Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
39.INT. RESTORAN – MALAM
CHELSEA duduk sambil menatap keluar kaca. RAFAEL datang membawakan pesanan mereka. Dua porsi burger dan dua gelas minuman. Mereka melahap makanan itu sambil mengobrol.
CUT TO:
40.EXT. JALUR PENYEBRANGAN ORANG – MALAM
RAFAEL dan CHELSEA berjalan di jalur penyeberangan orang yang memancarkan sinar yang berwarna-warni. Mereka berhenti lalu menengok ke jalan raya yang berada di bawah mereka.
CHELSEA
Jakarta kalo malem ternyata seindah ini, ya.
RAFAEL
(menatap Chelsea sekilas lalu mengangguk) Lo jarang keluar malem, ya?
CHELSEA
(mengangguk) Gak diizinin sih, biasanya.
RAFAEL
(memelototkan matanya) Terus ini kita gimana?
CHELSEA
(menoleh pada Rafael) Bokap kan taunya gue pergi sama mama.
RAFAEL
Terus entar pulang gak bareng tante, gimana?
CHELSEA
Ya, kan mama tau gue pergi sama lo. Paling lo yang kena omel.
RAFAEL
Kok gue yang kena?
CHELSEA
(terkekeh) Becanda. Mama gak bakal ngomel kalo sama lo. Kan lo anak temen baiknya.
RAFAEL
Berarti kalo gue ajak jalan-jalan malem lagi, boleh dong?
CHELSEA
Gue sih mau aja. Tapi, lo izin langsung sama mama.
RAFAEL
Tante gak galak, kan ya?
CHELSEA menoleh pada RAFAEL sambil tersenyum.
Chelsea
(menggeleng) Enggak, kok.
CUT TO:
41.INT. CAFÉ – SENJA
RAFAEL dan CHELSEA duduk berhadapan di salah satu meja di café itu. Keadaan café terlihat tidak terlalu ramai karena ada beberapa meja yang masih kosong. RAFAEL dan CHELSEA sibuk dengan buku-buku dan alat tulis mereka.
CHELSEA
(menoleh ke arah kaca yang dibasahi tetesan hujan lalu menoleh pada Rafael) Vel, hujannya masih gak berhenti. Masih mau nungguin hujannya reda?
RAFAEL
(Mengangkat wajahnya lalu menoleh ke kaca)Mau pulang sekarang?
CHELSEA mengangguk.
RAFAEL (CONT’D)
Yuk, pulang.
Mereka membereskan buku-buku dan alat tulis mereka.
CUT TO:
42.EXT. DEPAN PINTU CAFE – SENJA
CHELSEA dan RAFAEL keluar dari pintu. Hujan turun dengan sangat deras sementara hari sudah memasuki waktu senja.
CHELSEA
(menoleh pada Rafael) Pulangnya gimana?
RAFAEL
Lo tunggu disini, gue beli payung.(berlari menerobos hujan)
CHELSEA
(teriak) Heh! Beli payung dimana?
CHELSEA memandangi langit sambil sesekali mengusap lengannya hingga RAFAEL datang membawa dua payung.
CHELSEA
Lo beli payung kok payungnya gak dipake?
RAFAEL
(memandangi dua payung yang dibawanya)Eh iya, ya.
CHELSEA
Hadeuuh (menggeleng-geleng keheranan) Basah kuyup dah lo. Buat apa beli payung.
RAFAEL menggaruk tengkuknya lalu tersenyum.
RAFAEL
(memberikan payung kepada Chelsea) Nih satu buat lo.
CHELSEA
(menerima payung) Berapa?(merogoh tasnya) Biar gue ganti.
RAFAEL
Gak perlu.
CHELSEA
Ih serius, Vel. Gue ganti.
RAFAEL
Gak usah.
RAFAEL berkali-kali mencoba membuka payung miliknya tapi tidak kunjung terbuka.
RAFAEL
Kok gak bisa?
CHELSEA
Hah? Rusak?
RAFAEL
Gak tau. Coba punya lo.
CHELSEA membuka payungnya dan berhasil.
CHELSEA
Bisa.
RAFAEL
Kok punya gue gak bisa, ya?
CHELSEA
Coba sini.
CHELSEA menukar payung yang mereka pegang lalu Chelsea mencoba membuka payung RAFAEL.
CHELSEA
Gak bisa. Rusak deh kayaknya. Lo kebeli yang rusak, Vel.
RAFAEL
Yah, gue terlalu buru-buru sampe gak ngecek dulu.
CHELSEA
Ya udah, pake yang itu aja.
RAFAEL
Lo aja yang pake, gue udah basah ini.(menyerahkan payung ke Chelsea)
CHELSEA
(menggeleng, menolak payung dari Rafael) Berdua. Muat, kok. Payungnya kan lumayan gede. Payung yang ini gue aja yang pegang.
CHELSEA mendekat ke RAFAEL lalu mereka berjalan di bawah payung yang sama.
CUT TO:
43.EXT. JALUR PEJALAN KAKI – SENJA
Terlihat dari jarak cukup jauh, RAFAEL dan CHELSEA berjalan sambil mengobrol. Mereka sampai di halte tepat saat bus sampai. RAFAEL menutup payungnya lalu masuk ke dalam bus. CHELSEA duduk di sebelah jendela, RAFAEL di sampingnya. CHELSEA menguap dan RAFAEL melihat itu.
RAFAEL
Ngantuk?
CHELSEA
(menoleh pada Rafael lalu mengangguk) Biasanya habis pulang sekolah kan tidur, tapi tadi kan belajar. Gue juga insomnia, kalo malem gak bisa tidur. Pas mau pagi, baru bisa.
RAFAEL
Kok gitu?
CHELSEA
Entahlah. Mungkin karena udah kebiasaan dari SMP. Gue belajar sampe lewat tengah malem sampe sekarang keterusan meskipun gak belajar.
RAFAEL terdiam.
CHELSEA
Udah. Jangan ngajak gue ngobrol lagi. (memejamkan mata) Bangunin kalo udah sampe halte deket rumah gue, ya.
RAFAEL
Iya.
CUT TO:
44.INT. KORIDOR KELAS/RUANG KELAS - PAGI
RAFAEL dan ANISA berjalan menuju kelas sambil mengobrol. Sesampainya di kelas, RAFAEL menghampiri meja CHELSEA sambil tersenyum. ANISA menatap RAFAEL dengan wajah kesal bercampur sedih lalu berjalan ke kursinya.
RAFAEL
(berdiri di depan meja Chelsea) Bisa-bisanya lo masukkin uang ke jaket gue, guenya gak nyadar.
CHELSEA
(tersenyum) Yah, ketahuan.
RAFAEL
Uangnya kelebihan.
CHELSEA
Kelebihan?
RAFAEL mengangguk.
CHELSEA (CONT’D)
Ya udah. Gak papa.
RAFAEL
Apa-apa buat gue. Gimana kalo lebihannya buat beli ayam?
CHELSEA terlihat antusias.
CHELSEA
Kapan?
RAFAEL
Malam ini, gimana?
CHELSEA
Oke.
CUT TO:
45.INT. RESTORAN AYAM – MALAM
RAFAEL dan CHELSEA berdiri di depan meja kasir. RAFAEL memberikan kartu kreditnya kepada kasir. Tiba-tiba, salah satu pelayan menyodorkan kantong kresek berisi seporsi ayam goreng plus nasi kepada CHELSEA.
PELAYAN
Ini mbak, pesanannya.
CHELSEA
(menerima bungkusan) Makasih.
RAFAEL
Lo mesen lagi? Kapan?
CHELSEA
Tadi. Pas beli air mineral.
KASIR
Ini bayarnya nambah sama pesanan mbaknya?
CHELSEA
Gak, ini saya aja yang bayar. Makasih.(menyerahkan uang pas ke kasir)
KASIR
(menerima uang)Terima kasih kembali.
RAFAEL
Masih gak kenyang?
CHELSEA
Bukan gitu. Ini tuh buat cemilan tengah malem. Biasanya gue laper lagi.
RAFAEL menggeleng heran sambil tersenyum.
CUT TO:
46.EXT. JALUR PEJALAN KAKI – MALAM
CHELSEA dan RAFAEL berjalan berdampingan.
CHELSEA
(berhenti berjalan) Tunggu.
RAFAEL
Kenapa?
CHELSEA
Lo denger suara kucing, gak?
RAFAEL
(mengangguk) Iya.
CHELSEA
Kok suaranya kek makin ngedeket gitu, ya? Eh kok-
CHELSEA melihat kakinya. Ternyata ada kucing yang mengendus kakinya. CHELSEA kaget dan spontan berteriak.
CHELSEA
AAAAAA! ADA KUCIIIIING!
CHELSEA berlari ke sisi kanan RAFAEL untuk berlindung dari hewan yang ditakutinya, sambil berpegangan pada lengan baju RAFAEL.
RAFAEL
Lo takut kucing?
CHELSEA mengangkat wajahnya, menatap wajah RAFAEL. CHELSEA mengangguk cepat, membuat RAFAEL tersenyum karena gemas.
RAFAEL (CONT’D)
Kayaknya dia ngikutin karena nyium wangi ayam yang lo bawa.
CHELSEA mengangkat bungkusan yang ia pegang lalu menatap kucing itu. Kucing berwarna jingga, terlihat kotor dan kurus. Kucing itu terus berusaha mendekati CHELSEA. Tapi, RAFAEL berusaha menghalaunya.
RAFAEL
(menatap kasian pada kucing) Kasian. Kayaknya kelaperan, deh.
CHELSEA menoleh pada RAFAEL membuat RAFAEL ikut menoleh padanya.
CHELSEA
Lo berani kan sama kucing?
RAFAEL
Berani.
CHELSEA
(menyodorkan bungkusan ayamnya pada Rafael) Kasihin, nih.
RAFAEL
Lah, bukannya tadi lo beli buat cemilan tengah malem?
CHELSEA
Gampang. Ntar gue bisa makan apa aja di rumah. Biar ini bu-AAAA-(mencoba menghindari kucing yang mendekat) buat kucing ini aja. Cepetan nih kasih. Dia ngikutin gue mulu.
RAFAEL tersenyum lalu mengambil bungkusan dari tangan CHELSEA. Rafael menjauhkan kucing itu dari CHELSEA lalu memberikan makanan pada kucing itu. CHELSEA melihat dari kejauhan sambil tersenyum. RAFAEL kembali ke tempat CHELSEA.
RAFAEL
Kucingnya gak bakal ngikutin lagi.
CHELSEA- menghela nafas lega. Rafael tersenyum lalu mengacak rambut CHELSEA.
CHELSEA
Heh! Jangan acak-acak rambut gue!(merapikan rambutnya)
RAFAEL
Lagian kucing yang lucu, kok ditakutin.
CHELSEA
Waktu kecil, gue suka main sama kucing. Terus dicakar. Sakiiit banget. Akhirnya, gak mau deket-deket sama kucing lagi.
RAFAEL
Gemes banget sih. (mengacak rambutnya Chelsea)
CHELSEA
Apa? Siapa yang gemes?
RAFAEL
Lo lah. Pake nanya. (terkekeh lalu lanjut berjalan)
CHELSEA
HAH? Apaan sih? (mengikuti Rafael)
CUT TO:
47.INT. RUMAH CHELSEA – MALAM
CHELSEA menutup pintu rumahnya lalu saat berbalik, ternyata ayahnya ada di rumah. MARIO(40), laki-laki paruh baya itu berdiri sambil melipat tangannya.
MARIO
Papa perhatikan kamu belakangan ini main-main terus. Keluar malem. Kamu pikir papa bayarin sekolah kamu, biar kamu bisa main-main terus sama temen-temen kamu itu.
CHELSEA terdiam mematung di tempatnya berdiri.
MARIO
Itulah mending kamu gak usah punya temen. Biar fokus buat belajar. Gara-gara bergaul sama temen-teman gak bener kerjaannya main terus.(beat) Kamu itu udah harus mikir masa depan. Kalo gak rajin belajar, gak dapet nilai bagus. Gimana mau kuliah? Kalo gak kuliah gimana masa depan nanti?
CHELSEA
Udah cukup ya, Pa. Chelsea gak punya temen selama di SMP buat ngikutin kemauan Papa. Hidup Chelsea cuma buat belajar, belajar, belajar terus. Sampe Chelsea gak punya waktu buat menikmati masa remaja Chelsea. Chelsea capek, Pa. Seberapa kerasnya Chelsea berusaha tetap gak bisa menuhin harapan Papa. Chelsea gak bisa sesempurna yang Papa pengen.
MARIO
Papa cuma mau yang terbaik buat kamu. Buat masa depan kamu. Kalo kamu dapat pendidikan yang terbaik. Nilai kamu juga harus terbaik.
CHELSEA
(teriak) TAPI CHELSEA UDAH GAK SANGGUP LAGI, PAAAAA!
MARIO terkejut lalu memasang ekspresi marah. Ia berjalan menghampiri CHELSEA.
MARIO
BERANI-BERANINYA KAMU TERIAK SAMA PAPA!
MARIO mencengkeram tangan CHELSEA hingga CHELSEA kesakitan. RANI mencoba menahan suaminya.
CHELSEA
Sakit, Pa.
MARIO
KAMU MAU JADI APA, HAH? NGELAWAN ORANG TUA. JADI ANAK, KURANG AJAR. KALO NILAI KAMU GAK BAGUS, GIMANA BISA SUKSES. MAU JADI GELANDANGAN KAMU?
RANI
(menangis) Udah, mas. Lepasin tangan Chelsea.
MARIO
Enggak. Dia harus dikasih pelajaran biar ngerti.
RANI mencoba melepaskan tangan CHELSEA dari cengkraman suaminya hingga akhirnya berhasil. RANI mengisyaratkan CHELSEA untuk pergi. CHELSEA berlari menuju kamarnya, sedangkan RANI berusaha menenangkan suaminya. Suaminya terus meneriaki CHELSEA hingga CHELSEA menutup pintu kamarnya.
48.INT. KAMAR CHELSEA - KAMAR MANDI - MALAM
CHELSEA mengunci pintu kamarnya lalu masuk ke kamar mandi. Ia menyalakan keran air lalu mencuci lengannya yang berwarna kemerahan. Chelsea menangis. Semakin lama, air matanya semakin tak terbendung.
CUT TO:
49.EXT. JALUR PEJALAN KAKI – SORE
RAFAEL dan CHELSEA berjalan berdampingan. RAFAEL melirik CHELSEA berkali-kali sebelum akhirnya bersuara.
RAFAEL
Chel, lo lebih suka thai tea atau boba?
CHELSEA
(menoleh pada Rafael) Apa nih? Kok random banget?
RAFAEL
Jawab aja.
CHELSEA
Emm…boba.
RAFAEL
Kalo burger, suka?
CHELSEA
Kalo tomatnya lo yang makan, suka.(terkekeh)
RAFAEL
(tersenyum) Kalo ayam goreng, suka gak?
CHELSEA
(menatap tajam pada Rafael) Perlu ditanya? Suka banget.
Senyum RAFAEL semakin mengembang mendengar jawaban CHELSEA. Ia menelan ludahnya lalu menghela nafas untuk menghilangkan kegugupannya.
RAFAEL
Kalo sama gue, suka gak?
Langkah CHELSEA terhenti.
CHELSEA
(kaget dan menoleh cepat pada Rafael) APA?!
RAFAEL terdiam lalu tersenyum kikuk.
CHELSEA (CONT’D)
Maksudnya apa?
RAFAEL
Maksudnya, lo suka sama boba, burger gak pake tomat sama ayam goreng. Kalo sama gue, suka gak? Soalnya gue suka sama lo.
CHELSEA
(melotot) Becanda, ya?
RAFAEL
(memasang raut wajah sangat meyakinkan) SERIUS. Gue serius, Chel.
CHELSEA
(mengalihkan pandangan lalu menggeleng) Gak percaya.
RAFAEL
Kok gak percaya? Gue benaran ini.
CHELSEA
Vel, jangan becanda.
RAFAEL
Ya ampun, Chel. Gue gak becanda.
CHELSEA
Gak percayaaaaaaaaaaaa. (berlari meninggalkan Rafael)
RAFAEL
Lah kabur. CHEL, KOK KABUR? GUE BENERAN SUKA SAMA LO.(mengejar Chelsea)
50.INT. KANTIN – SIANG
CHELSEA dan teman-temannya makan siang di kantin.
SANDRA
Chel, emang bener si Ravel suka sama lo?
CHELSEA
(kaget, hampir tersedak nasi goreng) Kenapa nanya gitu?
SANDRA
Denger kabar dari anak anak cowok
CHELSEA
Anak-anak cowok?
TANIA
Iya, temen-temennya Ravel.
LULU
Zaman sekarang, cowok suka ngerumpi juga?
TANIA
Bisa dibilang gitu. Jadi, ada adek kelas yang katanya naksir sama Ravel tapi gak direspon sama doi. Jadi, temen-temennya pada nanyain alasannya. Terus pas ditanya apa gara gara dia udah punya gebetan, dia jawab iya. Terus pas ditanya orangnya, dia nunjuk ke elo.
CHELSEA terdiam.
SANDRA
Emang Ravel belum nembak lo? Kalian kan barengan terus belakangan ini.
CHELSEA kaget.
TANIA
Apa jangan-jangan lo udah ditembak sama dia?
CHELSEA makin kaget.
SANDRA
Dia kaget. Berarti bener. Jangan-jangan kalian diam-diam udah jadian.
CHELSEA
HEH! jangan ngadi-ngadi. Gue aja masih belum percaya kalo dia suka sama gue.
TANIA
Berarti Ravel udah nembak lo?
CHELSEA
(mengangguk) Tapi, gue gak yakin dia serius. Gue lebih percaya dia suka sama Anisa. Bisa aja dia belagak suka sama gue buat ngerjain gue doang. Padahal dia suka sama Anisa.
LULU
Nethink banget deh lo, Chel.
CHELSEA
Ya, aneh aja kan. Dia dulu belain Anisa mati-matian terus malah suka sama gue yang pernah jadi musuhnya Anisa gitu, lho.
TANIA
Masuk akal juga. Kalo gitu ya, lo buktiin dulu.
CHELSEA
Emang itu yang bakal gue lakuin.
SANDRA
Tapi, lonya ada perasaan gak sama Ravel?
CHELSEA
Gak tahulah. Gue bingung.
CUT TO: