Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
61.EXT. PEKARANGAN RUMAH PEMIMPIN - MALAM
Yulia beserta Mawar dan Seruni mengendap-endap masuk ke dalam pekarangan yang luput dari penjaga.
Mereka berhasil mencapai rumah kecil yang terpisah dari rumah utama.
62.INT. RUMAH KECIL - MALAM
Yulia mengambil beberapa barang-barang yang diperlukan. Seperti benda tajam yang digantung di rumah kecil tersebut.
Seruni menerima beberapa benda tajam dari Yulia. Ia meringis ketakutan.
Mawar dan Seruni saling melirik tidak mampu berkata apa-apa.
63.EXT. PEKARANGAN RUMAH PEMIMPIN - MALAM
Pria #2 dan Pria #3 berjalan bersisian menuju rumah kecil. Kemudian bertemu pengawal bertubuh besar yang berjalan ke arah mereka.
Pria #2 dan Pria #3 menunjuk rumah kecil. Pengawal #1 dan Pengawal #2 pun menuju tempat yang diperintahkan. Sementara Pria #2 dan Pria #3 menunggu.
Yulia yang mengintip keluar pintu karena hendak keluar, memberi kode kepada Mawar dan Seruni di belakangnya.
Yulia yang mengintip keluar pintu karena hendak keluar, memberi kode kepada kedua teman barunya.
Mawar segera menarik tangan adiknya ke sebuah lemari besar dan Yulia bersembunyi di balik tirai tebal yang sudah kusam warnanya.
PINTU TERBUKA. Pengawal #1 dan Pengawal #2 masuk ke dalam.
Pengawal #1 mengambil barang ke arah tirai tebal kusam.
Yulia tepat menghadap dinding ketika tirai terbuka. Semakin merapat dinding ketika dirasakannya tirai terbuka.
Pengawal #1 mengambil barang kemudian menutup kembali tirai.
Pengawal #2 membuka lemari untuk mengambil barang.
Mawar dan Seruni berjongkok di dalam lemari dan mereka tertutup kain kusam.
Pengawal #2 mengambil batang kemudian menutup lemari.
Pengawal #1 dan Pengawal #2 saling memandang beberapa saat kemudian Pengawal #2 menuju pintu.
Ia membuka pintu dan menengok ke arah luar lalu menutup pintu.
Pengawal #2 menatap Pengawal #1 beberapa saat. Kemudian Pengawal #2 menuju tirai sedangkan Pengawal #1 menuju lemari.
Pengawal #2 membuka tirai, berhenti sejenak lalu mendekat ke Yulia. Menghembuskan nafasnya perlahan.
Yulia gemetar menghadap dinding.
Pengawal #1 membuka lemari, berhenti sejenak. Menatap lemari yang terbuka.
Mawar dan Seruni menutup mulut mereka erat-erat, ketakutan.
Pengawal #1 tersenyum ke arah lemari bagian dalam, di depan wajahnya.
Yulia terkejut saat ditarik keluar, begitu pula Mawar dan Seruni.
Pengawal #1 dan Pengawal #2 tertawa kecil melihat tiga wanita yang tersungkur di hadapan mereka.
64.EXT. BAGIAN DEPAN RUMAH KECIL - MALAM
Pengawal #1 keluar dari dalam rumah kecil sambil menarik Yulia keluar.
Pengawal #2 mengikuti keluar sambil mendorong Mawar dan Seruni keluar.
Kedua pengawal mendorong tiga wanita itu ke hadapan Pria #2 dan Pria #3 yang semula terkejut namun akhirnya tersenyum.
65.INT. RUMAH PEMIMPIN - RUANG TENGAH - MALAM
Pria #2 dan Pria #3 masuk ke dalam diikuti kedua pengawal yang mendorong Yulia, Mawar dan Seruni.
Pemimpin sedang berdiri menatap jendela besar di hadapannya.
Pemimpin menoleh.
Seruni terkejut karena merasa mengenali wajah pemimpin, si pria tampan di depan toko jam.
Pemimpin melangkah mendekati tiga wanita di hadapannya.
Kenapa wajah kalian berbeda?
Mawar dan Seruni terkejut mendengar pertanyaan itu. Sedangkan Yulia melirik tajam kepada Pemimpin.
Dua pengawal tadi membawa Yulia, Mawar dan Seruni menuju ke tangga.
Pria #2 dan Pria #3 terdiam.
Dua pengawal lain membawa Pria #2 dan Pria #3 secara paksa.
Pengawal terus menyeret mereka.
Pemimpin menatap ke arah pintu keluar Pria #2 dan Pria #3 pergi, lalu melihat ke arah tangga.
TANGGA.
Mawar dan Seruni begidik ngeri melihat tatapan Pemimpin. Sementara Yulia melihat penuh kebencian.
Para pengawal masih berjalan di belakang mereka dan sesekali mendorong mereka jika langkah mereka melambat.
66.INT. RUMAH PEMIMPIN - KAMAR - MALAM
PINTU TERBUKA. Mawar dan Seruni didorong masuk oleh pengawal #1 sedangkan Yulia didorong masuk oleh Pengawal #2.
Kemudian dua pengawal itu ke luar kamar dan mengunci pintu.
Di dalam kamar, Mawar melihat kamar yang indah berwarna dominan putih dan coklat.
Tempat tidur dengan kelambu dan terlihat empuk.
Seruni segera merebahkan diri dengan bebas di atas tempat tidur.
Sedangkan Mawar dan Yulia duduk di pinggir tempat tidur.
Mawar menepuk kaki Seruni dengan keras.
Seruni terkejut dan segera bangkit duduk.
Mawar menyerah menghadapi adiknya lalu menoleh ke arah Yulia.
Mawar memberikan jam tangannya kepada Seruni.
Mawar berdeham keras.
PINTU TERBUKA. Pengawal masuk tanpa mengetuk pintu pintu atau berkata satu patah kata pun.
Namun seorang pengawal datang lagi dan memegangi Mawar lalu menariknya keluar seperti yang dilakukan terhadap Yulia.
Dengan mudah, pengawal yang sudah memegangi Mawar mendorong Seruni jatuh ke lantai lalu pergi dari kamar itu. Meninggalkan Seruni sendiri.
Pintu dikunci kembali.
Seruni bangkit lalu menggedor pintu.
KREK KREK. Kunci pintu digerakkan dan pintu terbuka. Pemimpin masuk ke dalam kamar di mana Seruni berada.
Mata Seruni membelalak ketika Pemimpin masuk diikuti satu pengawal.
Seruni masih memegangi tangannya yang sakit.
Pemimpin melirik tajam kepada Seruni yang tidak peduli.
Seruni bingung dan memutuskan untuk mendengarkan.
Seruni mulai ketakutan namun berusaha bersikap biasa.
Seruni semakin gugup.
Pemimpin menjadi terdiam lalu menatap tajam kepada Seruni.
Pemimpin beranjak pergi dari kamar, diikuti oleh pengawal. Meninggalkan Seruni yang masih menatap kepergian Pemimpin meski pintunya sudah tertutup.
67.INT. RUMAH PEMIMPIN - KAMAR LAIN - MALAM
Mawar berada di sebuah kamar yang mirip kamar sebelumnya hanya saja bernuasa warna putih dan merah muda.
Mawar berjalan ke arah tempat tidur dan duduk perlahan.
KREK KREK. Pintu terbuka, Pemimpin masuk ke dalam kamar diikuti satu pengawal.
Mawar segera berdiri.
Pemimpin dan Mawar berdiri berhadapan dan saling tatap.
Mawar berdeham.
Mawar terdiam.
Mawar gugup.
Mawar bersemu.
Mawar terkejut.
Mawar bingung.
Pemimpin mendekati Mawar yang menjadi gugup.
Pemimpin masih menatap Mawar lalu tersadar.
Pemimpin menuju pintu lalu keluar kamar diikuti pengawalnya. Mawar masih menatap kepergian Pemimpin meski pintu kamarnya telah ditutup.
68.INT. RUMAH PEMIMPIN - KAMAR LAIN - MALAM
Yulia berada di dalam sebuah kamar lain yang serupa dengan warna berbeda. Dominan warna coklat tua terlihat dari barang-barang di dalam kamar.
Yulia hanya berdiri memperhatikan dengan saksama ruang di tempatnya berada.
KREK KREK. Pintu kamar terbuka. Pemimpin masuk ke dalam kamar, diikuti oleh satu pengawal.
Yulia yang segera melihat ke arah sosok yang mengejutkannya dan berangsur mundur.
Yulia selangkah demi selangkah melangkah mundur.
Yulia mulai gugup.
Yulia menatap Pemimpin ketakutan.
FLASH BACK
69.INT. RUMAH YULIA - RUANG MAKAN - SORE
Yulia dan pasangannya berdiri saling berhadapan dengan wajah tegang.
Pasangan Yulia merapikan jas yang dipakainya sambil melangkah menuju ruang tengah.
Yulia mencegatnya pergi.
Pasangan Yulia memegang lembut kedua lengan Yulia.
Yulia menatap pasangannya, sedih.
Pasangan Yulia beranjak pergi keluar rumah.
Yulia menatap kepergiannya hingga akhirnya menatap dari balik jendela.
70.INT. RUMAH PEMIMPIN - RUANG MAKAN - TENGAH MALAM
Di sebuah meja makan panjang, duduk lebih dari 10 pria dengan suguhan gelas kristal. Mereka tertawa bersama seorang pemimpin yang hanya tersenyum tipis.
Semua pria memandang pria #7/pasangan Yulia termasuk Pemimpin.
Dua orang bertubuh tegap menyeret pria #7/ Pasangan Yulia yang berteriak minta ampunan itu keluar ruangan.