Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
INT. RUANG PENYIMPANAN - SEKOLAH — PAGI
Okta dan Irfan berjalan masuk ke dalam ruang penyimpanan. Mereka meletakan semua barang-barang di sana. Sesaat kemudian, Okta berjalan menuju pintu.
IRFAN
Sesaat Okta berhenti, masih tidak melihat Irfan.
Irfan berjalan mendekatinya, memegang pundaknya. Okta bergidik, tidak nyaman.
IRFAN
Okta hanya diam, masih menunduk.
Irfan berjalan ke depan Okta, mengangkat kepalanya, melihatnya. Okta menghindari kontak mata dengan Irfan, sesaat Irfan tersenyum.
IRFAN
Okta melepaskan tangan Irfan dari dagunya, namun tangannya di tahan Irfan.
IRFAN
Sesaat Irfan memegang tangan Okta dengan kuat, kemudian ia bergerak mendekat. Kepala Irfan mendekati Okta, ia hanya bisa memenjamkan matanya --
Namun Irfan berhenti, ia melihat Okta, berbicara di telinganya.
IRFAN
Irfan berjalan menuju pintu keluar, terlihat rasa puas di wajahnya.
Sementara Okta, hanya berdiri dan menunduk, kemudian ia mengangkat kepalanya, terlihat ia yang menahan tangis. Wajahnya yang memerah, ia terlihat sesak, berusaha mencari-cari nafas, kemudian ia terbatuk-batuk.
INT. RUANG KELAS KARINA - SEKOLAH — PAGI
Terdengar Suara Bel Sekolah, pertanda pelajaran dan sekolah hari ini telas selesai.
Murid-murid memasukan Buku-buku mereka ke dalam Tas. Bersamaan Guru yang mengajar mereka.
TAMA
Bersamaan dengan Murid-murid berdoa berdasarkan keyakinan mereka masing-masing.
TAMA
SELURUH KELAS
Bersamaan dengan Murid-murid yang satu persatu menyalami Guru mereka dan berjalan keluar, termasuk Karina dan Rosa, mereka berjalan keluar kelas, berdua.
EXT. TEMPAT PARKIRAN - SEKOLAH — SIANG
Karina dan Rosa berjalan menuju Parkiran, sesaat sebelum sampai, Karina berhenti. Ia memegang bahu, ada sesuatu di sana, wajahnya terlihat tidak nyaman.
Rosa memanggilnya, kemudian ia berjalan menuju Motor Rosa.
INT. KAMAR KARINA - RUMAH KARINA — MALAM
Karina berada di Meja Belajarnya, ia sedang menulis, sesaat ia melihat Buku Cetak Sekolah di depannya, datar. Ia memegang bahunya, menggerakannya, tidak nyaman terlihat di wajahnya.
Ia mengambil Handphone di sebelahnya dan memencet sesuatu, kemudian menempelkan ke telingnya.
KARINA
INT. KAMAR ROSA - RUMAH ROSA — MALAM
Rosa sedang melakukan peregangan badan di lantai dengan berasalakan Matras, terlihat tubuhnya yang sangat lentur. Ia berbicara dengan Karina melalui Handphone yang dalam mode Loudspeaker.
ROSA
INTERCUT ANTARA ROSA DAN KARINA
KARINA
ROSA
KARINA
ROSA
KARINA
ROSA
Karina menutup telepon itu dan meletakannya di Meja Belajar, sesaat ia melihatnya, kemudian ia tersenyum, kecil.
INT. TOILET - SEKOLAH — PAGI
Rosa menunggu Karina di depan Toilet, sedangkan Karina berada di dalam Toilet. Beberapa siswa keluar dan masuk ke sana.
ROSA
KARINA (V.O)
Rosa melihat ke pintu Toilet Karina.
ROSA
KARINA (V.O)
ROSA
KARINA (V.O)
Mendengarnya membuat Rosa tertawa, geli sekaligus lucu.
Di dalam Toilet, Karina sudah menyelesaikan urusannya dan ketika ia ingin keluar, ia merasakan sesuatu, sesaat, ia melihat ke sekitar Toilet, mencari-cari sesuatu yang ia tidak ketahui.
Ia tidak bisa menemukan apa yang ia cari. Sesaat mencari lagi dan masih tidak ketemu.
Kemudian ia keluar.
Di luar ia melihat Rosa yang melihatnya, bingung.
ROSA
KARINA
Sesaat Rosa berjalan menuju Toilet itu, memeriksanya dan ikut mencari, apapun itu dan ia juga tidak menemukannya.
ROSA
Karina masih melihat Toilet itu dan mereka berjalan keluar Toilet.
EXT. LAPANGAN - SEKOLAH — PAGI
Murid-murid Kelas Karina berada di Lapangan, dengan memakai Seragam Olahraga, mereka melakukan gerakan pemanasan, yang di pimpin Pram. Terlihat ia dengan rapi dan tegas melakukan gerakan-gerakan itu.
Terdengar suara hitungan murid-murid, menghitung gerakan pemanasan mereka.
Karina berada tak jauh dari mereka, hanya melihatnya saja, di sebelahnya ada Irfan yang memperhatikan Murid-murid itu, kemudian ia melihat Karina dan mendekat.
IRFAN
KARINA
Irfan mengangguk.
IRFAN
KARINA
IRFAN
Sesaat mereka melihat Rosa yang mengikuti gerakan pemanasan dengan giat.
KARINA
IRFAN
KARINA
IRFAN
Ada jeda di antara mereka.
KARINA
IRFAN
KARINA
Irfan mengangguk, sesaat ia mengamati Karina, lekat-lekat.
IRFAN
KARINA
Irfan mendekati Karina dan mereka mulai melakukan peregangan. Terlihat Bahu dan Pundak Karina yang dipegang oleh Irfan, juga tangannya. Karina hanya diam, merasakan sentuhan itu, tidak berekasi.
Irfan melakukan gerakan pemanasan sedemikian rupa. Sesaat ia melihat Karina.
KARINA
Irfan melakukan pemanasan lagi dan terdengar suara-suara rintihan kecil Karina. Semakin lama, Irfan melihat Karina dengan lekat-lekat.
KARINA
Tangannya yang semula biasa saja, sekarang mencengkeram tangan dan bahu Karina. Karina merasakan cengkraman itu.
KARINA
Irfan justru semakin kuat dengan cengkramannya.
KARINA
Sesaat Irfan tersadar dan melepaskan cengkramannya. Terlihat wajah Irfan yang memerah, seperti terangsang.
IRFAN
Karina melihat Irfan, Irfan yang juga melihat Karina, tidak bicara apa-apa, hanya diam.
Kemudian Pram mendekat --
PRAM
Irfan yang tersadar, melihat Pram dan berjalan menuju Murid-murid, meninggalkan Karina sendirian.
PRAM
KARINA
Pram mengangguk, kemudian ia berjalan mengikuti Irfan.
EXT. DEPAN KELAS OKTA - SEKOLAH — PAGI
Murid-murid berada di luar kelas, Jam Istirahat berlangsung.
Okta berjalan keluar kelasnya, menuju kantin. Sesaat ia berhenti, melihat datar di depannya.
Septia berdiri di depannya, tersemyuk kecil kepadanya.
INT. RUANG KONSELING - SEKOLAH — PAGI
Okta dan Septia duduk di ruangan itu, mereka tidak bicara. Terlihat ruangan itu sederhana, hanya terdapat kursi dan meja di tengah ruangan itu.
SEPTIA
Okta mengangguk. Septia juga mengangguk, tersnyum kecil.
SEPTIA
Okta tidak menjawab, diam. Septia mengangguk mengerti.
SEPTIA
OKTA
SEPTIA
OKTA
Ada jeda di antara mereka.
SEPTIA
OKTA
SEPTIA
Okta hanya diam, mendengarkannya.
SEPTIA
OKTA
SEPTIA
Septia menulis sesuatu di Kertas dan memberikannya kepada Okta.
Okta melihatnya, sebuah Nomor Handphone dan Alamat.
SEPTIA
Okta hanya diam, melihat datar.
SEPTIA
Okta berdiri dan menunduk hormat dan pergi keluar ruangan. Meninggalkan Septia sendirian.
INT. RUANG GURU - SEKOLAH — PAGI
Karina berada di Ruang Guru, ia sedang berdiri di depan Meja Kerja Irfan. Irfan duduk di kursi, mereka sedang bicara, tak jauh dari mereka, Karim ada di sana, sedang bekerja.
IRFAN
Bersamaan dengan Irfan memberikan selembar kertas, Karina melihatnya, di sana terdapat sebuah Nomor Handphone.
Karina tersenyum melihatnya.
KARINA
Irfan memegang bahu Karina, sedikit meremasnya. Karina tidak sadar.
IRFAN
Karina tersenyum mendengarnya, membuat Irfan menggerakan tangan di pundak Karina, seakan-akan seperti mengelus-ngelus.
Karina memasukan kertas itu ke dalam Saku Celananya.
KARINA
Irfan melepaskan tangannya dan Karina berjalan keluar, sesaat Irfan melihat Karina, datar.
Di pintu ruangan, Karina tersenyum melihat Septia yang berjalan masuk, sesaat ia melihat Irfan yang masih melihat Karina, datar.
INT. RUANG KELAS KARINA - SEKOLAH — SIANG
Karina duduk di meja bersama Rosa, mereka mendengarkan Lagu Idol mereka, bersenandung bersama.
Tak lama kemudian, wajah Karina terlihat tidak nyaman, ia memegang perutnya.
KARINA
Karina melepaskan Headset dan berjalan keluar, dengan terburu-buru.
ROSA
Karina sesaat melihat Rosa, jengkel.
INT. TOILET - SEKOLAH - SIANG
Terdengar suara aliran air dari dalam Toilet. Karina sudah menyelesaikan urusannya.
Karina berdiri dan membuka Pintu Toilet, namun Kakinya tersangkut selang Toilet, membuat ia tersandung dan Badannya menabrak Toilet yang terbuat dari Kayu.
Ia melihat sekitarnya, Seragamnya sedikit basah, ia mengiris kesakitan. Karina bangun, namun--
Ia melihat sebuah retakan besar dan sebuah benda di dalamnya. Karina mendekatinya dan membuka retakan itu dan mengambil benda di dalamnya --
Kamera Mini.
Karina melihat Kamera itu dengan terkejut, ia memutar balikannya, terdapat Lensa kecil di sana dan juga terdapat tombol ON dan OFF, ketika ia memencetnya, terdengar suara dari benda itu.
KARINA
Karina bangun dengan cepat dan berjalan keluar Toilet.
EXT. BELAKANG SEKOLAH - SEKOLAH — SIANG
Karina duduk bersama Rosa, wajah mereka tegang, memikirkan sesuatu, sekaligus melihat sesuatu yang ada di depannya.
Kamera Mini itu berada di atas Meja yang rusak. Mereka berada di belakang sekolah, Tumpukan Meja-meja dan Kursi-kursi yang tidak terpakai.
ROSA
KARINA
ROSA
Karina tidak menjawab, ia masih memikirkan sesuatu.
ROSA
KARINA
ROSA
Sesaat Karina melihat Rosa.
KARINA
Rosa mengumpat, tapi tidak terdengar apa yang ia katakan.
KARINA
ROSA
Mereka berdua menghela nafas panjang.
KARINA
ROSA
KARINA
ROSA
Karina mengambil Kamera Mini itu.
INT. RUANG GURU - SEKOLAH — SIANG
Karim terkejut dengan Kamera Mini di depannya, dengan cepat ia melihat ke sekitarnya. Kemudian, menyembunyikannya dengan benda-benda di atas meja kerjanya.
KARIM
KARINA
KARIM
Karina menggeleng, ia juga tidak menyadari. Rosa juga, sesaat melihat Badan Karina, memperhatikannya.
Karina menyadarinya, ia melihat Rosa.
ROSA
KARINA
ROSA
Karim memperhatikan mereka berdua, bingung melihat hubungan mereka berdua. Karina dan Rosa tersadar, mereka melihat Karim yang memperhatikan mereka.
KARIM
Karina dan Rosa hanya mengangguk, khawatir terlihat dari wajah mereka.
KARIM
Rosa dan Karina mengangguk dan kemudian berjalan keluar kelas.
Di Meja Kerjanya, Karim melihat Kamera Mini itu dan di belakangnya, Irfan berjalan --
IRFAN
Karim melihat ke Irfan.
KARIM
Irfan bingung dengan jawaban itu.
Karim mengeluarkan Kamera Mini itu dan memperlihatkannya ke Irfan.
KARIM
Irfan hanya melihat benda itu, mengamatinya.
IRFAN
KARIM
Irfan melihat kembali Karim.
IRFAN
KARIM
IRFAN
Karim mengangguk.
IRFAN
Irfan melihat Karim dengan serius, kemudian ia melihat ke Kamera Mini itu.
EXT. BELAKANG SEKOLAH - SEKOLAH — SIANG
Karina mengangkat Dua Tong Sampah, kanan dan kirinya. Ia mulai mengeluarkan seluruh isinya ke Tumpukan Sampah. Dan ia melakukan hal yang sama kepada Tong Sampah yang tersisa.
Dari belakang, Irfan mendekatinya, terdengar suara langkah kakinya. Karina melihat sumber suara itu dan mereka melakukan kontak.
IRFAN
KARINA
Irfan melihat sekitar.
IRFAN
Karina melihat Irfan. Mengangguk.
IRFAN
KARINA
IRFAN
Karina mengangguk.
IRFAN
Irfan melihat Karina yang sedang bekerja, lekat-lekat
IRFAN
KARINA
Irfan mendekatinya, berdiri di belakangnya, mengangkat sampah yang terjatuh dari tumpukannya.
Sesaat, Irfan memegang bahu Karina dengan dua tangannya. Karina sedikit terkejut, ia hanya diam. Irfan melihat reaksi Karina, kemudian ia meremas lembut bahu Karina dan bicara di telinganya.
IRFAN
Sesaat kemudian, tangan Irfan mulai berpindah ke punggung Karina, merabanya, kemudian pinggang, ia meremas pelan. Terlihat Wajah Irfan yang puas.
Karina terkejut, sesaat ia diam, kemudian dengan cepat ia menarik dirinya ke depan, terlihat tidak nyaman di wajahnya. Irfan tersenyum kecil.
IRFAN
Karina tidak menjawab apa-apa, ia hanya mengangguk, sesaat ia melihat Irfan yang tersenyum kepada dirinya.
Karina berjalan --
IRFAN
Karina berhenti, melihat Irfan dengan datar, kemudian ia berjalan.