Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Bookstore Girl
Suka
Favorit
Bagikan
9. Bagian Kesembilan

Sc. 9               INT. Kamar Opa- Sore

Kanaya pada suatu Sore di membangunkan Opa dikamarnya. Pintu kamar Opa Harris tidak terkunci. Sehingga Kanaya bisa masuk dan seperti biasanya membangunkan Opa. Opa selalu minta dibangunkan takut ia terlewat waktu sholat ashar. Opa tidur tenang sekali.

OS: Suara Pintu terbuka

FS: Kanaya masuk ke dalam kamar

KANAYA

(Kanaya mendekati Opa)

(Lalu memegang bahunya)

Opa, Opa sudah Sore.

Tidak ada suara yang dikeluarkan Opa. Kanaya membangunkan opa sekali lagi

KANAYA

Opa, Opa sudah sore,

Kanaya bingung, tak ada tanggapan sedari tadi dari opanya. Kanaya mulai khawatir. Ia mulai memegang tangan Opa. Tangannya dingin. Kanaya mulai panik. Kanaya merasa ada yang tak beres dengan Opa Harris.

Kanaya menggoyangkan tubuh Opa Harris. Sesekali ia mengecek Napas Opa Harris.

KANAYA

(Panik)

Opaaaaa, Opaaaaaaa, bangun Opa.

Tidak ada jawaban apa-apa dari Opa, Opa telah tiada.

KANAYA

(menangis)

(Lalu teriak)

Opaaaaaaa, opaaaaaaaa.

(Kanaya berteriak keras sekali)

Kak reeeeeeyyyy, Opa kak Reyyyyyyyy)

Kanaya semakin panik, badannya lemas disebelah Opa. Ia jatuhkan badannya kelantai sambil memegang lengan Opanya yang telah terkulai lemas di sebelah tempat tidur.

KANAYA

(Berteriak)

(Menangis)

Opaaaaaa, Opaaaa, Kak Reyyyy, Opa Kakk Reyyy, Opa.

Rey terkejut dengan Teriakan Kanaya. Rey yang mendengar teriakan Kanaya langsung berlari kerumah utama dan menuju sumber suara teriakan Kanaya. Kamar Opa.

OS: Suara teriakan dan tangisan Kanaya

KANAYA

Opaaaaa, opaaaaaa, Kak Rey Tolong Opaaa

REY

(Mencari keberadaan Kanaya)

(Rey memang belum pernah masuk keruangan belakang Toko buku Golven)

Nay, Nayaaaa,

Ketika Rey datang Kanaya terlihat sudah menangis sejadi-jadinya di sebelah Opa. Rey langsung mengecek keadaan Opa. Ia mendapatkan kenyataan bahwa Opa telah tiada. Rey langsung memeluk Tubuh Kanaya. Ia tahu Kanaya butuh dukungan yang besar sekali.

REY

(Mencoba menenangkan Kanaya)

Opa sudah pergi Nay, sudah Nay

KANAYA

(Menangis Histeris)

Opaaa kak Rey, Opa Kakkk

REY

(terus berusaha membuat Kanaya tenang)

Sudah Nay, Sudah, Opa sudah bahagia disana.

KANAYA

(Histeris)

Opaaaaaaaaaaa.

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar