Username/Email
Kata Sandi
Alamat Email
Kata Sandi
Jenis Kelamin
Wanita itu sedang sibuk bekerja di mejanya lalu salah satu temannya datang menghampirinya.
TEMAN 01
Udah mau jam 5 nih, jangan sok sibuk terus dong. Gue malu jadinya daritadi berkeliaran kayak cacing kepanasan
Wanita itu kaget. Menghentikan kerjaannya lalu tertawa merespon temannya.
WANITA
Ya abisnya lo keliatan gabutnya, jadi harus ada yang keliatan sibuk lah biar balance
Mereka berdua tertawa. Tiba tiba muncul Temannya yang lain.
TEMAN 02
Ketawa aja lo berdua, jadi giliran siapa sih ini yang harusnya sok sibuk kerja
TEMAN 01
Bawel lo ah hahaha jadinya kemana nih kita nanti?
TEMAN 02
Karaoke aja yukk
Teman 01 sangat excited mendengar ajakan Teman 02.
TEMAN 01
Ayoook~ lo ikutan dong ah, jangan sibuk terus
WANITA
Gue juga kalo bisa gak sibuk mau kali, tapi ini tugas kampus numpuk udah mau akhir semester nih
TEMAN 02
Udehhh TEMAN 01, jangan dipaksain kalo dia sibuk. Elu sih S1 aja lulusnya pake pellet, gak ngerti deh lu kan anak S2 seribet apa tugasnya
Wanita dan Teman 02 tertawa.
TEMEN 01
Ih elu mah gitu sama gue.. gak full pellet kok gue lulusnya. 50 50 sama usaha sendiri lah hahaha
Semua tertawa
TEMEN 01 (Cont’d)
Jadi lo nugas di tempat biasa ntar?
Cut to
EXT. SOUTH QUARTER TOWER OFFICE – SOREEboard Ruben berhenti di depan South Quarter Tower. Dia mengangkat Boardnya, memeriksa HPnya. Lalu melihat sekelilingnya sambil bergumam.
RUBEN
Hmm Tower C.. Tower C.
Sampai akhirnya Ruben menemukan Tower C. Dia segera menuju ke sana dan melihat sebuah Starbucks di lobby.
WANITA (V.O)
Iya, di Starbucks lobby aja biar abis itu langsung pulang
INT. STARBUCKS LOBBY SOUTH QUARTER TOWER - SORERuben berjalan menuju Starbucks. Memesan minuman, sambal mencari kursi kosong yang dapat melihat jelas ke arah Lift. Memastikan wanita itu salah satu orang yang keluar dari lift.
TEMAN 02 (V.O)
Semoga dapet cowo cakep ya di bawah biar gak lapuk sendirian hahaha
Cut to
Ruben duduk di tempat yang dapat melihat lift Gedung dengan jelas. Meminum minumannya, lalu bersin. Dia melap hidung dan mulutnya.
Tiba tiba dia melihat tulisan nama nya di gelas Starbucksnya ‘Robben’. Dia mengambil gelas itu, mendekatkan ke matanya.
RUBEN
Emangnya gue botak.
SISCA (V.O)
Kamu udah keliatan lebih tenang sekarang
Ruben segera mengeluarkan laptopnya, dan catatan kecilnya.
RUBEN
Kamu tau aku bisa lebih tenang lagi kalo kamu gak bawel komentar terus
SISCA (V.O)
Berarti kamu udah nyiapin alasan kenapa kamu ada di situ kalo dia tanya?
Ruben berhenti bergerak. Terkaget mendengar Sisca.
Jump cut to
INT. CAFÉ KAMPUS – SORESisca meminum minumannya lalu meletakkan Kembali di atas meja.
SISCA
Alasanmu harus bagus loh, Ben supaya gak dikira stalker. Well, kecuali kamu kaya sama ganteng. Ini kamu setengah dari dua duanya aja enggak.
Ruben berpikir. Wajahnya panik.
RUBEN
Diam diam diam. Aku lagi mikir.
Sisca menunggu.
RUBEN (Cont’d)
Interview kerja?
SISCA
Nanti dikirain gak betahan orangnya
Ruben Kembali berpikir
RUBEN
Mau ketemu temen?
SISCA
Yang ada dia jadi gak mau ngobrol sama kamu biar kamu bisa ngobrol sama temen kamu yang gak ada di situ
RUBEN
Mendingan kamu bantu
SISCA
Numpang pipis?
RUBEN
Terus beli minum biar bisa pipis di situ lagi sampe ketemu dia?
SISCA
Tadi katanya mau dibantu
Ruben kesal dengan bantuan Sisca yang sama sekali tidak membantu apapun.
Cut to
INT. SOUTH QUARTER TOWER – SOREWanita itu merapikan mejanya. Memasukkan laptopnya ke dalam tas. Berjalan menuju pintu keluar kantornya untuk absen pulang.
SISCA (V.O)
Udah setengah 6 loh, Ben. Dia bisa keluar kapan aja.. kalo dia beneren kerja di situ ya
Wanita itu berjalan menuju lift. Menekan tombol down lalu menunggu lift terbuka.
RUBEN (V.O)
Duh, iya ini lagi mikir.
Lift terbuka. Wanita itu masuk, menekan tombol G. lift itu bergerak turun. Dia segera mengambil HPnya, memainkannya.
*DING*
Suara lift terbuka. Wanita itu keluar. Menempelkan kartunya agar pintu terbuka. Berjalan ke arah starbucks.
INT. STARBUCKS LOBBY SOUTH QUARTER – SORERuben masih dengan wajah seriusnya, berpikir alasan apa yang bisa dia pakai.
Wanita itu masuk ke starbucks dan memesan minuman.
BARISTA (V.O)
Halo mba, biasa nih minumnya?
WANITA (V.O)
Haloo, iya aku yang biasa aja
BARISTA (V.O)
Tapi lagi full nih tempat duduk yang ada colokannya
Ruben terlepas dari fokusnya karena mendengar suara wanita itu yang tidak cukup asing di kupingnya. Akhirnya, Ruben melihat sang Wanita yang dia tunggu. Wanita itu pun tidak sengaja melihat ke arah Ruben.
Ruben mengalihkan wajahnya dan terlihat sangat panik.
RUBEN
Dia ngeliat aku.
SISCA (V.O)
Bukannya itu tujuannya kamu duduk di situ.
Tiba tiba terdengar suara wanita itu di dekat Ruben.
WANITA
Hi, sorry kayaknya gue pernah liat lo.
Ruben melihat wanita itu terlihat sedikit panik. Wanita itu berdiri di samping meja Ruben.
RUBEN
Hi.. emm. Iya, kita pernah ketemu di PPM.
WANITA
Oh iya, betul! Yang pas gue numpang duduk depan lo itu yaa buat numpang charge laptop karena penuh semua di Cafénya.
RUBEN
Hehehe iya betul
WANITA
Kayaknya sekarang gue bakal minta ijin numpang lagi deh karena full semua colokan di sini. Boleh gak? Lo lagi nunggu temen?
RUBEN
Enggak kok, silahkan silahkan.
Ruben mempersilahkan wanita itu duduk di kursi kosong di depannya. Wanita itu menarik kursinya, duduk dan mengeluarkan laptop serta buku kuliahnya.
WANITA
Kalo lagi gak nunggu temen, ngapain di sini? Kerja deket sini ya?
RUBEN
Emm emm… lagi mau ke PIM aja, Cuma tadi numpang toilet aja di sini abis ini mau jalan lagi hehehe
Jawab Ruben panik.
WANITA
Hoo kirain kerja di sini atau lagi interview di sini.
Cut to
INT. CAFÉ KAMPUS – SOREWajah Ruben menatap Sisca kesal.
SISCA
Aku gak ada bilang kamu gaboleh pake alasan itu, aku Cuma bilang nanti kelihatan gak betah aja.
(break)
Jadi kamu yakin caramu ini bakal berhasil?
Ruben terdiam. Tersenyum kecil.
Cut to
INT. STARBUCKS LOBBY SOUTH QUARTER – MALAMRuben dan sang wanita sedang asik ngobrol. Terlalu asik sampai sang Wanita lebih asik mengobrol dibandingkan menyelesaikan tugasnya.
RUBEN (V.O)
Iya. Walaupun mungkin prosesnya akan makan waktu yang gak sebentar.
(Break)
Aku gak akan nyerah selama dia belum bilang ‘enggak’ ke aku.
Orang-orang di Starbucks itu satu per satu pulang. Mereka tinggal berdua. Ruben melihat jam. Menawarkan Sang Wanita untuk menemaninya pulang (Inaudible Dialogue).
RUBEN
(Inaudible Dialogue)
Yuk gue anterin pulang.
Sang Wanita mengiyakan. Mereka saling memberikan senyuman satu sama lain.
*Suara Notifikasi Chat*
Senyum Ruben hilang. Ekspresi wajahnya bingung mendengar ada suara notifikasi chat.
Jump Cut to