Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
31.INT. KAMAR KARINA - RUMAH KARINA - PAGI
Karina membaca surat itu, datar.
Ia meletakannya di atas Meja, sesaat ia melihat ke arah lain.
32.EXT. BELAKANG SEKOLAH - SEKOLAH - PAGI
Karina, Pram dan Tama berada di belakang sekolah.
PRAM
KARINA
PRAM
Karina melihat Pram.
PRAM
Karina melhat Tama.
KARINA
TAMA
KARINA
Ada jeda di antara mereka.
TAMA
Karina tersenyum simpati ke Tama. Tama membalasnya.
33.EXT. TERAS - RUMAH LARAS - SORE
Tama mengetok Pintu Laras, tidak ada jawaban. Ia mengetok sekali lagi, tidak ada jawaban juga.
Tama mengambil Handphone di kantong celananya dan memencet sesuatu, terlihat ia menelepon Laras.
Hanya terdengar nada sambung, tidak di angkat. Pram melakukannya lagi, sama, hanya terdengar nada masuk. Suara Operator yang menjawab.
Tama melihat sekitar, ia melihat Garasi Laras yang terbuka sedikit.
Tama berjalan mendekati Garasi itu dan membukanya, kosong.
Mobil Sedan Hitam tidak ada. Tama melihat sekitar, berpikir.
34.INT. MOBIL - BERGERAK - SORE
Laras mengengdarai Mobil, ia melihat ke depan, datar.
35.EXT. TERAS - RUMAH KARINA - SORE
Karina keluar dari Rumah --
KARINA
Harini dan Bambang keluar, melihat Karina.
HARINI
BAMBANG
KARINA
Ada jeda di antara mereka.
HARINI
Karina mengangguk. Ia berjalan menjauhi Rumah sambil bermain handphone. Ia memencet nomor Pram.
Terdengar nada masuk --
PRAM (V.O)
KARINA
36.EXT. PINGGIR JALAN - SORE
Pram sedang berada di atas Motornya, berhenti di pinggir jalan.
PRAM
INTERCUT ANTARA KARINA DAN PRAM
KARINA
PRAM
KARINA
Pram tersenyum mendenarnya.
PRAM
KARINA
Sambungan di tutup. Karina berjalan di pinggir jalan.
37.EXT. MOTOR - BEREGERAK - SORE
Tama mengendari Motornya, ia melihat ke arah depan. Datar.
Ia mengendari Motornya lebih cepat, melewati beberapa kendaraan.
38.EXT. PINGGIR JALAN - SORE
Karina berjalan di pinggir jalan, ia memakai Headset. Ia berhenti, ia melihat ke arah depan.
Mobil Sedan Hitam terparkir tak jauh di depan Karina. Laras ada di dalamnya, melihat Karina, datar.
Karina menyadari Laras, ia melepaskan headset.
KARINA
Laras keluar dari Mobil, berdiri di sampingnya. Ia melihat Karina, datar.
KARINA
LARAS
KARINA
Ada jeda di antara mereka.
KARINA
LARAS
KARINA
LARAS
Ada jeda di antara mereka.
KARINA
LARAS
KARINA
Laras tidak menjawab.
KARINA
Laras hanya diam, tidak menjawab. Ia hanya melihat Karina, dingin.
KARINA
Laras masuk ke dalam Mobil, ia menghidupkan Mobilnya, menginjak pedal Gas. Terdengar bunyi Mobil yang meraung.
Karina masih di tempatnyta, melihat Laras, dingin. Ia menggeleng.
Laras tidak bergeming, ia tetap menginjak pedal gas, berkali-kali. Suara Mobil meraung.
Laras memegang perseneling, memajukannya --
BRUUUUUMM --
Mobil melaju dengan kecepatan tinggi menuju Karina. Karina hanya melihat Mobil itu, dingin --
Laras hanya melihat Karina, dingin --
Mobil itu melaju dan hampir mendekati Karina --
Tama berdiri di depan Karina, melindunginya --
Laras dengan cepat membelokan Mobilnya, menghindari Tama dan Karina --
Mobil Laras melaju menuju sebrang jalan --
Karina dan Tama melihatnya, terkejut --
Laras menginjak Pedal Rem dengan kuat --
Mobil berhenti --
Laras yang berada di balik kemudi menunduk, shock dengan apa yang terjadi --
Karina dan Tama berlari menuju Laras, mengetok jendela. Tama membuka Pintu Mobil dan mendapati Laras yang hanya diam.
Pram sampai di tempat itu dan dengan cepat berlari menuju mereka.
Tama dengan perlahan menyetuh Laras.
TAMA
Laras tidak menjawab, ia hanya diam, masih dalam posisi sebelumnya.
Tama perlahan melepaskan Tangan Laras dari kemudi, ia merapikan rambut Laras yang berantakan.
Laras menangis, dalam diam.
TAMA
Laras melihat Tama, masih tidak bersuara. Tama memeluknya, erat.
TAMA
Laras hanya memeluk Tama, dalam diam, ia masih menangis.
Pram mengajak Karina pergi, Karina berhenti --
PRAM
Pram mengajak Karina ke Motornya. Mereka pergi dari situ.
Tama dan Laras masih berpelukan, dalam diam. Tama mengelus Kepala Laras, pelan.
TAMA
Tama hanya melihat ke depan, datar.
39.EXT. PINGGIR JALAN - SORE
Motor Pram berhenti di pinggir jalan. Pram melihat Karina --
KARINA (O.S)
Pram berhenti, ia tetap melihat ke depan.
PRAM
Karina tidak menjawab, ia hanya diam. Tapi air matanya keluar.
PRAM
Karina tidak bisa menahan air matanya lagi, ia mengeluarkan semuanya. Ia bersandar di punggung Pram, terdengar suara cengkukan Karina.
Pram hanya diam, sesaat ia memberikan Sapu Tangan ke Karina.
Karina mengambilnya, ia membersihkan wajahnya dengan Sapu Tangan.
Karina masih menangis, Pram hanya diam. Tidak melakukan apa-apa.
CUT TO:
Karina duduk di Trotoar, berusaha mengendalikan nafasnya.
Pram sedang menelepon --
PRAM
Sambungan telepon berhenti. Pram berjalan menuju Karina. Ia masih membersihkan wajahnya.
Pram duduk di depan Karina, melihatnya.
PRAM
Karina mengendalikan nafasnya.
PRAM
KARINA
Pram mengelus Kepala Karina, pelan. Karina hanya diam.
KARINA
Pram tidak menjawab, ia hanya diam.
KARINA
PRAM
Karina melihat Pram, hanya diam. Pram membersihkan wajah Karina dari yang basah.
KARINA
Pram bangun dari duduknya, ia mengulurkan tangan. Karina melihatnya sesaat, ia meyambutnya.
40.INT. KANTOR POLISI - SORE
Karina berjalan di Kantor Polisi, ia berhenti, melihat ke arah depan. Astrid, Karim dan Septia berada di depannya, mereka tersenyum.
Karina tersenyum.
ASTRID
Karina mengangguk, ia melihat Karim dan Septia.
KARIM
KARINA
Karina melihat Pram.
PRAM
Karina menarik nafas, kemudian ia berjalan menuju ruangan.
41.INT. KANTOR POLISI - SORE
Karina duduk didepan depan Polisi yang sedang mengetik. Ia melihat Karina.
POLISI
Karina melihat Polisi itu, datar.
KARINA
Polisi itu mengangguk.
POLISI
Karina mengangguk.
42.EXT. DEPAN KANTOR POLISI - SORE
Arif berjalan menuju Kantor Polisi bersama Sabar. Ia berhenti, melihat Pram yang berdiri tak jauh darinya.
Pram mendekatinya dan menyalaminya.
Mereka hanya saling melihat, canggung terasa.
Karina keluar dari Kantor Polisi, berjalan ke arah mereka. Pram melihatnya.
PRAM
Karina mengangguk. Ia melihat Arif, mereka saling melihat. Canggung terasa.
Arif tersenyum kepada Karina. Karina yang mengangguk, kemudian berjalan menjauhinya.
Pram menyusulnya dari belakang.
Dari tempatnya Arif melihat mereka berdua, tersenyum.
Arif dan Sabar berjalan menuju Kantor Polisi.
43.INT. KANTOR POLISI - SORE
Arif yang melihat Polisi, datar.
ARIF
Polisi itu mengetik pernyataan Arif.