Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Di Tanah Bahagia
Suka
Favorit
Bagikan
3. Scene 21 - 30

21.EXT. STASIUN MANGGARAI - PAGI

Seruni menghindari Mawar yang sedang menunggu kereta Commuter di peron yang sama.

22.EXT. STASIUN MRT - PAGI

Mawar turun dari kereta MRT dari gerbong berbeda dengan Seruni.

Mawar mampir ke mini market, bertemu Bani. Seruni memperhatikan sebentar Mawar yang terlihat akrab dengan Bani, kemudian berjingkat menghindari Mawar.

Gawai Seruni berdering.

SERUNI (CONT'D)
Jes? Udah sampe lo?


JESI (V.O)
Udah. Lo? Rame banget. Masih di stasiun?


SERUNI
Iya.


JESI (V.O)
Lo beneran belom bilang sama Kak Mawar?


SERUNI
Bilang apa?


JESI (V.O)
(menghela nafas)
Kebanyakan yang lo sembunyiin sih, bingung kan yang mana.


SERUNI
Enak aja.


JESI (V.O)
Lo beneran yakin nggak bakal ketemu Kak Mawar di kantornya?


SERUNI
Kak Mawar bagian logistik, palingan di gudang. Terpencil.


JESI (V.O)
Tega lo, Kakak lo sendiri itu!


SERUNI
Siapa bilang Kakak lo?


JESI (V.O)
Au ah!
(menutup sambungan telpon)

Seruni kecut sambungan telponnya ditutup, lalu memasukkan gawai ke dalam tas dan kembali berjalan.

23.INT. KANTOR MAWAR BAGIAN PROCUREMENT & LOGISTIK - PAGI

Mawar menghampiri mejanya kemudian berganti sepatu high heels.

DEBBY
Eh, gimana taruhan kita? Tetep jalan, kan?

Mawar terdiam. Hans yang sudah menyalakan komputernya melihat ke arah Debby dan Mawar.

HANS
Jadilah! Ntar kalo gue yang menang, lo pasti tekor. Tiga kali seminggu gue bakalan ke Pasific.


DEBBY
Anjir lo, aji mumpung banget! Biasa juga Tenda Semanggi.


HANS
Lo yang punya ide keuleuus.
(berlalu di depan Debby dengan gaya kemayu)


24.INT. KANTOR MAWAR BAGIAN HRD - PAGI

Seruni sudah berganti baju yang lebih bergaya, membuat dirinya bersinar dan tampak profesional. Seruni duduk di hadapan Tari, General Manager HRD.

TARI
Seruni dari Universitas Raya, ya?
(memeriksa dokumen PKL Seruni)

Seruni tersenyum.

TARI (CONT'D)
Oke, Seruni. Hari ini mulai PKL-nya di sini, ya? Untuk selanjutnya kamu akan dibimbing Gita. Nanti tiap minggu kamu pindah divisi, ya?


SERUNI
Baik, Bu.


TARI
(menelpon)
Git, Seruni udah bisa ke tempat kamu, ya?

Tari mengendikkan kepada Seruni tapi belum menutup sambungan telpon.

Seruni pamit dan keluar ruangan.

Di luar ruangan Gita, Manager HRD, masih berbicara via telpon dengan Tari.

Seruni menghampiri meja Gita.

GITA
Baik, Bu. Oke. Baik.
(menutup telpon)

Seruni, hari ini kamu mulai bantu saya di bagian HRD ya.

SERUNI
Baik, Kak. Eh, baik, Bu.

Gita tersenyum malu dan menyiapkan berkas.

GITA
Panggil Kak aja kalo di sini.


SERUNI
Oke, Kak.


25.INT. BAGIAN PROCUREMENT & LOGISTIC - PAGI

Debby, Mawar, dan Hans sibuk mengerjakan tugas masing-masing. Kursi Manager kosong, sementara meja Melisa bertuliskan Asisten Manager.

Debby melirik Hans yang balas melirik tajam. Debby dan Hans melirik Mawar, namun Mawar sibuk dengan email-email yang dikirimkan kantor cabang.

26.INT. BAGIAN HRD - SIANG

Seruni masih berkutat dengan tugas yang diberikan oleh Gita.

GITA
(melihat jam tangan)
Seruni, waktunya makan siang.


SERUNI
Oh, iya, Kak.
(menutup tumpukan berkas dan mematikan komputer)
Biasanya makan di mana, Kak?


GITA
(tersenyum)
Besok-besok aja kita ke tempat biasa.

Mereka melangkah menuju elevator.

27.EXT. KAFE TENDA SEMANGGI - SIANG

Gita berjalan berdampingan dengan Seruni yang terkejut dengan tempat yang ditujunya.

Seruni melihat ke arah lain dan mendapati Tari bersama dua orang pria kelihatan sangat berkelas menuju mobil dan tertawa.

Gita berjalan di depan Seruni yang mengikuti dengan ragu.

GITA (CONT'D)
Mau makan apa?


SERUNI
(gugup)
Kak Gita duluan aja yang milih. Aku liat-liat dulu.


GITA
Oh, oke.

Gita yang sudah memesan makanan, memilih tempat duduk. Seruni mengikuti duduk di sisinya.

GITA (CONT'D)
Jadi, makan apa?


SERUNI
(tersenyum terpaksa)
Belum, Kak.
(melihat ke deretan penjaja makanan)
Aku pesen ayam deh. Bentar ya, Kak.

Gita mengangguk tersenyum.

Seruni melalui kerumunan orang yang sudah berada di meja masing-masing, termasuk Mawar, Debby dan Hans.

HANS
Gimana rencana lo? Macet, kan?


DEBBY
(melempar potongan timun ke wajah Hans)
Skeptis banget lo sama gue!

Mawar diam dan tidak melihat bayangan sosok Seruni melintas di belakangnya.

Seruni bertemu pria yang mengacuhkan Debby: Rifky. Pria tersebut terpana beberapa detik ketika Seruni berhadapan dengannya.

SERUNI
Bang, pesen ayam gepreknya satu, ya?


RIFKY
Hah?


SERUNI
Pesen ayam gepreknya satu! Paha, ya?


RIFKY
Oh, oke oke.
(tersenyum terpesona)

Seruni meninggalkan Rifky, kembali menuju meja Gita.

Mawar masih melamun.

DEBBY
War! Woi!


MAWAR
Ada apa?


HANS
Ada sambel sama timun, nih!

Mawar tersenyum gugup.

DEBBY
Ntar sore gue mau ke tongkrongannya Gerald di Pasific. Ikut nggak lo?


MAWAR
Pasific? Nggak ah.


HANS
Kan, bener gue bilang. Anak Mama dia mah. Nggak boleh keluar malem.


DEBBY
(melotot kepada Hans)
Lah trus lo anak siapa?
(kembali melihat Mawar)
Ntar gue yang dipromosiin nggak nyesel lo, War?


MAWAR
Taruhannya kegedean, Deb.


DEBBY
Timbang ke Pasific doang, War.


HANS
Nah, elo ni yang bloon. Lo tau nggak tongkrongan macam apa yang di sana? Diminta macem-macem, tau rasa lo!


MAWAR
Gue duluan ya? Perut gue sakit.

Mawar segera beranjak lalu membayar makanannya.

HANS
(melirik Debby)
PMS kali.


DEBBY
(menatap makanannya)
Gue ragu kalo Mawar lepas kesempatan ini.


HANS
Yang otaknya dapetin posisi tinggi lo doang kayaknya.


DEBBY
(melotot kepada Hans)
Jadi, lo nggak tertarik?


HANS
Gue? Gue sama Mawar pasti tertarik BANGET lah. Ini masalah cuan! Tapi yang ambisius lo doang, Cong!


DEBBY
Jelas gue ambisius. Emang Lo nggak marah kalo tuh Barbie yang dapet itu jabatan?!

Hans menatap malas pada Debby.

Mawar yang sudah membayar makanan, berjalan melalui kerumunan orang makan termasuk Seruni yang kaget melihat sosok kakaknya.

Sementara Gita menerima makanan yang diantar.

GITA
Pesen apa?


SERUNI
(Gugup)
A-ayam geprek, Kak.

Kemudian Rifky datang mengantar makanan Seruni dengan senyum yang mengembang sejak awal langkahnya.

Seruni menerima dengan tak acuh. Ia mnoleh ke arah Mawar pergi.

Rifky masih tersenyum tanpa sadar.

Gita memperhatikan tingkah aneh Rifky.

GITA
Emang langsung bayar, Ki?

Seruni menoleh ke arah Gita lalu ke arah Rifky yang masih berdiri didekatnya. Memandang tak mengerti.

RIFKY
(berdehem tersadar)
Hah? Nggak. Biasa kok, bayarnya belakangan.

Gita masih menatap Rifky yang beranjak pergi.

Seruni masih memeperhatikan Mawar.

GITA
Baru masuk sehari udah dapet penggemar.

Seruni tersenyum canggung.

28.INT. BAGIAN HRD - SIANG

Seruni kembali sibuk dengan pekerjaan yang diberikan Gita. Tidak menyadari kehadiran Mawar yang langsung menuju meja Gita.

MAWAR
Git, gue boleh minta tolong nggak?

Gita yang terpekur dengan komputernya segera menoleh.

GITA
Eh, War! Minta tolong apa?


MAWAR
(tenang)
Gue boleh tau profilnya Melisa nggak?

Gita tercengang sebentar.

Seruni melihat ke arah lawan bicara Gita dan terkesiap. Ia bersembunyi di bawah meja.

GITA
Oh, Melisa ya? Itu--, dia--, Asisten Manager Procurement & Logistic kan?

Mawar mengangguk, tetap tenang.

MAWAR
Iya, lulusan mana, Git?

Gita menelan ludah susah payah, mengatur nafas sambil membetulkan posisi duduk. Berusaha tersenyum.

GITA
Itu-kayaknya lo nggak bis akses, War. Out of record itu.


MAWAR
Maksud lo?


GITA
(berbisik)
Confidential.


MAWAR
Tapi lo tau ada promosi untuk jadi Manager kan?

Gita mengangguk ragu.

MAWAR (CONT'D)
Dan cuma dia yang bisa nempatin posisi itu?

Gita kembali membetulkan posisi duduk. Mawar menatap lurus Gita.

MAWAR (CONT'D)
Jadi kompetisi ini fake?

Seruni berusaha mencuri dengar.

GITA
Mungkin Bu Tari bisa jawab pertanyaan lo, War.


MAWAR
Bisa ditemuin kapan?


GITA
(melihat komputernya)
Ng.Kalo dari jadwal di kantor, besok lusa baru bisa. Tapi mending lo fix-in dulu. Gue tanyain?

Mawar mengangguk.

MAWAR
Thanks ya.


GITA
No big deal.

Mawar beranjak pergi, lalu berhenti. Menoleh ke arah meja kosong yang sebelumnya ditempati Seruni.

Mawar keluar dari ruangan HRD.

Seruni berpura-pura mengambil sesuatu di bawah meja dan kembali bekerja seperti semula.

29.EXT. STASIUN MRT - KORIDOR - SORE

Seruni berjalan cepat, berkali menoleh ke belakang, memeriksa sekeliling, sambil terus melangkah cepat.

Tepat di depan mini market, tangan Seruni ditarik.

SERUNI
Eh! Jangan-
(terkejut)
Kakak!


MAWAR
Kalo Kakak nggak pernah tahu, kapan kamu mau bilang jujur?

Seruni mengalihkan pandangannya ke sekitar sambil mengatur napas.

SERUNI
(menggaruk dagunya dengan tangan satunya)
Bilang apa?

Mawar tidak melepaskan cengkramannya.

SERUNI (CONT'D)
(gugup)
Nanti Uni bilang kok ke Kakak.

Mawar melepaskan cengkraman tangannya.

BANI
(mendekati Mawar dan Seruni)
War, gimana? Ini jadi diambil kapan?


MAWAR
(menoleh kepada Bani)
Besok kali, Ban. Sori, lagi banyak kerjaan.


BANI
Oh, Oke.

Seruni memicingkan mata memperhatikan interaksi Mawar dan Bani.

MAWAR
Kita ngobrol di rumah aja.
(beranjak pergi)


SERUNI
(menarik tangan Mawar)
Eh, di sini aja, Kak!

Mawar menoleh kepada Seruni.

Seruni ketakutan. Mawar menatap lekat adiknya.

SERUNI (CONT'D)
Aku--aku kira Kakak nggak kerja di sana,

Mawar memicingkan mata.

MAWAR
Nggak cukup meyakinkan,
(beranjak pergi lagi)


SERUNI
Kakak jangan ngomong ke Emak yang macem-macem ya?!


MAWAR
Macem-macem gimana?


SERUNI
Ya-ya kali Kakak mau ngomong macem-macem.


MAWAR
Yang jelas, di tempat Kakak nggak ada anak PKL yang disuruh bayar.

Seruni kesulitan menelan ludah.

MAWAR (CONT'D)
Juga nggak disuruh juga pake baju yang high class gitu
(benar-benar beranjak pergi)

Seruni membulatkan mata, tak kuasa mencegah Mawar pergi.

Bani memperhatikan interaksi Seruni dan Mawar.

Seruni menyusul langkah Mawar dengan cepat di antara para calon penumpang MRT di lorong yang cukup ramai.

30.INT. RUMAH EMAK - LANTAI BAWAH - MALAM HARI

Suasana makan malam di rumah tanpa suara.

Seruni mencuri pandang ke arah Mawar. Mawar tenang makan. Emak memperhatikan semua anak, curiga melihat Seruni yang terus menatap Mawar. Bagas makan dengan lahap.

Emak melihat Bagas cukup lama lalu tersenyum.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar