Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
1. EXT. ATAP GEDUNG - MALAM
Rama duduk di tepi atas gedung seorang diri, dengan tersenyum ia menatap bulan di langit malam. Dan ketika melihat ke bawah senyumannya semakin melebar.
RAMA (V.O)
Rama melihat sekumpulan pemuda tengah saling berkelahi, anak kecil dan orang dewasa tengah tidur di tepi jalan.
RAMA (V.O)
Rama mulai memejamkan matanya.
RAMA (V.O)
Di sisinya ada seorang pria yang tengah berdiri seraya sesekali melihat ke bawah.
RAMA
Pria suram itu mengalihkan perhatiannya pada Rama.
PRIA SURAM
RAMA
(terkekeh)
Rama beranjak bangun dan membalikkan punggungnya.
RAMA (Cont'D)
Rama berjalan menuju pintu masuk
CUT TO:
2. EXT. JALANAN - PAGI
Dengan mengenakan seragam sekolahnya Rama mengendarai kendaraan bermotornya dengan wajah yang masih mengantuk, terlihat dari matanya yang begitu sembab. Sesaknya suasana jalan di kota ini membuat kemacetan pada jalan yang dilaluinya. Dan Rama begitu muak karena perasaan kantuk sudah tak begitu tertahankan dalam dirinya.
3. EXT/INT. SEKOLAH - TEMPAT PARKIR - PAGI
Setelah memarkirkan motornya, Rama melepas helm dan segera turun dari atas motornya dengan perlahan. Ia menguap dan menyimpan helmnya di atas motor, dan melihat Daffa, Haikal, dan Bian telah menunggunya di depan gerbang sekolah.
Rama berjalan menghampiri mereka.
DAFFA
HAIKAL
RAMA
Rama terus melangkah masuk ke dalam dan mereka bertiga memelas lesu.
HAIKAL
4. INT. SEKOLAH - LORONG - PAGI
Rama mengacak-acak rambutnya dan terus berjalan menuju ruang kelasnya. Kebanyakan murid-murid telah berada di dalam kelas, sehingga ia dapat dengan leluasa berjalan di lorong yang kosong ini.
Pada saat berjalan Rama tak sengaja menabrak Lulu yang berjalan di arah sebaliknya. Lulu memiliki tubuh yang kecil karena itu tubuhnya sedikit terpental ke belakang dan terjatuh.
Rama terkejut, lalu setelah melihat Lulu tersungkur dan sedikit mengerang kesakitan, ia dengan segera mengulurkan tangan untuk membantunya berdiri.
RAMA
Lulu menerima uluran bantuan dari Rama.
LULU
Gapapa gimana, kalau jalan tuh liat-liat!
RAMA
Haikal, Daffa, dan Bian datang.
HAIKAL
RAMA
Haikal memajukan mulutnya, dan Bian dengan segera menghentikan Haikal yang emosinya tersulut.
HAIKAL
BIAN
Rama kembali melanjutkan langkahnya menuju ruang kelas. Sementara itu Daffa menatap Lulu dengan wajah sayu berbanding terbalik dengan Lulu yang memandangnya penuh dengan emosi.
DAFFA
Lu-
Lulu segera memalingkan wajahnya dan berjalan pergi meninggalkan Daffa yang terlihat begitu suram.
HAIKAL
BIAN
HAIKAL
BIAN
DAFFA
Daffa berjalan pergi dengan diikuti Haikal dan Bian di belakangnya.
5. INT. SEKOLAH - KELAS - PAGI
Haikal dan Bian duduk di meja yang sama sementara Daffa duduk di meja yang sama dengan Rama yang telah tertidur pulas. Suara dengkurannya terdengar begitu jelas.
HAIKAL
(Terkekeh)
BIAN
Daffa menggoyang-goyangkan tubuh Rama.
DAFFA
HAIKAL
BIAN
HAIKAL
Daffa mengambil botol minum dari dalam tasnya, ia membuka tutupnya dengan cara memutar kemudian ia siramkan pada Rama hingga membuatnya terbangun.
Rama masih kelihatan bingung.
DAFFA
Rama mengusap-usap area mulutnya lalu kembali tertidur dan Haikal, Bian, dan Daffa tergeleng-geleng melihatnya.
6. INT. SEKOLAH - KELAS LULU - PAGI
Lulu berjalan masuk ke dalam kelasnya dengan wajah lesu.
VANESHA
Lulu duduk di samping Vanesha.
LULU
VANESHA
(tertawa)
LULU
Lulu mengeluarkan ponsel pada saku bajunya. Ketika sedang asyik menggeser layar ponselnya, tiba-tiba Lulu menjadi heboh dan menunjukkan apa yang dia lihat pada Vanesha. Terlihat dalam layar sebuah novel baru yang dibuat oleh sebuah penulis yang berinisial Kira.
LULU
VANESHA
Vanesha yang melihatnya juga ikutan heboh. Seisi kelas menjadi berisik hanya karena ulah mereka berdua.
LULU
VANESHA
LULU
VANESHA
Mereka duduk di kursinya, menghembuskan napas kasar secara bersamaan.
LULU
Iya terus gimana dong. Masa kita harus nunggu pulang sekolah buat beli novelnya. Gue udah gak sabar banget pengen beli terus baca sambil nikmatin makanan di kantin.
VANESHA
Mereka menjadi semakin lesu, menempelkan kepalanya di atas meja. Tapi tiba-tiba Lulu menaikkan kepalanya, dan membuka layar ponselnya.
LULU
VANESHA
LULU
VANESHA
LULU
VANESHA
Lulu menaikkan sebelah alisnya, ini semakin membuatnya kebingungan.
LULU
Mereka semakin lesu. Seorang Guru Wanita berjalan masuk ke dalam kelas, semua murid termasuk mereka berdua dengan segera mengeluarkan buku dan alat tulis dari dalam tasnya masing-masing.
7. INT. SEKOLAH - KELAS RAMA - SIANG
Rama menundukkan kepalanya karena masih mengantuk. Lalu, tiba-tiba Haikal menghampirinya dengan riang.
HAIKAL
RAMA
HAIKAL
Daffa yang berada di sebelah mereka menatap dengan sinis.
DAFFA
HAIKAL
Haikal menarik paksa Rama.
HAIKAL (Cont'D)
DAFFA
Daffa membantu Haikal, dan Rama hanya bisa pasrah.
8. INT. SEKOLAH - LORONG - SIANG
Ketika berada di pintu kelas, mereka melihat Lulu dan Vanesha berlarian di lorong dan mereka tak sengaja menyenggol seorang Guru.
GURU
Wulan dan Lulu berhenti untuk membungkukkan badannya.
VANESHA DAN LULU
Maaf pak, kami lagi buru-buru!
Lalu mereka berdua kembali berlari dan membuat Guru tersebut menggelengkan kepalanya.
HAIKAL
DAFFA
Rama yang tubuhnya masih di pegang oleh Daffa dan Haikal, tersenyum.
9. INT. SEKOLAH - KANTIN - SIANG
Rama membeli sebotol air mineral, Haikal dan Bian membeli sebuah roti dan segelas jus, sementara Daffa membeli semangkuk bakso dan segelas air mineral.
DAFFA
HAIKAL
DAFFA
BIAN
HAIKAL
DAFFA
HAIKAL
Bian terlihat masam.
BIAN
Daffa dan Haikal tertawa.
DAFFA
HAIKAL
Bian memutar bola matanya.
BIAN
DAFFA
RAMA
DAFFA
RAMA
HAIKAL
RAMA
DAFFA
HAIKAL
Daffa hendak mengambil minumannya tapi secara cepat diambil oleh Haikal. Haikal meminumnya hingga airnya tersisa setengah gelas.
Haikal
Haikal meletakkan kembali gelas di atas meja dan kali ini giliran Daffa yang meminumnya. Daffa meminum minumannya sedikit-sedikit berbeda dengan Haikal.
HAIKAL (Cont'D)
Haikal mengambil garpu yang berada di dalam mangkok, menusuk dua butir bakso sekaligus, dan memakannya. Daffa merasa kesal karena itu dua butir bakso terakhir.
DAFFA
Haikal
DAFFA
Haikal
DAFFA
Haikal dan Daffa saling menarik kerah baju masing-masing, saling menatap dengan tajam, dan Daffa memukul wajah Haikal lalu dibalas kembali oleh Haikal. Perkelahian mereka menyebabkan suasana kantin yang semula sepi menjadi sedikit lebih ramai, mengelilingi mereka berdua layaknya menonton sebuah hiburan.
Bian berusaha memisahkan mereka berdua.
BIAN
DAFFA
HAIKAL
Bian terlihat kesulitan memisahkan mereka berdua yang semakin memanas, hingga beberapa Guru datang untuk mengamankan situasi. Sementara terlihat peduli dan mengambil makanan dan minuman yang tersisa, lalu beranjak pergi meninggalkan lokasi.
10. INT. SEKOLAH - RUANG KELAS - SIANG
Wulan tengah asyik mendengarkan musik melalui earphone yang tersambung pada ponselnya. Ia menggoyang-goyangkan kepala dengan tersenyum, membaca sebuah cerita dari ponselnya.
11. EXT. JALANAN - SORE
Rama melepas helm di kepalanya, dan melihat masih ada banyak sekali orang mengantri di dalam Toko Buku.
12. INT. TOKO BUKU - SORE
Rama menutup pintu Toko dengan perlahan.
PAK HERMAN
Pelanggan terakhir telah pergi. Pak Herman menghela napas panjang, merasa begitu lelah karena begitu banyak pelanggan yang datang ke tokonya. Rama berdiri di dekatnya, menyandarkan punggungnya pada sebuah meja, ia berdiri membelakangi Pak Herman.
RAMA
PAK HERMAN
Rama melakukan yang diperintahkan Pak Herman kepadanya, berjalan menuju pintu, membalikkan tandanya lalu kembali berdiri di dekat Pak Herman.
RAMA
PAK HERMAN
(Tersenyum)
RAMA
Pak Herman melihat mata Rama yang begitu kosong dan tersenyum pahit.
PAK HERMAN
RAMA
PAK HERMAN
RAMA
PAK HERMAN
Rama terdiam sebentar.
RAMA
PAK HERMAN
Rama diam. Pak Herman mendorong sedikit kacamatanya.
PAK HERMAN (Cont'D)
Rama menyeringai, beranjak pergi keluar dari Toko Buku.
PAK HERMAN
RAMA
13. EXT. JALANAN - SORE
Rama keluar dari Toko Buku, berdiri menatap matahari yang terlihat kekuningan seraya menghembuskan napas kasar, lalu dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana ia kembali berjalan. Suara-suara bising kendaraan yang melaju, anak-anak sekolah yang sedang bercanda bersama dengan teman-temannya.