Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Bintang SMA 107
Suka
Favorit
Bagikan
3. Bagian 3

19.INT. RUANG KELAS - SEKOLAH - PAGI

Murid-murid merapikan Kelas mereka. Ada yang menyapu, ada yang membersihkan Jendela kelas.

Rosa menyapu ruang kelas. Ia melihat Karina yang melihat Kursi Pram.

ROSA

Jangan di lihatin terus kursi orang.

Karina menyadarinya, ia menggeleng. Mereka kembali membersihkan jendela.

Gio berdri di depan pintu, melambaikan tangan.

Rosa melihatnya, tersenyum. Karina tersenyum melihat mereka.

20.EXT. KANTIN - SEKOLAH - PAGI

Karina duduk bersama Rosa dan Gio, mereka memakan jajanan mereka.

Karina melihat Gio dan Rosa yang duduk bersebelahan. Ia tersenyum.

ROSA

Pasti Pram lagi ikut seleksi sekarang.

Karina tidak mejawab, melanjutkan memakan jajannya. Rosa dan Gio saling melihat.

ROSA

Kalian masih belum bicara?

Karina mengangguk.

ROSA

Pasti Pram bingung juga kayak kamu.

GIO

Kalau kamu gimana?

ROSA

Tapi mau gimanapun, aku tetap gak setuju keputusan kamu Karin. Gio juga.

Gio melihat Rosa, terkejut. Karina tersenyum.

KARINA

Kita udah bahas ini, Rosa.

ROSA

Sebelum kamu benar-benar pindah, aku bakal sering bahas ini.

KARINA

Biar aku berubah pikiran?

ROSA

Plus kamu gak jadi pindah. Kamu ada kehidupan di sini. Orang Tua kamu gak bisa seenaknya suruh kamu pindah.

KARINA

Rosa --

Rosa meletakan tangannya di depan wajah Karina, ia terkejut --

ROSA

Apa aku yang jahat atau kamu yang terlalu bego buat gak selesaiin apa yang udah kamu lakuin. Kamu udah korbanin banyak waktu buat masalah ini, tapi kamu gak berani ambil keputusan. Serius Karina, kalau bukan karena kamu larang aku, udah aku laporin Ayah Laras dari kemarin.

Karina dan Gio terkejut melihat Rosa. Rosa melihat mereka berdua yang terkejut.

ROSA

Kenapa?

GIO

Kemarin kamu bilang gak setuju Karina cari tahu tentang kecelakaanya. Dan sekarang kamu gak setuju Karina gak laporin masalah kecelakaannya.

ROSA

Itu kan kemarin. Sekarang aku setuju Karina cari tahu tentang kecelakannya.

Gio dan Karina saling melihat, terkejut.

KARINA

Aku paham, tapi aku gak bisa lakuin gitu aja kan.

ROSA

Kamu bisa dan kamu mampu. Tapi kamunya gak mau.

KARINA

Jangan bahas ini lagi, Rosa.

ROSA

Kamu udah dengar tadi aku bilang apa.

Karina melihat Gio, mencari bantuan.

GIO

Sayangnya aku gak bisa ikut campur dalam masalah kalian.

Karina menghela nafas, panjang.

ROSA

Aku tahu aku berlebihan, tapi aku harap kamu pikirin apa yang aku bilang Karin.

Rosa memegang tangan Karina.

ROSA

Aku cuma mau kamu gak nyesel nanti.

KARINA

Atau aku yang nyesel laporin Ayah Laras.

ROSA

Itu lebih baik buat kamu.

Gio melihat mereka berdua.

GIO

Aku tahu ini gak nyambung, tapi liburan kalian mau kemana?

Karina dan Rosa saling melihat.

KARINA

Aku belum tahu, kalau jadi pindah. Aku ngurus pindahan, mungkin.

ROSA

Kalau jadi, tapi aku yakin gak.

Karina melihat Rosa.

KARINA

Kamu ada masalah sama aku?

ROSA

Kamu tahu masalah aku apa.

Karina menggeleng, tidak percaya.

ROSA

Ini yang aku gak suka dari kamu. Batu kalau di kasih tahu.

Gio melihat satu persatu, bersalah.

21.INT. RUANG KELAS - SEKOLAH - SIANG

Rosa duduk di tempat duduknya, ia melihat ke arah lain.

Karina masuk ke dalam kelas, ia melihat Rosa yang duduk di sana.

Karina duduk di tempat duduknya. Rosa menyadarinya, ia tetap melihat ke arah lain. Sesekali Karina melirik Rosa.

Karina mengambil headset, ia memakai satu --

KARINA

Rosa...

Rosa menoleh. Karina memberikan bagian Headset ke Rosa. Rosa melihat headset itu dan Karina, bergantian.

Rosa mengambil headset itu dan memakainya.

Lagu di putar, mereka saling melihat.

KARINA

Aku minta maaf.

ROSA

Aku juga.

Mereka tersenyum.

KARINA

Yang kamu bilang itu bener.

ROSA

Aku cuma paksaiin kemauan aku.

Rosa bersandar di bahu Karina. Karina juga bersandar di kepala Rosa.

ROSA

Liburan nanti kemana?

KARINA

Belajar dulu, baru mikirin liburan.

ROSA

Aku gak suka belajar Karin.

KARINA

Itu yang aku gak suka dari kamu.

Mereka tertawa bersama.

KARINA

Menurut kamu Pram lolos gak seleksi?

ROSA

Mungkin. Kenapa?

KARINA

Gak apa-apa. Tanya aja.

Mereka mendengarkan musik dalam diam.

22.EXT. KORIDOR SEKOLAH - PAGI

Koridor sekolah tampak sepi, anak-anak murid berada di dalam kelasnya.

23.INT. RUANG KELAS - SEKOLAH - PAGI

Rosa mengerjakan Soal, ia kebingunan. Ia melihat kiri dan kananya.

Karina mengerjakan soal dengan serius, ia menulis-nulis di kertas. Kemudian ia berpikir sejenak, ia memilih jawabannya dari soal itu.

CUT TO:

Murid-murid selesai mengerjakan Ujian. Mereka sedang bersantai.

Karina dan Rosa sedang mendengarkan Musik. Pram berjalan masuk ke dalam Kelas.

Karina melihat Pram yang langsung menuju kursinya, tidak melihat Karina.

ROSA

Pram udah selesai ikut UAS susulan. Katanya dia gak lolos seleksi.

KARINA

Apa itu karena aku?

Rosa tersenyum mendengarnya. Ia mengelus kepala Karina --

ROSA

Kamu pikir dia kepikiran kamu? Ini seleksi Timnas, Karin. Pasti banyak pesaingnya.

Karina tidak terima, ia melihat Pram yang hanya diam di tempatnya.

ROSA

Aku suka kamu pede Karin. Tapi kamu harus sadar diri. Serius.

Rosa tertawa melihat Karina. Karina tidak terima, ia masih melihat Pram dari tempat duduknya.

Pram mengambil handphonenya dan ia melihat sesuatu di sana, sebauh E-mail. Ia memandangnya datar.

Tama berdiri di tengah kelas.

TAMA

Perhatian semuanya.

Murid-murid melihat Tama.

TAMA

Tiga hari lagi Class Meeting di mulai. Jadi aku mau kelas kita juga ikut lomba yang di selenggaraiin OSIS.

ROSA

Apa aja lombanya Tama?

TAMA

(melihat kertas)
Masih sama kayak semester kemarin.

Murid-murid berbicara, mereka berdiskusi.

MURID LAKI-LAKI

FUTSAL!!

Murid-murid melihat sekitar.

TAMA

Oke, siapa yang mau ikut?

Pram mengangkat tangan. Terdengar suara riuh dari anak-anak.

MURID LAKI-LAKI

Ooooo, Pram ikut. Aman kita. Tama kamu ikut juga.

TAMA

Oke, aku ikut.

Terdengar lebih banyak suara riuh dari kelas.

ROSA

Semester ini kita pasti juara. Gak kayak semester kemarin.

KARINA

Memangnya semester kemarin kenapa?

ROSA

Kemarin kita kalah di final. Harusnya kita bisa menang kali ini di final. Apalagi ada Tama.

Karina melihat Pram yang berbicara dengan Anak-anak murid lain.

MURID PEREMPUAN (O.S)

TUNGGUUUUU!!

Anak-anak melihat sumber suara. Murid Perempuan itu berjalan menuju depan kelas, ia membawa BUKU --

Anak-anak terkejut, ekspresi mereka berubah, takut.

BRAAAK --

Buku itu di letakan di atas Meja secara paksa. Murid Perempuan itu melihat sekitar.

Anak-anak menjadi takut. Karina melihat sekitar, merasa heran. Rosa juga ketakutan melihatnya.

MURID PEREMPUAN

KALIAN PIKIR KALIAN BISA BEBAS IKUT CLASS MEETING, HA?!

Anak-anak tidak menjawab, mereka hanya diam.

MURID PEREMPUAN

KALIAN BELUM BAYAR UANG KAASSSS!! BAYAR SEKARAAAANGGG!!

AAAAAAAAAAK --

Anak-anak berlarian, menyelamatkan diri. Tama dengan cepat menutup pintu.

Anak-anak berusaha membuka pintu, Tama menahan mereka --

MURID PEREMPUAN

CEPAAAT BAYAAAR!! KITA HARUS BELI KEPERLUAN CLASS MEETING!!

Rosa berusah keluar dari Kursinya, Karina melihat --

KARINA

Kamu belum bayar uang kas juga?

ROSA

BELUUUUM!! TOLOOONG AKUUU KARIIIIN!!

KARINA

BAYAR SEKARANG!! CEPAT!!

Rosa berlari menuju Murid Perempuan itu, mengeluarkan Uang. Karina tertawa melihatnya.

Salah satu Murid Laki-laki berusaha menaiki langit-langit Kelas. Murid Perempuan menariknya dengan sapu --

MURID PEREMPUAN

CEPAAT BAYAR!! KAMU BELUM BAYAAAR ENAM BULAN!! TIGA PULUH RIBUUU!!

MURID LAKI-LAKI

TOLOOOOONG!! AKU GAK PUNYA DUIIIIT!!

Karina tertawa melihatnya. Ia melihat Pram yang melihatnya, mereka saling melihat.

24.EXT. BELAKANG SEKOLAH - SEKOLAH - PAGI

Karina dan Pram berada di belakang sekolah. Suasana mereka canggung.

KARINA

(tertawa)
Dasar. Untung aku udah bayar uang kas. Kamu udah bayar, Pram --

Pram tidak tertawa, ia hanya diam. Karina menghentikan tawanya, menjadi serius.

PRAM

Kalau pindah sekolah jadi cara terbaik buat kamu. Aku gak masalah.

KARINA

Termasuk gak laporin Ayah Laras?

Ada jeda di antara mereka.

KARINA

Makasih karena hargai keputusan aku.

PRAM

Sama-sama.

Ada jeda di antara mereka.

KARINA

Aku dengar kamu gak lolos seleksi.

PRAM

Iya, pesaing aku banyak.

KARINA

(tertawa)
Aku bilang ke Rosa jangan-jangan kamu pikirin aku waktu seleksi makanya gak lolos.

PRAM

Apa yang kamu bilang itu gak salah juga.

Karina terkejut mendengarnya.

PRAM

Akunya yang kurang persiapan.

KARINA

Percaya aku, Pram. Pasti banyak kesempatan di luar sana yang lebih baik.
(tersadar)
Aku kesannya kayak ngehibur kamu, ya? padahal kamu yang paling tahu, kan?

Pram tersenyum mendengarnya.

KARINA

Dan aku bilang percaya aku. Padahal aku sendiri yang langgar janji kita.

PRAM

Gak apa-apa aku memang butuh di hibur sekarang. Dan soal janji kita, aku gak permasalahin itu sekarang, Karin.

Mereka berdua tersenyum.

KARINA

Oh, ya. Soal class meeting aku yakin kita pasti menang.

PRAM

Walaupun kamu tahu yang main bukan kamu, tapi aku, kan?

KARINA

(tersadar)
Aku jadi orang sok tahu lagi, kan?

PRAM

(tersenyum)
Kita pasti menang. Aku menangin class meeting buat kamu.

Karina bingung mendengarnya.

25.EXT. LAPANGAN - SEKOLAH - SIANG

Murid-murid berkumpul di lapangan, dengan memakai pakaian olahraga.

Dua Buah Gawang berada di ujung lapangan.

SUARA LAKI-LAKI (O.S)

Pertandingan Futsal antar kelas akan di mulai sebentar lagi. Bagi para peserta mohon untuk mempersiapkan diri.

26.INT. RUANG KELAS - SEKOLAH - PAGI

Karim berdiri di depan kelas, melihat ke arah Murid-murid. Ia memakai pakaian olahraga.

Karina memakai pakaian olahraga dengan murid-murid yang lainnya.

Pram memakai seragam Futsal, duduk di tempatnya.

KARIM

Class meeting di mulai hari ini. Bapak harap kalian bersenang-senang. Tapi jangan sampai berlebihan, mengerti semuanya?

Terdengar jawaban dari Murid-murid.

KARIM

Semester kemarin kita kalah di final, kali ini kita harus menang. MENGERTIIII!!

SELURUH KELAS

MENGEERTTIII PAAAAK!!

KARIM

SIAPAAA KITAAA!!

SELURUH KELAS

SEBELAAAASS IPAAA SATUUUU!!

Murid-murid bersemangat, ada yang menepuk-nepuk meja dan bertepuk tangan.

Karina juga ikut semangat, ia berteriak dan bertepuk tangan. Ia dan Rosa tertawa bersama-sama.

Karim dan Murid-murid keluar kelas dengan semangat.

CUT TO:

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar