Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cowok Dari Masa Depan
Suka
Favorit
Bagikan
8. ULANG TAHUN AJENG

30.INT. ANGKOT BAGIAN BELAKANG - MOMENTS LATER

Sekumpulan anak SMA naik memenuhi angkot yang semula kosong itu, termasuk Abid, Peyi, dan James. Setelah penuh, angkot pun melaju. Anak anak SMA bercanda tawa di dalam angkot. Saling lempar kertas dan sebagainya. 

Reno menyulut rokoknya. Kondektur membunyikan uang receh yang ada di tangannya sambil menyodorkan tangannya ke arah seluruh penumpang tanda waktunya mereka membayar. 

Abid melihat kondektur menagih ke anak lain dan berbisik pada James di sebelahnya.

ABID

Emang bayarnya berapa sih?

JAMES

(Tersenyum)
Dua ratus.

ABID

Dua ratus? Murah amat.

Abid merogoh kantong kemejanya. Dan menemukan uang sejumlah itu.

Abid memberikan uang itu pada kondektur. Kemudian Ia membuka jendela angkot dan melihat ke luar. Dipandanginya kota masa kecilnya lewat di hadapannya. 

Lama kelamaan senyumnya merekah. Dipandanginya sawah dan bangunan-bangunan perkotaan yang berdiri berdampingan. Senyumnya menandakan Ia sedang mengalami indahnya nostalgia.


31.EXT. RUMAH AJENG - PEKARANGAN - LATER

Sekitar 5 orang SMA sudah menunggu di pekarangan rumah Ajeng. Lalu datang lagi 10 orang yang tadi menyusul naik angkot, termasuk Abid, Peyi, dan James.

Uus bermain gitar dan bernyanyi sambil duduk santai di sebuah kursi taman menyanyikan “Anak Pantai” dari Imanez. 

UUS

(Bernyanyi dan bermain gitar)
Bangun tidur sinar mentari hangat di hati. 
Seiring Bob Marley nyanyikan lagu cinta... 

Mereka yang baru datang menyalami Ajeng satu per satu sambil mengucapkan ‘Selamat ulang tahun’. 

AJENG

Makasih. 

JAMES

Jeng, Happy birthday ya...

AJENG

Makasih, James... Minuman ada di situ tuh...

James pun berlalu ke arah yang ditunjukkan Ajeng.

Abid duduk di samping Reno. Reno menyodorkan sebungkus rokok pada Abid. Abid mengambil rokok itu sebatang dan kemudian disulutnya memakai korek api kayu milik Reno. Reno melakukan hal yang sama.  

[Slow motion]

Gank cantik yang terdiri dari Soraya, Yenny dan Maya, keluar dari dalam rumah Ajeng sambil membawa minuman mereka masing-masing. Gerakan berjalan mereka gemulai dan menggoda. Burung merpati terbang menyingkir dari hadapan mereka.

[Slow motion - End] 

Abid melihat Soraya dan Yenny dari kejauhan. 

CUT TO:

32.EXT. SMAN 2 - DEPAN PAPAN PENGUMUMAN - DAY

FLASHBACK:

Soraya, Yenny dan Abid yang sudah dewasa sedang tertawa-tawa bersama di acara reuni.


CUT TO:

33.EXT. RUMAH AJENG - PEKARANGAN - DAY

Pandangan Abid beralih pada Maya yang sedang meminum sirupnya.

CUT TO:

34.EXT. SMAN 2 - DEPAN PAPAN PENGUMUMAN - DAY

FLASHBACK:

Abid melihat sebuah foto Maya yang di bawahnya tertulis “MAYA WIJAYANTI (Sos-3) 1978-2014” saat di acara reuni.

CUT TO:

35.EXT. RUMAH AJENG - PEKARANGAN - DAY

James yang baru saja duduk di sebelah Abid sambil membawa segelas limun, menyikut lengan Abid. 

JAMES

Eh. Anita dateng noh.

[Slow motion]

Pandangan Abid beralih pada sosok Anita yang baru datang dari arah jalanan dan masuk ke pekarangan rumah Ajeng yang luas itu. Senyumnya sumringah ketika melihat Ajeng yang menyambutnya. 

Rambutnya yang tergerai sebahu tampak indah berkibar ditiup angin sepoi. 

[Slow motion - End]

CUT TO:

36.EXT. JALANAN KOMPLEK - NIGHT

FLASHBACK:

Anita membetulkan posisi kacamata minusnya. Garuk-garuk dahi. Menghela nafas sedikit. 

ANITA

Oke. Gue jawab sekarang. Sorry Bid. Jawaban gue nggak.

Abid menghela nafas panjang dan menggembungkan kedua pipinya saat meniupkan keluar.

CUT TO:

37.EXT. SMAN 2 - LAPANGAN BASKET - DAY

FLASHBACK:

Abid melihat ke arah perut Anita yang sangat besar.

ANITA

Ini kenalin, Bid. Ini suamiku. Reza. 

Reza muncul dari belakang Anita dan menyodorkan tangannya untuk bersalaman dengan Abid.

CUT TO:

38.EXT. RUMAH AJENG - PEKARANGAN - DAY

Ajeng dan Anita melepaskan pelukan mereka. Anita mengambil kado yang terbungkus cukup indah dari tas selempangnya dan diberikannya pada Ajeng.

Suara nyanyian Uus dan kawan kawan ditemani alunan gitar masih terdengar.

Abid masih memperhatikan Anita. 

Sedangkan Maya memperhatikan Abid. 

Tiba-tiba Bowie datang dengan mengendarai motornya. Diparkirkannya motornya di pekarangan rumah Ajeng. Di bangku penumpang duduk seorang siswi cantik yang tampak sangat akrab dengan Bowie dari cara ia memeluk Bowie dari belakang. 

RENO

(Pada Abid)
Hmmm... Cewek baru lagi, Si Bowie.

Teman-teman Bowie berdecak kagum melihat kecantikan siswi itu. Ada juga yang bersiul. Siswi itu terlihat malu-malu sambil menggenggam tangan Bowie. 

BOWIE

Eh! Jangan pada norak ye! Kenalin... ini Karin...

Bowie memamerkan kekasih barunya, di tengah kerumunan. 

KARIN

Hai semua...

Hampir semua menjawab sapaan Karin dengan ‘Hai’ juga.

Reno bangkit dari tempat duduknya dan mendekati Karin. Diperhatikannya badge yang tersemat di lengan kanan Karin. Matanya sempat membesar sejenak sebelum Ia berpaling pada Ajeng.

RENO

(Pada Ajeng)
Han, ada tamu dari sekolah lain nih. Tolong diajak ke dalam dulu. Tunjukin letak minumannya di mana.

Ajeng mendekati Karin dan bersalaman dengan Karin. Kemudian menarik tangan Karin untuk ke dalam rumahnya. 

Setelah Karin sudah tak terlihat lagi, Reno menjenggut kepala Bowie. 

RENO (CONT’D)

Heh! Itu cewenya Bagol kan? Gue pernah liat tuh cewe pas kita hampir ribut sama Bagol di terminal. Iye kan?!

Bowie yang kaget dengan jenggutan Reno, berusaha membela diri.

BOWIE

Mantan! Dia udah putus sama Bagol. Tenang aja lah.

RENO

Yakin lo, mereka udah putus?

BOWIE

Ya orang dia sendiri yang bilang... Lagian lo kayaknya takut amat sama Bagol. Nyokapnya sama nyokap gue temen arisan.

CHANDRA

Emang itu bakal menjamin dia gak bakalan mecahin kepala lo, kalo dia tau lo macarin mantannya.

PEYI

Bener, Bow. Ga inget lu berita anak SMA 1 yang dibikin babak belur sama dia?

BOWIE

Halah... Tenang aja. Gue handle semua itu. 

Teman-teman Bowie geleng-geleng kepala. Tak lama Ajeng keluar dari dalam rumah dan berteriak.

AJENG

Eh. Ayo. Makan. Makan. Udah siap tuh. Ambil sendiri-sendiri ya.

Reno berpaling pada Bowie.

RENO

Gue gak mau ada masalah lagi gara-gara cewek kayak dulu ye.

Bowie diam saja. Bersama beberapa anak lain, mereka beranjak dari tempatnya masing-masing menuju ke dalam rumah Ajeng.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
@Lady terima kasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca :)
4 bulan 2 minggu lalu
Aku jadi nyari lagunya, makasih ya. :)
2 tahun 1 minggu lalu