Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
EXT. PARKIRAN SEKOLAH - SEKOLAH — PAGI
Murid-murid yang membawa motor memakirkan motor mereka di Parkiran sekolah. Mereka berjalan keluar Parkiran, menuju kelas mereka masing-masing.
Bersamaan dengan Dua Motor Matic yang masuk ke dalam Parkiran dan memakirkan motor mereka.
Pengendara Motor Matic Pertama turun dari Motornya dan melepaskan Helm. PRAMUDYA KUSUMA, 17, meletakan Helmnya di Motornya, sesaat ia melihat sekitar dan ia berjalan keluar Parkiran. Pengendara Motor Matic kedua juga melakukan hal yang sama, Penumpang di Motornya turun dan melepaskan Helmnya, LARASATI LUKITO, 17, dan PRATAMA CAHYONO, 17, pengendara Motor itu melepaskan Helm dan meletakannya di Motor, Laras juga melakukan hal yang sama.
Ketika mereka berjalan keluar Parkiran, mereka melihat satu sama lain. Laras mengangakat Tangannya, menarik perhatian Pram, sedangkan Tama, datar melihat Pram.
Begitu juga dengan Pram, sesaat ia berhenti, melihat Laras dan Tama cukup lama ia melihat Tama, sebelum akhirnya ia berjalan menuju mereka.
LARAS
PRAM
Tama hanya mendengar pembicaraan mereka berdua.
LARAS
Pram hanya mengangguk.
LARAS
Sesaat Tama melihat Laras, datar. Laras juga melihat ke arah Tama, kemudian Pram, menunggu jawabannya.
TAMA
LARAS
Tama melihat Pram yang juga melihat dirinya, datar.
Sesaat Laras melihat mereka berdua, datar.
LARAS
Pram hanya diam, tidak menjawab.
LARAS
TAMA
Laras diam, ia melihat Tama yang melihat dirinya, serius.
TAMA
Pram melihat mereka berdua, hanya diam.
LARAS
Mereka bertiga berjalan menuju kelas, dalam diam.
INT. RUANG KELAS - SEKOLAH KARINA — PAGI
Karina dan Rosa duduk di bangku mereka, mereka berbicara.
Bersamaan dengan siswa lainnya yang semakin ramai di kelas.
ROSA
Karina mengangguk.
ROSA
Ada jeda di antara mereka.
KARINA
ROSA
Karina membuka Tasnya dan mengeluarkan Koran dan membuka lipatan koran itu, menunjuk judul utama koran itu kepada Rosa. Judul yang sama yang kita lihat sebelumnya.
KARINA
ROSA
KARINA
Sesaat Rosa hanya diam, melihat Koran itu, kemudian Karina.
ROSA
KARINA
Ada jeda di antara mereka.
ROSA
KARINA
ROSA
Rosa dan Karina tersenyum, sesaat Rosa melihat Karina. Rosa memberikan Liptint miliknya.
ROSA
KARINA
ROSA
Mereka tertawa geli mendengarnya. Karin menggeleng-gelengkan Kepala. Karina memakai Liptint dari Rosa. Sesaat Rosa melihat Koran itu dan ia melihat Judul Berita Pelecahan.
ROSA
KARINA
ROSA
KARINA
ROSA
KARINA
Mendengarnya membuat Rosa tersenyum, ia memainkan tangannya di baju Karina, tersipu malu. Bersamaan dengan mereka yang geli sendiri dengan apa yang mereka katakan dan dengarkan itu.
Dari arah pintu kelas, Pram, Tama dan Laras berjalan masuk.
Rosa melihat mereka bertiga, datar, begitu juga mereka yang melihat Rosa.
Laras dan Tama melihat Karina yang duduk bersama Rosa ketika mereka berjalan menuju bangku mereka.
LARAS
TAMA
LARAS
Tama tidak menjawab, sesaat ia hanya melihat Karina dari tempat duduknya, sementara Laras, ia melihat Karina dengan serius.
Pram berjalan melewati Karina dan Rosa, sesaat ia melihat Karina, memperhatikannya ketika berjalan.
Pram sampai ke bangkunya dan ia masih memperhatikan Karina dari belakang, wajah Pram serius melihatya.
Tak lama kemudian, terdengar suara Bel di seluruh sekolah.
EXT. LAPANGAN - SEKOLAH — PAGI
Murid-murid Sekolah berkumpul, mengikuti Upacara Hari Senin, terlihat Karina berdiri bersama dengan Rosa di sebelahnya. Di barisan paling depan, Tama berdiri di sebelah Laras, ia melihat ke arah Pembina dan Guru-guru.
Para Guru yang berbaris ke samping, dibelakang Pembina Upacara. Irfan, Karim dan Septia berdiri diantara para guru-guru. Dari tempatnya, Septia melihat ke arah Okta yang berdiri di barisan depan, datar.
SUGENG CAHYONO, 50-an, KEPALA SEKOLAH SMA NEGERI 1, berdiri di Podium, sebagai Pembina Upacara, sedangkan Pram bertindak sebagai Pemimpin Upacara.
SUGENG
Sesaat Tama melihat ke arah Sugeng, serius ia melihatnya. Bersamaan dengan Laras yang melihat Tama, datar.
Pram juga melihat Sugeng, sesaat ia --
PRAM
Bersamaan dengan selesai Amanat Pembina Upacara, terdengar suara Pram yang menyuruh seluruh peserta upacara kembali ke sikap sempurna.
Di barisannya, Karina yang mendengar Amanat itu hanya diam.
INT. RUANG KELAS KARINA - SEKOLAH — PAGI
Karim berdiri di depan kelas, semua anak murid kelas itu melihat Karim dengan serius, termasuk Karina.
KARIM
Terdengar suara seluruh kelas, berbunyi "Iya, Pak".
KARIM
Terdengar suara seluruh kelas, berbunyi "Paham, Pak". Terdengar suara Bel Sekolah, tanda pelajaran berakhir.
KARIM
Bersamaan dengan Murid-murid berdiri dan berjalan keluar, ada juga yang merapikan meja belajar mereka. Karim berjalan ke mejanya dan merapikannya.
Karina dan Rosa berdiri dan berjalan keluar kelas, ketika ia melewati meja Karim --
KARIM
Karina berhenti dan melihat Rosa, kemudian ia mengangguk. Rosa berjalan keluar kelas, meninggalkan Karim dan Karina di meja.
Dari tempat duduknya, Pram melihat Karina dengan datar, tetapi melihatnya dengan lekat.
KARIM
KARINA
Karim mengangguk.
KARIM
KARINA
KARIM
KARINA
KARIM
Karim diam, berpikir jalan keluar, sementara Karina juga ikut berpikir.
Pram berdiri dari Bangku dan ia berjalan menuju keluar, melewati mereka.
KARIM
Pram berhenti, sesaat ia melihat Karim, kemudian ia melihat Karina yang juga melihatnya. Pram berjalan menuju mereka.
KARIM
Sesaat Pram melihat Karina, kemudian Karim. Begitu juga Karina, melihat Karim.
KARIM
Karina hanya mengangguk, kemudian ia melihat Pram.
KARIM
Pram masih melihat Karina.
PRAM
KARIM
KARINA
Pram hanya mengangguk, kemudian ia pergi, keluar kelas.
KARIM
KARINA
KARIM
KARINA
Karim menyadarinya, ia tersenyum kecil, kemudian ia mengangguk.
KARIM
Karina mengangguk dan ia berjalan keluar kelas, sementara Karim masih berada di meja, sesaat ia melihat pintu kelas dan tersenyum kecil.
EXT. LAPANGAN - SEKOLAH — PAGI
Murid-murid sedang mengikuti Pelajaran Pendidikan Jasmani, di antara mereka ada Okta.
Irfan yang sedang memperhatikan anak-anak muridnya, kemudian memanggil seluruh murid berkumpul dan berbicara kepada mereka.
Tak lama kemudian, murid-murid itu bubar jalan, sesaat Irfan memanggil Okta, terlihat ekspresi Okta yang ragu. Mereka berbicara. Tak lama kemudian, Okta membantu Irfan mengambil peralatan olahraga yang berada tak jauh dari mereka.
EXT. KANTIN - SEKOLAH — PAGI
Karina dan Rosa berada di Kantin, mereka berjalan membawa piring makanan dan duduk di salah satu kursi panjang di sana.
Karina melihat Okta dan Irfan yang berjalan di depan Kantin. Sesaat Okta melihat Karina, kemudian ia melihat ke arah lain, kemudian ia menunduk dan menjaga jarak dari Irfan. Sesaat Karina hanya melihat mereka, datar.
ROSA
KARINA
ROSA
KARINA
ROSA
KARINA
Sesaat Pram lewat di depan mereka dengan bungkusan tangannya. Rosa memanggilnya, dengan menggunakan tangannya, ia menyuruh Pram bergabung dengan mereka.
Sesaat Pram melihat Rosa, kemudian Karina, kemudian ia berjalan mendekati mereka, duduk bersama mereka.
ROSA
Pram hanya mengangguk, melanjutkan makannya. Sesaat Karina melihat Pram, datar.
PRAM
Karina mengangguk, sesaat ia melihat Rosa yang melihat dirinya. Mereka makan dalam diam.
ROSA
PRAM
Bersamaan dengan Pram berjalan menjauhi mereka. Sesaat Karina melihat Pram.
KARINA
ROSA
KARINA
Rosa tertawa mendengarnya.
ROSA
Mereka berdua tertawa bersama, menggeleng-gelengkan kepala.
ROSA
Sesaat Karina melihat Rosa yang menggodanya.
KARINA
ROSA
KARINA
ROSA
Mereka berdua tersenyum bersamaan. Bersamaan, Laras dan Tama, dengan membawa piring mereka, duduk di depan mereka. Mereka kaget, tidak melanjutkan cerita.
LARAS
KARINA
LARAS
Laras menunjuk Tama dengan tangannya. Karina hanya tersenyum kecil mendengarnya, sesaat ia melihat Rosa.
TAMA
KARINA
ROSA
TAMA
LARAS
Tama hanya tersenyum kecil mendengarnya.
KARINA
Sesaat Tama dan Laras saling melihat.
TAMA
LARAS
KARINA
Sesaat Tama melihat ke arah lain, tidak nyaman. Karina menyadari sesuatu, sesaat ia melihat Rosa yang juga melihat ke arah lain.
Laras menyadarinya, ia tidak melanjutkan kata-katanya. Meminum airnya.
KARINA
ROSA
Karina melihat Rosa yang melihat mereka, tersenyum kecil.
LARAS
Sesaat Karina dan Rosa saling melihat.
KARINA
TAMA
ROSA
LARAS
Karina dan Rosa menyanyikan satu bait lagu SEVENTEEN, SO NICE. Kemudian tertawa bersama.
ROSA
KARINA
ROSA
Bersamaan dengan Karina dan Rosa yang saling melihat, kemudian tertawa mendengar apa yang mereka katakan.
ROSA
KARINA
Sesaat kemudian, tawa mereka pecah, candaan yang hanya mereka saja yang mengerti.
Tersadar karena di lihat orang lain, mereka berdua diam, seperti tidak terjadi apa-apa.
KARINA
Mereka melanjutkan makan, sesaat Tama melihat Karina, tersenyum kecil.