Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Cowok Dari Masa Depan
Suka
Favorit
Bagikan
6. IS THIS 1995 AGAIN?

FADE IN:

21.EXT. SMAN 2 - TERAS RUMAH PENJAGA SEKOLAH - DAY

Semua yang tadinya gelap, berangsur terang. Pandangan Abid kabur seperti ketika manusia mengalami kurang darah. Abid berusaha untuk menerangkan pandangannya. Diusapnya kedua matanya namun pandangannya tak berubah.

Suara detak jantung dan nafasnya yang terengah-engah terdengar dengan sangat jelas. Terhuyung Ia bangkit dari kursi bambu itu. Ia menoleh ke arah kiri namun tak didapatinya Kang Kardi.

Masih terhuyung Ia mendekati rumah penjaga sekolah itu. Digedornya pintu rumah itu.

ABID

Kang! Kang Kardi! Kang Kardi!

Digedor beberapa kali, namun tak ada yang menjawab. Sambil masih terhuyung Ia berjalan ke arah WC. 


22.EXT. SMAN 2 - DEPAN WC - CONTINUOUS

Sayup-sayup terdengar ramai suasana sekolah. Ada suara-suara guru yang sedang bertanya dengan lantang dan dijawab murid-muridnya.

Abid penasaran mendatangi asal suara itu.


23.EXT. SMAN 2 - DEPAN KELAS BIO 1 - CONTINUOUS

Abid mengintip dari jendela apa yang terjadi di dalam kelas tersebut. Ternyata hanyalah kegiatan belajar-mengajar seperti sekolah pada umumnya.

Abid memperhatikan tangannya, kemudian perlahan memperhatikan pakaiannya. 

Ia sedang memakai seragam SMA! 

Wajahnya terlihat kaget dan penuh tanda tanya.

Nafasnya masih terengah-engah. Penglihatannya masih kabur. Jalannya masih terhuyung-huyung. Satu tangannya berpegangan pada tembok menyusuri lorong itu untuk mencari tahu apa yang terjadi pada dirinya.


24.EXT. SMAN 2 - LORONG SEKOLAH - CONTINUOUS

Kelas demi kelas Ia lalui di lorong terbuka yang sepi itu. Semua anak sekolah dan guru-gurunya berada di kelasnya masing-masing. 

PAK SIHOTANG (45) keluar dari salah satu kelas dan memanggil Abid dari arah belakang.

PAK SIHOTANG

Hey. Abidin! Ngapain kamu? Ayo masuk kelasmu!

Abid menoleh ke arah belakang dan memberi gesture tangan pada Pak Sihotang.

ABID

I... Iya pak. Iya.

Pak Sihotang masuk kembali ke kelas yang diajarnya. Abid mempercepat langkahnya walau masih terhuyung.


25.EXT. SMAN 2 - DEPAN KELAS SOS 1 - CONTINUOUS

Sampailah Abid di kelasnya. Tulisan di atas pintunya tertulis “Kelas 3 Sosial 1”. Teriakan BU RITA (40) dari dalam kelas yang pintunya terbuka itu mengagetkannya.

BU RITA

Abidin! Ngapain kamu di situ? Hah? Masuk!

Seketika Abid sudah tidak pusing lagi. Pandangannya seketika jelas bagai kristal. Ditatapnya wajah galak gurunya dan membuat matanya terbelalak. 

ABID

I... Iya bu.

Anak-anak sekelasnya tertawa kecil. 


26.INT. SMAN 2 - KELAS SOS 1 - CONTINUOUS

Abid melangkah masuk tanpa terhuyung lagi. Abid masih hafal betul di mana Ia harus duduk. Ia duduk di barisan dekat pintu di urutan ke-3. 

ABID (V.O.)

Kampret. Ngapain gue di sini?

Wajahnya yang kebingungan mengundang pertanyaan dari rekan semejanya PEYI (16).

PEYI

(Berbisik)
Dari mana aja sih lo? Lama amat ke WC aja.

Abid tidak menjawab. Ia memandangi wajah Peyi dengan seksama.

ABID (V.O.)

Kampret. Beneran ini gue balik ke SMA?

Peyi merasa dirinya diperhatikan secara seksama oleh Abid.

PEYI

(Berbisik)
Ngapain sik?

Abid membuang pandangannya ke depan. Di depannya, duduk 2 orang yang sangat dikenalnya. Abid menepuk seseorang yang berada di depannya persis. 

ABID

(Berbisik)
Bow... Bow... Bowie...

Namun Bowie tetap tidak menoleh. Abid beralih kepada orang yang duduk semeja dengan Bowie. Ditepuknya orang itu.

ABID (CONT’D)

(Berbisik)
James... James...

JAMES

(Berbisik)
Apaan sik? Ntar dulu napa?

Abid berhenti mengganggu kedua temannya itu. Abid beralih pada Peyi.

ABID

(Berbisik)
Pey... Pey...

Peyi berusaha untuk tak memperhatikan tingkah Abid.

Terdengar Bu Rita masih menjelaskan dengan lantang di depan kelas.

BU RITA (O.S.)

Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas. Sumber daya tersedia secara terbatas. Sedangkan, masing-masing sumber daya mempunyai beberapa alternatif penggunaan. Kan begitu?!

Peyi dengan segera mencatat sesuatu ketika Bu Rita berkata “Kan begitu”. Abid melirik apa yang sedang ditulis Peyi. Ternyata Peyi sedang menulis “Kan begitu = IIII IIII IIII”. 

ABID

Pey... Ini hari apa?

PEYI

Sabtu.

ABID

Tanggal berapa? 

PEYI

Dua satu.

ABID

Bulan?

Peyi melirik sejenak ke arah Abid dengan cukup heran.

PEYI

Oktober lah.

ABID

Tahun?

Peyi kali ini menoleh ke arah Abid. Keheranannya bertambah.

PEYI

Yaelah. Lu amnesia apa gimana? 95 lah.

Mata Abid TERBELALAK. 

BU RITA

Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran. Atau belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh. Kan begitu?!

Lagi-lagi Bu Rita mengatakan “Kan begitu”, Peyi menambahkan hitungannya di bukunya.

ABID (V.O)

Mimpi nih. Anjrit. Ini pasti cuma mimpi. Masa taun 95 sih?

Abid menyodorkan tangannya ke hadapan Peyi.

ABID (CONT’D)

Pey. Cubit gue, Pey. 

Peyi menatap Abid makin heran. Namun kembali memperhatikan perkataan Bu Rita.

ABID (CONT’D)

Pey. Ayo cubit!

PEYI

Yaelah. Ogah banget gue.

Abid berpaling ke bangku di belakangnya yang dihuni 2 siswi. 

ABID

Cha. Cubit gue, Cha. Sekenceng-kencengnya.

Mata ICHA (17) membelalak heran. Namun akhirnya menurutinya. Dicubitnya Abid sekuat tenaga di tangan Abid yang sudah disodorkan untuknya. 

Abid kesakitan namun tak bersuara sama sekali. Setelah cubitan selesai, Abid membenarkan posisi duduknya kembali.

ABID (V.O) (CONT’D)

Kampret. Bukan mimpi ternyata.

Abid membanting tubuhnya ke sandaran bangku kayu itu dan menghembuskan nafas. 


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar