di Pintu masuk. Santi berdiri tak jauh darinya, melihat sekitar. Amarah berjalan bersama Kurnia.

Kurnia dan Santi berpelukan. Diana yang melihat Kurnia berjalan ke arahnya dan mereka berpelukan.

Amarah berdiri di depan pintu masuk. Diana kembali ke tempatnya. Mereka bersebelahan. Mereka tidak bicara sama sekali. Juga tidak melihat satu sama lain. Mereka hanya melihat ke depan, fokus.

Santi dan Kurnia berdiri bersebelahan. Serius.

ANNOUNCER (O.S)

TUNGGAL PUTRI DARI INDONESIA! MARI KITA SAMBUT! DIANAAAA --

PENONTON (O.S)

RATUUUU!!

ANNOUNCER (O.S)

KHARISSMAAAA!!

Diana berjalan memasuki Stadion --

INT. LAPANGAN - STADION - SIANG

Diana berjalan dengan Lampu Sorot. Para penonton bergemuruh dan bersorak memanggil Diana. Sesekali ia melambaikan tangan.

SUPRIYADI (V.O)

Diana dengan tampilan barunya. Seperti biasa ia terlihat tenang.

Para penonton berteriak dan memanggil Diana. Banyak penonton menjulurkan tangan mereka. Sesekali Diana bersalaman dengan Penonton.

Diana meletakan Tasnya di Kotak dan bersalaman dengan Umpire dan Service Judge. Ia melihat sekitar.

ANNOUNCER (O.S)

MARI KITA SAMBUT!! TUNGGAL PUTRI INDONESIAAA!! AMARAAAAH!!

PENONTON (O.S)

PRATIWIIII!!

Amarah berjalan dari Pintu Masuk. Penonton bergemuruh dan bersorak. Amarah terlihat fokus dan hanya berjalan ke depan.

PUTRI KARTIKA (V.O)

"Saya akan merebut gelar ratu dari ratu". Itu kata-kata ketika menantang Diana. Pendapat anda bung Supri.

SUPRIYADI (V.O)

Walaupun banyak yang menganggap Amarah tidak sopan. Tapi dari Ratu Kharisma sendiri tidak mempersalahkan. Dari pendapat anda sendiri Kartika sebagai mantan Atlet.

PUTRI KARTIKA (V.O)

Itu cuma tantangan dan gak ada masalah sama sekali.

Amarah meletakan Tasnya dan bersalaman dengan Service Judge dan Umpire. Diana dan Amarah bersalaman. Umpire mengeluarkan Coin Toss.

Amarah mengangguk. Umpire melemparkan Coin ke udara dan menangkap dengan dua tangan. Umpire membukanya. Warna Hitam berada di atas.

Bersamaan dengan Tampilan Layar Kamera menampilkan Head to Head kedua pemain.

SUPRIYADI (V.O)

Ini dia Head to Head kedua pemain. Ratu menang tujuh kali dari delapan pertemuan mereka.

PUTRI KARTIKA (V.O)

Tapi ingat Bung. Pertemuan terakhir mereka terakhir kali Final kejuaraan Dunia dan Amarah menang di sana.

SUPRIYADI (V.O)

Dan kemenangan itu merubah peta persaingan mereka berdua. Segalanya berubah. Banyak yang bilang ini saatnya Amarah menjadi Ratu dan pertandingan kali ini menjadi pembuktian dua pemain.

PUTRI KARTIKA (V.O)

Benar sekali bung. Tapi sekali lagi Ratu tetaplah Ratu. Dan memang semua lawan yang di hadapi Ratu tidak ada yang seperti Amarah. Dan buat saya pribadi ini menarik.

SUPRIYADI (V.O)

Sangking menariknya sampai banyak yang berdebat tentang mereka berdua.

Dua Komentator itu tertawa, terdengar suara tertawa mereka di siaran.

Diana mengangguk. Diana berjalan menuju Service Judge dan menerima Kok. Mereka mulai melakukan pemanasan.

INT. RUMAH DIANA - PAGI

Ibu sedang menonton pertandingan. Ia terlihat tegang.

IBU

Kamu pasti bisa sayang. Pasti.

INT. LAPANGAN - STADION - SIANG

Diana dan Amarah yang masih melakukan pemanasan. Kamera menyoroti Diana. Terlihat Biodata Diana dan Rankinnya saat ini. Duapuluh Dunia.

SUPRIYADI (V.O)

Ratu mengalami penurunan ranking yang tajam karena cederanya.

PUTRI KARTIKA (V.O)

Selain itu karena adanya pengurangan poin dari turnamen-turnamen yang telah lalu membuat Rankingnya turun di tambah ia tidak mengikuti turnamen selama tujuh bulan.

Tampilan siaran berubah menjadi Tournament Result Diana. Terlihat daftar lawan-lawan yang di hadapi Diana dan waktu.

SUPRIYADI (V.O)

Ini dia turnament result Diana. Mengalahkan Unggulan kedua dan di semifinal menang tiga gim dari unggulan keempat dari Putri Rahma.

Dengan cepat Layar berganti bersamaan dengan Kamera yang menyoroti Amarah dan menampilkan Biodatanya.

PUTRI KARTIKA (V.O)

Amarah pemain nomor satu dunia yang baru yang mencapai ranking tertingginya yang sebelumnya di ranking dua dunia.

Layar berubah menampilkan Turnament Results Amarah.

SUPRIYADI (V.O)

Amarah tidak kehilangan satu gim pun di turnamen ini. Dan rata-rata pertandingan di selesaikan kurang dari limapuluh menit.

PUTRI KARTIKA (V.O)

Dan bukan itu saja bung. Ini final kedelapan Amarah dalam tahun ini. Dan ini menjadi final ke lima beruntun.

SUPRIYADI (V.O)

Benar sekali Kartika. Dari delapan final. Semua di sapu bersih.

PUTRI KARTIKA (V.O)

Sekali lagi bung. Betapa mengerikannya statistik Amarah. Dan memang ini seperti Diana yang menantang Amarah bukan sebaliknya.

SUPRIYADI (V.O)

Memang benar Kartika. Tapi ada satu hal yang harus penonton dan kita ketahui. Amarah belum pernah memenangkan Indonesia Open, sama sekali. Dan Diana tahun lalu mengalahkan Amarah di final dengan tiga gim.

PUTRI KARTIKA (V.O)

Dan Diana ingin membuktikan dia tetap menjadi Ratu kita, bung.

SUPRIYADI (V.O)

Tapi Amarah datang untuk mengkudeta Ratu dari tahtanya.

Kamera berpindah menyoroti Umpire, berasal dari Indonesia dan Perempuan. Kamera berpindah lagi menyoroti Service Judge, berasal dari Indonesia dan Perempuan.

UMPIRE

Ready to Play.

Diana dan Amarah berjalan ke pinggir lapangan, meninum air.

Layar menjadi split. Menampilkan Santi dan Kurnia. Para penonton bersorak dan bergemuruh melihat mereka berdua.

PUTRI KARTIKA (V.O)

Dan jangan lupakan siapa orang di balik mereka berdua bung.

SUPRIYADI (V.O)

Dua orang yang juga bersaing sebagai Ratu di masanya. Dan sekarang kita bisa melihat empat ratu di dalam satu lapangan. Dan jujur saya merinding ketika mengatakannya, Kartika.

PUTRI KARTIKA (V.O)

Saya mengerti alasan kenapa Bung Supri merinding.

Diana berjalan ke Lapangan. Ia melakukan pemanasan lagi. Mengayunkan raketnya --

PENONTON (O.S)

EAAA!

Diana melakukan gerakan lagi --

PENONTON (O.S)

EAAAA!!

Diana tersenyum, ia sadar. Ia melakukan gerakan lebih cepat lagi sambil mengayukan raketnya --

PENONTON (O.S)

EA! EA! EA! EA!

Sesaat Diana berhenti --

Penonton itu berhenti.

Diana mengayukan raketnya --

Penonton bersiap --

Tidak jadi. Penonton bergemuruh --

Diana mengayukan raket dengan cepat dan gerakannya bergerak ke segala arah --

PENONTON (O.S)

EA! EA! EA! EA! EA! EA! EAAAAA!!

Penonton bergemuruh dan bersorak. Diana tersenyum.

SUPRIYADI (V.O)

Ini dia yang membuat banyak atlet ingin bermain di Indonesia.

PUTRI KARTIKA (V.O)

Tidak ada yang bisa mengalahkan suporter Indonesia, bung.

SUPRIYADI (V.O)

Mereka yang terbaik dari yang terbaik.

INT. PINGGIR LAPANGAN - STADION - SIANG

Santi yang melihat Diana juga tersenyum, menutup mulutnya.

INT. PINGGIR LAPANGAN - STADION - SIANG

Kurnia juga melakukan hal yang sama. Tersenyum.

INT. LAPANGAN - STADION - SIANG

Diana dan Amarah bersiap di Lapangan.

UMPIRE

Ladies and gentlemen. On my right, Diana Kharisma Indonesia.

Penonton bergemuruh dan bersorak.

UMPIRE

And on my left. Amarah Pratiwi Indonesia.

Penonton bergemuruh dan bersorak.

UMPIRE

Amarah Pratiwi to serve. Love all play.

PENONTON

IN-DO-NE-SIA!!

Terdengar suara Balon Tepuk berkali-kali.

INT. TRIBUN PENONTON - STADION - SIANG

Yogi dan Dina melihat mereka dengan serius.

YOGI

Ayo, Ratu.

INT. KANTOR - SIANG

Kasman dan Dan duduk di depan TV, mereka melihatnya dengan serius.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar