Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cowok Dari Masa Depan
Suka
Favorit
Bagikan
11. SANG PUJAAN

50.EXT. KEBUN PISANG DEKAT RUMAH ANITA - LATER 

Abid, Bowie dan James berjongkok sambil merokok di antara beberapa pohon pisang sambil memata-matai sebuah rumah yang berada tidak jauh dari situ.

JAMES

(Bicara pada Bowie)
Gue gak ngerti. Tadi dia nimpuk rumah orang sampe kacanya pecah. Sekarang ngajakin kita kemari, ngintai rumahnya Anita. Lagi kenapa ini orang?

Bowie tidak menjawab. Ia mengernyitkan dahi ke arah Abid. Kemudian menghisap rokoknya lagi. Sementara Abid masih terus memandangi rumah Anita dari kejauhan.

BOWIE

Kalo lu beneran demen sama dia, kenapa ga langsung tembak aja sih?

ABID

Sabar, cuy... Perlu perencanaan dulu, keleus...

BOWIE

Halah... Dari kelas satu, kok, perencanaan mulu...

JAMES

Bahasanya Abid aneh-aneh sekarang, Bow... Dia suka ngomong ‘kampret’, ‘Cuy’, trus... apa tadi?

ABID

‘Keleus’...

JAMES

Iya itu...

BOWIE

Bahasa dari masa depan emang begitu, kali?!

Bowie dan James mentertawakan Abid. Abid yang membelakangi mereka hanya menyunggingkan senyumnya.

BOWIE (CONT’D)

Lagian apa sih yang lo suka dari Anita? Bingung gue. Cewek standar kayak gitu... Yang lebih cakep kan banyak...

JAMES

Yang lebih cakep dari Anita emang banyak, Bow... Tapi mana lah mereka mau sama dia?!

Bowie mengangguk-angguk mengerti.

Tiba-tiba dari kejauhan terlihat Anita keluar dari rumahnya untuk membuang sampah ke tong sampah di depan rumahnya.

BOWIE

Noh. Orangnya keluar noh. Udah, samperin sono.

ABID

Sabar lah... Kapan-kapan aja...

BOWIE

Yaelah... Kapan majunya lo? Dari kelas satu sampe kelas tiga, masih aja kayak gini... Berani dong jadi cowok... 

Kata-kata Bowie dicamkan baik-baik oleh Abid. Pandangan Abid menerawang jauh. Lalu dengan cepat Ia menyadarkan lamunannya sendiri.

ABID

Bener juga lo. Daripada jomblo mulu gue.

Abid mematikan rokoknya di tanah dan membenahi sedikit tatanan rambut dan kaosnya.

JAMES

Nah, baru lagi nih. ‘Jomblo’... Apaan tuh?

Abid bangkit dari jongkoknya.

ABID

Wish me luck...

Abid pergi meninggalkan kedua rekannya.

BOWIE

Lah? Ngapain dia jadi ngomongin merk rokok?

Bowie dan James memandangi Abid yang berlari menghampiri Anita. 

Dari kejauhan, Bowie dan James melihat Abid menemui Anita. Anita tampaknya mengajak Abid masuk ke rumahnya. Mereka masuk ke pekarangan rumah Anita.

JAMES

Wah... Diajak masuk tuh dia...

James menghisap rokoknya lalu dihembuskannya dengan panjang. Bowie rebah di rumput.


51.EXT. RUMAH ANITA - TERAS - DAY

Abid dan Anita duduk berdampingan di sofa kayu. Segelas air putih disajikan di sebuah meja di depan Abid.

ANITA

Ayo Bid, diminum...

ABID

Eh... Iya. Nanti aja. Ketemu kamu jadi ilang hausnya...

Anita tertawa.

ANITA

Belajar dari Bowie itu rayuan?

ABID

Nggak lah. Belajar dari Kang Kardi.

Anita tertawa lebih keras lagi. Abid memperhatikan tawa Anita yang menurutnya indah.

Tiba-tiba datang FIRMAN (17) di pagar rumah Anita.

FIRMAN

Anita...

ANITA

Eh Firman... Ayo masuk...

Abid jadi bingung dan kecewa karena Firman mengganggu rencananya. 

CUT TO:

52.EXT. JALANAN KOMPLEK - NIGHT

FLASHBACK:

Abid menghela nafas panjang dan menggembungkan kedua pipinya saat meniupkan keluar. 

ABID

Emang kenapa sih lo suka sama Firman?

ANITA

Ya dia kan pinter... Dia juara kelas mulu... Gue kan dari dulu suka sama cowok pinter. Lo tau itu

Raut wajah kecewa tergambar di wajah Abid.

FLASHBACK END

CUT TO:

53.EXT. RUMAH ANITA - TERAS - DAY

Abid berdiri menyambut Firman dengan enggan. Abid dan Firman berhadapan berdiri. Anita masuk ke dalam rumahnya.

FIRMAN

Ada di sini lo, Bid?

ABID

Iya. Tadi lagi lewat. Lo ngapain di sini?

FIRMAN

Ada tugas kelompok.

ABID

Berdua doang?

FIRMAN

Enggak. Aden sama Yuli nanti juga bakal kemari.

Abid mengangguk-angguk.

Anita keluar dari dalam rumah sambil membawakan segelas sirup jeruk dingin untuk Firman.

ANITA

Ini, Fir... Diminum...

FIRMAN

Wah ngerepotin... 

Abid melihat perbedaan antara minuman yang disuguhkan untuknya dan yang disuguhkan untuk Firman. Abid menekuk bibirnya, menghela nafas kecewa.


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Sakittt Bid!
1 tahun 11 bulan lalu