69. INT. RUMAH ANTO, KAMAR ANTO — MALAM
Suasana hening. Terlihat Anto dan Mira sedang termangu. Mereka berbicara pelan.
ANTO
Semuanya sudah diserahkan untuk Dewi. Bahkan, uang asuransi pendidikan dia aja udah gak ada lagi.
MIRA
Kita juga udah gak bisa bayar asuransi pendidikannya Dewa. Kita cari kemana lagi ya? Kue-kue tradisional itu kalah sama kue-kue yang banyak pake toping itu. Mana Dewa kepengen sepatu roda yang bagus. Itu kan mahal. Aku bisa bikin kue modern.
ANTO
Kamu jangan terlalu manjain Dewa makanya.
MIRA
Jangan mulai lagi deh. (Beat) Terus selama ini kamu gak sedikitpun perhatian sama Dewa. Kamu gak sadar Dewa itu ...
ANTO
(Memotong)
ssstthh!! Iya ... iya! Kita harus bikin anak-anak kita selalu sabar dan sadar akan kondisi mereka.
Kita lihat Dewi menguping pembicaraan mereka sari luar kamar. Dewi bengong, lalu dia ke :
70. EXT. TERAS RUMAH ANTO — MALAM
Dewi melihat Dewa sedang melempar-lempar batu, terlihat kesal duduk di teras. Dewi menghampiri Dewa.
DEWI
Hei lagi ngapain?
DEWA
Kak dewi mending ke kamar aja tidur. Bikin empet.
Dewi mengelus rambut Dewa, Dewa menghindar.
DEWI
Adik kakak satu-satunya ini udah mulai puber!!
DEWA
Apaan sih gak jelas.
DEWI
Kamu pasti cemburu ya?
DEWA
Cemburu?
DEWI
Aku gak minta diperhatikan tauu. Kadang, perhatian itu malah bikin kita ngerasa risih. Kakak ingin bebas malahan, gak mau diperhatiin, apalagi sama ayah.
DEWA
Ngomong apa sih kak, kalau gitu aku yang ke kamar!!
Dewa beranjak masuk ke rumah. Dewi terlihat merasa buntu.
CUT TO
71. EXT. TAMAN KAMPUS — PAGI
Kita lihat Nasya dan Dua orang temannya melihat Dewi sedang berjalan. Mereka menghampiri Dewi dan menghalangi jalan Dewi.
NASYA
(Melihat-lihat seluruh tampilan Dewi)
Gue cuman mau lihat, siapa sih yang berani deketin Rian? Ternyata ini orangnya. (Beat) Hahahaha ... gimana yah. Kayaknya Rian tuh turun selera banget!!
TEMEN NASYA 1
Ini sih Nas, bukan turun seleranya lagi. Tapi gak ada seleranya ... !!
TEMEN NASYA 2
Bener!
Mereka tertawa. Dewi tak menggubris lalu pergi. Tapi Nasya mendorong tubuh Dewi hingga, makanan Dewi berserakan. Dewi memungut makanan-makanannya.
NASYA
Ini ... Makanannya aja gak bikin selera makan. Apalagi orangnya.
TEMEN NASYA 1 & 2
HAHAHAHAHA!!!
Tiba-tiba Nasya dijambak seseorang dari belakang, rupanya itu adalah RARA.
NASYA
(mendekati Rara)
Lo berani ma gue??
RARA
Siapa yang gak berani sama cewek matre kayak lo!!
Kedua Teman Nasya mendorong Rara.
RARA
Dafi Korbannya!!
NASYA
(Tertawa)
Hahahahah!! Jadi lo pembela dafi, atau care sama Dafi!!! Kasian jadi elo, Dafi pasti masih mikirin gue ya Hhahaha.
RARA
Gue yang kasian sama lo!! Nyari cowok sampe segitunya. Hati lo kemana??
Nasya mau memukul Rara tetapi ada sekumpulan mahasiswa di taman.
NASYA
(ke 2 temannya)
Ayo cabut!!!
Nasya dan temannya pergi. Rara mendekati Dewi membantu mendirikan tubuh Dewi.
RARA
Cewek kayak gitu harus dikerasin balik wi. Awalnya gue nyanjung-nyanjung dia. Tapi semenjak gue tau dia matre bahkan nyakitin hati my prince, gak bakal gue deketin!!
DEWI
Dia itu terkenal ya disini?
RARA
Dia model di beberapa majalah. Temen modelnya banyak sih. Orang-orang buta aja sama penampilannya. Menang cantik doang!!
DEWI
Hmm ... Model yah?
CUT TO
72. EXT. HALTE BUS — SORE
Dewi melihat poster model di dinding halte. Poster itu bertuliskan "Dicari Bintang baru untuk brand SOYA!" Kemudian dia melirik ke berbagai arah, lalu memotretnya.
DEWI (V.O)
Apakah ini pertanda? Sesuatu yang pernah menjadi impianku waktu itu, akan kuraih di waktu kemudian? (Beat)
Yah, ini demi sepatu roda!!
CUT TO
73. INT. RUMAH ANTO, KAMAR DEWI — MALAM
Dewi berada di depan cermin. Dia melihat wajahnya sendiri. Kemudian dia mengambil beberapa peralatan make up di laci. Di depan meja itu ada bahan make up yang baru di beli. Lalu Dewi melihat model wajah wanita dengan rambut pendek Di internet. Kita lihat Dewi memulas wajahnya dengan lihai.
DEWI (V.O)
Aku sudah cukup bisa memulas wajahku. Ibu bilang hasilnya sangat cantik. Tapi ... Cantik itu apakah membuat celaka? Seperti apa yang pernah kualami. Tidak!!! Itu hanya peringatan saja. Aku gak perlu menjadikan itu bagian dari keterpurukanku. Ayah bilang ... putar, kepalkan lalu lepaskan!!
CUT TO
74. MONTAGE
- Kita lihat dewi berjalan, Anto, Mira dan Dewa melongo melihat Dewi
MIRA
Dewi kembali!!
- Kita lihat Dewi berjalan di sekitar kampus. Semua mahasiswa terpana terutama yang lelaki.
MAHASISWA LELAKI
Dia bener-bener tiduran Dewi!!
- kita lihat Dewi masuk menuju kelas. Semua orang terpana. Rara yang sedang berdandan, dia terkejut melihat dewi. Lalu Dewi duduk di sebelahnya.
RARA
Permisi, kamu siapa?
DEWI
(Tersenyum)
Kenalin aku Dewi!!
Kita lihat gelagat Rara mau pingsan.
- kita lihat Dewi masuk menuju Rumi. Disana terlihat Rian sedang berdiskusi dengan teman-temannya. Rian terpana melihat Dewi.
CUT TO
75. INT. GEDUNG RUMI — SIANG
RIAN
Jadi ... "Kita sama!!" formatnya ada talkshow, kemudian performa berbagai mahasiswa, dan semacam awarding.
ERNI
Siapa yang jadi narasumber?
DEWI
Bagaimana kalau kita melibatkan beberapa usaha masyarakat menengah ke bawah. Kita menggratiskan mereka untuk magang di tempat kita.
RIAN
Setuju!!!
Rian terpikat melihat dewi. Dewi mengusung acarakita sama itu ads penjual dari luar bantu2. Ia ingin ayahnya masuk.
CUT TO
76. EXT. LORONG KAMPUS — SIANG
Dewi berjalan, lalu ia melihat siluet tiga orang di depannya. Dewi berbalik, tetapi badannya ditarik.
NASYA
Diperingatin malah berulah. Sekarang maksud lo apa dandan kayak gitu? Lo mau ngalahin gue?? Heh!! Gak bakalan!!
RIAN (O.S.)
Tipe orang seperti Dewi tidak akan merasa bersaing. dia tidak pernah memikirkan dipuji orang, dilihat banyak laki-laki.
Nasya dan kedua temannya terkejut dengan kedatangan Rian. Rian melepas Dewi dari mereka.
RIAN (CONT'D)
Dan tipe orang seperti kamu. Selalu gak tepat!! Memikirkan hal yang gak jelas, melakukan hal yang gak jelas juga. Ayo dewi, kita gak harus ada di lingkungan yang gak jelas ini ... !!
Rian pergi menarik Dewi. Nasya terlihat kesal, kedua teman-temannya mengelus pundak Nasya. Tora datang.
TORA
Lo dicuekin lagi ya?
NASYA
Cewek keparat itu!!
TORA
Sepertinya selera Rian memang udah berubah.
CUT TO
77. EXT. JALAN DEKAT HALTE — SORE
Dewi dan Rian berjalan pelan di tepi jalan.
DEWI
Jadi dia itu mantan kamu?
RIAN
Aku kadang malu pernah berhubungan dengan orang seperti itu.
DEWI
Kenapa? Bukannya itu semua keinginan cowok-cowok di kampus?
RIAN
Keinginan semua cowok yang belum mengenal dia. (Beat) Udahlah, gak usah dibahas!! Keinginan aku cuman satu.
Rian memegang tangan Dewi.
RIAN (CONT'D)
Kamu ... menjadi kamu sendiri.
Rian membuka jepit yang adi rambut Dewi. Rian berhenti, Dewi berhenti juga.
RIAN (CONT'D)
jepit ini gak cocok untuk rambut kayak kamu. Terlalu glamour jepitnya, kecuali nanti kamu panjangin rambut kamu.
Dewi menunduk malu.
DISSOLVE
78. INT. RUANG AUDISI — SORE
Dewi memasuki sebuah ruangan, suasana tampak tegang. Tiga juri melihat Dewi dari atas ke bawah. Dewi bermake-up minimalis.
DEWI
Assalamualaikum. nama saya dewi, saya mahasiswa.
JURI 1
Coba anda jalan!!
Dewi berjalan, juri tertarik, mereka berdiskusi.
JURI 2
Ini adalah brand soya, bagaimana kami bisa mempercayai anda sebagai brand soya?
Kita lihat Admin Dewi menjelaskan jawabannya. Terlihat juri tertarik dengan Dewi.
DISSOLVE TO
ESTABLISH HALAMAN CAFE DI MALAM HARI
79. INT. CAFE — MALAM
Kita lihat Temannya Nasya terkejut melihat Dewi di website Soya.
TEMAN NASYA 1
Nas ... !! (Menyodorkan handphone ke Nasya) lihat deh ini!! Si tomboy itu jadi model soya.
Nasya tertawa.
NASYA
Gak mung ... (Melihat Dewi di laman soya) (Beat) keparat!!
Nasya menelpon Tora.
TORA (O.S.)
Iya kenapa sya?
NASYA
Pokoknya gue gak mau tahu, nanti di acara kita sama!, gue mau permalukan Nasya!! Lo pikir baik-baik caranya.
CUT TO
80. INT. RUMAH ANTO, RUANG KELUARGA — MALAM
Terlihat Anto, Mira dan Dewi sedang menonton televisi. Dewa muncul untuk mengambil air di dispenser, lalu dia melihat ada dus sepatu roda baru. Dewa membukanya, dan terlihat senang.
DEWA
Bu ini sepatu roda untuk aku?
MIRA
Iya untuk siapa lagi??
ANTO
Kalau gak mau, sini sama ayah aja yang pake!!
DEWA
Makasih yah, bu!!
MIRA
Terimakasih lah sama kakak kamu!!
Dewa pelan-pelan mendekati Dewi.
DEWI
Kenapa deket-deket? Kalau ada maunya aja deket-deket.
DEWA
Makasih yah kak.
MIRA
Doain kakak kamu biar cita-citanya sukses, jadi model, jadi selebriti.
DEWA
Amiin.
DEWI
Sepatu itu bakal kakak ambil lagi kalau kamu gak bisa berprestasi.
DEWA
Tenang kak, Dewa akan jadi orang berprestasi!!
SEMUA
Amiinn!!!
CUT TO
81. EXT. LORONG KAMPUS — SIANG
Tora mendekati seseorang lelaki (yang akan jadi MC upacara Rumi nanti). Tora melirik ke berbagai arah, lalu dia memberikan amplop kepada si MC Itu.
TORA
Lo dapet uang gak usah kerja, tinggal lo bungkus dab pura-pura mendadak ada urusan kalau nanti Rian telpon.
MC itu mengangguk. Tora berjalan cepat meninggalkan MC itu.
CUT TO
82. EXT. PANGGUNG KAMPUS — SORE
Kita lihat tampak suasana Gelas bersih. ADLIB MC tampak menyelesaikan acara.
Rian bertepuk tangan.
RIAN
Cukup!!! Aku harap besok (ke MC) ekspresi kamu pede yah.
MC mengangguk. Ri
RIAN
Ayo semuanya berkumpul.
Mereka semua berkumpul, termasuk Dewi, Tora dan Erni.
RIAN
Demi kelancaran untuk besok, mari sama-sama kita berdoa srkaligus menutup gelas bersih ini!!!
Semuanya tampak menunduk.
DISSOLVE TO:
ESTABLISH SUASANA PANGGUNG TAMPAK RAPI DI SIANG HARI.
ORANG-ORANG TAMPAK RAMAI DI DEPAN PANGGUNG.
83. EXT. LAPANGAN KULIAH — PAGI
Kita lihat suasana begitu ramai karena acara RUMI. Kita lihat stand-nya Anto, dengan Mira dan Dewa, Dewi tampak menghampiri mereka.
ANTO
Kue kue kue ... kue tradisional!!
Dewa tampak malu-malu berterima macam pedagang.
DEWA
(Pelan)
Kue ...kue ...
Mira melihat Dewa dengan gemas.
MIRA
Gak gitu caranya dewa, kanu harus busungkan badan kayak ayah kamu, terus berteriak ala tarsan.
DEWA
Emang ini di hutang mah?
Dewi dan Anto tertawa melihat Dewa.
DEWI
Gak usah dipaksain nah, Dewa emang agak pemalu.
MIRA
(menyindir)
Minta sepatu roda aja gak malu!!
Dewa menunduk kesal.
Kita lihat Rara dan Dafa menghampiri standnya Anto
DEWI
Hei ... Kalian ...
RARA
Hei ... (Menyalami Dewi) hai om tante, ini aku temennya Dewi, pasti sering dibicarain sama Dewi yah di rumah.
ANTO
Oh iya ... Kata Dewi kamu heboh.
RARA
Untung lah heboh. Hehehe
DEWI
Kayaknya ada yang lebih deh dari kalian ...
Rara malu-malu.
DAFA
Kenalin saya om tante, saya pacarnya Rara!!! (Yakin)
DEWI(Menggoda Rara)
Cieee
ANTO
Nah cocok kalian makan kue tradisional ini diskon untuk pasangan baru ...
RARA
Bener om?
MIRA
Iya pilih aja!!
Rara dan Dafa memilih-milih kue. Lalu datang dengan lelah-pelan Rian.
Rara terlihat senang, lalu
RARA
Wah kalau ini ada kedatangan calon mantu om dan tante!!!
Rian menyalami mereka. Dewi mulai malu.
DEWI
(Ke Rara)
Apaan sih kamu ...
RIAN
Assalamualaikum, pagi om tante ...
SEMUA
Waalaikumsalam ...
DEWI
Ini Rian yah, bu. Dia ketua Rumi, organisasi kampus aku, dan pembuat acara ini.
ANTO
Wah, sepertinya nak Rian ini orngnya sibuk yah. Sibuk dengan kegiatan-kegiatan sosial.
Rian menunduk malu.
RIAN
Biasa aja om ... (beat) eh uya mohon maaf om, tante, saya minta izin minjem Dewi nya, karena kami harus memulai acara ini.
ANTO
Ok silahkan ... !!
Rian dan Dewi menyalami Anto dan Mira..
DEWI
Aku pergi dulu ya Ra, Daf!!
RARA
Iya ... (Ke Rian) yan!! Jaga baik-baik Rara, kalau ada apa-apa lo tewas karena ibu bapaknya disini sekarang.
Semuanya tertawa. Dewi dan Rian pergi.
Mira terlihat penasaran, lalu mendekati Rara.
MIRA
Rara!! Ibu masih penasaran sama Rian. Ibu akan gratisin kue kue ini, asal kamu mau
RARA
(tertarik)
Baik bu ...
Ada beberapa pengunjung datang.
ANTO
Ingat ya mah, disini kita jualan, bukan gosip.
MIRA
Ini demi keberlangsungan masa depan anak kita!
CUT TO
84. EXT. KELAS WARDROPE — PAGI
Terlihat Rian sedang bingung. dia menelpon tetapi tak diangkat-angkat. Semua terlihat cemas.
RIAN
Kemana sih MC-nya? Dari sejak gak diangkat-angkat!!
Dewi mendekati Rian.
DEWI
Kalau gitu, aku aja, aku kan seksi acaranya, jadi tau apa aja rundownnya!!
RIAN
Oke, Makasih yah. Tapi ... Kamu udah biasa di panggung kan?
DEWI
Iyah. Dulu pernah.
Rian menepak pundak Rara.
RIAN
Aku percaya!!
CUT TO
85. JALAN KAMPUS MENUJU PANGGUNG — PAGI
Kita lihat Dewi berjalan menuju Panggung. Dan, dia terkejut melihat Nasya ada di panggung, sedang mempersiapkan untuk memandu acara.
NASYA
Cek ... cek. .. 1,2,3!! Selamat pagi semuanya!!
CUT TO
85. EXT. PANGGUNG KAMPUS — PAGI
Terlihat beberapa orang abtusias dengan Nasya.
PENONTON-PENONTON
Pagi!!!
NASYA
Sebelumnya kuperkenalkan dulu, meskipun kalian sendiri sudah mengenal aku. Namaku Nasya. Aku seorang model, tapi sekarang sedang mencoba untuk menjajal kemampuan lainnya dibilang MC. Makanya aku berdiri disini. Acara ini memang sangat ditunggu-tunggu. Karena muatan acara sangat baik. Siapa dulu ketuanya, pacar aku sendiri, Rian!! beri Tepuk tangan untuk Rian!!
Smeua penonton bertepuk tangan.
CUT TO