Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. TEMPAT KECELAKAAN KARINA — MALAM
Dalam gerakan lambat, Wajah Perempuan, berlumuran Darah terbaring di Jalanan, KARINA HARTONO, 17, tak berdaya, matanya memandang ke arah depan, mengatupkan matanya, terdengar suara nafasnya yang berhembus, perlahan. Ia tidak bergerak sama sekali, hanya diam.
LAKI-LAKI, 17, terduduk di depannya, dengan Tangan yang memegang Perutnya, darah keluar dari sana, membuat bajunya memiliki bercak kemerahan, menyebar ke seluruh arah. Tidak terlihat jelas wajah seseorang ini.
Dari Pandangannya Karina, sebuah Mobil Putih, terparkir, bersamaan dengan SESEORANG yang berjalan menjauhi Laki-laki itu dan SESEORANG yang berdiri di belakang Mobil, melihat mereka. Keduanya tidak terlihat jelas mereka. Mereka masuk ke dalam Mobil dan terdengar suara Mobil yang berjalan.
Seseorang yang di tusuk itu berusaha mendekati Karina, tetapi ia jatuh.
Mereka berdua saling melihat satu sama lain, sama-sama berdarah dan terluka.
Perlahan-lahan, Mata Karina tertutup.
CUT TO:
INT. KAMAR KARINA — SEKOLAH KARINA — SUBUH
Mata Karina terbuka, sesaat ia melihat sekitar, ia berada di kamarnya.
Karina bangun, sesaat ia melamun. Kemudian ia turun dari Tempat Tidurnya dan ia berjalan menuju cermin di sudut kamar.
Ia melihat dirinya sendiri di sana, datar. Ia memegang Bahunya, menggerakannya, terlihat wajah Karina yang tidak nyaman.
Kemudian ia mendekati Cermin itu dan mendekatkan kepalanya, terlihat ada bekas jahitan di Kepala Karina, cukup besar dan sudah tidak terlihat lagi.
Karina melihat datar sambil ia meraba titik itu, merasakannya.
Kemudian ia mengambil Handuk yang tergantung di belakang pintu dan berjalan keluar kamarnya.
CUT TO:
Karina berdiri di depan Meja Belajar dengan Seragam Sekolahnya, ia memasukan buku-buku dan alat-alat tulis ke dalam Tasnya.
Karina mengambil Papan Namanya dan ia melihatnya, datar.
Terdengar suara ketukan pintu dan suara yang memanggil Karina dari arah luar kamarnya.
PEREMPUAN (O.S)
Sesaat Karina tersadar.
KARINA
PEREMPUAN (O.S)
KARINA
Karina menutup Tasnya dan berjalan ke arah cermin, memasang Papan Namanya ke Seragam Sekolahnya.
Karina merapikan Seragam Sekolahnya dan ia berjalan keluar kamarnya.
INT. RUANG MAKAN — RUMAH KARINA — PAGI
Karina duduk bersama dengan HARINI HARTONO, akhir 40-an, Ibu Karina dan HARRIS HARTONO, 16, Adik Laki-laki Karina, ia memakai Seragam Sekolah yang sama. Mereka duduk di meja makan, memakan sarapan mereka.
Sesaat Harini melihat Karina, datar. Karina menyadarinya.
KARINA
Harini hanya mengangguk, pelan. Ia masih memperhatikan Karina, melihat setiap bentuk Anak Perempuannya itu.
HARINI
Sesaat Karina menggerakan Bahunya, kemudian meraba Tulang Selangka.
KARINA
HARINI
KARINA
Karina memperhatikan Ibunya yang masih melihat dirinya.
KARINA
HARINI
KARINA
HARINI
HARRIS
HARINI
HARRIS
KARINA
Ada jeda di antara mereka.
HARRIS
HARINI
Mereka melanjutkan sarapan mereka, dalam diam.
HARINI
Karina dan Harris saling melihat, datar.
KARINI
Harini melihat Harris, menunggu jawabannya.
HARRIS
Mereka melanjutkan makan dalam diam, Karina melihat sebuah Koran tak jauh dari tempatnya, sesaat ia mengambil dan membuka lipatan koran itu dan ia melihat sesuatu di depannya dengan datar.
Terdapat tulisan di Koran itu, bertuliskan:
"PELAKU PENUSUKAN DAN PENABRAK DUA ORANG DI TUNTUT DUA PULUH TAHUN PENJARA"
Sesaat Harini dan Harris melihat Karina yang membaca Koran itu.
HARINI
Karina tidak menjawab, ia masih melihat Koran itu, membacanya dengan serius.
Karina tidak menjawab, ia hanya melihat Harini dan Harris, bergantian.
Mereka melanjutkan Sarapan dalam diam, sesaat Karina masih melihat Koran itu, datar.
Dibawah Judul Utama Koran itu, Karina melihat Artikel dengan judul
"GURU MENCABULI TIGA SISWI DI UKS, SATU ORANG HAMIL".
Sesaat Karina melihat berita itu dengan datar.
EXT. JALAN RAYA - BERGERAK — PAGI
Harris mengendarai Motor dengan Karina berada di belakangnya, mereka menembus lalu lintas di Jalanan yang tidak terlalu ramai.
Karina sesaat memandang datar ke arah depannya. Sementara Harris melakukan hal yang sama, mereka tidak bicara satu sama lain.
EXT. PINTU MASUK - SEKOLAH — PAGI
Murid-murid berjalan masuk melalui pintu sekolah, bersamaan dengan Motor-motor yang di kendarai Murid melewati pintu yang sama.
Motor Harris memasuki pintu itu dan berjalan masuk, melewati murid-murid, satu di antara mereka, OKTAVIANI PUTRI, 17, berjalan memasuki halaman sekolah.
KARIM WARDANA, 30-an, terlihat wajah semangat dan optimis dari wajahnya, dan IRFAN JAYA, 30-an, berdiri tak jauh dari Pintu Gerbang Sekolah, memperhatikan murid-murid yang masuk.
KARIM
IRFAN
KARIM
IRFAN
Sesaat Karim melihat Irfan.
KARIM
Dari belakang, SEPTIA MARIONO, 30-an, Guru BK, berjalan ke arah mereka. Karim dan Septia saling melihat, sama-sama menunduk, kemudian Septia berdiri di sebelah Karim.
Bersamaan dengan Okta yang berjalan di depan mereka. Okta sesaat melihat Septia, ia tersenyum kepadanya, Septia juga melakukan hal yang sama, ia juga menyalami Karim, sesaat ia melihat Irfan, satu detik ia terpaku, kemudian berjalan menuju dirinya.
Septia hanya melihatnya dengan datar, sesaat ia melihat Irfan, datar.
IRFAN
Bersamaan dengan Irfan yang melihat Okta, namun Okta tidak bisa melihat Irfan, ia menghindar. Dengan pelan, Okta menyalami Irfan.
Irfan memegang tangan Okta dan meremasnya, lembut. Okta hanya diam, mencium tangannya sambil memenjamkan matanya, erat.
KARIM
Okta berjalan meninggalkan mereka berdua, terlihat Irfan yang melihat Okta dari tempatnya.
Okta berjalan sambil membersihkan sesuatu di wajahnya, sambil tertunduk, ia berjalan cepat menuju kelas.
Sesaat Irfan melihat Karim.
IRFAN
KARIM
IRFAN
SEPTIA
Karim melihat Irfan, datar. Sementara Irfan tersenyum kecil sambil menyalami murid-murid lain.
IRFAN
Sesaat Septia melihat Irfan, datar. Karim melihat Septia, datar, kemudian berbalik ke Irfan.
EXT. TEMPAT PARKIRAN - SEKOLAH — PAGI
Karina turun dari Motor, sementara Harris memakirkan Motor mereka di Parkiran.
Sesaat Karina melihat suasana sekolah yang sudah tampak ramai dengan kegiatan sekolah. Datar.
Harris berjalan di sampingnya dan melihat Karina.
HARRIS
KARINA
Harris mengangguk, mengerti. Ia berjalan menuju kelasnya.
Karina terdiam beberapa saat di tempatnya, sesaat kemudian ia berjalan, menuju Kelas.
EXT. KORIDOR SEKOLAH - SEKOLAH KARINA — PAGI
Karina berjalan di Koridor sekolahnya, ia melihat kiri dan kanan, seakan baru pertama kali ke sini dan itu memang benar.
Ia berhenti di depan sebuah kelas, ia melihat ke Papan Penanda, bertuliskan:
"11 IPA 1"
Sesaat Karina melihat sekitarnya dan ia masuk ke dalam kelas itu.
INT. RUANG KELAS - SEKOLAH KARINA — PAGI
Suasana Kelas tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa Anak yang sudah datang.
Karina berjalan dan melihat sekitar, tidak tahu ia harus duduk di mana, menerka-nerka Kursi yang tidak ada pemiliknya.
Dari pintu kelas, terlihat seseorang yang masuk, melihat Karina.
ROSA
Karina menoleh ke belakang, melihat ROSA MULYADI, 17, Teman Karina, terlihat tubuhnya yang atletis dan ia juga seorang Atlet Renang, dengan Rambut Pendek. Tersenyum kepadanya.
Mereka berpelukan, seperti tidak lama bertemu satu sama lain. Kemudian, Rosa menarik Karina dan mereka duduk di sepasang meja dan kursi yang berada di Pinggir Jendela Kelas.
ROSA
Sesaat Karina melihat tempat belajarnya dan kemudian ia melihat Rosa. Bangku mereka berada di tengah-tengah, tidak terlalu belakang dan depan.
KARINA
ROSA
KARINA
ROSA
Karina membentuk tatapan Genit kepada Rosa, di balas dengan Tatapan yang sama.
ROSA
KARINA
Sesaat mereka berdua tertawa bersamaan, lepas, terlihat sisi Karina yang berbeda. Bersamaan dengan Karina dan Rosa yang meletakan Tas mereka masing-masing dan Duduk di kursi mereka.
Rosa meletakan Kepalanya di atas meja.
ROSA
Karina tersenyum melihat Rosa.
KARINA
Karina mengelus Kepala Rosa. Karina melihat sekitar kelasnya dan melihat keluar jendela.