Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Bintang SMA 103
Suka
Favorit
Bagikan
2. Bagian 2
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

EXT. KORIDOR SEKOLAH — PAGI

Tama berjalan di Koridor Sekolah. Dari depan, Pram berjalan ke arah sebaliknya, mereka bertemu.

Tama berhenti, begitu juga dengan Pram, mereka saling melihat, datar.

TAMA

Aku dengar dari Karina kamu mau ikut kami.

Pram tidak menjawab, ia hanya diam. Masih melihat Tama, datar.

Di sisi lain, tak jauh dari mereka, Karina dan Rosa berjalan di Koridor Sekolah, mereka melihat Pram dan Tama yang sedang bicara.

TAMA

Jangan bikin masalah baru buat Karina.

PRAM

Kamu harus lihat diri kamu sendiri sebelum ngomong gitu ke aku.

TAMA

Aku bukan aku yang dulu, Pram.

PRAM

Oh, ya? Atas dasar apa?

TAMA

Aku memang belum bisa buktiin apa-apa. Kita lihat nanti.

PRAM

Aku tunggu. Sebagai catatan, aku juga bukan yang dulu lagi.

TAMA

Oh ya? Atas dasar apa?

Ada jeda di antara mereka.

TAMA

Aku lakuin ini buat Tio.

PRAM

Aku juga.

TAMA

Berarti kita sama-sama tahu.

Mereka masih saling melihat, datar.

KARINA

Aku udah pernah bilang, kalau kalian berantem aku gak segan-segan sama kalian.

Pram dan Tama melihat Karina dan Rosa yang berdiri tak jauh dari mereka.

TAMA

Kami gak berantem, cuma bicara.

KARINA

Tapi kenapa suasana tegang-tegangan gitu. Kayak mau pukul-pukulan malah.

TAMA

Gak ada apa-apa.

Karina melihat Pram yang melihat ke arah lain.

KARINA

Ada yang mau aku bicariin sama kalian berdua. Soal Roni.

Pram dan Tama melihat Karina, menunggu.

KARINA

Apa bisa di tunda buat tanya ke Roni?

Tama dan Pram hanya diam, masih melihat Karina.

KARINA

Aku bukan gak jadi mau cari tahu, cuma di tunda.

TAMA

Aku gak masalah. Kamu butuh waktu, aku ngerti.

Karina dan Tama melihat Pram.

PRAM

Kenapa?

KARINA

Yang Tama bilang benar, aku butuh waktu. Aku gak nyadar, selama ini aku memang mau tahu, tapi begitu tahu, aku ngerasa belum siap.

TAMA

Aku gak masalah, serius.

KARINA

Di tambah kita mau UTS.

ROSA

Dia harus pertahanin nilainya. Soalnya dia harus dapat beasiswa. Jadi aku harap kalian ngerti.

Pram sesaat melihat Karina, datar.

PRAM

Aku gak masalah.

KARINA

Jadi semuanya setuju? Makasih.

Karina tersenyum melihat semuanya. Pram memperhatikan Karina, datar.

INT. RUANG KELAS - SEKOLAH — PAGI

Karim berdiri di depan kelas, ia sedang membawa sebuah bungkusan tipis dan mengangkatnya tinggi-tinggi.

KARIM

Kalian tahu ini apa?

MURID LAKI-LAKI

...Kondom?

KARIM

Iya, ini kondom. Dan sengaja Bapak bawa karena kita akan belajar soal bagian reproduksi tubuh kita.

Terdengar suara seruan dari arah murid-murid.

KARIM

Kita lanjutkan materi yang kemarin. Ada yang tahu kenapa kita harus pakai kondom?

MURID LAKI-LAKI

Supaya kalau keluar di dalam gak hamil, Pak.

Terdengar suara riuhan yang lebih besar lagi dari murid-murid. Terdengar beberapa jeritan kecil dari murid-murid perempuan.

KARIM

Iya, itu benar, itu bagian dari Keluarga Berencana atau KB, kalau perempuan ada dalam bentuk Pil, Suntik, Pemasangan Alat KB di Vagina.

Murid-murid mendengarkan.

KARIM

Kita tahu ini kondom, tapi apa kalian tahu cara pakainya?

MURID LAKI-LAKI

Tinggal di pasangkan aja Pak.

KARIM

Itu benar, tapi apakah cara pakainya sudah benar? Hari ini kita akan belajar. Materi ini bukan cuma untuk Laki-laki, tapi perempuan juga.

KARINA

Kenapa Perempuan juga pak?

KARIM

Karena kalau kalian berhubungan seks tidak menggunakan kondom, resiko terkena PMS atau penyakit menular seks itu tinggi, itu pertama. Kedua, kalian yang punya tubuh kalian sendiri, jadi kalian punya kuasa, sesuatu masuk ke tubuh kalian dan kalian tidak punya kuasa, itu sama saja kalian bodoh. Ketiga, dalam melakukan seks, kedua pihak harus setuju dan punya aturan masing-masing, jadi kalau kalian yang perempuan ingin melakukan seks dengan menggunakan kondom tetapi pasangan kalian tidak mau, kalian berhak untuk menolak, mengerti?

Karina mengangguk, murid-murid lain juga mengangguk. Karim mengambil Pisang di atas meja.

KARIM

Kita akan belajar bagaimana cara memakai kondom yang benar.

Terdengar seruan dari murid-murid.

INT. RUANG GURU - SEKOLAH — SIANG

Karim sedang memperhatikan Komputernya, dari belakang Septia berdiri.

SEPTIA

Lihatin apa, Pak. Serius banget.

Karim tersadar, ia melihat Septia.

KARIM

Bukan apa-apa, Bu.

SEPTIA

Mau ngopi sama saya, Pak?

Karim tersenyum mendengarnya.

EXT. TAMAN - SEKOLAH - SIANG

Karim dan Septia duduk bersebelahan di Kursi Panjang, sambil memegang Gelas Kopi, mereka memperhatikan taman kecil di sana.

SEPTIA

Bagaimana Karina, Pak?

KARIM

Dia baik-baik aja kalau di lihat dari luar. Saya gak tahu dalamnya.

SEPTIA

Saya yakin dia juga shock sama masalah ini. Tapi saya yakin dia anak yang kuat.

KARIM

Karena dia saya mulai kasih materi pendidikan seks di kelas saya, Bu.

Septia melihat Karim, kaget.

KARIM

Saya tahu Ibu mau bilang apa. Tapi ini tugas kita sebagai guru, Bu.

SEPTIA

Kalau Bapak sudah ambil keputusan itu, saya tidak melawan.

Mereka berdua meminum Kopi mereka.

SEPTIA

Itu juga masuk pelajaran Bapak, kan? Biologi.

KARIM

Jadi saya punya alasan nanti.

Septia melihat Karim, tersenyum. Karim tersadar, ia melihat Septia.

KARIM

Kenapa, Bu?

SEPTIA

Gak apa-apa. Saya harus banyak belajar dari Bapak.

Karim tersenyum mendengarnya.

KARIM

Saya gak ada apa-apanya Bu kalau di banding guru-guru lain.

SEPTIA

Anak-anak suka Bapak. Gak banyak guru-guru bisa dapat itu.

Karim mengangguk, mengerti.

SEPTIA

Saya boleh bantu Bapak, Saya ada materi juga kalau Bapak mau.

KARIM

Saya makasih kalau Ibu mau bantu saya.

Mereka berdua tersenyum, kemudian meminum kopi bersama-sama. Menikmati suasana siang.

INT. RESTORAN FAST FOOD - SIANG

Rosa sedang duduk di Kursi Restoran Fast Food. Gio berjalan membawa pesanan mereka dan duduk di depannya. Ia memberikan segelas cola, sepotong ayam dan nasi ke Rosa.

Gio mengambil kulit ayam miliknya dan meletakan di piring Rosa. Rosa melihatnya, terkejut.

GIO

Kamu suka kulit ayam. Aku gak terlalu suka.

Rosa tersenyum mendengarnya.

GIO

Jadi kalian mau tunggu sampai UTS?

ROSA

Sebenarnya aku gak suka kalau Karin mau cari tahu. Gimana kalau nanti dia kecewa sama hasilnya.

GIO

Apapun hasilnya dia pasti kecewa.

ROSA

Maksud kamu?

GIO

Mau bagus atau tidak, dia pasti kecewa. Kalau dia tahu ternyata bukan Abang Roni pelakunya, dia pasti kecewa kenapa ada orang yang tega lakuin itu sama dia. Kalau dia juga gak tahu siapa pelaku sebenarnya, dia juga kecewa, kenapa ada orang yang tega lakuin itu sama dia.

ROSA

Tapi aku tetap gak mau dia cari tahu.

GIO

Tapi kamu gak bisa larang dia, kan?

ROSA

Iya, karena itu penting buat dia.

GIO

Dan itu penting juga buat kamu karena Karina teman kamu.

Rosa mengangguk, Gio tersenyum.

GIO

Abis UTS kamu mau nonton?

ROSA

Kamu mau nonton film apa?

GIO

Apa aja aku gak peduli, yang penting aku bisa lihat kamu.

Rosa berhenti makan, sesaat ia melihat Gio yang tersenyum kepadanya. Sesaat kemudian ia menundukan kepalanya.

Gio tersenyum melihatnya, ia mengelus Kepala Rosa dengan pelan.

INT. RUANG KEPALA SEKOLAH - SEKOLAH - PAGI

Sugeng sedang duduk di Kursi Kerjanya.

Terdengar suara pintu yang di buka dengan paksa. ORANG TUA SISWA, 50-an, Laki-laki, berdiri di depan Ruangan Sugeng.

Sugeng terkejut melihatnya dan berdiri.

SUGENG

Oh, Bapak. Tumben ke sini ada apa.

ORANG TUA SISWA

Saya yang harusnya tanya, ada apa sama sekolah ini.

SUGENG

Maksudnya?

ORANG TUA SISWA

Kenapa sekolah ajarin anak saya seks? Apa itu pantas buat sekolah?

SUGENG

Saya tidak mengerti maksud Bapak.

ORANG TUA SISWA

Anak saya bilang, Gurunya ajarin dia seks. Katanya itu penting buat dia.

SUGENG

Bapak tahu siapa Guru yang ajarin dia?

Orang Tua Siswa itu melihat Sugeng dengan Marah, sedangkan Sugeng sudah emosi lebih dulu.

INT. RUANG KELAS KARINA - SEKOLAH - PAGI

Terdengar suara riuh dari kelas Karina. Karim berdiri di depan kelas.

KARIM

Disini sudah ada yang nonton pornografi?

MURID LAKI-LAKI

Bokep, Pak?

Terdengar suara yang lebih riuh lagi dari Murid-murid.

KARIM

Iya, Bokep, kalau kalian bilang gitu. Pasti sudah ada, Bapak yakin. Karena kalian penasaran. Sama Bapak dulu juga nonton Bokep karena penasaran. Semua yang kalian lihat di sana terlihat bagus kan?

Murid-murid mengangguk, mengerti.

KARIM

Tapi kenyatannya itu semua bohong. Itu semua hasil ciptaan dan fantasi-fantasi orang-orang yang tidak ngerti tentang seks.

MURID PEREMPUAN

Kenapa, Pak?

KARIM

Karena apa yang di tampilkan di sana bisa menjebak kita. Mereka melakukan seks tidak menggunakan kondom dan dalam paksaan bagi perempuan. Itu sudah termasuk pelecehan seksual.

Murid-murid mengangguk, mengerti.

KARIM

Orang-orang yang tidak mengerti pendidikan seks tidak akan tahu bedanya seks yang aman dan yang tidak karena pengaruh dari Pornografi dan informasi yang salah. Maka dari itu, dengan adanya pendidikan seks membuat kita bisa menghilangkan resiko yang terjadi kalau kita berhubungan seks dan tahu cara melindungi diri kita dari pelecehan. Paham semuanya?

Terdengar jawaban dari murid-murid kelas.

Dari arah pintu, masuk STAF SEKOLAH, 30-an, Laki-laki, berdiri.

STAF SEKOLAH

Pak Karim, Bapak di panggil Pak Kepala Sekolah.

Karim mengangguk, kemudian berjalan pergi.

Di tempatnya, Tama melihat Karim keluar, datar.

Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar