Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Into Your Heart
Suka
Favorit
Bagikan
2. Scene 20-27

20.INT. LORONG SEKOLAH – SIANG

CHELSEA berjalan sendiri di koridor sekolah. Ia merasa ada yang mengikutinya di belakang padahal koridor dalam keadaan sepi karena masih di tengah jam pelajaran. CHELSEA menengok ke belakang tapi tidak ada siapa-siapa. Ia lanjut berjalan lalu menengok lagi, tidak ada siapapun di belakangnya. Ia melanjutkan langkahnya. RAVEL yang bersembunyi di balik tembok memunculkan kepalanya untuk menengok CHELSEA. Tapi, CHELSEA sudah tidak ada. RAVEL menengok kesana kemari mencari keberadaan CHELSEA. Ia berjalan ke arah CHELSEA berjalan tadi dan tiba-tiba…

CHELSEA

(bersandar di tembok lorong toilet sambil melipat tangannya di dada) Lo ngikutin gue?

RAVEL

(menoleh ke belakang)Iya.

CHELSEA

Ngapain lo ngikutin gue, hah?

RAVEL

Kali aja lo mau gangguin temen gue.

CHELSEA

Lo gak liat? Gue sendiri dan gak ada temen lo itu disini. Dia di kelas. Lo liat kan, dia tadi ada di kelas? Sumpah ya, makin hari lo makin nyeremin deh, masa gue ke toilet juga diikutin.

RAVEL

Makanya, lo jangan gangguin Anisa lagi.

CHELSEA

Emang kalo gue gangguin dia, lo rugi apa sih?

RAVEL

Gak rugi, gak untung si. Kan bukan lagi jualan. Cuma temen mana sih yang mau liat temannya digangguin.

CHELSEA

Cih. Kayaknya cuma lo doang, temen yang segitunya. Gue jadi gak yakin kalo lo cuma temen sama dia. Karena teman-teman yang gue kenal apalagi temen cowok gak ada yang sepeduli elo sama temennya yang lagi diganggu. 

RAVEL

(menggeleng heran) Kenapa lo jadi kepo sama masalah pribadi gue sih? Emang kalo gue bukan cuma temen sama Anisa, lo rugi apa sih? Lo naksir sama gue?

Chelsea

(mengernyit heran) Dih, pede banget. Gak jelas. (berbalik masuk ke dalam toilet)

RAVEL

Eh, tunggu!

CHELSEA

(menoleh pada RAVEL) Apa lagi si?

RAVEL

(Ravel mengambil ponselnya lalu menunjukkan foto MISELLE DAN RANI)

CHELSEA

(kaget, matanya terbelalak) Kok lo punya foto nyokap gue?

RAVEL

(tersenyum)Tebak siapa yang disamping nyokap lo?

CHELSEA

Siapa?

RAVEL

Nyokap gue. Tebak siapa yang motoin?

CHELSEA

Lo-lo ketemu sama nyokap gue?

RAVEL tersenyum lalu mengangguk pelan.

CHELSEA

Lo ngomong apa sama dia?

RAVEL

Gak ada. Belom maksudnya. Mungkin nanti bakalan ada yang diomongin.

CHELSEA

Lo mau ngancem gue?

RAVEL

Tergantung lo nganggepnya apa, kalo gue lebih suka menyebutnya dengan negosiasi.

CHELSEA

Jadi, lo bakalan ngaduin gue kalo gue gangguin temen lo itu?

RAVEL

Mungkin bukan ngadu sih, gue lebih suka menyebutnya dengan berbagi informasi (tersenyum jahil sambil menaikkan alisnya)

CHELSEA

Jadi, kalo gue gak gangguin temen lo itu, lu bakalan diem aja kan?

RAVEL

Iyalah.

CHELSEA

Oke. Gue gak akan ganggu Anisa lagi dan lo gak akan ngadu ke nyokap gue, deal?

RAVEL

Deal.

CHELSEA

Tapi, mulai sekarang, lo yang gantiin temen lo. (berbalik masuk ke toilet)

RAVEL

HAH? APA?

CHELSEA

(suara terdengar dari dalam toilet) LO UDAH BILANG DEAL!

RAVEL

Sial. Kenapa jadi gue yang gantiin? (menggaruk kepalanya)

CUT TO:

21.INT. RUANG KELAS – PAGI (sebelum mata pelajaran pertama)

RAVEL duduk di bangkunya lalu menyampirkan tas di sandaran bangkunya.

CHELSEA datang menghampiri meja RAVEL lalu memberikan RAVEL empat buku, yang membuat RAVEL mendongak untuk melihat wajah orang yang memberinya buku itu.

RAVEL

Apa, nih?

CHELSEA

Jangan belagak lupa. Kasih ke gue, kalo udah selesai. (pergi menuju mejanya)

RAVEL mendengus mengambil buku yang diberikan CHELSEA, menatap buku itu lalu tersenyum jahil.

CUT TO:

22.INT. RUANG KELAS - SIANG

(waktu istirahat menjelang waktu masuk pelajaran selanjutnya)

RAVEL masuk ke kelasnya bersama dengan rombongan temannya lalu duduk di bangkunya. CHELSEA menghampiri RAVEL untuk menagih buku miliknya dan teman-temannya.

CHELSEA

Mana buku gue? Udah lo kerjain kan?

RAVEL

(tersenyum lalu mengambil buku dari laci mejanya) nih.

CHELSEA mengambil buku lalu membuka buku untuk memeriksanya.

Setelah membuka buku itu, CHELSEA membulatkan matanya melihat lembaran yang seharusnya diisi jawaban diisi RAVEL dengan tulisan “kerjain aja sendiri emang lo siapa nyuruh-nyuruh gue? :p”. CHELSEA menatap RAVEL tajam, ia sangat marah hingga mencengkram bukunya kuat. Sedangkan RAVEL hanya tersenyum.

CHELSEA

L9 mau bercanda sama gue? (CHELSEA memukul meja RAVEL)

RAVEL

(sedikit kaget lalu tersenyum lagi) Gue kan gak mengiyakan soal itu.

CHELSEA

Lo-

PAK ANTO(35) masuk sehingga teman-teman sekelas RAVEL dan CHELSEA berhamburan ke tempat duduk mereka. CHELSEA mengurungkan niatnya untuk melanjutkan omongannya lalu berjalan ke tempat duduknya. RAVEL tersenyum karena merasa menang.

CUT TO:

23.EXT. TAMAN SEKOLAH – SIANG

CHELSEA dan teman-temannya dihukum membersihkan taman sekolah saat pulang sekolah karena tidak mengerjakan tugas. RAVEL menghentikan langkahnya saat melihat CHELSEA sedang menyapu dedaunan kering. RAVEL membetulkan posisi tasnya lalu berjalan menghampiri CHELSEA. CHELSEA melihat sepasang sepatu lalu melihat wajah orang itu.

CHELSEA

(memutar bola matanya jengah) Lo mau apa? Ngetawain gue?

RAVEL

(tersenyum) Gaklah. Gue cuma mau ngasih tau lo sesuatu.

CHELSEA

Gue gak ada waktu, ya. Gue sibuk. (dengan nada sarkas)

CHELSEA berbalik, ingin meninggalkan RAVEL.

RAVEL

Ini tentang nyokap lo.

CHELSEA terdiam.

RAVEL

Nyokap lo tau kalo gue sama lo sekelas, terus beliau nanya apa lo baik baik aja di sekolah.

CHELSEA

(kaget lalu berbalik) Lo nyeritain semuanya?

RAVEL

(menggeleng) Gaklah. Gue gak bodoh. Gak secepat itu gue pake informasi yang gue punya. Informasi yang bisa gue pake buat bikin lo nurutin gue.

CHELSEA menghela nafas kasar.

RAVEL

Gue bilang lo baik-baik aja di sekolah. Gue jadi merasa berdosa karena udah boong sama nyokap lo.

CHELSEA terdiamsambil mencengkeram keras gagang sapu yang ia pegang.

RAVEL 

Dan lo tau beliau bilang apa?

CHELSEA menatap RAVEL.

RAVEL

(raut wajah Ravel mendadak sendu) Lo gak perlu jadi anak yang pinter, beliau cuma mau lo jadi anak yang baik. Bayangin! Gimana perasaan nyokap lo seandainya dia tau kelakuan lo di sekolah kayak gini. 

CHELSEA

(mengalihkan pandangan) Makanya lo gak usah ngadu, biar dia gak tau.

RAVEL

Ini bukan soal gue ngadu atau gak. Mau gimanapun suatu saat nanti nyokap lo bakal tau kalo lo terus-terusan begini.

CHELSEA

Terus lo mau gue ngelakuin apa?

RAVEL

Ya, sesuai keinginan nyokap lo. Jadi anak yang baik.

CHELSEA

Kalo gue gak mau berubah, lo mau ngadu?

RAVEL

Mungkin. Seenggaknya jangan ganggu siapapun dan kerjain tugas lo sendiri. Kalo lo mau, gue bisa ngajarin lo. Gue gak bisa kalo lo suruh gue ngerjain tugas lo, tapi kalo ngajarin lo, gue bisa.

CHELSEA

Lo? Ngajarin gue? Lo pikir gue bodoh? Asal lo tau ya, gue pinter, cuma gue males dan gak mau belajar.

RAVEL

(mengangguk-angguk) Oke, kalo lo pinter. Buktiin ke gue. 

CHELSEA

Lo siapa? Kenapa gue harus buktiin kepinteran gue ke lo?

Raviel

Ya, kalo ngomong harus ada buktinya dong. Kalo gak ada, berarti hoax. Hoax!

CHELSEA

Oke. Kalo lo perlu bukti. Gue bakal buktiin sama lo kalo gue itu pinter.

RAVEL

Oke.

CUT TO:

24.INT. RUANG KELAS – SIANG

Ibu guru keluar dari kelas. Siswa-siswa di kelas berhamburan melakukan kegiatan masing-masing sembari menunggu guru selanjutnya masuk. RAVEL berjalan mendekati meja CHELSEA dan mengambil kursi kosong yang ditinggalkan pemiliknya ke kantin. Ia meletakkan kursi itu di samping meja CHELSEA lalu duduk disana.

CHELSEA

(menatap bingung pada RAVEL) Lo ngapain?

RAVEL

Katanya lo mau buktiin ke gue kalo lo pinter. Coba kerjain tugas tambahan yang dikasih Pak Anto kemaren.

Raut wajah CHELSEA terlihat ragu. CHELSEA mengambil buku matematika dari tasnya lalu meletakkannya di atas meja. CHELSEA mencoba mengerjakan soal pertama, sedangkan RAVEL terus menatap setiap pergerakan Chelsea. CHELSEA mencoba menghitung beberapa kali tapi jawabannya tidak ada di pilihan. Tabel yang sedari tadi memperhatikan Chelsea sambil menumpukan dagunya di lipatan tangannya akhirnya bersuara.

RAVEL

(menegakkan badannya) Kenapa? Nyerah?

CHELSEA

Bukan berarti gue gak pinter, ya. Cuma, otak gue udah lama gak dipake buat belajar makanya gak bisa.

RAVEL

Lagian siapa sih yang bilang lo gak pinter? Gak ada gue bilang lo gak pinter. Coba sini. (RAVEL mengambil alih buku tulis CHELSEA) Bener si pake rumus yang ini tapi lo harus pake rumus yang ini dulu nih. (menunjuk buku paket CHELSEA)

CHELSEA

Ya udah. Coba lo kerjain.

RAVEL

(mengembalikan buku pada CHELSEA) Dih. Kenapa jadi gue? kan lo yang mau buktiin pinter atau gak. Gue ajarin aja nih. Coba itung lagi pake rumus yang ini.

CHELSEA menghitung lagi namun kali ini dengan bimbingan RAVEL hingga akhirnya berhasil menemukan jawaban yang benar.

CHELSEA

Kalo gitu, lo ngajarin gue sama temen-temen gue mulai besok.

RAVEL

Emang gue mau?

CHELSEA

Kan lo yang nawarin kemaren?

RAVEL

(berdiri)Kan penawarannya kemaren. Udah angus.(pergi meninggalkan CHELSEA)

CHELSEA

(menoleh pada RAVEL) Dih. Mana bisa gitu. (menghadap ke depan) Iiih ngeselin banget sih. 

25.INT. RUANG KELAS – SIANG

RAVEL membereskan barang-barangnya lalu memasukkannya ke dalam tas. Ia menyampirkan tasnya ke bahu, berniat untuk berdiri. Tiba-tiba CHELSEA menghampirinya.

RAVEL

Apa?

CHELSEA

Lo bilang mau ngajarin gue.

RAVEL

Kan lo nolak waktu gue tawarin?

CHELSEA

Sekarang gue udah mau.

RAVEL

Sekarang gue udah gak minat. (RAVEL berdiri lalu berjalan ke arah pintu kelas)

CHELSEA menariktas Ravel untuk menahan cowok itu pergi.

RAVEL

Apa sih?

CHELSEA

Kan lo yang bilang, gue harus jadi anak baik.

RAVEL terdiam.

CUT TO:

26.INT. KANTIN – SIANG

RAVEL duduk di kelilingi oleh CHELSEA dan teman-temannya.

RAVEL

(menatap CHELSEA) Gue pikir, gue cuma ngajarin lo.

CHELSEA

Kan biar sekalian sama temen-temen gue juga.

RAVEL

(menghela nafas kasar) Ya udah deh.

RAVEL mengajari CHELSEA dan teman-temannya namun yang mudah mengerti hanya CHELSEA, sedangkan teman-temannya tidak bisa mengerti penjelasan RAVEL. Akhirnya, RAVEL kesal dan menyerah mengajari mereka.

RAVEL

Aaah, susah banget sih ngajarin kalian. 

TANIA

Yeeee, lo yang ngejelasinnya susah dimengerti.

RAVEL

Hah? Salah gue?

SANDRA

Sebenarnya, entah ini penjelasan lo yang susah dimengerti atau otak gue yang emang lemot, gue juga gak tau.

LULU

Sorry ya, Vel. tapi otak gue rada susah mengolah informasi. Jadi, maklumi aja ya.

RAVEL

Udahlah, gue nyerah ngajarin kalian. Kini aja deh, gue ngajarin CHELSEA, ntar CHELSEA yang ngajarin kalian.

RAVEL bangkit dari duduknya lalu menyampirkan tasnya ke bahu.

CHELSEA

Heh! Lu mau kemana?

RAVEL

Mau pulang. Capek. Lagian udah selesai kan tugasnya?

CHELSEA

Iya. Tapi, temen-temen gue belom.

RAVEL

Lo denger kan tadi gue bilang apa? Lo aja yang ngajarin mereka. Bye!

CHELSEA menatap kepergian RAVEL lalu menoleh pada teman-temannya.

TANIA

Chel, gue nyerah. Otak gue udah gak sanggup lagi.

SANDRA dan LULU mengangguk.

TANIA

Kita nyontek punya lo aja sini.

TANIA mengambil buku CHELSEA lalu menyalin ke bukunya diikuti SANDRA dan LULU.

CUT TO:

27.INT. KANTIN – SIANG

CHELSEA dan teman-temannya makan di kantin saat istirahat.

SANDRA

Ada tugas lagi, nih.

LULU

Kita belajar lagi?

TANIA

No no no! Gak. Otak gue gak bisa bekerja sama kalo sama rumus-rumusan.

SANDRA

Gimana kalo kita nyuruh Anisa lagi atau anak yang lain?

TANIA

Yap! Kalo Anisa gak bisa, kita bisa nyuruh yang lain.

CHELSEA

(menggeleng) Gak.

TANIA

Lo segitu takutnya sama Ravel?

CHELSEA

(mendengus) Heh! Gue gak takut sama Ravel ya. Yang gue takutin adalah orang tua kita dipanggil kalo kita ketahuan kali ini. Gue gak bisa bayangin gimana kalo orang tua gue tau.

LULU

Terus kita harus gimana?

TANIA

Kalo kita gak boleh minta kerjain, kita nyontek aja. Ya, paling gak kita ada usahanya nyalin tugas orang.

SANDRA

Bener juga.

LULU

Gue sih setuju aja. Gimana, Chel?

CHELSEA

Oke. Besok pagi aja kalo gitu.

Teman-teman Chelsea mengangguk-angguk.

CUT TO:

Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Komentar (0)