Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
12. INT. KAFE - SORE
Sandra duduk sendirian pada sebuah Kafe. Terlihat segelas kopi tersimpan di atas meja, dan Sandra asyik bermain ponsel dengan sesekali meminum gelas kopinya.
Haikal berjalan dari arah pintu masuk. Matanya melihat ke kanan-kiri, lalu berjalan menghampiri Sandra.
HAIKAL
SANDRA
HAIKAL
(tersenyum)
SANDRA
HAIKAL
SANDRA
Haikal dan Sandra saling memandang dengan senyuman. Haikal menyimpan tasnya di bawah meja, lalu berjalan ke Kasir untuk memesan sesuatu. Setelah selesai memesan, ia kembali pada Sandra dan mulai duduk di depannya hingga membuat wajah mereka saling berhadapan.
HAIKAL
SANDRA
HAIKAL
Haikal melihat ke area sekitar Kafe.
HAIKAL (Cont'D)
SANDRA
HAIKAL
SANDRA
HAIKAL
SANDRA
(tersenyum pahit)
HAIKAL
(tersenyum)
SANDRA
Haikal meminum kopinya. Sementara Sandra terlihat begitu lesu.
HAIKAL
Sandra terkejut.
SANDRA
HAIKAL
SANDRA
HAIKAL
SANDRA
Sandra memalingkan wajahnya ke arah lain sementara Haikal menaikan alisnya kebingungan.
CUT TO:
13.EXT. PARKIR MINIMARKET - MALAM
Rama turun dari atas motor seraya melepas helm, lalu berjalan menuju pintu masuk minimarket.
14. INT. MINIMARKET - MALAM
Rama mengambil sebuah roti dan minuman kaleng, lalu pergi menuju kasir untuk membayar.
15. EXT. PARKIR MINIMARKET - MALAM
Rama memberhentikan motornya di tempat parkir, lalu melepas helm di kepalanya dan menyimpan helm tersebut pada stang motornya. Dia masuk ke dalam minimarket sebentar untuk membeli beberapa barang, lalu keluar dari dalam minimarket dengan memegang sebuah kantong plastik di tangan kanannya.
Rama berdiri, bersandar pada motornya, dan mengeluarkan sebotol minuman dari dalam kantong plastik yang ia beli tadi. Ketika meminum minumannya, Rama melihat Wulan hendak berjalan masuk ke dalam minimarket.
RAMA
Wulan yang hendak membuka pintu, mengurungkan niatnya. Dan menatap Rama dengan ekspresi heran.
RAMA
Wulan memiringkan kepalanya.
RAMA
WULAN
Rama?
Wulan berjalan mendekati Rama.
WULAN
RAMA
WULAN
RAMA
WULAN
RAMA
Angin berhembus kencang, Wulan mengusap-usap telapak tangannya.
WULAN
RAMA
WULAN
RAMA
Wulan mengangguk.
RAMA
WULAN
RAMA
WULAN
Rama tersenyum pahit, lalu beranjak naik ke atas motornya. Dia memberikan helm yang seharusnya ia gunakan pada Wulan.
WULAN
RAMA
Wulan mengerutkan keningnya.
RAMA (Cont'D)
Wulan mengangguk.
RAMA
Wulan tersenyum bahagia, lalu segera beranjak naik ke atas motor dan memasang helm di kepalanya. Setelah Wulan naik, Rama mulai menghidupkan mesin motornya dan melaju pergi.
16. EXT. DEPAN RUMAH RAMA - MALAM
Rama memberhentikan motornya di depan rumah. Wulan melepas helm da dengan segera turun dari atas motor, begitu juga dengan Rama yang telah mematikan mesin kendaraannya.
RAMA
Rama memasukkan kunci ke dalam lubang yang berada di pintu rumah, lalu memutar kuncinya. Dia mendorong pintu dengan perlahan dan berjalan masuk ke dalam rumah. Wulan yang menunggu diluar, mengeluarkan ponsel dari saku celananya, membalas beberapa pesan dari teman-temannya.
Selang beberapa lama Rama keluar dari arah pintu yang sama dengan mengenggam sebuah buku pada tangan kanannya yang kemudian ia berikan pada Wulan.
RAMA
Wulan yang telah menerimanya langsung melihat judul pada buku tersebut yang bertuliskan (pikirkan nanti).
WULAN
RAMA
WULAN
RAMA
Iya tau.
Rama kembali naik ke atas motornya dan langsung menyalakan mesinnya.
RAMA
WULAN
RAMA
WULAN
Ketika Wulan telah naik ke atas motor, Rama dengan segera menjalankan motornya dan berlalu pergi.
17. EXT. DEPAN RUMAH SANDRA - MALAM
Haikal dan Sandra berdiri di depan gerbang dengan santainya. Mereka saling memandang dan tersenyum, bahkan saling berpelukan dulu sebelum berpisah.
SANDRA
HAIKAL
SANDRA
Haikal melihat jam pada ponselnya.
HAIKAL
Haikal mengecup Sandra di dahinya.
HAIKAL (Cont'D)
SANDRA
(tersenyum)
Sandra masuk ke dalam rumah dengan perasaan campur aduk.
18. EXT. PINGGIR - MALAM
Haikal dan Bian tengah memakan makanan telor gulung.
BIAN
HAIKAL
BIAN
Haikal memakan tusuk terakhir telur gulung.
HAIKAL
Dari arah jalan raya, datang sebuah motor dan berhenti di depan mereka berdua.
HAIKAL
Rama melepas helm di kepalanya lalu berjalan mendekati mereka berdua.
RAMA
Bian menunjuk Haikal.
BIAN
RAMA
HAIKAL
RAMA
Haikal terkekeh sementara Bian pergi menghampiri seorang Kakek untuk membayar makanan yang telah mereka makan.
RAMA
HAIKAL
Bian kembali kepada mereka. Ia memberikan uang kembalian tersebut pada Haikal.
RAMA
HAIKAL
Mereka berjalan pergi menuju rumah Daffa.
19. EXT. DALAM GANG - MALAM
Rama, Haikal, dan Bian berjalan dengan langkah beriringan. Rama di sebelah kanan, Haikal di tengah, dan Bian di sebelah kiri.
HAIKAL
RAMA
HAIKAL
RAMA
Haikal menepuk keras punggung Rama.
HAIKAL
RAMA
(terkekeh)
HAIKAL
BIAN
Haikal mendengkek leher Bian.
HAIKAL
20. EXT. DEPAN RUMAH DAFFA - MALAM
Haikal mengetuk pelan pintu rumah Daffa. Sementara Rama menekan sebuah bel di samping pintu sambil menatap ke arah Haikal dengan tatapan merendahkan.
HAIKAL
Daffa membuka pintu rumahnya, dan dengan segera Rama, Haikal, dan Bian masuk ke dalam rumah.
RAMA, HAIKAL, dan BIAN.
Daffa yang terdiam, memutar bola matanya.
DAFFA
Daffa menutup pintunya dan kembali masuk ke dalam.
CUT TO:
21. INT. KAMAR DAFFA - MALAM
Saat ini mereka telah berada di kamar Daffa yang ukurannya tidak terlalu besar, tapi juga tidak terlalu kecil. Rama dan Haikal langsung duduk di atas kasur begitu sampai, sementara Bian di atas kursi yang berada di dekat laptop dan Daffa duduk di atas lantai.
Bian membuka-buka tiap laci yang berada di dekatnya.
DAFFA
HAIKAL
DAFFA
BIAN
DAFFA
HAIKAL
DAFFA
RAMA
Daffa berada di puncak emosinya, namun dia berusaha untuk bersabar.
RAMA
Mereka duduk mendengarkan Rama berbicara, sementara Bian masih tetap menggeledah tiap laci.
DAFFA
RAMA
Rama melakukan gestur seperti orang yang sedang menelpon.
RAMA (Cont'D)
HAIKAL
DAFFA
(terkekeh)
HAIKAL
Daffa dan Rama tertawa terbahak-bahak. Sementara Haikal yang kesal mengalihkan perhatiannya ke arah lain, pada Bian yang sibuk seorang diri.
HAIKAL
Bian tetap diam, dan sekarang Rama dan Daffa juga fokus melihat ke arahnya.
DAFFA
Daffa beranjak bangun, mengambil sebuah flashdisk dari dalam lemarinya. Lalu, setelah itu ia berikan kepada Bian yang sedang menyalakan laptop milik Daffa. Begitu laptop menyala, Bian memasangkan flashdisk-nya dan mulai membuka folder-folder di dalamnya dengan arahan dari Daffa.
RAMA
DAFFA
BIAN
HAIKAL
Bian meng-klik layar dengan mouse, dan video memulai.
DAFFA
Haikal dan Rama menaikkan alisnya, lalu tersenyum bersamaan. Mereka dengan segera memegang tubuh Daffa dengan sangat erat.
DAFFA
RAMA
BIAN
DAFFA
Bian memutar videonya dengan suara yang begitu keras, bahkan mungkin akan terdengar jelas hingga keluar kamar. Daffa berteriak dengan keras, terus berusaha untuk lepas dari kedua teman gilanya.
IBU DAFFA (.O.S)
(Berteriak)
Mereka berempat mendadak diam. Namun, Daffa akhirnya berhasil lepas dari cengkeraman kedua temannya.
DAFFA
Daffa dengan segera mengecilkan volumenya, sementara mereka bertiga tertawa terbahak-bahak.
CUT TO:
22. INT. RUMAH WULAN - KAMAR WULAN - MALAM
Kamar Wulan begitu besar dan rapi, terlihat sebuah lemari baju, dan meja untuknya belajar yang di atasnya juga terpasang sebuah komputer, bahkan ada juga lemari yang berisi banyak buku. Wulan berbaring di atas kasur, lampu kamarnya masih menyala sebab ia tengah membaca buku yang diberikan oleh Rama. Matanya berkaca-kaca dan mulai merasa lelah, kemudian ia beranjak bangun, berjalan menuju komputernya dan menekan sebuah tombol power pada cpu-nya.
Wulan mengetikkan beberapa kalimat di komputernya, lalu berhenti untuk memeriksanya, dan tiba-tiba ada panggilan telepon atas nama Sandra terpampang pada layar ponselnya.
SFX: PANGGILAN TELEPON WULAN.
WULAN
SPLIT:
23. INT. RUMAH SANDRA - KAMAR SANDRA - MALAM
Sandra duduk pada sebuah kursi dengan menaikkan kedua kakinya, dan salah satu tangannya memain-mainkan rambutnya.
SANDRA
Air mata menetes pada wajah Sandra.
SANDRA (Cont'D)
Wulan hanya diam, dan masih mengetikkan sesuatu menggunakan keyboardnya.
SANDRA (Cont'D)
Wulan berhenti mengetik, menempelkan punggungnya ke belakang.
WULAN
SANDRA
24. EXT. PINGGIR JALAN - MALAM
Bian naik ke atas motor yang sama dengan Haikal sementara Rama seorang diri. Haikal melihat layar ponselnya terlebih dahulu, lalu menyalakan mesin motornya.
HAIKAL
BIAN
RAMA
Rama berpikir sejenak, menyimpan kepalanya di atas motor kemudian menyalakan mesin motornya.