Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. SEKOLAH - KORIDOR SEKOLAH - PAGI
MAIN CAST: ARYO, BAIM.
Aryo, Baim, dan Bryan berjalan menyusuri koridor menuju ruang UKS yang kebetulan sedang sepi.
CUT TO
INT. SEKOLAH - UKS - PAGI
MAIN CAST: ARYO, BAIM.
Baim menyuruh Bryan untuk duduk terlebih dahulu, sedangkan Aryo meminta ijin untuk meminjam ruangan UKS sebentar.
ARYO
Kami ingin meminjam
Ruangan ini sebentar,
Boleh gak anda keluar?
DOKTER UKS
Baik, tapi tolong
Cepat ya!
Aryo hanya mengiyakan saja, lalu membiarkan dokter UKS itu pergi kemudian Aryo membisikkan sesuatu kepada Baim, lalu Baim keluar dari UKS dan setelah itu Aryo mengunci pintu UKS tersebut agar tidak ada yang masuk.
ARYO
Aku punya bukti yang kuat, jadi
Mengakulah sekarang!
Atau kau akan mendapatkan hukuman yang
Berat.
BRYAN
Emang kalau aku mengaku ,
Kau akan meringankan hukumanku ?
ARYO
Astaga, kenapa kau bertanya
seperti seorang pelaku?
ternyata aku salah.
Kau mudah sekali terjebak!
Wajah Bryan menjadi pucat.
BRYAN ( SANTAI)
Aku kan cuman bertanya,
Gak mungkinlah aku ngelakuin itu.
Lagian kan udah jelas kalau Ari itu bunuh diri
ARYO (MARAH)
Berhentilah berbohong!
BRYAN (SANTAI)
Seharusnya bapak yang berhenti
Mengganggu kami!
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari Baim, Aryo pun mengurungkan niatnya untuk berbicara dan langsung membuka pintu, terlihat jelas Baim datang bersama dengan Diaz yang membuat Bryan tercengang.
BRYAN (Berdiri)
Kau ngapain disini?
ARYO
Kenapa kau jadi panik gitu?
PAUSE
ARYO(COUNT'D)
Oh, aku tahu.
Kau takut kalau aku
mendengarkan semuanya dari dia,kan?
BRYAN
Memangnya apa yang bapak dengar?
Aryo menghampiri Diaz yang berdiri di dekat pintu masuk yang baru saja dikunci kembali oleh Baim.
ARYO
Diaz, kau bilang kalau kau
Yang membelikannya Baygon,
Apa kau ada buktinya?
DIAZ
Saya punya pak.
ARYO
Apa itu? Bisa berikan pada saya
DIAZ
Saya punya bukti belanjaan pada hari itu,
Ini pak
Dias merogoh sakunya dan mengeluarkan sebuah kertas belanjaan yang sedikit kusut.
DIAZ( COUNT'D)
Untungnya kertas ini belum kebuang dari
Baju saya.
Aryo meraih kertas belanjaan itu dan kembali duduk dihadapan Bryan yang kini dihalangi sebuah meja diantara mereka.
ARYO
Diaz, kau bilang semalam kalau
Kau disuruh membeli sebotol Baygon?
DIAZ
Iya pak, Bryan yang nyuruh saya
ARYO
kau gak bertanya untuk
Apa Bryan memintamu membeli
Baygon?
DIAZ
Bryan bilang ke saya Baygon nya
Buat ngerjain Ari,
tapi saya gak perdulikan kali
Jadi saya beli aja
Bryan tampak kesal.
BRYAN (MARAH)
Yaz, gak usah bohong deh kau!
Apa buktinya kalau memang
Aku yang nyuruh Beli?
DIAZ
Saya gak bohong,
Lagian saya pergi gak sendirian
tapi bareng teman saya,
PAUSE
DIAZ( COUNT'D)
Udahlah Bryan,
Lagian kalau kau gak
terlibat atas kematiannya,
Ngapain kau takut, sih?
ARYO
Oke, terimakasih buat kesaksiannya.
Kamu boleh pergi sekarang!
DIAZ
Baik pak,
Sekali lagi saya minta maaf
Diaz langsung berjalan keluar ruangan.
BAIM
Kau udah dengar tadi?
Berhentilah kau berbohong didepan
Detektif, memangnya gak lelah terus mengelak?
Baim ikut duduk bergabung disamping Aryo.
BRYAN
Iya,Memang aku yang nyuruh dia beli
Baygon, tapi bukan berarti
Aku pelakunya
ARYO
Atas dasar apa kau
bukan pelakunya?
BRYAN
Karena aku sama sekali gak
Punya motif apapun dengan Ari, jadi
Bukan aku pelakunya
ARYO
Motif?
Kau pikir semua kejahatan itu
Diawali dengan motif?
Kau salah…
BRYAN (MARAH)
Udah kukatakan kalau bukan aku pelakunya!
Kenapa cuman aku yang dituduh?
Aryo langsung berpikir panjang.
ARYO
Memangnya siapa lagi yang
harus jadi tersangka?
Bryan memilih diam.
ARYO (COUNT'D)
Kau pikir diam bisa membuatmu menang,
Justru aku akan menjebloskanmu kepenjara sendirian,
Apa Kau mau ngelihat mereka bahagia sedangkan kau
Yang harus menerima semua kesalahan dan membusuk disana?
Bryan Hanya tersenyum licik, tapi kedua kakinya gemetar hebat.
BRYAN
Pak, apa aku boleh jujur?
aryo hanya mengangguk saja.
BRYAN (COUNT'D)
Kau tidak akan bisa menjebloskanku
Hanya dengan bukti sekecil ini…
ARYO
Kau benar,
Aku gak bakal bisa menangkap mu dengan bukti
Sekecil ini, tapi aku gak
akan biarkan orang sepertimu
Merasa hidup setelah membuat
anak yang tak berdosa meninggal dunia
Aryo meletakkan seluruh barang-barang yang diambilnya tadi dari loker Ari.
ARYO
Kau juga terlibat
dalam pembulyan
Anakku?
BRYAN
Iya,
PAUSE
BRYAN( COUNT'D) (TERTAWA REMEH)
Anak polos itu
memang pantas dibully.
ARYO
Kau seperti tidak menyukainya,
Apa kau membencinya?
BRYAN
Iya
ARYO
Bagaimana kalau sekarang , apa
kau masih membencinya?
BRYAN
Iya, sudah mati aja
Masih nyusahin
ARYO
Kau seperti pecundang,
Harusnya kau jangan membiarkannya
Mati kalau memang nyusahin
BRYAN
Sebelum mati aja dia nyusahin,
Untuk apa aku membiarkannya hidup
ARYO
Wah, kau berbicara seakan-akan kau
Ada disaat kejadian!
BRYAN
Semua orang memang ada disana, tapi
Cuman Bayu yang keluar terakhir.
Salahin aja Bayu!
ARYO
Kau berusaha menyalahkan orang lain
Dengan argumen yang bodoh
PAUSE
ARYO(COUNT'D)
Kau bilang semua orang ada disitu,
Kenapa kalian gak menghentikan dia?
Kalian pikir itu pertunjukan?
BRYAN
Oh jadi kau ingin menangkapku karena
Tidak menghentikannya?
ARYO
Oke gini, kalau memang Ari yang
bunuh diri kenapa harus kau
Yang membeli Baygon?
BRYAN (BINGUNG)
Berhentilah menyudutkanku, pak!
ARYO (MARAH)
Makanya berhentilah berbohong!
Bryan merasa tak tenang dikursinya
BRYAN (Menghela nafas)
Huftt..
PAUSE
BRYAN
Oke baiklah,
Ari memang bukan bunuh diri,
Tapi bukan aku pelakunya…
ARYO
Lalu siapa pelakunya?
Bryan memutuskan untuk tetap diam dan enggan memberikan kesaksian apaoun.
ARYO (COUNT'D)
Katakan jujur, apa yang
terjadi pada malam itu?
Kenapa kau bilang kalau
Ari bukan bunuh diri?
BRYAN
Terlalu mudah rasanya
Kalau anda memperoleh
Semua info dariku,
Bryan mendekatksn diri kehadapan Aryo
BRYAN (COUNT'D)
Kenapa tidak bapak introgasi
Teman kelasku yang lain?
Mungkin saja bapak bisa menemukan potongan
Puzzle yang lainnya
Bryan bangkit dari duduknya.
BRYAN
Bentar lagi jam istirahat,
Aku harus keluar sekarang!
ARYO
Baiklah,
Aku juga sudah lelah bermain-main denganmu
Yang jelas kupastikan
kau tidak akan tersenyum
seperti ini lagi nanti
BAIM
Yo, kita membebaskannya sekarang?
ARYO
Bebaskan aja dia,
Baim langsung Berdiri membuka pintu dengan kunci yang dipegangnya, setelah Bryan pergi lalu Baim mendekati Aryo.
BAIM
Terus gimana sekarang?
ARYO
Bawakan Bayu kesini,
Kita akan mulai dari orang yang
Lebih dekat dengan putraku
BAIM
Baiklah
Baim berjalan keluar, Aryo menjatuhkan diri diatas kursi sambil memainkan penanya dan berpikir keras selagi menunggu Baim kembali.
CUT TO