Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
65. INT. RUMAH WULAN - KAMAR WULAN - MALAM
Wulan yang sedang duduk di depan layar komputernya, menyandarkan tubuhnya ke belakang seraya menguap.
SFX: PANGGILAN TELEPON.
Wulan segera mengambil ponselnya dan melihat nama Rama terpampang pada layar ponselnya.
WULAN
Wulan menolak panggilan Rama dan kembali fokus pada layar komputernya.
66. INT. SEKOLAH KANTIN - SIANG
Banyak murid berlalu lalang. Wulan dan Sandra duduk pada tempat yang sama, sedang memakan makanan mereka.
SFX: PANGGILAN TELEPON.
Wulan mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya dan mematikan panggilan telepon dari Rama.
SANDRA
WULAN
SANDRA
WULAN
Sandra mengangkat sedikit bahunya.
SANDRA
WULAN
SANDRA
Wulan melebarkan kedua tangannya.
WULAN
SANDRA
WULAN
Sandra melihat Wulan dengan tatapan sedih.
67. EXT. TOKO BUKU - SORE
Wulan masuk ke dalam Toko Buku yang telah ramai dikunjungi pengunjung. Dia berjalan, mencari buku terbaru dari Kira, dan setelah menemukannya Wulan pergi menuju kasir untuk membayarnya.
Ketika sedang mengantri.
SFX: PANGGILAM TELEPON.
Wulan dengan segera mengambil ponsel dari dalam sakunya dan mematikan panggilan telepon dari Rama, dan memasukkan ponselnya ke dalam saku rok-nya.
68. INT. KAFE - SORE
Haikal dan Sandra duduk saling berhadapan. Haikal tersenyum, mengerutkan keningnya ketika melihat Sandra meminum munumannya dengan lesu.
HAIKAL
SANDRA
HAIKAL
(tersenyum)
SANDRA
HAIKAL
SANDRA
Sandra menghela napas.
SANDRA (Cont'D)
Padahal aku udah capek-capek ngejodohin mereka, tapi Ramanya malah kayak gini.
HAIKAL
SANDRA
Haikal menghela napas, mengelap seluruh wajah menggunakan tangannya.
HAIKAL
SANDRA
HAIKAL
SANDRA
HAIKAL
SANDRA
HAIKAL
SANDRA
HAIKAL
SANDRA
HAIKAL
69. INT. RUMAH WULAN - KAMAR WULAN - SORE
Wulan sedang membaca novelnya sembari rebahan di atas kasurnya. Dengan tenang.
SFX: NOTIFIKASI PESAN.
Wulan menyimpan buku dalam pangkuannya, dan mengambil ponsel yang berada pada meja di sisinya dan terlihat Sandralah yang mengiriminya pesan.
Isi pesan : 'Lan, lo besok mau ikut gak sama kita ngelongok Rama. Katanya dia lagi di rawat di rumah sakit. Kalau lo mau Dateng chat gue aja yah, biar gue bisa jemput lo dulu.'
Setelah itu, Wulan menyimpan ponselnya di tempat yang sama sebelumnya dan bersantai, membaca kembali novelnya yang terhenti di tengah jalan.
70. INT. RUMAH WULAN - KAMAR WULAN - SIANG
Ketika sedang asyik membaca dan mendengarkan musik.
SFX: NOTIFIKASI PESAN.
Wulan melihat Sandra mengiriminya pesan, untuk mengajak Wulan melongok Rama yang sedang sakit.
SFX: NOTIFIKASI PESAN.
Wulan melihat pesan yang dikirim oleh Sandra itu berisi alamat dari kamar Rama berada.
Tetapi Wulan tidak peduli. Ia memasang kembali earphone-nya dan membaca buku yang sama.
71. INT. RUMAH WULAN - KAMAR WULAN - SORE
Pada lembaran buku terakhir, mata Wulan tiba-tiba meneteskan air mata.
Wulan beranjak bangun dari tidurnya, sebelum pergi ia mengocek-ngocek dulu matanya dan beranjak pergi di atas kasur seraya membawa handuk.
Setelah selesai mandi, Wulan memakai pakaian sederhana, tetapi rapi dan membuatnya terlihat menawan.
72. EXT. JALANAN - SORE
Wulan menunggu kendaraan umum lewat dan ia menggunakan earphone pada kedua telinganya. Dan ketika supir kendaraan umum lewat, Wulan dengan segera masuk ke dalam mobil kendaraan umum.
73. INT. RUMAH SAKIT - KORIDOR - SORE
Dengan langkah yang terburu-buru, Wulan membaca satu demi satu nama ruangan dan mencocokkan dengan nama yang dikirimkan oleh yang lain.
WULAN
Wulan menunjukkan isi tulisan pada ponselnya.
PRIA #1
Oh nanti lurus aja, mentok belok kiri!
Wulan melihat ke arah yang ditunjuk oleh pria itu.
WULAN
Terima kasih Pak!
Wulan kembali melanjutkan langkahnya, berjalan melalui jalan yang telah dikatakan oleh Pria tadi dengan langkah tenang, tetapi dengan wajah yang penuh kekhawatiran.
74. INT. RUMAH SAKIT - KAMAR RAMA - SORE
Pak Herman yang sedang berdiri memperhatikan Rama, terkejut begitu Wulan tiba-tiba masuk ke dalam ruangan.
WULAN
Pak Herman beranjak bangun.
PAK HERMAN
WULAN
PAK HERMAN
WULAN
Pak Herman menaikkan sebelah alisnya, sedikit terkejut. Sementara itu Wulan berjalan maju, melihat ke arah Pak Herman sekilas lalu menatap Rama yang terbaring lemah di atas kasur.
PAK HERMAN
WULAN
PAK HERMAN
WULAN
PAK HERMAN
WULAN
PAK HERMAN
Pak Herman mengusap area matanya seraya menggelengkan pelan kepalanya.
PAK HERMAN (Cont'D)
Wulan menganggukkan kepalanya dan berjalan menuju kursi yang berada di sisi ranjang Rama. Pak Herman sedikit menjauh untuk memberikan space bagi Wulan.
Wulan duduk di dekat Rama. Ia menggenggam tangan Rama yang lemas dan dingin dengan kedua tangannya, wajah Rama yang semula biasa saja tiba-tiba menjadi tersenyum, dan Wulan menundukkan kepalanya.
SFX: SUARA MESIN YANG MENANDAKAN SESEORANG TELAH MENINGGAL.
PAK HERMAN
Dokter! Suster!
Pak Herman pergi keluar dari ruangan dengan langkah terburu-buru. Dan Wulan hanya bisa diam termenung, hingga Dokter dan Suster tiba, Wulan beranjak bangun dari duduknya dan berjalan keluar dari dalam ruangan bersamaan dengan Pak Herman masuk kembali ke dalam ruangan.
75. EXT. JALANAN - SORE
Wulan berjalan seorang diri dengan ekspresi kosong. Langkah demi langkah, ia berjalan bak seperti seorang mayat hidup.
Sesekali ia menghembuskan napas pada tangannya untuk merasakan sedikit rasa hangat dan mata Wulan semakin berkaca-kaca.
76. INT. RUMAH WULAN - RUANG TAMU - MALAM
Wulan masuk ke dalam rumah dan berdiri di depan pintu seperti sebuah patung.
IBU WULAN (O.S)
Wulan hanya diam.
IBU WULAN (O.S)
Ibu Wulan dari arah dapur berjalan mendekati Wulan dan berdiri di hadapannya, Ibu Wulan sedikit terkejut melihat ekspresi suram dari Wulan.
IBU WULAN
Wulan hanya berjalan melewati Ibunya dan ketika berada dekat dengannya, Ibu Wulan dengan segera memeluk tubuh Wulan ke dalam dekapan tubuhnya.
IBU WULAN
(Berbisik pada telinga Wulan)
Wulan memeluk balik Ibunya dan menangis seperti seorang bayi dan Ibunya yang tersenyum, memeluk tubuh Wulan lebih erat.