Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
FADE IN:
21.EXT. SMAN 2 - TERAS RUMAH PENJAGA SEKOLAH - DAY
Semua yang tadinya gelap, berangsur terang. Pandangan Abid kabur seperti ketika manusia mengalami kurang darah. Abid berusaha untuk menerangkan pandangannya. Diusapnya kedua matanya namun pandangannya tak berubah.
Suara detak jantung dan nafasnya yang terengah-engah terdengar dengan sangat jelas. Terhuyung Ia bangkit dari kursi bambu itu. Ia menoleh ke arah kiri namun tak didapatinya Kang Kardi.
Masih terhuyung Ia mendekati rumah penjaga sekolah itu. Digedornya pintu rumah itu.
ABID
Digedor beberapa kali, namun tak ada yang menjawab. Sambil masih terhuyung Ia berjalan ke arah WC.
22.EXT. SMAN 2 - DEPAN WC - CONTINUOUS
Sayup-sayup terdengar ramai suasana sekolah. Ada suara-suara guru yang sedang bertanya dengan lantang dan dijawab murid-muridnya.
Abid penasaran mendatangi asal suara itu.
23.EXT. SMAN 2 - DEPAN KELAS BIO 1 - CONTINUOUS
Abid mengintip dari jendela apa yang terjadi di dalam kelas tersebut. Ternyata hanyalah kegiatan belajar-mengajar seperti sekolah pada umumnya.
Abid memperhatikan tangannya, kemudian perlahan memperhatikan pakaiannya.
Ia sedang memakai seragam SMA!
Wajahnya terlihat kaget dan penuh tanda tanya.
Nafasnya masih terengah-engah. Penglihatannya masih kabur. Jalannya masih terhuyung-huyung. Satu tangannya berpegangan pada tembok menyusuri lorong itu untuk mencari tahu apa yang terjadi pada dirinya.
24.EXT. SMAN 2 - LORONG SEKOLAH - CONTINUOUS
Kelas demi kelas Ia lalui di lorong terbuka yang sepi itu. Semua anak sekolah dan guru-gurunya berada di kelasnya masing-masing.
PAK SIHOTANG (45) keluar dari salah satu kelas dan memanggil Abid dari arah belakang.
PAK SIHOTANG
Abid menoleh ke arah belakang dan memberi gesture tangan pada Pak Sihotang.
ABID
Pak Sihotang masuk kembali ke kelas yang diajarnya. Abid mempercepat langkahnya walau masih terhuyung.
25.EXT. SMAN 2 - DEPAN KELAS SOS 1 - CONTINUOUS
Sampailah Abid di kelasnya. Tulisan di atas pintunya tertulis “Kelas 3 Sosial 1”. Teriakan BU RITA (40) dari dalam kelas yang pintunya terbuka itu mengagetkannya.
BU RITA
Seketika Abid sudah tidak pusing lagi. Pandangannya seketika jelas bagai kristal. Ditatapnya wajah galak gurunya dan membuat matanya terbelalak.
ABID
Anak-anak sekelasnya tertawa kecil.
26.INT. SMAN 2 - KELAS SOS 1 - CONTINUOUS
Abid melangkah masuk tanpa terhuyung lagi. Abid masih hafal betul di mana Ia harus duduk. Ia duduk di barisan dekat pintu di urutan ke-3.
ABID (V.O.)
Wajahnya yang kebingungan mengundang pertanyaan dari rekan semejanya PEYI (16).
PEYI
Abid tidak menjawab. Ia memandangi wajah Peyi dengan seksama.
ABID (V.O.)
Peyi merasa dirinya diperhatikan secara seksama oleh Abid.
PEYI
Abid membuang pandangannya ke depan. Di depannya, duduk 2 orang yang sangat dikenalnya. Abid menepuk seseorang yang berada di depannya persis.
ABID
Namun Bowie tetap tidak menoleh. Abid beralih kepada orang yang duduk semeja dengan Bowie. Ditepuknya orang itu.
ABID (CONT’D)
JAMES
Abid berhenti mengganggu kedua temannya itu. Abid beralih pada Peyi.
ABID
Peyi berusaha untuk tak memperhatikan tingkah Abid.
Terdengar Bu Rita masih menjelaskan dengan lantang di depan kelas.
BU RITA (O.S.)
Peyi dengan segera mencatat sesuatu ketika Bu Rita berkata “Kan begitu”. Abid melirik apa yang sedang ditulis Peyi. Ternyata Peyi sedang menulis “Kan begitu = IIII IIII IIII”.
ABID
PEYI
ABID
PEYI
ABID
Peyi melirik sejenak ke arah Abid dengan cukup heran.
PEYI
ABID
Peyi kali ini menoleh ke arah Abid. Keheranannya bertambah.
PEYI
Mata Abid TERBELALAK.
BU RITA
Lagi-lagi Bu Rita mengatakan “Kan begitu”, Peyi menambahkan hitungannya di bukunya.
ABID (V.O)
Abid menyodorkan tangannya ke hadapan Peyi.
ABID (CONT’D)
Peyi menatap Abid makin heran. Namun kembali memperhatikan perkataan Bu Rita.
ABID (CONT’D)
PEYI
Abid berpaling ke bangku di belakangnya yang dihuni 2 siswi.
ABID
Mata ICHA (17) membelalak heran. Namun akhirnya menurutinya. Dicubitnya Abid sekuat tenaga di tangan Abid yang sudah disodorkan untuknya.
Abid kesakitan namun tak bersuara sama sekali. Setelah cubitan selesai, Abid membenarkan posisi duduknya kembali.
ABID (V.O) (CONT’D)
Abid membanting tubuhnya ke sandaran bangku kayu itu dan menghembuskan nafas.