Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Di Tanah Bahagia
Suka
Favorit
Bagikan
8. Scene 71 - 80

71.EXT. LUAR RUMAH PEMIMPIN - TENGAH MALAM

Dua pengawal menyeret Pria #7/ Pasangan Yulia keluar kawasan rumah pemimpin masuk ke dalam hutan.

Pria #7/Pasangan Yulia hanya menurut diseret melewati jalan setapak.

Ketika mereka sampai di tanah padang, Pria #7/Pasangan Yulia berteriak.

Pria #7/PASANGAN YULIA
Lepas! Saya bisa sendiri!

Kedua pengawal melepas cengkraman mereka. Pasangan Yulia merapikan jasnya dan melangkah mendekati Pintu Penderitaan.

Tiba-tiba Yulia datang dan memukul kedua pengawal sampai mereka tidak sadarkan diri.

PRIA #7/PASANGAN YULIA
Yulia? Apa yang kamu lakukan?


YULIA
Membawa kamu pulang!


PASANGAN YULIA
Tapi kita sudah sepakat!


YULIA
Tapi yang ada di balik celah itu hanya penderitaan.


PASANGAN YULIA
Cuma yang pernah lebih menderita yang tahu rasanya penderitaan. Mereka yang bisa bantu kita!


YULIA
Lalu mereka minta balasan?


PASANGAN YULIA
Aku percaya satu hal, Yulia. Tidak semua bantuan yang diberikan makhluk seperti kita, dibalas berupa bantuan oleh sesama.
(Beat)
Kalau benar di dunia itu seperti yang ada dalam perkiraan kita, mungkin saja mereka tahu tentang peraturan lain beserta rahasianya.


YULIA
Kamu mulai bicara tidak jelas lagi.


PASANGAN YULIA
Kamu cuma perlu percaya padaku, Yulia.
(Beat)
Sekarang pergilah! Sebelum mereka bangun.
(Melihat ke arah dua pengawal)
Tunggulah sampai datang tanda dariku.

Yulia masih berdiri di tempat yang sama.

Ia menggeleng.

Kedua pengawal mulai sadar.

PASANGAN YULIA
Sekarang!

Yulia yang tersentak, kemudian berlari dengan cepat. Menjauh dari tempatnya semula.

Ia terus berlari dalam kegelapan malam. Menembus pepohonan.

PASANGAN YULIA (S.O)
AAAAAARRRRGGHHhhhhhh!

Yulia berhenti berlari. Terengah-engah. Ia menoleh ke arah yang ditinggalkannya, lalu menangis.

END FLASH BACK

72. INT. RUMAH PEMIMPIN - KAMAR LAIN - MALAM

Pemimpin yang berdiri berhadapan dengan Yulia, tersenyum.

PEMIMPIN
Jadi benar, kamu yang undang dua gadis itu ke sini? Tsk tsk tsk. (Beat) Datang dari mana mereka?

Yulia menundukkan pandangan.

PEMIMPIN (CONT'D)
Masih ingin menyembunyikan sesuatu dari yang mengatur ketertiban di tanah ini?

Yulia gugup.

PEMIMPIN (CONT'D)
Kenapa mereka tahu tentang celah itu?
(Beat)
Apa kamu menceritakan sesuatu yang tidak benar tentang celah itu?


YULIA
Yang tidak benar? Memang seperti apa yang benar?


PEMIMPIN
Menarik. Masih saja mengelak.
(Beat)
Dan setelah sekian lama kamu menghilang, sekarang datang, membawa dua gadis asing yang begitu ingin masuk ke dalam celah Derita.


YULIA
Mereka datang dengan kemauan sendiri.


PEMIMPIN
Begitu juga kamu?
(Beat)
Bukankah kamu datang ingin melakukan sesuatu yang buruk kepadaku, karena pasanganmu sudah masuk ke dalam celah itu?

Yulia tidak menjawab.

PEMIMPIN (CONT'D)
Betul kan? Dia masuk dengan sukarela.

Pemimpin tersenyum lalu beranjak pergi meninggalkan Yulia, diikuti oleh pengawalnya.

PEMIMPIN (CONT'D)
(Setengah berteriak)
Kamu bisa pikirkan jawaban yang tepat di ruang bawah tanah. Sementara saya akan mengadakan kompetisi penting.

Yulia terperangah kaget.

PINTU TERTUTUP.

Tidak lama kemudian pintu kembali terbuka dengan dua pengawal mencoba menyeret Yulia. Akan tetapi wanita itu melawan dan perkelahian terjadi.

Awalnya Yulia kewalahan, namun satu persatu pengawal itu tumbang. Karena Yulia mengeluarkan barang yang diambilnya di rumah kecil dan para pengawal menghirup isi botol.

Yulia bergegas pergi dan mengintip ke luar kamar.

73.INT. RUMAH PEMIMPIN - LUAR KAMAR - MALAM

Yulia keluar kamar dengan mengendap-endap. Perlahan ia menuju pintu kamar yang masih tertutup. Lalu membuka pintunya dengan kunci yang ia dapatkan.

Yulia mencoba satu persatu kunci sampai merutuk diri sendiri. Akhirnya ada kunci yang cocok.

Pintu terbuka.

74.INT. RUMAH PEMIMPIN - KAMAR - MALAM

Mawar yang terkejut dengan pintu yang terbuka segera mengambil barang yang terjangkau lalu melemparnya ke arah pintu.

YULIA
Hei!


MAWAR
Yulia?! Syukurlah!
(Beat)
Kamu bisa lolos?


YULIA
Latihan kaki dan tangan ternyata berguna di saat penting.

Mawar tertawa kecil.

YULIA (CONT'D)
Ditambah ini.
(Menunjukkan botol yang digunakannya baru saja)


MAWAR
Ini yang tadi kamu ambil?

Yulia mengangguk.

YULIA
Kita ke tempat Seruni.

Mawar dan Yulia bersegera keluar kamar dengan mengintip dan mengendap-endap.

75.INT. RUMAH PEMIMPIN - KAMAR - MALAM

Barang-barang berserakan di lantai dan sebuah lemparan hampir mengenai Mawar yang dengan cepat mengelak.

MAWAR
Uni!


SERUNI
Kakak! Aku pikir orang bego itu yang masuk.


MAWAR
Orang bego?


SERUNI
Cowok yang kita lihat depan toko jam itu! Yang ternyata pemimpin di dunia ini!


MAWAR
Pssstttt! Udah, Uni!


YULIA
Kita tinggal cari di mana kakek itu.

Yulia, Mawar dan Seruni melangkah keluar kamar dengan tergesa.

76.INT. RUMAH PEMIMPIN - KORIDOR - MALAM

Yulia memimpin di depan, mengendap-endap di koridor rumah yang sepi.

Mawar dan Seruni mengikuti Yulia dari belakang.

Mereka sampai di depan sebuah pintu besar.

Yulia membukanya perlahan.

TANGGA.

77.INT. RUMAH PEMIMPIN - RUANG BAWAH TANAH - MALAM

Yulia turun perlahan dan mengendap-endap. Di belakangnya, Mawar dan Seruni mengikuti.

Yulia segera menuju sebuah sel.

Di dalamnya duduk seorang kakek yang terdiam sambil memegangi tongkatnya yang tegak.

YULIA (CONT'D)
Kakek!
Kakek tua buta mencari sumber suara.


KAKEK
Yulia?


YULIA
Kita keluar dari sini, Kek.
(Memilih kunci dan membuka pintu)


Pintu terbuka. Yulia menghampiri sang kakek dan memapahnya.

MAWAR
Ayo, Kek. Kami bantu.


KAKEK
Siapa ini, Yulia?


YULIA
Ini teman-teman Yulia, Kek. Ada Mawar dan Seruni.


SERUNI
Kita mau ngobrol di sini? Nggak sekalian ngeteh sama makan gorengan aja?


MAWAR
Uni!

Seruni mendengkus.

Yulia segera memapah Kakek tua bersama Mawar,keluar dari sel, sedangkan Seruni mengikuti di belakangnya.

78.EXT. LUAR RUMAH PEMIMPIN - PEKARANGAN - MALAM

Yulia dan Mawar memapah kakek tua menyusuri jalan setapak sedangkan Seruni mengikuti di belakangnya.

SERUNI
Kok sepi. Aneh nggak sih, Kak?

Mawar melihat sekitar setelah mendengar perkataan Seruni.

YULIA

Kita bisa lewat sungai biar cepat.

MAWAR
Apa kamu nggak waras? Airnya pasti dingin malem begini! Kakek ini pasti -


KAKEK TUA
Saya kuat.

Mawar tidak bisa berkata apa-apa dan terus memapah kakek tua hingga tepi sungai.

79.EXT. TEPI SUNGAI - MALAM

Yulia masih memapah kakek tua. Sedangkan Mawar dan Seruni bersisian menatap sungai yang gelap.

Kelebat sesuatu melewati sungai dari satu sisi ke sisi lain.

MAWAR
Itu makhluk yang kejar kita tadi kan?


SERUNI
Bukan.

Mawar menoleh ke arah Seruni.

SERUNI (CONT'D)
Kakak inget kan tadi kita mau bahas tentang jam?
(Beat)
Jam Kakak mati karena medan magnet di sekitarnya sudah terlalu besar. Di dunia ini. Dan yang bergerak cepat di bawah sana itu benda tajam yang digerakkan oleh magnet.

DI DALAM AIR. Benda tajam tertempa sinar rembulan bergerak cepat ketika tuas yang menggeraknya medan magnet digerakkan.

Secara bergantian, benda tajam, pipih dan besar itu bergerak ke arah magnet yang dikeluarkan di sisi berlawanan setelah dilepaskan oleh benda besar bermagnet di sisi satunya.

80. EXT. TEPI SUNGAI - MALAM

Kakek tua buta tersenyum mendengar perkataan Seruni.

KAKEK TUA
Gadis pintar. Kamu pasti anak yang selalu ingin tahu.


SERUNI
Nggak juga. Saya cuma suka barang mahal, Kek.

Mawar berdeham keras.

Kakek tua buta tertawa. Yulia terdiam.

KAKEK TUA
Barang mahal jadi percuma jika digunakan orang yang kurang pintar.


SERUNI
(Menoleh)
Kakek tahu apa itu barang mahal? Kakek tahu uang?


KAKEK TUA
(Tertawa cukup keras)
Tahu.

Dari sisi belakang datang Pemimpin beserta para pengawalnya.

PEMIMPIN
Sudah selesai berkumpulnya?

Seruni, Mawar, dan Yulia menengok ke belakang, terkejut.

Kakek tua masih menghadap sungai dan menarik napas panjang.

SERUNI
(berbisik)
Bener kan, kalo ngobrol kepanjangan pasti deh ada orang jahat yang dateng.

Mawar menyikut Seruni yang kemudian berdecih.

PEMIMPIN
Bawa mereka semua!
(Memberi kode pada para pengawal)


KAKEK TUA
(Menoleh)
Cukup bawa aku! Kamu bisa biarkan anak-anak ini pergi.

Para pengawal berhenti bergerak.

PEMIMPIN
Sejak kapan kalian mendengarkan dia?

Para pengawal kembali bergerak menarik tiga wanita dan kakek tua.

SERUNI
Bisa pelan-pelan nggak sih! Sama cewek kasar banget. Heran.
(Menolak ditarik oleh pengawal)


PEMIMPIN
Kamu senang sekali berdebat.


SERUNI
Suka-suka guelah! Mulut-mulut gue!


MAWAR
(Berbisik)
Uni!


PEMIMPIN
Luar biasa sekali dua gadis yang kamu bawa ini, Yulia.

Yulia menatap tajam kepada Pemimpin.

MAWAR
Kamu kenal dia?


PEMIMPIN
Kenal? Dia adik saya.

Mawar dan Seruni terbelalak.

PEMIMPIN (CONT'D)
Dan pria tua yang kalian bawa tanpa izin ini adalah ayah saya.

Mawar dan Seruni kembali terkejut dan menoleh ke arah Yulia.

MAWAR
Kamu ...


YULIA
(Menggeleng gugup)
Bukan seperti yang kalian kira-


SERUNI
Biasanya sekali bohong, seterusnya bohong.

Mawar menoleh ke arah Seruni dengan cepat.

Seruni salah tingkah.

SERUNI (CONT'D)
Di dunia ini!


MAWAR
Kenapa kamu nggak bilang sejak awal?


PEMIMPIN
(Tertawa keras dan singkat)
Apa dia juga cerita kalau pasangannya adalah salah satu orang kepercayaan saya? Dan di hari dia pergi ke celah Derita itu, dia pergi sendiri?

Mawar dan Seruni menatap Pemimpin lalu menatap Yulia yang menundukkan pandangan dengan gugup.

PEMIMPIN (CONT'D)
(Menghela napas)

Lalu dia bercerita kalau dia mau menggantikan saya sebagai pemimpin di tanah ini?

KAKEK TUA
Jangan sembarangan bicara! Kamu memang tidak pantas jadi pemimpin!


PEMIMPIN
Ayah! Kita sudah bicarakan ini...
(Beat)
Bawa mereka!

Para pengawal menarik Yulia dan Kakek tua untuk berjalan lebih dulu.

Pemimpin memberi kode kepada pengawal yang membawa Mawar dan Seruni untuk berhenti.

PEMIMPIN (CONT'D)
Kalian masih harus berkompetisi.


SERUNI
Kenapa kami harus berkompetisi?


PEMIMPIN
Karena itu satu-satunya jalan agar hanya salah satu dari kalian yang dihukum.

Mawar menatap Pemimpin yang kemudian menatap balik Mawar.

Seruni melihat Mawar dan Pemimpin saling menatap.

SERUNI
Kalo nggak ada keuntungannya buat apa berkompetisi?


PEMIMPIN
(Menatap tajam kepada Seruni)
Siapa yang mau memberi keuntungan kepada penyusup? Kamu cukup dapat keringanan hukuman kalo menang.

Pemimpin memberi kode kepada pengawal agar menarik Seruni dari hadapannya.

PEMIMPIN (CONT'D)
(Menatap Mawar)
Kamu bisa dapat lebih, kalau menang.

Pengawal yang menarik Mawar diberi kode oleh Pemimpin. Mawar tidak lagi ditarik oleh pengawal, membuatnya bingung namun dibimbing untuk pergi.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar