Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. SEKOLAH – RUANGAN KEPALA SEKOLAH – FADE IN – PAGI
MAIN CAST: ARYO, BAIM.
Kepala sekolah dan aryo serta baim tampak saling berbicara sambil menyerahkan surat izin investigasi ulang dan pemeriksaan. Dalam perbincangan, kepala sekolah mengambil segelas the dari atas meja dan meminumnya.
KEPALA SEKOLAH
Baiklah, kalian bisa melakukan investigasi
tapi tolong Jangan mengganggu kegiatan
belajar mengajar kelas lain
BAIM
(Senang)
Terimakasih buk
atas Kerjasama anda
KEPALA SEKOLAH
(Gelisah)
Sama-sama pak, oh iya kalau anda ingin
Ke kelas mendiang ari, ada dilantai tiga ya!
Oh iya tapi saya gak mau berita apapun tentang sekolah
Ini tersebar dimedia!
BAIM
Baik buk, akan kami usahain
ARYO
(Tersenyum )
Tenang saja!Kami gak akan
Merusak citra sekolah anda kok
Oh iya, saya suka ekspresi
anda yang gelisah…
Aryo meninggalkan ruangan kepala sekolah, disusul Baim.
CUT TO
INT. SEKOLAH – RUANGAN KELAS 12A – PAGI
MAIN CAST: ARYO, BAIM.
Aryo dan Baim masuk kedalam kelas dan berdiri didepan kelas yang tidak ada gurunya.
ARYO
Selamat Pagi semua…
Kami dari kepolisian akan mengintrogasi
Kalian atas kasus kematian Ari senna
Aryo berjalan memasuki kelas, duduk diatas meja guru.
BRYAN
Loh… kasusnya kan udah ditutup,
Mau ngapain lagi?
MILA
Kami udah kelas tiga pengen
Focus belajar, tolong jangan habisin waktu
Kami untuk hal-hal kayak gini
Aryo menghampiri meja Mila.
ARYO
Kenapa? Kalian takut?
Aryo Kembali berdiri didepan papan tulis.
DIMAS
Ngapain kami takut…
lagian Dia mati karena bunuh diri
Aryo membanting Dokumen-dokumen yang tadi dipegangnya keatas meja.
ARYO (KESAL)
Kedua orang tuanya telah
Membesarkannya dengan baik,
aku gak menduga Kalian
menghabisinya dengan Cuma-Cuma.
Aryo mendekati baim didepan pintu.
ARYO
im, kau keluar saja.
Biar aku yang urus ini!
BAIM
Jangan buat masalah!
Baim berjalan keluar. Aryo menutup pintu kelas, ia berjalan Kembali ke depan kelas.
ARYO
Aku penasaran gimana perasaan kalian
atas kematian Mendiang Ari?
Seluruh siswa saling memandang memperlihatkan ekspresi yang berbeda-beda, ada yang tertawa dan ada pula yang merasa ketakutan.
ARYO(COUNT’D)
Bagaimana denganmu, Bayu?
Aryo berjalan ke meja Bayu yang berada di sudut kiri barisan ketiga.
BAYU (KAGET)
Ke..kenapa aku sedih?
Dia kan bunuh diri…
ARYO
Bukannya kau teman sekamarnya?
BAYU
Emang kalau teman sekamar harus sedih ya,
lagian Aku gak ada urusannya
sama kematian Ari, Pak
MILA
Kami juga gak terlibat kok
Sama kasus bunuh diri ari,
Lagian kami juga gak tahu alasan dia bunuh diri
SEMUA SISWA
Benar tuh
BAYU
Iya, kami udah kasih alibi kemarin sama polisi.
Aryo hanya mengagguk kesal, ia berjalan mengambil dokumennya diatas meja guru dan memperlihatkannya didepan kelas.
ARYO
Didalam sini tertulis waktu
Kematian ari sekitar pukul 09.30 ,
Dalam laporan ini juga tertulis kalau
kalian pulang dari Gedung jam 10.00 wib,
jadi yang buat saya bingung itu
apa yang kalian Lakukan selama 30 menit di TKP?
Semua murid benar-benar tercengang.
ARYO (COUNT’D)
Ada yang bisa jawab pertanyaan saya?
DIMAS
Maaf pak, jadi anda mencurigai kami?
ARYO
Iya, saya mencurigai kalian kecuali kalian
Mempunyai Alibi
BRYAN
Saya punya alibi, malam itu sekitar jam 09.15
Saya gak ada dikelas karena jumpain kawan saya
Jadi saya gak terlibat apapun
ARYO
Eh, kamu yang pakai kacamata!
Apa benar yang dikatakan Siketua kelas?
Bryan menatap tajam kearah murid berkaca mata.
MURID BERKACAMATA
Benar pak
ARYO
Untuk apa kau menemui temanmu?
BRYAN
Bapak gak perlu tahu
ARYO
Wah, Kau benar-benar tidak pandai
Mengarang, lebih baik kau tidak
Usah membuat novel
Aryo melihat jam tangannya.
ARYO
Berhentilah membuat alibi, saya punya bukti
Yang kuat tentang pelakunya, lebih baik
Kalian jujur saja agar hukumannya
Menjadi lebih ringan
DIMAS
Bapak juga berhentilah membohongi kami,
Mana ada orang bunuh diri punya bukti.
Bapak mau tahu alasan kenapa si ari bunuh diri?
Dimas berjalan mendekati Aryo dan membisikkan sesuatu ditelinga Aryo.
DIMAS
Karena ia menyesal mempunyai
Orang tua seperti anda
Aryo spontan memukul wajah dimas sampai dimas terjatuh hingga membuat seisi kelas heboh, Baim segera masuk setelah mendengar keributan.
Dimas jatuh menabrak meja yang membuat meja itu jatuh bersamaan dengan sebuah buku terjatuh dari meja itu. Aryo langsung meraih buku itu,ia membuka setiap halaman dari buku itu yang tertulis jelas nama Ari.Buku tersebut memiliki kalimat aneh seperti makian dengan tulisan yang berbeda-beda.
ARYO (SERIUS)
Ini ulah kalian ya?
Semua murid mulai terlihat ketakutan.
DIMAS
Kami memang membullynya,
mungkin itu sebabnya
Dia bunuh diri…
ARYO
Kesaksianmu barusan buat buku ini
bisa jadi bukti
PAUSE
ARYO (COUNT’D)
Sekarang aku mau kalian
Tulis nama pelakunya diselembar kertas
Atau aku akan jadikan diary ini bukti kalau
Kalian yang bertanggungjawab atas kematian putraku.
Aryo mengancam seisi kelas.
ARYO (COUNT’D)
Sekarang aku kasih kalian waktu
lima menit untuk memikirkan
Tawaranku, termasuk kau , nak!
Aryo menunjuk Dimas, dimas langsung bangkit Kembali kemejanya.
Semua murid sibuk menulis tanpa terkecuali, hingga waktu yang ditentukan telah tiba.
ARYO
Waktu habis! Baim, tolong
ambil kertas mereka!
Baim hanya mengagguk lalu meraih semua kertas dari seluruh murid dikelas.
BAIM(Bisik)
Kau yakin ini akan berhasil?
ARYO
Kita coba saja dulu
Aryo membaca setiap isi kertasnya satu persatu Bersama Baim.
BAIM
Hampir seluruh murid menuliskan kalau
Anakmu bunuh diri,yo
Aryo masih focus membaca kertas lainnya,hasilnya tetap sama membuat aryo kesal dan meremukkan semua kertas.
ARYO (TERIAK)
Kalian berbohong!
Anakku tidak bunuh diri…
Aryo menghampiri salah satu murid yang memberikan tatapan ejekkan, aryo meraih kerah bajunya dan menatap tajam kearahnya, membuat anak itu ketakutan.
ARYO (MARAH)
Kau berbohong juga,
kenapa kau berusaha melindungi
Pelakunya? Apa dia orang yang berkuasa!!!
BAIM
Yo, dia masih remaja jadi jangan main kekerasan!!!
Baim langsung melepaskan anak itu dari cengkraman aryo, tapi tetap saja seisi kelas merasa syok bersamaan pula dating kepala sekolah kekelas itu.
KEPALA SEKOLAH(MARAH)
Kalian pikir kalian siapa? Berani sekali
Kalian mengancam murid saya!!!
Aryo dan Baim seketika berbalik arah menatap kesumber suara.
BAIM
Bu, Kita bisa bahas diluar!
Kami gak niat buat ngancam kok buk
ARYO
Enggak usah repot-repot keluar,biar kuperjelas.
Saya gak ngancam murid anda tapi ini pekerjaan saya
PAUSE
ARYO (COUNT’D)
Saya sedang mengintrogasi mereka,
Jadi gak seharusnya anda ada disini
KEPALA SEKOLAH
Apa maksudmu? Saya kepala sekolah
Disini jadi seharusnya saya berhak dong
ARYO
Saya sudah mengasih surat perintah,
Kalau terjadi sesuatu maka
kau juga harus ikut bertanggung jawab
kalau anda disini, jadi tolong
Tinggalkan tempat ini!
Kepla sekolah hanya menggerutu kesal dan memalingkan wajahnya lalu pergi.
BAIM (Bisik)
Yo, mendingan udahan dulu !
kita kumpulkan aja dulu buktinya
baru kita introgasi Kembali.
Aryo memegang bahu Baim yang merupakan juniornya.
ARYO
Kau masih percaya
kalau anakku dibunuh?
Baim hanya terdiam saja, jelas ia masih belum mempercayai rekannya itu.
ARYO
It’s okay, kalau kau masih ragu .
Tapi aku berterimakasih padamu telah
Membantuku..
PAUSE
ARYO (COUNT’D)
Yaudah kita akhiri saja sampai sini dulu ,
Aku akan segera membawa buktinya!
Aryo melangkah pergi menjauhi sekolah.
CUT TO