Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cowok Dari Masa Depan
Suka
Favorit
Bagikan
18. CIUMAN PENENTU

84.INT. SMAN 2 - KELAS SOS 1 - DAY

Beberapa orang tua murid beserta beberapa murid sedang duduk di bangku-bangku kelas. Bu Rita berada di depan, duduk di kursi guru dan memanggil Abid. Abid maju ke depan.

BU RITA (V.O.)

Ibu bangga sama kamu, Abid. Dari rangking 19, sekarang kamu rangking 3.

Bu Rita menyerahkan rapor Abid.


85.EXT. SMAN 2 - DEPAN KELAS SOS 1 - DAY

Abid keluar dengan membawa rapornya. Tersenyum lebar.

BU RITA (V.O.)

Pertahankan nilai-nilai kamu ya. Kamu jadi yang paling berkembang di semester ini. Sekali kamu lengah, bisa jatuh lagi nilai kamu nanti. Bukan begitu?!

Abid melihat rapornya dan dihampiri oleh James, Bowie, dan Peyi. Mereka melihat rapor Abid dan kagum terhadap nilai-nilai yang di dapat Abid.


86.EXT. TEPI JALAN RAYA - DAY

Maya sedang berdiri di pinggir jalan. Ia melihat ke arah kanan, jalur kendaraan datang, lehernya menjulur tiap ada mobil angkot lewat, tetapi penuh semua.

Abid menghampirinya. Maya tersenyum.

MAYA

Wah wah wah. Rangking 3 ya?

Abid tersenyum dan mengangguk.

ABID

Lo?

MAYA

Enam. Tapi udah naik drastis dari semester kemarin sih. 

Anita tiba-tiba muncul dan menepuk Abid dari belakang.

ANITA

Abid... Selamat yaa. Nggak nyangka lo bisa ranking tiga. Gue denger dari Ajeng tadi.

ABID

Thanks, Nit. 

Anita menatap Maya dengan senyum kaku, tanpa menyapanya.

ANITA

Eh, Bid. Traktir dong. Kan lo ranking tiga. Celebrate dong, celebrate.

Abid senyum-senyum.

ABID

Boleh. Mau ditraktir apa, Nit?

ANITA

Nonton dong. Ada Twelve Monkeys kan di bioskop?!

ABID

Mmm... Bukannya lo ga suka film tentang masa depan gitu?

ANITA

Yaa Coba aja dulu... Bruce Willis kan filmnya gak pernah jelek, Bid. 

ABID

Oke deh.

Angkot yang ditunggu Anita pun datang. Anita pun menghampiri angkot itu bersama beberapa anak lainnya. 

ANITA

Asik... Jemput ya, ntar malem jam 7. Jangan telat.

Yenny dan Soraya datang dari arah belakang Maya dan langsung merangkul Maya dan mengajaknya menyingkir.

ABID

Siap, Nit.

ANITA

Daah Abid.

ABID

Daah...

Abid menoleh ke arah Maya, namun Maya sudah berjalan menjauh bersama gank nya. Abid menekuk bibirnya.


87.EXT. RUMAH ABID - JALANAN DEPAN RUMAH - DAY

Abid sedang duduk di depan gang rumahnya saat beberapa anak kecil yang sedang main di dekat situ menghampirinya.

ANAK 1

Bang! Bikinin pesawat dong.

Pinta anak itu sembari menyodorkan tabloid bekas ke Abid.

ABID

Boleeh. Mau berapa?

ANAK 2

Dua, bang! Kita mau adu!

ABID

Boleeh.

Abid membuatkan pesawat kertas sembari ditontoni oleh beberapa anak itu.

Saat pesawat pertama jadi, Ia memandangi pesawat kertas itu.


88.EXT. SMAN 2 - DEPAN PAPAN PENGUMUMAN - DAY

[FLASHBACK]

Soraya dan Yeni sedang berbincang dengan Abid saat reuni. 

YENNY

Lu inget peristiwa pesawat Malaysia yang menghilang tahun 2014?

SORAYA

Maya dipastikan berada di dalamnya.

Sebuah foto seorang wanita cantik berambut sebahu. Di bawahnya tertulis “MAYA WIJAYANTI (Sos-3) 1978-2014”

[END OF FLASHBACK]

CUT TO:

89.EXT. RUMAH ABID - JALANAN DEPAN RUMAH - DAY

Abid yang melamun dicolek-colek oleh anak-anak itu. Salah satu diantaranya mengibas-ngibaskan tangannya di depan muka Abid.

ANAK 1

Bang Abid!

Abid pun tersadar dari lamunannya.

ABID

Eh... Ini pesawatnya.

Abid menyerahkan pesawat terakhir ke anak itu.

Anak-anak itu pun pergi meninggalkannya dan mulai main pesawat kertas yang ia buatkan. Abid kembali duduk melamun.


90.INT. KAMAR SORAYA - DAY

Maya telungkup dan cemberut memeluk bantal. Soraya, mengelus punggungnya.

SORAYA

Udah ah, jangan sedih terus. Emang apa sih yang bikin lo bisa suka sama Abid? Dia kan... biasa banget.

YENNY

Jangan bilang cuman karena dia pernah belain adik lo waktu dia dibuli pas SMP dulu, ya.

MAYA

Ya enggak lah Yen. Awalnya sih emang karena itu gue jadi mulai merhatiin dia. Tapi ya nggak cuma itu. Yaah dia tuh bikin gue nyaman aja... Enak diajak ngomong, baik...

Yenny dan Soraya menekuk bibir mereka. Mencibir.

MAYA (CONT’D)

Kenapa juga sih yang diperhatiin cuman Anita?! Anita. Anitaaaa mulu...

YENNY

Cembokur nih ye... Hahaha.

MAYA

Auk ah.

Soraya mulai menyanyikan lagu "Kuingin" dari Gigi sambil memperagakan penghayatan liriknya dengan gaya agak konyol. 

SORAYA

(Bernyanyi)
Kuingin hanyut dalam pelukanmu

Yenny kontan mengikuti tingkah Soraya.

YENNY

(Bernyanyi)
Kuingin cinta... Ouwo...

SORAYA

(Bernyanyi)
Hanya dari dirimu, Abid...

Maya melempari Yenny dan Soraya dengan bantal untuk membuat mereka diam.

Yenny dan Soraya tak peduli dan malah merangkul Maya dari kanan dan kiri.


91.INT. RUMAH ABID - RUANG TENGAH - NIGHT

Abid menghampiri ibunya sedang duduk di sofa. Sehelai handuk melilit di leher Abid. Televisi menyala.

ABID

Bapak belum pulang, Bu?

IBU ABID

Sebentar lagi paling.

Abid duduk di sofa kecil di dekat situ. Keduanya terdiam sambil menonton TV. Di TV terlihat film tentang seorang bayi yang digendong ayahnya.

ABID

Bu... Kalo nanti aku nggak bisa ngasih cucu ke ibu, gimana?

Ibu Abid menoleh heran ke arah Abid.

IBU ABID

Kok gitu ngomongnya?

ABID

Ya aku kan anak tunggal. Kalo ternyata aku gak nemu jodoh, dan gak bisa ngasi cucu, gimana? 

Ibunya tersenyum kecil, dan menggelengkan kepala.

IBU ABID

Kecil-kecil kok ngomongin jodoh...
(Beat)
Lagian, jodoh itu udah ada yang ngatur, Bid. Ga usah pesimis. Yang penting kamu mau membuka diri. Bersikap baik, jadi diri sendiri, dan percaya diri. Pasti kamu bisa dapetin jodoh kamu. 

Abid memandang kosong ke arah TV.

92.[FLASHBACK MONTAGE]

1. Maya dan Abid belajar bersama sambil bercanda di bawah pohon rindang. Wajah mereka terlihat bahagia.

IBU ABID (V.O.)

Saat kamu ketemu orang yang tepat, pasti kamu tau dia jodoh kamu.

2. Maya dan Abid berjalan menelusuri lorong lemari-lemari buku di perpustakaan sambil mengobrol, saling tersenyum saat tatapan mata mereka bertemu.

IBU ABID (V.O.)

Kamu gak akan bisa berhenti mikirin dia. Dia akan jadi teman terbaikmu.

3. Maya dan Abid duduk dan makan bersama di sebuah kedai baso. Maya mengelap pipi Abid yang terpapar saus dengan tisu. Mereka saling tatap sambil tersenyum.

IBU ABID (V.O.)

Duniamu berwarna-warni sejak ada dia. Kamu akan merasa gak akan ada yang bisa ngegantiin dia.

4. Abid dan Maya sedang memperhatikan dan mencatat apa yang dibicarakan pembimbing bimbel di depan kelas bimbel mereka.

IBU ABID (V.O.)

Gak ada masalah yang terlalu sulit untuk diselesaikan saat kalian memang berjodoh.

5. Abid dan Maya belajar dengan lebih serius di bawah pohon rindang.

[END OF MONTAGE]


93.EXT. RUMAH ABID - RUANG TENGAH - NIGHT

Abid menatap ibunya yang ternyata sedang memandangi foto pernikahannya yang terletak di meja kecil di dekat situ.

IBU

Jodoh juga gak bisa dipaksakan, Bid. Nanti juga kamu tau kok, mana yang beneran jodoh kamu, mana yang bukan.  

Abid menghela nafas, bangkit dari sofa, dan berjalan ke kamar mandi dengan linglung. Ibunya hanya tersenyum melihat anaknya.


94.EXT. DEPAN RUMAH ANITA - LATER

[MUSIC CUE low volume: “Tak akan ada cinta yang lain” by Endank Soekamti]

Abid yang sudah berpakaian rapi, tiba di depan rumah Anita.

Ia menaiki undakan kecil ke arah pagar, hendak menekan bel, namun berbalik badan dan turun dari undakan.

Kembali lagi ke pagar, balik lagi menuruni undakan. Abid akhirnya berhenti dan menatap ke arah salah satu jendela.

Dilihatnya Anita sedang berdandan di depan kaca di kamarnya dari tempat ia berdiri.

Abid berpikir sebentar, dan berbalik menuruni undakan dengan cepat. 


95.EXT. JALANAN KOMPLEK - MOMENTS LATER

[MUSIC CUE LOUD volume: “Tak akan ada cinta yang lain” by Endank Soekamti]

Abid berlari sekuat tenaga menuju tepi jalan raya dan menghentikan sebuah angkot. 

Angkot berhenti, Abid buru-buru naik.


96.EXT. TERAS RUMAH MAYA - MOMENTS LATER

Abid tiba di teras dengan tergopoh-gopoh. Diketuknya pintu rumah Maya.

Ibu Maya membuka pintunya. Abid menanyakan keberadaan Maya pada Ibunya tanpa audio. Ibunya menjelaskan sesuatu tanpa audio.

Abid langsung berlari lagi meninggalkan rumah Maya. Ibu Maya geleng-geleng kepala keheranan.


97.EXT. JALANAN KOMPLEK MAYA - MOMENTS LATER

Abid berlari sekuat tenaga menuju tepi jalan raya dan menghentikan sebuah angkot. 

Angkot berhenti, Abid segera naik.


98.INT. KAMAR SORAYA - MOMENTS LATER

[MUSIC END]

Soraya, Maya, dan Yenny yang sedang berada di ranjang Soraya mendengar suara layaknya kerikil yang dilemparkan ke sebuah kaca di jendela Soraya. Suara itu terdengar beberapa kali.

YENNY

Apaan sih tu, Ya? Kayak ada orang yang nimpuk pake batu deh.

Soraya dengan curiga menghampiri jendelanya. Dibukanya jendela kamarnya dan ditengoknya ke arah bawah.

Ia melihat Abid yang sedang berjuang menjaga ritme nafasnya sedang bersimpuh di lututnya. Wajahnya menengadah memandangi Soraya.  


99.EXT. TEPI JENDELA KAMAR SORAYA - CONTINUOUS

Soraya mengernyitkan dahi lebih dalam lagi dan mengangkat bahunya ke arah Abid. Tangannya menengadah. Seakan mempertanyakan apa yang sedang Abid perbuat di halamannya.

Yenny datang menemani Soraya untuk melihat apa yang terjadi dan ikut heran dengan keberadaan Abid.

Abid terbatuk-batuk.


100.INT. KAMAR SORAYA - CONTINUOUS

Soraya dan Yenny berpandangan.

Keduanya berpaling pada Maya yang sedang membaca majalah di ranjang Soraya.

SORAYA

(Ekspresi menggoda)
Oh Mayaaa... Ada ksatria kemalaman menunggumu di bawaaah...

Maya berpaling ke arah mereka dengan raut wajah heran. Maya bangkit dan mendekati jendela.

MAYA

Ksatria kemalaman siapa sih? 

Ketika Maya melihat ke bawah, dilihatnya Abid sedang terkapar di atas rumput taman rumah Soraya. 

MAYA (CONT’D)

Astaga. Abid pingsan!

Maya tergesa-gesa menuju pintu kamar Soraya, hendak turun dan menghampiri Abid.

Namun baru saja Maya keluar selangkah, Maya kembali lagi menemui dua sahabatnya.

MAYA (CONT’D)

Gimana? udah cantik belum?

Kedua sahabatnya terdiam sedetik sebelum akhirnya mereka setengah berteriak.

SORAYA

Lip gloss!

YENNY

Lipstik!

Keduanya mengambil apa yang mereka sebutkan tadi dari meja rias Soraya.

Soraya yang melihat Yenny hendak memakaikan lipstik di bibir Maya, mencegahnya.

SORAYA

Pakenya lip gloss. Lipstik tuh kesannya ga wajar banget. 

Soraya menyingkirkan tangan Yenny dari Maya dan mengambil alih posisi Yenny semula. Soraya memakaikan lip gloss di bibir Maya. 

SORAYA (CONT’D)

Masa jam segini, udah pake baju tidur, masih pake lipstik?! Ntar dia kege-er-an banget. Kalo lip gloss agak lebih natural gitu...

Yenny berpikir sedetik, kemudian mengangguk-angguk setuju. Lalu malah mengenakan lipstick yang ada di genggamannya ke bibirnya sendiri.

Setelah Soraya selesai memakaikan lip gloss pada Maya, Maya merapikan rambutnya sedikit.

MAYA

Gimana sekarang?

Soraya dan Yenny mengacungkan jempolnya dan tersenyum.


101.EXT. RUMAH SORAYA - TAMAN - MOMENTS LATER

Maya berjingkat-jingkat mencari Abid.

MAYA

(Berbisik)
Abid? Bid?

Abid muncul dari balik pepohonan dengan senyum gugupnya dan nafasnya tersengal-sengal. Maya memandang Abid dengan senyum meronanya.

MAYA (CONT’D)

Hai...

ABID

Hai...

Mereka terdiam sejenak.

ABID (CONT’D)

May... 

MAYA

Ya?

ABID

Please... Jangan naik pesawat pergi ke Beijing dari Malaysia... Please...

Wajah Maya yang tadinya merona berubah menjadi tanda tanya.

MAYA

Hah?

ABID

Iya. Jangan. Lu akan menghilang dan gak akan ditemukan lagi kalo lu lakukan itu.

MAYA

Lu udah gila ya?

ABID

Pokoknya kalo suatu hari nanti lu emang mau ke Beijing naik pesawat, pastikan lu jangan naik dari Malaysia. Inget-inget itu. Please. Janji sama gue.

Maya terdiam tak percaya apa yang dikatakan Abid.

MAYA

Oke. Taro lah lu emang bener dari masa depan kayak yang dibilang Ajeng...

ABID

What? Ajeng bilang begitu? Kan gue udah bilang ke mereka ini rahasia... Aaaah kampret juga...

Maya mengacungkan jari telunjuknya tak seberapa jauh dari wajah Abid.

MAYA

Sssst... Stop! Taro lah lu emang bener dari masa depan seperti yang dibilang Ajeng... Apa peduli lo gue mau ngilang kek, nggak kek... Ha? Apa peduli lo?

ABID

Karena gue sayang sama lo, May...

Maya tersentak. Wajah Maya yang tadinya marah berangsur-angsur merona kembali.

MAYA

(Sumringah)
Mmm... Gimana gimana? Coba ulangin.

ABID

Gue sayang sama lo, May... 
(Beat)
Gue selama ini ga berani ngejar lo karena, ya lo kan cantik, populer, seksi... 

Abid menghentikan ucapannya ketika memandangi Maya yang sedang mengenakan baju tidur yang menggoda. Abid menghela nafasnya dalam-dalam.

[MUSIC CUE: “Tak akan ada cinta yang lain” by Endank Soekamti]

Maya maju mendekati Abid dan mencium bibir Abid. Abid menerima ciuman Maya dengan sedikit terkejut namun kemudian memeluk pinggul Maya. Maya pun memeluk tubuh Abid.

Terdengar suara sorak sorai dari atas tempat Soraya dan Yenny berdiri di tepi jendela kamar Soraya.

SORAYA & YENNY

Yeeay!!!

Soraya dan Yenny mulai meledek pasangan tersebut.

SORAYA

Oh Abid...

YENNY

Oh Maya...

SORAYA & YENNY

Muah muah muah

Soraya dan Yenny tertawa-tawa meledek pasangan itu.


102.EXT. TEPI JENDELA KAMAR SORAYA - CONTINUOUS

Terlihat dari atas kamar Soraya, Abid dan Maya menyudahi ciuman mereka dan menoleh ke arah mereka dengan wajah kesal. Kemudian mereka sama-sama mengacungkan jari tengah ke arah Soraya dan Yenny.

Soraya dan Yenny tertawa-tawa.


103.EXT. RUMAH SORAYA - TAMAN - CONTINUOUS

Wajah Abid dan Maya saling mendekat hendak melakukan ciuman kedua. 


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Aaaaahhh sukaaaaaaa!!
1 tahun 11 bulan lalu