Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Bintang SMA 107
Suka
Favorit
Bagikan
4. Bagian 4

27.EXT. LAPANGAN - SEKOLAH - PAGI

Murid-murid berkumpul di lapangan. Karina dan Rosa berdiri bersebelahan, mereka membawa Galon dan Ember, memukulinya dengan Kayu, mereka memberikan semangat.

Di tengah lapangan Pram, Tama dan Murid lainnya berkumpul, berbentuk lingkaran.

PRAM

Oke semua, kita pasti bisa. Kita fokus ke pertandingan dulu. Kita main kayak biasanya. Kita pakai paket satu. MENGERTTI!!

SELURUH TIM

MENGERTTI!!

Dua tim sudah berada di tempatnya masing-masing.

Pram melihat Karina, ia tersenyum. Karina juga tersenyum, mengepalkan tangannya, memberi semangat.

PRIIIIT --

Pram mengoper Bola. Pertandingan di mulai.

MONTAGE PERTANDINGAN:

A. Pram membawa bola, ia berhasil menggocek beberapa pemain. Ia berhasil membawa bola hingga ke depan gawang dan menendangnya, namun bisa di tepis kiper --

PENONTON

AAAAAHHHHHH!

Karina memegang kepalanya, merasa gemas dengan pertandingan itu. Ia dan Murid-murid lainnya memukul Ember dan Galon lebih kencang lagi.

PENONTON

(menyanyi)
YO AYO!! SEBELAS IPAA SATUU!! KU INGIN KITA HARUS MENAAAANG!!

B. Tim lawan membawa bola, Tim Pram tidak bisa mengambil bola itu. Bola itu sampai di depan gawang. Tama bersiap-siap. Tim lawan menendang, bisa di tepis Tama --

LARAS

TAMAAAAAA!!

Karina dan Rosa saling melihat, mereka tertawa bersama. Mereka memberikan semangat.

C. Pram melakukan umpan kombinasi dengan Pemain Timnya. Pram membawa Bola itu menuju gawang dan ia menendangnya --

GOL --

Penonton bersorak. Karina dan Rosa berteriak, senang.

Pram melakukan selebrasinya bersama teman-temannnya.

Ia berlari ke daerahnya dan ia menujuk Karina yang melihatnya.

Karina terkejut melihatnya, ia menjadi salah tingkah.

D. Pertandingan selesai, Murid-murid bersorak. Karina dan Rosa merayakan kemenangannya.

Pram, Tama dan Pemain-pemain yang lainnya merayakan kemenangan mereka.

28.EXT. PINGGIR LAPANGAN- SEKOLAH - SIANG

Pram sedang membersihkan keringatnya dengan handuk. Karina menghampirinya dan memberikan ia Air Mineral.

PRAM

Makasih.

Pram meminumnya. Karina memperhatikan Pram.

KARINA

Habis ini final kan?

Pram mengangguk.

KARINA

Aku harap kamu bisa menangiin pertandingan nanti. Semangat.

PRAM

Karin.

Karina melihat Pram, menunggu.

PRAM

Kalau aku menang di pertandingan nanti. Kamu kabulin permintaan aku?

Karina bingung.

PRAM

Kalau aku menang nanti. Kamu mau kabulin permintaan aku?

KARINA

Permintaan?

PRAM

Iya, permintaan. Kamu mau?

Karina tampak bingung.

SUARA PENGUMUMAN (O.S)

Final Fustal antara Sebelas IPA Satu melawan Sebelas IPS Satu akan di mulai. Para pemain harap segera ke lapangan.

Pram dan Karina mendengarkan Pengumuman itu.

PRAM

Karin? jadi kamu mau atau gak?

Karina tidak menjawab.

PRAM

Oke, aku anggap kamu setuju. Kamu harus tepatin janji kamu, oke.

Pram mengelus Kepala Karina pelan. Ia pergi dari tempat itu.

Karina hanya terdiam di tempatnya. Ia memegang Kepalanya. Ia menghela nafas, panjang.

KARINA

Tadi itu apaaa coba?

Karina memegang dadanya.

29.EXT. LAPANGAN - SEKOLAH - SIANG

Pram berjalan menuju Lapangan, sesaat ia melihat Karina yang berada di pinggir lapangan. Pram tersenyum.

Karina tersenyum. Sesaat ia melihat kiri dan kananya, memeriksa.

MONTAGE PERTANDINGAN 2:

A. Para Pemain bersiap di Posisi mereka masing-masing. Pram berdiri di depan Bola. Ia melihat pemain lain, mengangguk. Para pemain lain juga mengangguk.

Bola di oper Pram ke Pemain lain. Permainan di mulai.

B. Pram berlari membawa Bola ke arah gawang, namun dengan cepat Pemain lawan menekel Pram. Ia jatuh, memegang kakinya, kesakitan.

Penonton yang melihat berseru, tidak terima. Wasit memberikan Kartu Kuning kepada pemain itu.

Karina melihat Pram, khawatir.

KARINA

Ayo, kamu pasti bisa.

Pram bangun dan berjalan, terpincang-pincang. karina menghela nafas panjang, bersyukur.

C. Pemain lain membawa Bola dan menendang ke arah Kiper. Kiper itu bisa menepisnya --

PENONTON

AAAAAHHHHHHHHH!!

Karina terlihat gemas dengan pertandingan ini.

D. Pemain lawan membawa Bola ke depan Gawang dan menendangnya --

GOL --

Pemain lawan merayakan Gol itu dengan berelebrasi.

Para Penonton kecewa. Karina juga kecewa. Ia melihat Pram yang berdiri di tengah lapangan, memberikan semangat kepada teman-temannya.

E. Wasit meniupkan Peluitnya, menandakan Babak Pertama selesai.

Karina memberikan Handuk kepada Pram, ia tersenyum menerimanya.

PRAM

Makasih.

Karina duduk di samping Pram, mereka tidak bicara.

F. Wasit meniup Peluit, tanda Babak Kedua di mulai.

G. Pram membawa Bola ke depan gawang Lawan. Ia menendangnya --

Berhasil di tepis --

PENONTON

AAAAAAHHHHHH!!

Bola keluar, dengan cepat Pram mengambil tendangan Pojok dan mengopernya ke Pemain lain dan ia menendanganya --

GOL --

PENONTON

GOOOOOOOOOLLLLLLL!

Pram dan Pemain lain melakukan selebrasi. Penonton juga merayakan Gol itu.

Karina tertawa bahagia merayakannya.

H. Pemain lawan menendang bola dan bisa di tepis Tama.

I. Pemain lawan menendang bola lagi dan bisa di tepis Tama.

J. Pemain lawan menendang Bola lagi dan lagi dan bisa di tepi Tama. Ia menangkapnya.

Penonton menahan nafas, tegang. Karina juga hampir meloncat dari tempatnya.

Tama melempar Bola itu ke Pram. Pram menggiring Bola itu melewati satu pemain, ia mengoper Bola itu kepada Pemain lain.

Pemain itu memberikan umpan terobosan dan Pram berlari kencang --

Penonton dan Karina berdiri melihatnya --

Pram berhasil mendapatkan Bola dan Kiper Lawan maju, menutup ruang tembak --

Pram melepaskan tembakan, Bola itu meluncur deras ke gawang yang tidak di jaga --

GOL --

PENONTON

GOOOOOOOOLLLLLLLL!!!

Para Penonton berteriak, berselebrasi, meyarakan gol itu.

Pram berselebrasi bersama Pemain lainnya.

Karina meloncat kegirangan melihat Gol itu. Merayakan Gol itu bersama teman-temannya.

K. Terdengar bunyi pluit panjang, pertandingan selesai. Penonton bersorak, berlari ke lapangan. Memeluk semua pemain.

Laras berlari dan memeluk Tama, mereka berpelukan erat, tertawa bahagia.

Pram bersalaman dengan Para Pemain lain. Teman-temannya memeluk Pram. Pram melihat sekitar --

Karina berjalan di Lapangan yang di penuhi Orang-orang, ia melihat sekitarnya, mencari-cari --

Mereka saling melihat dan tersenyum, diam di tempat mereka.

Karina mengacunngkan jempolnya ke Pram --

KARINA

(tidak bersuara)
Kamu keren...

Pram mengepalkan tangan, tersenyum kepada Karina.

PRAM

(tidak bersuara)
Makasih...

CUT TO:

Pram, Tama dan Lainnya berdiri di depan Lapangan. Karim memberikan Piala kepada Tama. Tama melihat kiri dan kanannya, bersiap --

PENONTON

UUUUUUUUUUUUUUUUU --

Tama mengangkat piala itu --

PENONTON

AAAAAAAAAAAAAAAHHHHHHHH!!

Mereka bersorak merayakan kemenangan. Karina dan Rosa bersorak-sorak. Merayakan kemenangan itu.

CUT TO:

Para Pemain, Karim dan Anak-anak kelas berkumpul bersama, mereka berfoto bersama. Mereka tersenyum dan tertawa di dalam foto itu.

CUT TO:

ROSA

Karin, kamu harus foto bareng Pram.

KARINA

Kenapa, aku kan gak main.

PRAM

Oh, ya kamu harus Karin. Gara-gara suara kamu aku gak fokus tadi. Untung kita menang.

Karina melihat Pram, tidak terima. Pram tersenyum melihatnya.

Mereka bersiap untuk di Foto --

CLKIK --

Karina dan Pram berfoto bersama dengan Piala itu. Mereka berdua tersenyum di Foto itu.

30.EXT. DEPAN RUMAH KARINA - SORE

Karina turun dari Motor, ia memberikan helm kepada Pram.

KARINA

Makasih.

Pram tersenyum, mengangguk. Suasana mereka canggung.

KARINA

Aku masuk dulu.

Pram mengangguk, ia tersenyum.

KARINA

Selamat kamu menang. Tadi kamu... keren.

Pram menahan senyumnya.

KARINA

Aku masuk dulu.

Karina mengangguk. Ia berjalan masuk ke dalam Rumah. Pram melihatnya, ia tersenyum, menggelengkan kepala, tidak percaya.

31.INT. KAMAR KARINA - RUMAH KARINA - MALAM

Karina meletakan Tasnya dan ia bersiap mengambil handuk.

Terdengar suara Handphone, Karina mengambilnya, sebuah chat, dari Pram, bertuliskan:

"Karena aku menang, jadi kamu harus kabulin permintaan aku. Besok aku tunggu di depan rumah kamu jam 10"

Karina terkejut mendengarnya, menutup mulutnya. Dengan cepat Karina memencet handphonenya dan menempelkannya di telinga.

KARINA

Rosa... aku di ajak jalan Pram...

ROSA (V.O)

KAMU APAAAAA?!!

32.EXT. DEPAN TEMPAT FISIOTERAPIS - SORE

Gio berhenti mendengar teriakan Rosa. Ia melihat Rosa yang berhenti di tempatnya.

GIO

Karina kenapa?

ROSA

Pram ajak Karina jalan.

Gio menutup mulutnya, tidak percaya.

INTERCUT ANTARA KARINA DAN ROSA

KARINA

Ada Gio juga di situ?

ROSA

Iya, kami habis dari fisioterapis.

GIO

Haaiii Karin.

Ekspresi Karina berubah, menyesal.

KARINA

Kenapa harus ada Gio?

ROSA

Gak apa-apa. Gio bisa di pegang omongan kok.

Rosa menekan tombol loudspeaker.

GIO

Aku gak kasih tahu siapa-siapa, Karin. Tenang aja.

ROSA

Dia serius ajak kamu jalan?

KARINA

Tadi Pram ajak aku jalan, besok jam sepuluh.

ROSA

Terus kamu mau?

KARINA

Sebelum final tadi, Pram bilang, kalau dia menang, aku harus ngabulin permintaanya.

ROSA

DIA APAAAAAA??!!

Karina menjauhkan handphone dari telinganya, lagi.

Gio menutup Mulut Rosa, melihat kiri dan kanannya. Dengan cepat Rosa menepisnya.

ROSA

Fix, Karin. Percaya aku, dia suka kamu.

KARINA

Karena aku udah janji makanya harus aku tepatin, kan?

ROSA

DIA SUKA KAMU KARIN!! PRAM SUKA KAMUUUUU!!

Gio menutup mulut Rosa, sekali lagi. Dengan cepat, Rosa menepisnya, sekali lagi.

KARINA

Gak mungkin, kamu bilang dia ada pacar.

GIO

Setahu aku dia udah putus. Cantika pindah ke Jakarta.

ROSA

Bener kan yang aku bilang.

GIO

Sejak saat itu Pram gak punya pacar lagi.

ROSA

Udah Karin, SIKAAAAAAT!!

Gio menutup mulut Rosa, melihat kiri dan kanan.

ROSA

Kamu udah ada baju belum?

Karina melihat Lemarinya. Ia berjalan menuju Lemarinya, membukanya.

KARINA

Kayaknya ada.

ROSA

Oke, kabarin aku kalau ada apa-apa.

KARINA

Oke.

Sambungan telepon di putus. Karina melihat lemarinya, berpikir, ia menggaruk kepalanya.

33.INT. RESTORAN CEPAT SAJI - SORE

Harris membawa makanan dan memberikannya kepada Tiwi yang ada di depannya.

Mereka membukanya dan memakannya, dalam diam.

HARRIS

Aku minta maaf.

Tiwi melihat Harris.

HARRIS

Aku minta maaf. Aku terlalu picik.

TIWI

Sadar juga kamu akhirnya.

Mereka berdua tersenyum.

HARRIS

Serius, Tiwi. Aku gak suka kita berantem kayak gini.

TIWI

Aku juga minta maaf. Aku terlalu kebawa emosi.

HARRIS

Oh ya. Kamu harus bisa ngendaliin emosi kamu.

TIWI

Tapi wajar kan kita kebawa emosi. Kita masih Remaja.

HARRIS

Remaja tanggung.

Mereka berdua tersenyum.

TIWI

Aku udah di kirim kontraknya.

HARRIS

Menurut kamu?

TIWI

Aku gak tahu. Aku butuh pendapat kamu.

HARRIS

Kita lihat sama-sama nanti.

TIWI

Makasih, Harris. Aku gak tahu kalau gak ada kamu.

HARRIS

Aku tahu. Sering aku dengar orang ngomong gitu.

TIWI

Waktu kamu bilang BA itu cuma modal cantik. Berarti kamu bilang aku canik, kan?

Harris tersedak mendengarnya. Tiwi menunggu.

HARRIS

Iya, kamu cantik, Tiwi. Aku yakin banyak yang suka kamu.

TIWI

Memang banyak, termasuk kamu?

HARRIS

Aku pernah suka kamu, Tiwi. Tapi aku sadar aku gak mau kehilangan kamu sebagai teman.

Ada jeda di antara mereka.

TIWI

Iya, aku juga pernah gitu. Tapi aku sadar, kalau kita pacaran hubungan kita gak akan berkembang.

HARRIS

Hubungan kita berubah sebatas mantan.

TIWI

Dan aku gak mau kehilangan orang yang bisa tukar pikiran sama aku.

HARRIS

Karena kalau hubungan teman udah ada perasaan, jadi kusut nanti.

Tiwi mengangguk.

HARRIS

Berarti aku ganteng sampai kamu suka, kan?

Mereka saling melihat, kemudian tersenyum. Mereka melanjutkan makan.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar