Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. LAPANGAN PELATNAS - PAGI
Amarah berjalan menuju Lapangan. Sesaat ia berhenti, semua orang berdiri di depan Board Ranking Atlet.
Amarah hanya mengangguk. Kurnia berdiri di depan mereka.
KURNIA
Semua orang bertepuk tangan.
KURNIA
Suara tepukan tangan terdengar lagi, semakin besar.
Amarah melihat namanya berada di peringkat satu. Ia melihat nama-nama Atlet Pelatnas di situ. Matanya berhenti.
Ia melihat nama Diana yang berada di peringkat limabelas Dunia. Ia melihatnya datar.
KURNIA
Orang-orang bubar, beberapa Atlet mengucapkan selamat kepada Amarah. Ia hanya mengangguk dan tersenyum sopan.
Ia tidak bergerak dari sana. Ia masih melihat Board itu, datar.
KURNIA
Amarah melihat Kurnia, menunggu.
KURNIA
Amarah hanya diam. Ia berjalan bersama Kurnia.
EXT. BELAKANG RUMAH DIANA - SORE
Ibu sedang menyiram Tanaman dan Bunga-bunga di halaman belakang. Diana keluar dari dalam Rumah, melihat aktivitas Ibunya.
DIANA
Ibu menoleh ke belakang, melihat Diana yang duduk. Ia melanjutkan menyiram Tanaman dan Bunga.
IBU
DIANA
IBU
Diana hanya melihat Tanaman dan Bunga-bunga itu. Sesaat ia melihat Lututnya, menggerakannya.
INT. KAMAR DIANA - MALAM
Diana yang bersandar di dinding kamar. Ia melihat Handphonenya, sebuah video di mainkan.
Amarah berada di dalam video itu bersama beberapa orang lainnya yang sedang berbicara dengan Kurnia. Amarah melihat Kamera dan tersenyum.
NARATOR (V.O)
Amarah yang duduk di depan kamera, ia melihatnya.
AMARAH
Video berubah menjadi Amarah yang sedang berlatih bersama Kurnia dan beberapa Orang lainnya yang membantu Amarah.
NARATOR (V.O)
AMARAH
Amarah yang berpose di depan kamera dengan Raketnya dan Medali Emas Kejuaraan Dunianya. Ia melihat Kamera dengan serius.
NARATOR (V.O)
AMARAH
NARATOR (V.O)
Video pertandingan Amarah dan Diana di putar. Terlihat Diana yang cedera ketika melawan Amarah di pertandingan terakhir.
AMARAH
Diana melihat Layar Handphonenya dengan serius.
AMARAH
Amarah berpose di depan Kamera. Sambil merentangkan Tangan ke depan. Ia menekuk tangannya ke depan, berpose "kemari", menantang.
Layar Video berhenti. Diana melihat sekitar kamarnya, datar.
CUT TO:
Diana sedang tidur di tempat tidurnya. Perlahan-lahan terdengar suara. Suara itu menjadi lebih besar, entah dari mana.
LAKI-LAKI (V.O)
Terdengar suara nafas yang tersengal-sengal, seperti kehabisan nafas.
LAKI-LAKI (V.O)
Terdengar suara kendaraan yang melintas --
BRAAK!!
LAKI-LAKI (V.O)
Bersamaan dengan Diana bangun dari Tidurnya, ia terkejut, melihat sekitar. Keringat di seluruh tubuhnya --
Dengan cepat ia membuka selimutnya dan memeriksa Kedua Kakinya, menggerakannya.
Kedua Kakinya masih tersambung. Diana mencoba menggerakan Kakinya dan bisa. Diana merasakan sakit, ia memegang Lututnya. Ia menarik nafas dengan cepat, memburu.
Tubuhnya menegang, mengikuti rasa sakit itu.Ia memukul-mukul Kasurnya menahan sakit. Ia menggigit Selimut dengan keras. Menahan suaranya.
Diana mengatur nafasnya, perlahan. Tarik nafas dan buang melalui mulutnya, berulang kali. Perlahan-lahan tubuhnya tidak menegang, sudah kembali tenang. Diana mengatur nafasnya.
Keringat membanjiri tubuh Diana, ia menutup wajahnya. Nafasnya sudah kembali normal.
Ia melihat langit-langit kamarnya, datar.
INT. RUMAH DIANA - PAGI
Diana dan Ibu sedang sarapan. Ibu melihat Diana yang hanya diam, tidak menyentuh sarapannya.
IBU
Diana tersadar, ia melihat Ibu, tersenyum kecil.
IBU
Diana tidak menjawab, ia hanya diam. Ibu melihat Diana, datar.
IBU
DIANA
IBU
DIANA
IBU
Ada jeda di antara mereka.
DIANA
Diana bangun dan berjalan pergi --
IBU
Diana berhenti, ia hanya diam di tempat. Ia berjalan pergi.
INT. KLINIK - SIANG
Diana sedang melakukan Fisioterapi. Diana mengangkat Beban dengan Lututnya, sekali, ia berhasil.
Dua kali, ia berusaha menahan beban itu.
FISIOTERAPIS, 30-an, berdiri di depan Diana, memperhatikannya.
FISIOTERAPIS
Diana melakukan apa yang di suruh, ia masih berusaha --
Tidak bisa. Beban itu tidak terangkat.
Diana yang terlihat kecewa, ingin melakukannya sekali lagi. Ia melihat Fisioterapis.
Fisioterapis itu sesaat melihat Diana, kemudian mengangguk.
FISIOTERAPIS
Diana mulai mengangkat Beban itu pelan-pelan. Wajahnya menahan sakit. Ia berusaha sekuat mungkin --
Tidak bisa, beban itu tidak terangkat.
Diana menghela nafas panjang, ia kecewa.
Diana melakukannya sekali lagi --
FISIOTERAPIS
Diana masih berusaha, tidak bisa.
FISIOTERAPIS
DIANA
FISIOTERAPIS
Ada jeda di antara mereka.
FISIOTERAPIS
DIANA
YOGI (O.S)
Mereka melihat Yogi yang memperhatikan mereka. Di sudut ruangan.
YOGI
FISIOTERAPIS
YOGI
Fisioterapis itu pergi. Yogi dan Diana hanya diam. Yogi melihat Diana, serius.
YOGI
DIANA
YOGI
Ada jeda di antara mereka.
YOGI
DIANA
YOGI
DIANA
Mereka berdua menghela nafas panjang, bersama-sama.
YOGI
Diana tidak menjawab, ia hanya diam.
YOGI
Diana melihat Yogi.
YOGI
DIANA
YOGI
Diana tersenyum mendengarnya.
DIANA
YOGI
Diana hanya diam. Yogi memberikan Diana sesuatu. Diana melihatnya.
YOGI
Yogi berjalan keluar, sesaat ia berhenti, melihat Diana.
YOGI
Diana melihat Kartu Nama itu, hanya ada nama dan nomor telepon, bertuliskan:
DINA SAPUTRI.
Yogi berjalan pergi, Diana sendiri di tempat itu.
EXT. PARKIRAN - SIANG
Diana turun dari Mobil, ia melihat sekitar. Terdapat beberapa gedung dalam satu tempat, ia melihat banyak Mobil-mobil yang terparkir di sana.
Ia melihat tulisan di gedung itu, bertuliskan:
PB LANCANG
Diana melihatnya, datar. Ia menghela nafas.
Diana berjalan ke Gedung di depannya.
INT. GEDUNG LATIHAN - SIANG
Anak-anak sedang bertanding, terdengar decitan sepatu dengan karpet, teriakan dan suara pukulan Raket dengan Kok.
Orang-orang yang menonton mereka berteriak, memberikan semangat. Terdengar juga suara Umpire yang memimpin pertandingan.
Terdapat tiga lapangan di Gedung itu dan semuanya di pakai.
Diana berdiri di depan pintu, melihat pertandingan itu.
Beberapa orang di sana menyadari keberadaan Diana. Orang-orang mendekati dan berbicara kepada Diana. Diana yang menyadarinya melayani mereka, ada yang bersalaman, berfoto bersama. Diana tersenyum ramah kepada mereka. Banyak orang yang mengerumuni Diana. Ia tampak kewalahan melayani mereka.
Umpire dan Anak-anak yang bertanding menyadari apa yang terjadi dan sesekali mereka melihat ke arah Sudut. Membuat pertandingan tertunda.
ANNOUNCER (O.S)
Diana yang menyadarinya berusaha keluar dari kerumunan itu dan berjalan ke arah tribun penonton.
INT. TRIBUN PENONTON - SIANG
Ia mencari tempat duduk, sesaat ia melihat --
KASMAN, 60-an, duduk di salah satu kursi. Diana berjalan dan duduk di sampingnya. Kasman menyadarinya dan ia melihat Diana. Diana menyalaminya seperti Orang Tua. Mereka menonton pertandingan itu, dalam diam.
DIANA
KASMAN
DIANA
KASMAN
DIANA
KASMAN
DIANA
KASMAN
DIANA
KASMAN
DIANA
KASMAN
DIANA
KASMAN
Diana tidak menjawab, ia melihat Pertandingan. Kasman juga diam, melihat pertandingan.
Kasman menunjuk ke salah satu Court, Diana meingkutinya. ANAK PEREMPUAN, 13, yang sedang bertanding. Anak Perempuan itu berteriak, memenangkan pertandingan.
KASMAN
DIANA
KASMAN
Diana hanya diam.
KASMAN
DIANA
KASMAN
Diana melihat Kasman, memperhatikannya.
KASMAN
Ada jeda di antara mereka.
KASMAN
Diana hanya diam.
KASMAN
DIANA
KASMAN
DIANA
KASMAN
Diana hanya diam. Kasman melihat Diana, memperhatikannya.
KASMAN
Diana hanya diam, ia menonton pertandingan.
DIANA
KASMAN
Diana dan Kasman yang diam.
KASMAN
Diana hanya diam, melihat ke arah lain.
KASMAN
Kasman pergi, Diana menonton pertandingan itu, datar.
EXT. PARKIRAN - SIANG
Diana berjalan menuju Mobil, ia berhenti. Ia melihat orang di depannya. Ia tersenyum.
SANTI HARTONO, 40-an, tersenyum melihat Diana. Mereka berpelukan.
CUT TO:
Mereka berdiri bersebelahan, melihat sekitar.
SANTI
DIANA
SANTI
DIANA
Mereka berdua tersenyum. Santi melihat Diana, lekat-lekat. Ia menepuk pundak Diana, pelan.
SANTI
DIANA
Santi memeluk Diana, ia berjalan ke arah gedung. Diana melihat Santi, datar.
INT. RUMAH DIANA - MALAM
Diana bersandar di dinding kamarnya, ia melamun. Terdengar suara getaran. Diana mengambil handphonenya dan menempelkan di telinganya.
DIANA
KURNIA (V.O)
Diana tidak menjawab, ia hanya diam.
KURNIA (V.O)
DIANA
KURNIA (V.O)
Diana hanya melihat ke langit-langit.
KURNIA (V.O)
Diana tidak menjawab.
KURNIA (V.O)
Diana hanya diam.
KURNIA (V.O)
Diana hanya diam.
KURNIA (V.O)
DIANA
KURNIA (V.O)
Diana hanya tersenyum mendengarnya.
KURNIA (V.O)
Diana menutup telepon. Ia melihat langit-langit kamarnya, datar.