Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Bintang SMA 107
Suka
Favorit
Bagikan
1. Bagian 1

1.INT. RUANG KELAS - SEKOLAH - PAGI - MASA LALU

Pram sedang melihat ke luar kelas, melamun.

Dari luar kelas, Tama berjalan cepat, Pram tersadar --

TAMA

(memberikan handphone)
Kamu harus lihat ini.

Pram melihat Handphone itu, di sana ada Artikel, yang bertuliskan:

SEKOLAH MENGAKUI PP ANAK YANG BERMASALAH.

Pram melihat Tama --

PRAM

Siapa yang bikin?

TAMA

...Kepala Sekolah.

Mereka saling melihat.

2.EXT. KANTIN - SEKOLAH - PAGI

Tama dan Pram berdiri di depan Kantin, dengan menggunakan Karton, di sana bertuliskan:

PRASETYO PUTRO BUKAN ANAK YANG BERMASALAH

Mereka melakukan Unjuk Rasa.

Semua Murid melihat mereka, termasuk Laras yang melihat Tama, datar.

Mereka hanya diam, melihat ke arah depan.

Tak jauh dari mereka, Sugeng berdiri, melihat mereka.

CUT TO:

Pram berdiri sendirian di Kantin, menggunakan Karton sebagai Alat Unjuk Rasanya.Hanya beberapa orang yang melihatnya, sisanya melakukan kegiatan mereka seperti biasa.

Pram melihat ke sebelahnya, kosong.

MURID LAKI-LAKI

Kamu masih di sini, Pram?

Pram tidak menjawab, ia hanya diam.

MURID LAKI-LAKI

(menunjukkan handphone)
Bener Tama ngomong kayak gini sama wartawan.

Pram melihat Handphone itu, ada kalimat, bertuliskan:

"Teman PP, PC, 17, mengatakan PC merupakan Anak yang bermasalah. Dia banyak melawah sekolah dan nilainya juga tidak memuaskan"

Pram melihat Murid Laki-laki, dingin.

PRAM

Di mana Tama sekarang?

Murid laki-laki itu menunjuk arah.

3.INT. RUANG KELAS - SEKOLAH - PAGI

Tama berjalan bersama Laras di Koridor. Pram berjalan dengan cepat menuju mereka --

LARAS

Pram --

DUAAAAK --

Pram memukul Tama hingga jatuh, Lara terkejut melihatnya. Pram melihat Tama, dingin.

LARAS

PRAM!!

Murid-murid yang lain melihat mereka.

Laras membantu Tama, wajahnya mengeluarkan darah. Tama tidak melawan, ia hanya melihat Pram, dingin.

PRAM

Maksud kamu apa? kenapa kamu bilang Tio anak bermasalah?

Tama tidak menjawab, ia berdiri, membersihkan Bajunya.

PRAM

Aku tanya sekali lagi, kenapa kamu mau di wawancara sama mereka?

Tama tidak menjawab, ia hanya diam. Melihat Pram, dingin.

PRAM

Jangan bikin aku salah paham sama kamu, Tama. Kamu tahu akibatnnya apa.

LARAS

GILA, KAMU PRAM!

Tama dan Laras melewati Pram. Pram melihat Tama, dingin. Dengan cepat ia berjalan menuju Tama.

DUAAAK --

Pram memukul Tama dan mereka saling adu jotos di tengah sekolah. Tama membalas pukulan Pram, mengenai di perut dan wajahnya, mengeluarkan darah.

Laras tidak berani mendekat, ia berlari ke arah Ruang Guru.

4.INT. RUANG KEPALA SEKOLAH - SEKOLAH - PAGI

Pram dan Tama berdiri, keadaan mereka kacau. Baju mereka keluar dan wajah mereka babak belur, mengeluarkan darah.

Sugeng melihat mereka, dingin.

SUGENG

Kalian murid teladan di Sekolah. Kalian bisa jelaskan ini?

Mereka tidak menjawab, hanya diam.

SUGENG

Pram, kamu bisa jelaskan ini?

Pram tidak menjawab, ia hanya diam.

SUGENG

Tama, kamu bisa jelaskan ini?

TAMA

Saya minta maaf.

Sugeng melihat mereka.

SUGENG

Pram kamu UKS, obati luka kamu. Tama kamu tetap di sini.

Pram berjalan keluar. Sugeng melihat Tama, datar.

SUGENG

Kenapa kalian berantem?

Tama tidak menjawab, ia hanya diam.

SUGENG

Baik, kalau itu mau kalian.

TAMA

Tama udah ikutin maunya Ayah. Jangan keluarin Tama dan Roni dari sekolah.

SUGENG

Walaupun hubungan kamu gak baik sama Pram?

TAMA

Itu bagus buat Ayah kan?

Tama berjalan menuju Pintu, keluar. Sugeng di tempatnya, melihat Pintu itu, datar.

5.INT. RUANG TENGAH - RUMAH PRAM - SORE

Pram berdiri di depan Agung, Desi. Tiwi berada di sebelah mereka, melihat Pram, datar.

AGUNG

Kenapa kamu berantem di sekolah? sama Tama lagi?

Pram tidak menjawab, ia hanya diam.

AGUNG

Bapak tanya sama kamu Pram. Kenapa kamu berantem di sekolah? jangan nambah masalah buat Bapak.

Pram tidak menjawab, ia hanya diam.

DESI

Pram, kalau kamu diam. Masalah gak akan selesai. Cerita sama kami nak.

Pram melihat Desi. Desi tersenyum simpati kepada Pram.

DESI

Kenapa kamu berantem sama Tama?

PRAM

Bapak tahu kenapa?

Desi melihat Agung, begitu juga Pram. Agung hanya diam.

AGUNG

Ini karena Tio? Teman kamu?

Pram tidak menjawab, ia hanya diam.

AGUNG

Semua bukti mengarah ke dia sama Ronald.

PRAM

Tio gak ikut geng motor. Bapak pasti tahu.

AGUNG

Tidak berdasarkan penyelidikan.

PRAM

Bapak gak percaya Pram?

Ada jeda di antara mereka.

DESI

Bukan gak percaya, Pram.

AGUNG

Iya, Bapak gak percaya kamu.

Desi dan Tiwi melihat Agung. Pram hanya diam.

AGUNG

Tio itu gak baik buat kamu. Dia anak bermasalah. Jangan sampai kamu juga bermasalah kayak dia. Jangan jadi masalah buat Bapak.

PRAM

Jadi Pram cuma jadi masalah buat Bapak?

AGUNG

Kamu cuma perlu ikutin apa yang Bapak suruh.

PRAM

Kalau Pram ikutin apa yang Bapak suruh, Pram tahu jadinya kayak apa.

DESI

Pram...

AGUNG

Jadi apa?

PRAM

Bapak benar-benar mau tahu?

DESI

Pram, jangan...

PRAM

Bapak harus tahu, Bu. Dia yang minta.

AGUNG

Kamu berani?

PRAM

Karena Pram jadinya kayak Bapak.

Pram berjalan menuju Kamar --

AGUNG

PRAM!! BAPAK BELUM SELESAI BICARA!!

Pram berhenti, ia melihat Bapak yang berdiri.

PRAM

Bapak yang minta sendiri, jangan salahin Pram kalau Bapak gak terima.

Agung tidak menjawab, ia hanya diam.

PRAM

Bapak gak bolehin Ibu ini itu, gak bebasin anaknya ngelakuin apa yang --

PLAAAAK --

Agung menampar Pram. Pram hanya diam, memegang wajahnya. Desi terkejut, menahan tangisnya. Tiwi hanya diam, melihat Pram, datar.

AGUNG

KURANG AJAR KAMU, PRAM!!

PRAM

Pram bisa lebih kurang aja kalau Bapak mau lagi.

Agung melayangkan Tangannya ke Pram --

Tangannya berhenti. Pram melihat Agung, dingin.

PRAM

Jangan tantang Pram, Pak. Bapak nanti kecewa jadinya.

Pram berjalan ke Kamarnya.

6.EXT. BELAKANG SEKOLAH - SEKOLAH - PAGI - MASA SEKARANG

Tama dan Pram saling melihat, mereka babak belur. Pram membersihkan darah yang ada di mulutnya.

Tama juga melakukan hal yang sama.

Seragam Sekolah mereka sudah berantakan.

PRAM

PENGECUT!! KAMU LEBIH MILIH PACAR KAMU DARIPADA TEMAN KAMU --

DUAAK --

Tama menendang Perut Pram, hingga tersungkur. Tama berlari dan memukulnya, membabi buta --

TAMA

JANGAN BAWA-BAWA LARAS!! LARAS GAK ADA HUBUNGANNYA!!

Pram melindungi Wajahnya dengan tangannya. Pram mendorong Tama, menjauh. Pram mendorong Tama ke dinding, terdengar suara tabrakan.

PRAM

ADA ANJIIINNG!! DASAR ANJIIING!!

Pram memukul Tama, Tama tersungkur. Pram menarik kerah Baju Tama, memukulnya lagi. Tama tersungkur.

PRAM

GILAA!! DASAR GILAA!! TIO TEMAN KAMU!!

DUUAAAK --

Tama memukul Pram. Pram tersungkur ke belakang.

TAMA

KAMU PIKIR AKU GAK TAHU!!

Tama menendang Pram --

Pram memegang kaki Tama, ia mendorong Tama. Tama terjatuh.

Pram berdiri, dengan cepat ia memukul Tama, berkali-kali --

PRAM

KENAPA KAMU LAKUIN INI HA!! KENAPA TAMA!!

Tama mendorong Pram.

Pram terjatuh ke belakang. Ia berdiri, sudah kehabisan tenaga, ia terhuyung-huyung.

Pram melayangkan Pukul ke Tama --

Ia berhenti. Pram melihat Tama --

Tama menangis, ia tidak melakukan apa-apa, hanya menangis. Pram melihatnya, dingin.

TAMA

Kalau kamu mau pukul silahkan. Aku memang pantas buat di pukul.

Pram melepaskan pukulan --

Ia meninju Tanah di sebelah Tama --

Tama hanya diam. Pram melihat Tama, dingin --

PRAM

AAAAAAAAAAHHHHHHHHH!!!!

Tama hanya diam, masih menangis. Pram hanya diam di atas tubuh Tama. Ia juga menangis.

Pram melepaskan cengkramannya. Tenaga mereka sudah habis.

CUT TO:

7.EXT. KORIDOR - SEKOLAH - PAGI

Karina berlari di Koridor sekolah, menuju Belakang Sekolah.

8.EXT. BELAKANG SEKOLAH - SEKOLAH - PAGI

Pram dan Tama duduk bersebelahan, mereka bersandar ke dinding. Melihat ke arah depan, datar.

Kondisi mereka berantakan.

TAMA

Aku juga baru tahu, Pram. Laras cerita semuanya ke aku.

Pram tidak menjawab, ia hanya diam.

TAMA

Dia minta bantuan aku.

Pram tidak menjawab, ia masih diam.

TAMA

Aku juga gak tahu harus apa, Pram.

Tama melihat Pram, yang di lihat hanya diam, melihat ke arah depan, datar.

TAMA

Tapi aku memang berengsek, oke.

Ada jeda di antara mereka.

TAMA

Mereka orang-orang yang penting dalam hidup aku.

PRA,

Tapi Tio teman kita dari kecil.

TAMA

Tapi Laras juga orang yang udah aku kenal lama. Aku gak tahu dia ada hubungannya.

Pram tidak menjawab, ia hanya diam.

TAMA

Apa yang kamu pilih kalau kamu dalam posisi aku? dan Laras itu Karina?

Pram tidak menjawab, ia hanya diam.

TAMA

Kalau aku jadi kamu aku pasti lakuin hal yang sama.

PRAM

Dan aku jadi berengsek.

TAMA

Kita sama-sama berengsek, Pram.

Ada jeda di antara mereka.

TAMA

Aku memang pengecut. Yang bisa aku lakuin cuma biarin Laras bicara sama Karina.

PRAM

Aku juga pengecut, Tama. Bisa salahin kamu, padahal aku juga yang salah.

TAMA

Kita sama-sama pengecut, Pram, Kita biarin mereka yang selesaiin ini semua.

PRAM

Termasuk waktu kamu mau di wawancara?

Ada jeda di antara mereka.

TAMA

Aku gak punya pilihan, Pram.

PRAM

Kenapa?

TAMA

Karena aku bakal pindah ke sekolah lain. Roni di keluarin dari sekolah. Kamu di pindahin Bapak kamu.

Pram tidak menjawab.

TAMA

Walaupun kamu salah paham sama aku. Tapi gak apa-apa, aku yakin kita bisa cari tahu soal Tio.

PRAM

Tapi itu salah, Tama.

TAMA

Apa aku punya pilihan, Pram? kita cuma anak SMA.

PRAM

Aku juga gak lebih baik dari kamu.

TAMA

Tapi kita semua udah bisa jadi lebih baik, kan?

PRAM

Iya...

TAMA

Apa yang kamu lakukan itu karena Karina dan aku karena Laras.

pram

Kalau sampai ketahuan Tio, dia pasti bilang --

TAMA

PACAR TEROOOOOS!!

Mereka berdua tertawa.

TAMA

Karina tetap pindah?

PRAM

Aku belum tahu. Aku belum bicara sama dia sampai sekarang.

TAMA

Kamu sendiri?

PRAM

Aku gak bisa apa-apa, semuanya keputusan dia.

TAMA

Aku yakin dia juga gak mau pindah.

PRAM

Iya... aku berharap dia gak pindah.

Mereka diam, hanya melihat ke arah depan, datar.

9.EXT. SAMPING SEKOLAH - SEKOLAH - SIANG

Karina bersandar di dinding, ia mendengarkan semua yang mereka bicarakan.

Laras berdiri tak jauh dari dirinya, juga mendenarkan semuanya.

Mereka saling melihat, datar.

Karina berjalan menjauhi tempat itu. Laras melihatnya yang pergi.

10.INT. RUANG KELAS - SEKOLAH - PAGI

Karina duduk bersama Rosa di kelas. Mereka mendengarkan Musik melalui Headset.

Pram berjalan masuk ke dalam Kelas. Terlihat luka-luka di wajahnya.

Anak-anak terkejut, mereka melihat Pram, terdengar suara-suara yang membicarakannya.

Tak lama kemudian, Tama berjalan masuk ke dalam kelas, dalam keadaan yang sama.

Suara Anak-anak menjadi lebih keras, membicarakan keduanya.

Mereka berjalan menuju Tempat duduk mereka masing-masing.

Karina melihat Pram, datar.

Karina berjalan ke Tempat Pram. Pram melihatya.

KARINA

Ikut aku.

Pram tidak menjawab, ia hanya diam.

11.INT. UKS - SEKOLAH - PAGI

Karina memberikan Obat Merah di Luka Pram. Pram meringis kesakitan. Karina hanya melihatnya, datar.

Karina melanjutkan memberikan Obat Merah di Luka lainnya.

Mereka tidak bicara, hanya diam.

Karina sudah selesai. Ia menutup Kotak P3K dan meletakannya di lemari. Pram melihatnya, datar.

PRAM

Makasih...

Karina melihat Pram, sesaat.

PRAM

Karin?

Karina mendekati Pram, duduk di depannya.

PRAM

Apa kamu harus pindah?

KARINA

Kenapa?

PRAM

Kalau aku minta kamu gak pindah, kamu turutin?

KARINA

Karena kita harus selesaiin masalah Tio atau alasan lain?

Ada jeda di antara mereka.

KARINA

Kamu mau aku gak pindah?

Pram tidak menjawab, ia hanya diam.

KARINA

Aku pikirin, oke?

Karina tersenyum, Pram melihat ke arah lain.

KARINA

Pram?

Pram melihat Karina.

KARINA

Bisa temenin aku bicara sama Roni?

Pram tidak menjawab, ia hanya diam.

KARINA

Gimanapun dia harus tahu.

PRAM

Dia udah tahu yang sebenarnya. Dia tahu Laras ada hubungannya sama semua ini.

Karina hanya diam, tidak terkejut.

PRAM

Harusnya kita tahu Roni pasti tahu.

KARINA

Yang kita gak tahu kalau Laras ada hubungan semua ini.

PRAM

Dan itu yang jadi masalah sekarang.

Mereka saling melihat, datar.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar