Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
1. INT. RUMAH EDGAR ‐ DAPUR - PAGI
Sebuah asap mengepul dari sepanci sup ayam. Rani mendekatkan wajahnya dan tersenyum saat bau harum sup ayam yang ia buat masuk ke indra penciumannya. Kemudian wanita itu membalikkan badan dan berteriak.
RANI
EDGAR!! DANS!! NIGEL!!
CUT TO:
2. INT. RUMAH EDGAR - KAMAR TIDUR - PAGI
Kita bisa melihat saat Edgar, Dans, dan Nigel mematikan alarm, membuka mata, menendang selimut, dan mendudukkan dirinya sambil mengucek mata kanan.
EDGAR, DANS, NIGEL
SIAP!!!
3. INT. RUMAH EDGAR - MEJA MAKAN - PAGI
Rani mengisi nasi ke mangkuk Edgar sambil tersenyum. Edgar pun ikut tersenyum dan berkata.
EDGAR
Terima kasih.
Dans melirik lalu menundukkan kepalanya lagi.
DANS
Nanti Dans izin telat. Ada pertandingan.
Rani langsung mengarahkan tubuhnya kepada Dans.
RANI
Apa perlu Ibu sama Ayah datang? (sambil menaruh nasi ke mangkuk Dans)
Dans menggeleng. Rani mengelus pundak Dans.
RANI (CONT'D)
Semangat!! Ibu tahu Abang bisa masuk ke final.
Dans tersenyum kepada Rani.
RANI (CONT'D)
Adik kamu mana?
CUT TO:
4. INT. RUMAH EDGAR - KAMAR NIGEL - PAGI
Kita mendengar lagu Metalicca¹ diputar. Nigel berdiri didepan kaca sedang mengenakan seragam. Kepalanya bergerak mengikuti irama lagu.
CUT BACK TO:
5. INT. RUMAH EDGAR - MEJA MAKAN - PAGI
Rani menatap lantai atas.
RANI
Apa enggak rusak itu gendang telinga?
6. INT. RUMAH EDGAR - KAMAR NIGEL - PAGI
Kita lihat Nigel sudah siap dengan seragam dan sweater vest kesayangannya. Dengan percaya dirinya dia berkata didepan cermin.
NIGEL
Oke juga.
Nigel berjalan keluar kamar.
7. INT. RUMAH EDGAR - MEJA MAKAN -PAGI
Rani melihat Nigel yang baru saja turun sambil memainkan kunci motor.
RANI
Mau kemana?
Nigel langsung menghentikan langkah. Dia membalikkan badan dan tersenyum ketakutan melihat wajah Rani.
NIGEL
Hehehe... (beat) lupa arah ke meja makan.
Nigel mendekat dan mulutnya terbuka melihat menu sarapan.
NIGEL (CONT'D)
Coba kita lihat menu apa hari ini. (beat) Wah!! (wajah terkejut) menunya sama kayak menu 2 hari yang lalu.
RANI
Yaudah, kamu puasa aja hari ini.
Nigel tersenyum dan langsung memberikan mangkuk kosong kepada Rani.
8. INT. RUMAH EDGAR - MEJA MAKAN - PAGI
Rani tersenyum melihat suami dan kedua putranya.
RANI
Nanti Ibu mau pergi. Kalian yang akur yah.
Nigel langsung melotot.
NIGEL
Ibu mau kemana? Biar Nigel antar.
Rani menggeleng sambil tersenyum.
RANI
Ibu mau pergi sendiri. Kalian jangan ikut.
Edgar berdiri dan mengelap bibirnya.
EDGAR
Saya berangkat dulu.
Rani juga ikut berdiri dan membuntuti Edgar.
RANI
Tunggu Mas. Bekalnya belum dibawa.
9. EXT. DIDEPAN RUMAH EDGAR - PAGI
Rani menangkap kunci dari Nigel dan mendekat pada Dans.
RANI
Abang harus pastiin adik masuk ke sekolah, yah?
DANS
Iya, Bu.
Nigel menatap Rani dengan wajah kesalnya. Rani mendekat dan mencubit kedua pipi Nigel.
RANI
Bagi Ibu kamu masih kayak anak umur 3 tahun. Gemesin.
Nigel manyun sambil mengelus kedua pipinya.
DANS
Kami berangkat, yah, Bu.
RANI
Hati-hati di jalan (melambaikan tangan).
NIGEL
Dah, Bu. Nanti kalau Nigel pulang temenin nyusun lego², yah (melambaikan tangan dengan semangat).
10. EXT. DEPAN GERBANG SEKOLAH NIGEL - PAGI
Nigel turun dari motor dan melepas helm. Dans mengambil helm Nigel sambil berkata.
DANS
Nanti gue enggak bisa...
NIGEL
Iya gue tahu. Gue bisa pulang sendiri.
Nigel langsung berjalan masuk ke area sekolah.
11. INT. KANTOR EDGAR - SIANG
Tepuk tangan terdengar saat Edgar berjabat tangan dengan CEO perusahaan yang sudah terkenal dimana-mana.
CEO A
Saya senang (beat) sekarang perusahaan kita bisa menjalin bisnis bersama.
EDGAR
(tersenyum malu) Saya yang harusnya merasa senang dan terhormat sekali bisa berkerja sama dengan perusahaan anda. Semoga kerja sama kita berjalan dengan lancar.
CEO A tersenyum miring.
12. INT. RUANG OLIMPIADE - SIANG
Terlihat ruangan penuh dengan siswa dan siswi yang mengerjakan soal. Ada yang pandangannya tertuju pada lembar jawaban. Ada yang pandangannya tertuju pada atap-atap dan dinding-dinding ruangan. Ada juga yang tertuju pada pintu yang tertutup; yaitu Nigel.
NIGEL (V.O.)
Kalau bukan Ibu yang nyuruh. Mungkin sekarang (beat) lego yang baru gue beli udah terpasang.
Nigel kembali menjawab soal-soal olimpiade dengan sekejap mata.
13. INT. LAPANGAN FUTSAL - SIANG
Dans menggiring bola melewati beberapa lawan yang menghadangnya dengan mudah. Hingga saat gawang sudah dekat, ditendangnya bola dengan kaki kirinya.
PENONTON
GOLL!!!
Dans tersenyum penuh kemenangan dan menunjukkan aksi selebrasinya.
14. INT. RUMAH EDGAR - Kamar Edgar - SIANG
Nigel mengelilingi rumah mencari dimana keberadaan Rani. Nigel terkejut saat membuka kamar orang tuanya dan melihat Rani tergeletak dilantai dengan masih mengenakan mukena.
NIGEL
Ibu. Bu, Ibu!! IBUUU! (teriak Nigel sambil menggoyang-goyangkan tubuh Rani)
Nigel menangis sambil memeluk ibunya yang sudah tak bernapas.
15. INT. KANTOR EDGAR - SIANG
Edgar berjalan menuju meja kerjanya. Sebuah kotak bekal membuat Edgar tersenyum.
EDGAR (V.O.)
Makan siang emang lebih enak makan bekal dari kamu (menatap isi kotak bekal yang dihias dengan tema katak).
Ponsel Edgar berdering muncul nama Nigel dilayar.
EDGAR
Halo? Ada apa?
INTERCUT TO:
16. INT. RUMAH EDGAR - KAMAR EDGAR - SIANG
Tangan Nigel bergetar memegang ponsel. Matanya terpejamkan, tak kuat melihat Ibu yang sangat ia sayangi sudah pergi.
NIGEL
Ayah (beat), I-Ibu...
CUT TO:
17. INT. KANTOR EDGAR - SIANG
Edgar langsung berdiri saat mendengar isak tangis Nigel. Tahu jika ada yang tidak beres, Edgar pun segera berlari keluar.
EDGAR
Diam disana! Ayah pulang.
CUT BACK TO:
18. INT. RUMAH EDGAR - KAMAR EDGAR - SIANG
Setelah sambungan terputus, ponsel Nigel terlepas dari tangan mengakibatkan layarnya retak. Nigel terduduk bersandar ditembok. Wajahnya ia tutupi dengan kedua telapak tangan. Terdengar tangisan Nigel memenuhi seisi rumah.
19. INT. PEMAKAMAN - SORE
Dengan wajah yang penuh air mata, Dans berjalan dengan kaki yang sudah lemas. Nigel yang melihat kedatangan Abangnya lantas mendekat dengan penuh amarah.
NIGEL
Kenapa abang baru datang?
Dans menghiraukan Nigel dan berjalan menuju kuburan yang penuh dengan bunga. Tubuh Dans langsung tak berdaya melihat nama Ibunya tertulis dibatu nisan. Dia langsung terduduk disamping kuburan Ibunya.
DANS
I-Ibu.. (terisak-isak)
Dans menyentuh batu nisan lalu memeluk kuburan Ibunya.
DANS (CONT'D)
Dans tahu Tuhan sayang sama Ibu. Tapi kenapa harus buru-buru?
Nigel dan pelayat terbawa akan kesedihan Dans. Sementara Edgar mencoba untuk terlihat kuat.
DANS
Sekarang (beat) gimana caranya Dans buat bisa jalani hidup tanpa Ibu? Jawab Dans, Bu! Jawab!! (tangisnya makin kencang sambil menggenggam tanah kuburan)
Satu persatu para pelayat meninggalkan pemakaman karena rintik hujan yang mulai turun. Edgar yang sedari tadi diam, kini menutupi tubuh Dans dengan payung agar tidak basah. Sementara Nigel terduduk menatap batu nisan yang ia harap berubah menjadi namanya.