Halaman Author
Kontrol semua karyamu pada halaman author, kamu bisa memublikasikan karya baru atau mengatur karyamu dengan mudah dalam satu tempat.
Aku Wanita
Suka
Favorit
Bagikan
8. Kita Wanita!
Skrip ini masih diperiksa oleh kurator

86. INT. RUANG GANTI — PAGI

Terlihat Rian dan teman-temannya terkejut ke arah jendela. Tora terlihat tersenyum. Teman-teman terlihat mau keluar untuk mencegah Nasya.

RIAN

(mencegah)

Jangan!! Kita tunggu sampai istirahat saja..


DISSOLVE


87. MONTAGE

- Rian terlihat mencari-cari Dewi.

- Dewi terlihat sendirian di taman kampus.

- Anto dkk kewalahan menerima pembeli yang banyak. Beberapa pembeli cewek menggoda Dewa.

- Nasya terlihat senang di atas panggung memandu acara.

- Rara mendekati Dewi.

- Berbagi petunjuk di panggung seperti : orang berpuisi, talkshow, dan awarding yang di pandu Nasya.


DISSOLVE


88. EXT PANGGUNG KAMPUS — SORE

Acara ditutup. Semua penonton terlihat bersorak.

Nasya terlihat emmeluk Anto, lalu dia pergi. Anto mendekati mik.

ANTO

Saya ucapkan terimakasih ke MC!

Nasya berhenti.

ANTO

Dan kepada seseorang yang juga penting dalam hidup saya. Selain tentunya rekan-rekan. Sekitar 3 bulan lalu saya mengenal dia dalam keadaan yang tidak mengrbakkan bagi dia. Sekarang, entah mungkin dia tidak enak dengan situasi saat jni. Tapi ... Apalagi saya tidak enak untuk mebgubgjaokan perasaan saya yang sebenarnya. Bahwa saya ... Saya mencintai dia!!

Semuanya bersorak.

INTERCUT

Anto, Mira, dan Dewa mulai tampak serius.

Rara dan Dewi mulai mendengarkan.

ANTO (O.S.)

Saya mencintai Dewi!! Dewi.. Jika kamu berada disekitar sini, naila ke panggung, bertemulah dengan saya yang sedsri tadi nencarimu.

Nasya merasa malu, lalu pergi.

Rara mendesak Dewi. Dewi berjalan pelan menuju panggung.

DEWI (V.O.)

Entah kenapa ... Aku ingin cepat-cepat mengangguk di hadapannya.


CUT TO


ESTABLISH APARTEMEN

89. INT. RUANG APARTEMEN — MALAM

Kita lihat dari belakang, punggung seorang wanita tampak kurus, rambutnya panjang, NASYA. KAMERA PANNING ke meja disamping Nasya dengan banyak tissue.

Lalu Kamera memperlihatkan langkah kaki, dari seorang MANAGER (Manager agensi model Nasya).

Manager duduk mendekati Nasya, mengelus rambut Nasya.

MANAGER NASYA

Sayang ... Jangan sedih!!

Nasya berusaha nenghindar.

NASYA

Please!! Aku lagi pengen sendiri!!

MANAGER NASYA

Aku ini manager kamu, kamu bisa cerita sama aku ...

NASYA

Sudah gak ada lagi yang peduli sama aku (menangis)

Manager memeluk Nasya. Nasya menangis. Manager menyodorkan minuman ke Nasya.

MANAGER NASYA

Minum ini!! Kamu akan tenang ...


CUT TO


90. EXT TAMAN KAMPUS — SIANG

Rian dan Dewi jalan bareng, terlihat mesra. Dewi menggandeng tangan Rian. Mereka berhenti melihat Tora yang terlihat galau sendirian.

DEWI

Coba kamu deketin dia ... Bagaimanapun juga dia temen kamu, meskipun udah keluar dari RUMI.

Rian mendekati Tora. Tora terlihat tak suka dengan Rian.

RIAN

Tor!! Gue minta maaf kalau waktu itu gue emosi dan ngeluarin lo dari Rumi.

TORA

Gue udah bilang. gue gak tertarik sama Rumi!!

RIAN

Gue tau lo cuman tertarik sama Nasya!! Gue dukung lo bareng Nasya.

TORA

Gue gak butuh dukungan lo!! Lagian, Nasya juga gak entah kemana. Semenjak acara itu, dia gak hadir lagi di kampus. Nomornya gak aktif, itu semua gara-gara lo!!

RIAN

Serius??

Dewi menghampiri mereka.

DEWI

Kalau begitu kita harus cari Nasya. Aku lihat di medsosnya, dia kayak galau gitu. Aku takut kenapa-napa. Aku yakin dia butuh kamu tora!!

RIAN

Tora, kamu yang selalu ada untuknya!!

Tora melihat mereka. Mereka mengangguk.


CUT TO


91. INT. MOBIL RIAN — SIANG

Rian menyetir mobil, disamlingnya Dewi. Lalu di belakang Tora.

TORA

Managernya bilang, Nasya udah gak kontrak lagi.

DEWI

Kamu tahu keluarganya dimana?

TORA

Aku gak pernah tahu dia tinggal dimana selama ini. Yabg aku tahu dia tinggal di apartemen yang dibiayai managernya.

RIAN

Aku sih ... Pernah ada kontak Pamannya yang kerja jadi buruh gitu. Dari pamannya lah aku mengetahui semua kebohongannya. Dewi yang bukan berasal dari keluarga berada.

DEWI

Kalau gitu, dimana pamannya?


CUT TO


92. INT. RUMAH PAMAN DEWI — MALAM

Terlihat PAMAN DEWI dan Rian dkk sedang berbicara serius.

PAMAN DEWI

Disini ... dua minggu lalu, Nasya ada. Lalu dia dijemput ornagtuanya di kampung. Sekarang dia sedang menenangkan diri suatu tempat.


CUT TO


93. RUMAH SAKIT JIWA — SIANG

Kita lihat punggung Nasya, dengan rambut yang acak-acara dan suara lirih. Nasya tampak memegang boneka.

Suster, Rian, Dewi dan Tora berjalan pelan mendekati Nasya.

SUSTER

Nasya selalu bilang ... Tora Tora dan Tora!!

Suster mengajak Nasya bicara.

SUSTER

Sekarang ada Tora!!

Nasya melirik kearah Rian dkk. Tora menangis melihat Nasya. Tora memeluk Nasya.

NASYA

Tora ... Aku butuh Tora!! Ini kah Tora? Aku disakitin sama manager aku, Tora!! Tora ... !

Nasya meringis.

TORA

Bangsat itu manager!!

Tora berteriak lalu menangis. Rian dan Dewi menenangkan Tora. Dewi menatap Nasya yang di amankan perawat.

DEWI (V.O.)

Nasya ... Seorang perempuan yang selalu tampil cantik. Ingin dipuji, diperhatikan kaum lelaki. Punya kekuatan pertemanan yang besar. Bahkan pernah merendahkanku. Kini ... Lemah tak berdaya karena keperempuanannya sudah direnggut. Semua karena monster!! Dan raja yang telah membuat puteri kamarau!! Kita wanita Nasya!! Kita harus bangkit!!


CUT TO


94. INT. MOBIL TORA — SIANG

Dewi terlihat memakai pakai yang tampak sexy, tidak seperti biasanya tertutup. Dia merapih-rapih kan rambutnya. Rian tampak tidak suka melihatnya.

RIAN

Cukup sekali aku ngelihat kamu begini!!

Tora yang berada di depan mobil melihat ke arah belakang : Dewi dan Rian.

TORA

Cantik kok.

DEWI

Ini demi Nasya, dan para korban pelecehan lain si manager busuk itu!!

RIAN

(Ke Tora)

Udah disiapin peralatannya Tor?

TORA

Iya udah gue minta bantuan sama anak IT, Dewi tinggal pasang chip, nanti lita lihat di layar dashboar ini.

DEWI

Kalau gitu aku ke dalam ya..

RIAN

Semoga kamu baik-baik aja!!

Rian memeluk Dewi.


CUT TO


95. INT. KANTOR MANAGER — PAGI

Kita ikuti Dewi memasuki kantor Manager Nasya. Terlihat si Manager tengah menunggu Dewi. Si Manager menyalami Dewi.

MANAGER NASYA

Hei ... duduk!!

Dewi duduk, terlihat raut mukanya tegang.

DEWI

Saya ... Boleh minta minum pak?

MANAGER NASYA

Oke ... Tapi jangan bilang pak lagi ya.

Manager Nasya beranjak ke kulkas, Dewi mengambil kesempatan untuk memasang chip kamera di bajunya. Si Manager mengambil minuman, lalu ia tuangkan untuk Dewi. Dewi meneguk minuman itu.

MANAGER NASYA

Saya sudah lihat biodata anda. Cukup menarik. Anda sudah ada basicnya. Apalagi pernah menjadi model brand soya.

DEWI

Pengalaman saya akan jauh lebih menarik kalau saya bergabung dengan anda.

MANAGER NASYA

Ya, di The Star ini, kami jadikan star yang sesungguhnya. Beberapa sudah menjadi buktinya seperti Ilana, Dea, Chika dan ... Nasya. Tentu anda tau mereka kan?

DEWI

Ya, saya tau terutama Nasya. Nasya adalah idola saya. Saya jadi ... Ingin tau Nasya dimana ya? Sepertinya dia rehat?

MANAGER NASYA

(mulai tak enak)

Memang dia sedang rehat. Makanya saya merekrut anda. Untuk menggantikan posisi Nasya.

DEWI

Nasya ... Rehan karena apa ya?

MANAGER NASYA

Dia ... Dia adalah contoh yang buruk sebetulnya. Jadi anda tidak perlu menirunya.


INTERCUT


96. INT. MOBIL TORA — CONTINOUS

Kita lihat Tora tak terima dan ingin kelusr begitu mendengar Manager menjelek-jelekkan Nasya. Tapi Rian mencegahnya.

DEWI

Buruk bagaimana, jelaskan kepada saya jika saya tak ingin menirunya! Saya tidak secantik dan semolek kak Nasya.

MANAGER NASYA

Itu menurut kamu sendiri. Kalau menurut saya, saya belum tahu. Tetapi saya ingin tahu.

Dewi menelan ludah, tampak ketakutan.

DEWI

Tentu saya akan kasih tahu yang banyak tentang diri saya kepada anda. Jika saya sudah diterima disini.

MANAGER NASYA

Diterima disini adalah bal yang membanggakan. Dan menerima anda juga banggakan kami.

DEWI

Bagaimana caranya supaya membanggakan anda dengan sangat senang hati?

MANAGER NASYA (O S.)

Kamu ... Hanya perlu mengangguk.

Kita lihat Rian dan Tora keluar dari mobil.


CUT TO


97. INT. KANTOR MANAGER — CONTINOUS

Ruan dan Tora berjalan menuju ruang Manager.

MANAGER NASYA

Buka!!!

Dewi menggeleng, tetap tidak nau membuka pakaiannya.

MANAGER

(kesal)

Bagaimana saya menilai tubuh kamu?

DEWI

(berdiri)

Kami wanita!! Kami berhak dihargai. Dan anda sebagai lelaki, bentuk pengetahuan anda seharusnya tidak mengandalan penampilan yang selalu menuruti nafsu semata.

Tiba-tiba pintu terbuka. Rian dan Tora masuk. Manager terkejut.

RIAN

Jadi anda si manager yang selalu buka-bukaan itu??

Tora mendekati si manager, lalu dia memukul habis-habisan Si manager.

TORA

Ini untuk Nasya!!


DISSOLVE TO


Bagikan
Anda harus login atau daftar untuk mengirimkan komentar
Tidak ada komentar