Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Bookstore Girl
Suka
Favorit
Bagikan
6. Bagian Keenam

Sc. 06             INT. Toko Buku Golven – Siang

                       

Rey dan Opa di toko buku Golven. Ia memang betah berlama-lama menikmati surganya. Sementara Opa Harris memandang Rey dari jauh.

OPA HARRIS

(Memandangi Rey)

(Sesekali ia batuk)

(Seperti biasa Opa Harris sudah tahu sebelum Rey mengatakan buku apa yang ia cari)

Rey, coba kamu ke Rak buku sebelah kananmu, Baris ketiga dari atas. Buku keempat dari Kiri, seperti sedari tadi kamu mencari buku itu kan?

REY

(Rey menengok sebentar, Ia tahu opa pasti akan menggunakan kemampuannya melihatnya saat ia terlihat bingung mencari buku yang ia inginkan hari ini)

Opa, memang juara, Rey lupa dengan keistimewaan toko buku ini. Opa sudah seperti cenayang perbukuan.

OPA HARRIS

(Opa berjalan mendekati Rey)

Menarik buku yang kau inginkan hari ini.

(Opa melihat judul buku yang di pegang Rey)

(close up judul buku Man’s Search for Meaning Karya Victor E. Fankl)

REY

Ya, memiliki orang tua tidak lengkap awalnya Rey anggap sebagai sebuah penderitaan, Namun pada akhirnya, Rey memilih tidak berlama-lama dan berusaha mengatasi penderitaan itu dan yang paling penting memahami makna atas semua yang terjadi, Rey yakin ini akan mempertahankan kemampuan untuk bergerak maju dengan tujuan yang baru.

OPA HARRIS

(Opa menarik napas panjang)

Begitulah, kalau boleh memilih Opa rela menjadi pengganti kedua orang tua Kanaya, Sejak usianya 10 tahun Kanaya harus kehilangan kedua orang tuanya. Opa merasa apa Kanaya benar-benar tercukupi kasih sayangnya hanya dari seorang tua sepertiku.

Kanaya mendengar percakapan Opa dan Rey. Ia baru saja berganti pakaian sepulangnya dari kampus. Ia terenyuh dengan apa yang baru saja ia dengar. Ia sadar bahwa kehilangan kedua orang tua sekaligus memang adalah momen terberat dalam kehidupannya. Pikirannya terlempar jauh ke saat-saat buruk itu.

Flashback selepas Kanaya harus kehilangan kedua orang tuanya

INT. Toko Buku Golven-Malam

Orang tua Kanaya meninggal akibat kecelakaan mobil. Selepas pemakaman kedua orang tuanya, Kanaya memilih membenamkan kepalanya di sudut Toko Buku Golven. Dimana ada sebuah meja baca tempat biasanya para pengunjung toko buku menikmati kesendiriannya menikmati halaman demi halaman.

Opa Harris tampak ikut murung melihat kesedihan cucu satu-satunya yang ia miliki. Dikepala anak perempuan kecil tersebut hanya ada sebuah kesedihan atas rasa kehilangannya sendiri. Itu yang sedari tadi tampak jelas dalam gambaran perasaan yang dilihat Opa.

Sudah hampir seharian Kanaya duduk di tempat yang sama. Dari mulai air matanya penuh hingga ia tak sanggup lagi meneteskan air matanya atas kesedihan yang ia rasakan.

OPA HARRIS

(Opa Harris mendekati cucunya)

Nay…(Sapanya pendek)

(Kanaya masih belum sanggup mengangkat kepalanya yang ia benamkan di kedua lengannya sendiri)

(Opa Harris menarik napas panjang)

Ayah dan Ibunya Nay sudah sampai pada kisah akhir perjalanan kehidupan. Semua babnya sudah dilalui. Akhir ceritanya saja bagi Sebagian orang mungkin menyisakan kesedihan. Tapi apa Nay tahu bahwa Akhir cerita ayah ibu Nay sebenarnya berbeda dari yang Nay tangiskan?

(Opa Harris memberi jeda)

Sekarang ayah ibunya Nay sudah bahagia sama Tuhan, mereka sekarang ada di surga. Sedang mempersiapkan rumah yang bagus buat kita. Buat Opa, buat Nay itu makanya ayah dan ibunya Nay pergi dahulu.

KANAYA

(Nah mengangkat kepalanya perlahan, lalu menatap opanya)

Tapi kenapa Nay ga diajak, Kenapa Bunda sama Ayah pergi berdua saja?

OPA HARRIS

Mungkin halaman Opa dan Nay belum habis, Masih banyak ruang buat Nay dan Opa untuk melanjutkan cerita.

Bunda dan Ayah Nay ga mau ngajak Nay karena Nay harus nemenin Opa melanjutkan cerita. Masak Opa sendirian?

KANAYA

(Kanaya paham dengan maksud opanya walaupun usianya masih sepuluh tahun)

Opa jangan ninggalin Nay yah?

OPA HARRIS

Enggak Nay, nanti kalau sudah waktunya kita sama-sama pergi ketemu Bunda dan Ayah Nay. Opa Janji.

Kembali ke Scene 6

INT. Toko Buku Golven- Siang

Suara batuk Opa menyadarkan Kanaya dari ingatan masa lalunya.

OS: Suara Batuk-batuk Opa

(Kanaya tersadar dari lamunanya)

REY

Opa sepertinya butuh istirahat?

Biar Rey jagain sebentar toko buku opa.

OPA HARRIS

Ah, tidak perlu, Toko Buku ini akan baik-baik saja walaupun tanpa Opa, Biar nanti Opa yang panggil Nay.

OS: Suara Kanaya

KANAYA

Golven mungkin memang akan baik-baik saja tanpa Opa, tapi tidak buat Nay, Nay yang tidak akan baik-baik saja kalau Opa kenapa-napa.

OPA HARRIS

Nay,

REY

Nah kan Naya sudah datang, jadi Opa bisa beristirahat.

KANAYA

(Nay bersemangat)

Iya opa, biarkan Nay yang mengantikan tugas Opa.

OPA HARRIS

Opa suka semangatnya cucu Opa yang paling cantik ini, Benerkan Rey cucu opa ini cantik?

REY

(Jawab Rey tegas dan lantang sambil memberikan senyum terbaiknya untuk Kanaya)

Setuju opa!

KANAYA

(Wajah Kanaya bersemu merah)

Opa, mulai deh, kamu juga Kak Rey mau aja menjawab pertanyaan Opa!

OPA HARRIS

Tuh kan marah gini aja masih cantik, emang cucu opa cantiknya luar biasa

(Goda Opa sambil mencubit pelan pipi cucunya)

KANAYA

(Wajah Kanaya tambah memerah)

Ih opa, sekarang mendingan opa masuk kedalam dan istirahat. Bye Opa!

(Ujar Kanaya sambil mendorong opanya pelan-pelan menuju rumah utama dibelakang Toko buku Golven)

Selepas Opanya Kanaya memasuki rumah utama, di Toko buku Golven tinggal menyisakan Kanaya dan Rey. Rey terlihat memandangi Kanaya.

KANAYA

(Kanaya sadar sedang ditatap lekat oleh Rey)

Kak Rey, Apa liat-liat?

REY

(Masih menatap)

Benar kata Opa, cucunya ini memang cantik yah!

KANAYA

(Wajah Kanaya bersemu merah)

Ih kak Rey kok ikut-ikutan Opa sih,

(Ujar Kanaya Sambil menyubit pinggang Rey)

REY

(Mengaduh)

Aduh, sakit tahu Nay.

KANAYA

(Kesal)

Abisan kak Rey ikut-ikutan kaya Opa

REY

Masa aku harus berbohong, orang beneran cantik kok. Apalagi kalau lagi ngambek, cantiknya itu loh gak nahaaaaan.

(Ujar Rey kembali menggoda)

KANAYA

(Menghujami cubitan di pinggang Rey)

Kak Reeeey!

OS: Opa Berdehem

OPA HARRIS

(Berdehem menggoda)

Ehem!

(Kanaya dan Rey menoleh ke sumber suara)

CU: Opa yang mengintip dari tirai pemisah antara Rumah utama dengan Toko buku Golven

OPA HARRIS

(Ekpresi menggoda)

Kalau mencari buku-buku tentang cinta, ada di Rak D, di pojok kiri bagian sana yah!

(Ujar Opa sambil melirik arah yang ia maksud agar Kanaya dan Rey paham)

KANAYA

Opaaaaaaa!

CUT TO

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar