Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT.WARUNG SEJATI – SIANG
MAIN CAST: ALYA.
Alya berjalan ke warung sejati yang sedikit ramai, untuk membeli bahan makanan. Ia berjalan linglung dengan tatapan hampa.
PEMILIK WARUNG
Eh buk ari, mau beli apa buk?
WANITA 1
Wah syukurla buk, ibu ternyata
baik-baik aja soalnya
Dari kemarin inu gak keluar-keluar.
WANITA 2
Saya turut berduka cita ya buk,
semoga ari tenang Dialam sana
Alya hanya tersenyum saja tapi tatapannya tampak kosong, ketiga wanita itu menjadi bingung.
ALYA (SINIS)
Berhenti memanggilku ibu ari,
Karena aku bukan seorang ibu lagi.
WANITA 1 (TERSENYUM)
Ah…ibu bisa aja bercanda
ALYA (SINIS)
Apa aku terlihat bercanda?
PAUSE
ALYA ( COUNT’D)(HISTERIS)
Anakku sudah meninggal,
Apa pantas aku dipanggil Ibu lagi?
PAUSE
ALYA ( COUNT’D)(HISTERIS)
Aku ingin menjadi seorang ibu, kembalikan
Anakku…kenapa mereka mengambilnya?
Alya terduduk dan menangis histeris.
PEMILIK WARUNG
Sudah alya, jangan menangis lagi!
Pemilik warung menenangkan alya dan memberi kode agar kedua wanita itu segera menyelesaikan belanjaannya.
ALYA
Maafkan aku…
Alya langsung berdiri dan mengambil beberapa bahan masakan, ia terlihat tergesa-gesa dan buru-buru membayar kepada pemilik warung.
ALYA
Ini buk, ambil aja kembaliannya…
Anakku sebentar lagi pulang jadi
Aku harus segera masak untuk mereka…
Pemilik warung dan dua wanita lainnya hanya bisa terdiam menatap aneh, alya langsung berjalan pergi membawa belanjaan setelah membayarnya.
WANITA 2(O.S)
Kasihan banget ya buk ari,
dia belum isa nerima kenyataan
kalau anaknya udah meninggal
PEMILIK WARUNG (O.S)
Ushh!! Gak boleh ngomong kayak gitu,
udah kalian mau beli apa aja tadi?
CUT BACK TO
EXT.JALAN- MOBIL ARYO- SIANG
MAIN CAST: ARYO.
Aryo Menghentikan laju mobilnya dipinggir jalan karena ia mendapatkan telepon dari atasannya, ia merogoh handphonenya dari saku celana dan mengangkat telepon itu.
ARYO
Iya, pak?
KOMANDAN JAKA (V.O)
Aryo, saya tadi sudah dengar
laporan tentang investigasimu.
Pokoknya saya gak mau tahu,
dalam waktu seminggu ini kalau kau
Gak menemukan bukti yang cukup
maka kasus ini akan ditutup dan anakmu
akan tetap dinyatakan bunuh diri
ARYO
Tenang saja pak, saya akan segera membawa
Bukti secepat mungkin…
Aryo mematikan panggilan dan melemparkannya ke kursi disebelahnya, ia bersandar menenangkan diri didalam mobil sembari memejamkan kedua matanya.
ARYO (NGEDUMAL)
Sial!
Dari mana aku
harus mendapatkan
Bukti lagi…
Aryo membuka matanya dan menengok ke kursi mobil sebelahnya.
CUT TO
EXT.JALAN- MOBIL ARYO- FLASHBACK- MALAM
MAIN CAST: ARYO, ARI.
Aryo mengendarai mobil menuju rumah Bersama dengan ari yang berada disampingnya.Ia baru saja menjemput ari dari asrama untuk ijin bermalam.
ARYO
Kau udah makan sore?
ARI
Belum, yah
Ari mengalihkan tatapannya dari ponsel dan menyimpan ponselnya ke saku seragam sekolah, ia menatap Aryo.
ARYO
Kenapa kau gak makan?
PAUSE
ARYO ( COUNT’D) (Bercanda)
Kau pikir biaya asrama mu murah?
Asal kau tahu nak, aku harus
menangkap penjahat hanya untuk selembar uang
ARI (MENGELUH)
Ayah, berhentilah mengomel…
ARYO
Aku memang seperti ini,
Lebih baik kau diomeli olehku daripada ibumu
Memarahi kita berdua…
Ari hanya tertawa mendengarkan omelan ayahnya.
ARYO (COUNT’D)
Kau tahu semenjak kau lahir,
Ibumu hanya mencintaiku 10% dan sisanya
Ia berikan sepenuhnya untukmu, belum lagi
Aku mencintaimu 50% dan berhentilah
Membuat kami khawatir…
ARI
Aku kecewa, kupikir ayah mencintaiku 100%...
Aryo mengacak rambur ari sambil tetap menyetir, keduanya saling tertawa.
ARYO
Kalau gitu ayo kita makan sekarang di
Kfc kesukaanmu, sebelum pulang kerumah…
ARI
Gak ah, pasti rasanya sama aja.
PAUSE
ARI
Ayah, akhir-akhir ini lidahku
terasa pahit dan panas
Makanya aku malas makan.
ARYO (KHAWATIR)
Serius? Udah berapa lama?
ARI
Tapi jangan bilang ibu ya, ayah?
Aryo hanya mengagguk saja.
ARI
Udah…
Tiba-tiba percakan keduanya Terhenti oleh panggilan telepon dari handphone Aryo, aryo langsung meraih handphonnya dan mengangkat telepon itu.
ARYO
Oh iya, pak?
(Mendengarkan)
Ini saya lagi dijalan,
saya akan segera kesana
Setelah mengantar anak saya
Aryo menutup psnggilan telepon itu dan melajukan mobil lebih cepat.
ARYO
Ayah ada urusan, jadi ayah akan antar kamu
Pulang duluan jadi nanti aja kita bicarakan
Masalah kamu ya…
Ari hanya mengangguk saja, suasana menjadi hening.
CUT BACK TO
EXT.JALAN- MOBIL ARYO- SIANG
MAIN CAST: ARYO.
Aryo tersadar dari lamunannya, ia teringat akan keluhan ari padanya malam itu dan langsung meraih handphonenya untuk mencari gejala yang diderita putranya saat itu yang mungkin saja bisa menjadi salah satu bukti.
ARYO
Sindrom Burning mouth?
PAUSE
ARYO ( COUNT’D)
Berarti ari sama sekali gak tahu
kalau yang diminumnya itu baygon
Aryo berpikir keras,lalu terlintas sesuatu dipikirannya.
ARYO (COUNT’D)
Ah…iya, Riwayat Kesehatan
ari selama diasrama?
Aryo menulis pesan singkat pada baim untuk memeriksa seluruh Riwayat Kesehatan Ari selama diasrama beberapa bulan terakhir ini. Tak beberapa lama kemudian, Baim membalas pesan ke aryo:
Oke yo, hasilnya nanti ku kirim kegmail mu.
Setelah mendapatkan balasan dari Baim, aku Kembali melajukan mobilnya menuju rumah, ia merasa langkahnya menuju kebenaran sudah semakin dekat.
CUT TO
EXT. HALAMAN RUMAH - MALAM
MAIN CAST: ARYO.
Aryo memarkirkan mobilnya dihalaman rumah, ia keluar dari mobil dan berjalan menuju rumah.
INT. RUMAH ARYO - RUANG MAKAN – MALAM
MAIN CAST: ARYO, ALYA.
Aryo berjalan memasuki rumah, ia mendapati alya sedang duduk menunggu dimeja makan dengan makanan yang telah disediakan.
ARYO
Assalamualaikum….
ALYA
Waalaikumsalam,
ini makan malammu, tapi
Jangan sentuh ayam ini karena ini buat ari
Alya menunjuk sepiring nasi yang berlauk ayam goreng kesukaan ari, sisanya adalah ikan sambal dan semangkok sayur.
Alya langsung bangkit dari kursi dan berjalan memasuki kamar dan menangis sejadi-jadinya. Hal itu membuat aryo tidak jadi makan dan menutup makanan itu dengan tudung saji, lalu berjalan kekamar ari.
INT. RUMAH ARYO - KAMAR ARI – MALAM
Aryo menggeleda kamar ari untuk mencari bukti yang membuktikan ari menderita sindrom burning mouth, hamper seluruh sudut kamar ia periksa sampai akhirnya aryo menemukan beberapa botol gliserin dilaci meja belajar ari.
ARYO (Mentertawakan keadaan)
Gliserin? Bodohnya aku membiarkan dia
Merasa kesakitan…
Aryo berada diposisi berlutut sambil menggenggam erat obat itu, air matanya bercucuran dipipinya tapi raut wajahnya hanya tersenyum saja menatap dirinya yang bodoh didepan cermin yang ada didepannya.
ARYO
Bukan waktunya aku untuk bersedih,
Aku harus mencari bukti yang lain …
Aryo mengantongi satu botol gliserin yang telah dimasukkan kedalam plastic dan Kembali mengobrak-abrik kamar ari, ia tidak menemukan apapun lagi selain gliserin itu.
Suara isak tangis alya semakin menjadi, aryo merasa bersalah dan menghampiri alya dan berdiri didepan pintu kamar yang terkunci.
CUT TO
INT. RUMAH ARYO – RUANG TENGAH - MALAM
ARYO
Menangislah hari ini sampai kau puas,
Aku gak ingin kau menangis
lebih banyak suatu hari nanti,
tenang aja, aku akan menemanimu disini!
Aryo bersandar dipintu kamar alya, ia memejamkan matanya dan merasakan kesedihan istrinya.
CUT TO
INT. RUMAH ARYO – RUANG TENGAH - PAGI
MAIN CAST: ARYO, ALYA.
Pintu Kamar terbuka membuat aryo terbangun, alya berjalan linglung dengan tatapan hampa menuju meja makan dan merapikan meja makan.
ALYA
Kenapa kau tidak makan semalam?
Pagi ini aku tidak masak,
kau makan diluar saja
ARYO
Aku akan makan diluar nanti didekat sekolah
Sebelum melakukan investigasi
ALYA
Oh iya, kemarin kepala sekolah menelponku
Dan menyuruh kita untuk membawa pulang barang ari
Dari asrama jadi sekalian kau membereskannya
ARYO
Baiklah, aku siap-siap dulu
Aryo memasuki kamar mereka dan bersiap-siap.
CUT TO
EXT. SEKOLAH- HALAMAN ASRAMA ARI– PAGI
MAIN CAST: ARYO.
Aryo membawa beberapa kardus yang terlipat menuju asrama.
BAPAK ASRAMA
Orang tua ari ya?
Kamarnya ada dilantai satu nomor 4 ya, pak
ARYO
Iya pak.
BAPAK ASRAMA
Pak, kalau bisa jangan lama-lama ya pak,
Soalnya saya mau ngunci asrama
supaya anak-anak gak masuk asrama kalau jam sekolah
Aryo hanya mengangguk saja dan berjalan meninggalkan bapak asrama.